Semua Bab Love in Campus: Bab 31 - Bab 40
48 Bab
Peringatan Erlangga
Mengikuti perkataan Johan yang Hilda lakukan adalah menghindar dari Ronald, meski tidak mudah tapi Hilda mencoba untuk tidak ingin berinteraksi dengan dosen tersebut. Nuri dan Sisil juga berusaha mendekati dirinya untuk datang ke pesta yang Ronald seakan tapi selalu ditolak oleh Hilda, hubungan dengan Adrian sudah dalam tahap serius di mana persiapan pernikahan mereka berjalan lancar bahkan Lina menyetujui pernikahan ini meski tidak datang pada saat pernikahan resmi. Pernikahan dilaksanakan seminggu setelah pertemuan dengan Lina ketika mereka melakukan kegiatan ranjang itu, entah apa yang membuat wanita tersebut berubah pikiran dengan menyetujui pernikahan kedua sang suami.Pernikahan sederhana yang Hilda minta diturutin oleh kedua orang tuanya karena saat ini Hilda adalah istri kedua, akan beda cerita jika Hilda menjadi istri satu – satunya dalam kehidupan Adrian dan jelas tidak mungkin karena Hilda tidak mencintai pria ini. Keputusan Hilda menikah dengan Adrian sudah dicerit
Baca selengkapnya
Ancaman Ronald
Berjaga – jaga sesuai dengan perkataan Erlangga memang ada benarnya di mana jebakan Ronald tidak bisa diduga akan seperti apa, Erlangga sudah sangat pengalaman dengan hal ini sehingga Hilda harus bisa menjaga diri. Statusnya sebagai istri dari Adrian tidak banyak diketahui orang lain karena memang tidak ingin orang tahu, apalagi Hilda hanya sebagai istri kedua dan tidak berharap pernikahan ini bertahan lama karena semua ini demi misi lulus cepat dari fakultas.“Apa kamu benar tidak bisa datang?” Nuri menatap Hilda dengan penuh harap.Nuri mendatangi Hilda tepat ketika mata kuliah selesai membuat kedua sahabatnya mengerutkan kening dan dengan terpaksa meninggalkan mereka berdua di ruang kelas hanya berdua, sedangkan kedua sahabatnya menuju kantin guna mengisi perutnya yang belum kemasukan apa pun. Hilda sangat tahu apa yang akan dibicarakan oleh Nuri di mana pasti berkaitan dengan pesta yang diadakan Ronald, dalam hati Hilda tidak ada keinginan sama sekali untuk datang ba
Baca selengkapnya
Tempat Nyaman
Menatap Erlangga yang berada dihadapannya saat ini dengan berbagai macam pikiran, Hilda jelas tidak mungkin masuk dalam perangkap yang Ronald berikan hanya saja nasib kedua sahabatnya akan menjadi taruhan dan tidak mungkin dirinya akan melakukan hal gila ini. Mereka terdiam cukup lama seakan bicara melalui pikiran masing – masing membuat Hilda dan Erlangga tidak tahu harus melakukan hal apa pada kedua wanita tidak bersalah tersebut, menghembuskan nafas pelan atas apa yang terjadi dan bagaimana semua ini akan berlalu.“Kamu tidak mungkin masuk dalam pesta itu karena aku tahu bagaimana gilanya di sana” Hilda menatap Erlangga bingung “aku pernah datang ke sana dan dari situlah bukti – bukti muncul dengan jebakan yang mereka perbuat.”“Berapa orang disana?.”Erlangga menggelengkan kepala “aku tidak terlalu ingat banyak kemungkinan bisa sepuluh orang” Hilda membelalakkan matanya yang diangguki Erlangga.Charly memang sering mengadakan pesta seperti itu tapi tidak
Baca selengkapnya
Rencana Johan
Hilda mengikuti perkataan Johan dengan tidak memberikan tanggapan apa pun pada Ronald bahkan saat Adrian pulang dimana Hilda hanya melihat sebentar tanpa ada niat untuk membantu atau tinggal disana karena Hilda kembali lagi ke tempat Johan. Paginya bahkan Johan belum pulang membuat Hilda sedikit khawatir, tapi meyakinkan diri bahwa Johan pasti akan membantunya dan saat ini berada di kampus dengan tatapan waspada andaikata bertemu dengan salah satu dari orang Ronald.“Pak Ronald mengundang pesta, kamu tahu apa?” Alia menatap Hilda penuh selidik yang membuat Hilda membeku “aku gak tanya sama Rizki karena takut berpikir negatif hanya saja perasaanku tidak enak sama sekali.”“Gak usah datang lagian kita gak terlalu dekat sama beliau” Hilda sedikit bernafas lega saat Tari mengatakan hal itu ditambah Alia mengangguk pelan “kita fokus skripsi saja untuk apa mengurus pesta.”Hilda akhirnya bisa bernafas yang artinya tidak perlu mendatangi pesta gila tersebut, mencoba untuk
Baca selengkapnya
Bantuan
Menatap ponsel seakan meyakinkan diri bahwa ini adalah keputusan yang sangat tepat untuk masuk ke dalam pesta yang Ronald adakan, Hilda ingin menghentikan semua perbuatan Ronald pada orang lain dengan memberikan obat – obatan tidak jelas itu. Hilda tidak tahu apakah akan berhasil sepenuhnya atau tidak, tapi Johan meyakinkan diri bahwa dirinya harus mendapatkan bukti semua meski harus berkorban sejauh ini. “Bagaimana apa sudah diputuskan?” Hilda menatap Nuri yang tiba – tiba duduk disampingnya.“Apa itu penting buatmu?” Nuri tersenyum simpul “ada atau tidak adanya diriku pesta akan terus berjalan.”Nuri mengangguk “memang benar dan mungkin sebagai gantinya adalah salah satu dari sahabatmu yang akan menggantikannya.”Hilda tersenyum mendengar perkataan Nuri “sama halnya dengan yang kamu lakukan bersama Adrian bukan?” Nuri menatap Hilda datar “apa itu sebagai bentuk pengabdianmu pada Ronald dengan melakukan bersama Adrian?.”Hilda tidak menunggu jawa
Baca selengkapnya
Pesta
Mendapatkan dukungan serta bantuan dari para pria yang selama ini menggunakan dirinya membuat Hilda yakin dengan langkah yang diambilnya, mengirim pesan pada Ronald atas kedatangan dirinya yang langsung mendapat respon luar biasa. Hilda menatap bangunan yang ada dihadapannya dengan berbagai macam pemikiran serta keyakinan dalam diri bahwa semua akan berjalan lancar. Kedatangan Hilda disambut oleh Sisil dengan pakaian yang berupa kimono dimana pastinya didalam tanpa dalaman apa pun alias polos.“Masuklah dan persiapkan dirimu” Hilda mengikuti langkah Sisil yang masuk ke dalam dimana pemandangan pertama adalah bagaimana Aisah dan Nuri memainkan milik Adrian.Sisil tetap meminta Hilda mengikuti langkahnya yang sepertinya masuk ke dalam kamar yang ternyata tidak ada siapa pun, Sisil menunjukkan apa yang harus Hilda lakukan selama berada di rumah ini. Hilda memberi kode pada Sisil untuk keluar yang disanggupi, pintu tertutup Hilda menyiapkan semuanya apa yang harus dilakukan
Baca selengkapnya
Hasil Pesta
Menatap hasil rekaman di tempat Johan dengan menggunakan laptop miliknya, Hilda mengamati semuanya dalam diam. Pemilik tempat tinggal yaitu Johan baru saja datang dari dinas rumah sakit. Pandangan Johan mengarah pada Hilda yang konsentrasi dihadapan laptopnya, membuat langkah Johan mengarah pada wanita yang selalu ada saat dirinya membutuhkan pelampiasan.“Aku mau hentikan kontrasepsi” Johan menatap bingung atas perkataan Hilda “aku masih menggunakannya karena Adrian tidak menginginkan anak.”“Jadi kamu sudah menginginkan anak?” Hilda terdiam mendengarnya “aku melihat video yang kamu ambil ini memikirkan banyak hal terutama apa kalian mendapatkan nilai bagus saat bersedia melakukan ini?.”Hilda mengangguk “kalau aku ya karena Adrian akan mendatangi staf untuk melihat nilai dan mengubahnya, tapi ada juga yang menggunakan cara dengan mendekati staf memberikan uang ke mereka dan semua itu tergantung cara yang ka
Baca selengkapnya
Fakta Baru
Meninggalkan ruangan Adrian dengan menggelengkan kepala berkali – kali karena bagaimana bisa dengan mudahnya masuk dalam jebakan wanita itu, tapi bukankah Hilda juga melakukan hal yang sama pada Adrian hingga berhasil membuat berpaling dari sang istri sah. Membawa rekaman yang berisi tentang adegan mereka menuju ke tempat Johan, akhir – akhir ini lebih banyak menghabiskan waktu di tempat Johan dibandingkan tempatnya bahkan barang – barang Hilda beberapa sudah berada ditempat Johan dan Adrian tidak menyadarinya.Memasuki unit yang ditempati Hilda dan Adrian dengan memandang sekitar yang tampak rapi karena memang mereka memanggil jasa pembersih, mengambil kamera yang berada di tempat tersembunyi untuk melihat bagaimana kelakuan dari Adrian dan menggantinya dengan kamera baru. Hilda memang memutuskan masuk kesini terlebih dahulu sebelum ke tempat Johan yang berada disampingnya, mengambil beberapa barang pentingnya dengan cepat sebelum Adrian pulang. Hilda mendengar pi
Baca selengkapnya
Bantuan Samuel
Samuel sudah lama berdiri di pintu memperhatikan semua gerakan Hilda hanya saja dirinya mencoba untuk tidak bersuara, semua yang Johan katakan adalah benar jika wanita yang menjadi ibu dari anaknya mengalami kesulitan. Perbuatan Samuel dahulu tidak bisa dianggap remeh hanya saja gejolak muda membawanya dalam kecerobohan yang berakibat fatal, merusak masa depan wanita yang ada dihadapannya saat ini. Samuel tidak tahu jika Hilda hamil anaknya jika saja dia tahu akan menikahi wanita ini dan membesarkan Sica bersama, tempat keberadaan Sica dia dapatkan dari Johan yang tidak lain adalah dokter yang merawat orang tuanya. Samuel sangat tahu jika Johan sering memakai Hilda bahkan pernikahannya dengan sang dosen juga sepengetahuan Samuel, sekali lagi tidak mempunyai wewenang apa pun untuk melarang wanita ini, perasaan Samuel sendiri pada Hilda lebih pada penyesalan dan saat ini ingin membantu lepas dari permasalahannya.“Maaf jika aku terlalu ikut campur dengan masalahmu dan hadir disa
Baca selengkapnya
Lulus
Hilda mengikuti perkataan Samuel untuk pindah dari tempat Johan, sebelum pindah memasang kamera CCTV agar Hilda bisa melihat apa yang terjadi di tempat Adrian. Samuel mengikuti permintaan Hilda mengenai apa saja syarat yang diungkapkannya sebelum memutuskan untuk memasuki apartemen, ponsel Hilda dalam pengawasan Samuel sedikit berjaga jika terjadi sesuatu hal yang tidak enak. Keputusan Hilda menghentikan pencegah kehamilan agar bisa menjalani hidup sebagai wanita normal lainnya, tapi Johan menolak dengan alasan untuk fokus terlebih dahulu pada skripsinya.Lina yang merupakan istri Adrian berkali – kali menghubungi Hilda menanyakan kabar mengenai suaminya, Lina merasakan sesuatu yang tidak enak atas apa yang terjadi pada Adrian. Hilda sendiri belum bisa menjelaskan atau menceritakan apa pun pada Lina dengan beralasan sibuk mengejar skripsinya dan bersyukur Lina memahami hal tersebut, pengajuan perceraian sudah dilakukan oleh pengacara yang disiapkan oleh Samuel dan Hilda tidak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status