MasukWarning cerita ini mengandung unsur dewasa dimohon bijak sebelum membacanya. Hilda seorang mahasiswi di suatu perguruan tinggi, bersama kedua sahabatnya selalu bersama dalam keadaan apa pun. Kedua sahabat Hilda tidak tahu bagaimana kehidupan dirinya yang sebenarnya karena dari luar Hilda tampak seperti gadis kebanyakan tapi nyatanya tidak karena Hilda adalah kekasih simpanan dari salah satu professor yang ada di kampusnya dan juga simpanan dari pria lain yang membutuhkan kehangatan. Bagaimana kehidupan Hilda selanjutnya? Apa yang mendasari Hilda melakukan terseb
Lihat lebih banyakHilda adalah wanita yang mandiri meski memiliki keluarga yang berkucukupan tidak membuatnya menjadi manja ditambah lagi dirinya adalah anak tunggal, kedua orang tuanya sibuk dengan semua pekerjaannya meski begitu selalu menyempatkan waktu untuk menghubungi Hilda.
“Segitu saja kemampuan kamu?.”
Hilda menatap malas pada pria yang ada di bawahnya ini, pria ini tidak bukan adalah salah satu orang penting di kampusnya. Memiliki jabatan lumayan di kampus tidak membuat Hilda takut pasalnya dirinya adalah simpanan dari pria yang saat ini berada di bawahnya untuk mencapai klimaks bersama, di antara wanita di kampus hanya Hilda saja yang berani meminta pria ini untuk berlutut di bawahnya untuk memuaskan dirinya.
“Jangan di dalam,” Hilda menarik diri tapi sayangnya ditahan oleh pria ini “bagaimana kalau aku hamil?.”
Adrian tertawa mendengar perkataan Hilda “aku tidak peduli dengan begitu kita bisa menikah secepatnya.”
Adrian nama pria tersebut menatap Hilda yang entah apa artinya karena Hilda sendiri tidak mempedulikan tatapan Adrian, pelepasan yang baru saja mereka alami memberikan sensasi berbeda setiap merek mencapai klimaks. Hilda menatap Adrian yang melangkah ke salah satu kursi dengan menyalakan rok.ok di mana menandakan bahwa banyak hal yang dipikirkan dan Hilda tidak peduli.
“Kita akan menikah karena aku telah melamarmu.”
Perkataan Adrian membuat Hilda menatap tajam karena belum ada niatnya untuk menikah secepat ini, hubungannya dengan Adrian hanya lebih untuk memenuhi kebutuhan dirinya untuk memuaskan diri membeli sesuatu yang harganya tidak murah. Disamping itu ada hal lain yaitu ketika memutuskan menikah akan membuat dirinya tidak bisa bebas karena masih ada pria lain yang saat ini dekat dengan dirinya dan bisa mengeluarkan uang yang banyak untuk kebutuhan dirinya.
“Aku tidak menerima penolakan atas pernikahan.”
Pernikahan yang berjalan hampir lima belas tahun berjalan sebagaimana pasangan pada umumnya, meski Samuel harus menunggu cukup lama serta meyakinkan Hilda bahwa pernikahan yang akan mereka jalani memang karena cinta bukan menebus perasaan bersalah. Hilda sendiri tidak pernah bertemu dengan Andrew semenjak meninggalnya Rebecca, entah apa yang terjadi pada kehidupan Andrew sendiri Hilda tidak tahu. Ronald mendapatkan hukuman yang selayak – layaknya dimana pastinya dikeluarkan tidak hormat dari universitas mengenai obat – obatan serta perlakuan pada wanita – wanita itu, kedua wanita yang menemani Ronald atau bisa dikatakan sebagai istri simpanan mengikuti proses terapi.Adrian bercerai dari Lina dengan hak asuh anak berada ditangan Lina, Bram sangat membantu dalam proses ini. Setahun setelah Lina resmi bercerai Bram melamarnya dan mereka mengadakan pernikahan, Hilda baru menyadari jika mereka adalah mantan kekasih dan Bram berusaha agar Lina kembali padanya. Ad
Keadaan Hilda tidak sama seperti kemarin karena sejak bertemu dengan Rebecca untuk terakhir kalinya membuat Hilda tidak bisa tidur dengan nyaman, hari ini sesuai rencananya bersama Samuel yaitu bertemu dengan putri mereka yang sudah dirindukan. Hilda menatap Samuel dengan ayahnya Kean sedang berbicara di meja makan, membuatnya perlahan mendatangi mereka berdua dengan memberikan ciuman singkat di pipi Kean.“Gadis kecil yang aku besarkan ternyata sudah menjadi seorang ibu” Hilda duduk disamping Samuel yang tersenyum simpul “saya tidak bisa mengatakan apa pun mengenai apa yang kamu katakan karena semua kembali pada Hilda dan pengalaman lamanya seharusnya sudah bisa membuat pelajaran berharga untuk dia dan juga kamu.”Samuel mengangguk “saya banyak menyesal setelah mengetahui itu semua.”“Jam berapa pesawatnya?” Melani menghentikan pembicaraan mereka semua “bukankah seharusnya kalian pergi sekarang?.”
Wisuda yang Hilda datangi setidaknya bisa bertemu dengan kedua sahabatnya dimana salah satunya tampak berbeda, Alia terlihat tersenyum lebar dengan kelulusan ini. Hilda melihat ke tempat dosen dimana tatapan Jamal mengarah kearah mereka dengan tatapan cinta, mencoba mencari sumbernya yang seketika membuat Hilda mematung karena rasanya tidak mungkin mereka berdua memiliki hubungan, sekali lagi Hilda tidak peduli karena memang bukan urusannya.Berita mengenai Ronald tersebar luas dan cepat membuat Hilda bertanya – tanya mengenai tersangka yang melakukannya, tepukan ringan di bahunya membuat Hilda menatap sang pelaku yang tersenyum manis kearahnya. Hilda mengerutkan kening melihat sikap dari Tari ini, melalui gerakan matanya meminta Hilda ikut dengannya dan mau tidak mau melakukan hal yang sama, bersama Alia berjalan kesalab satu sudut untuk bercerita tapi Hilda tidak tahu apa yang ingin diceritakan oleh Tari.“Terima kasih membantu saat itu jika tidak bisa hancur masa depa
Perkataan orang tua Adrian membuat Hilda hanya tersenyum, Adrian hanya diam menatap Hilda penuh dengan penyesalan. Lina memegang tangan Hilda dengan tatapan memohon tidak jauh berbeda seperti yang dilakukan ibu dari Adrian, Hilda hanya menatap mereka sambil sesekali tersenyum. Dapat terlihat bagaimana wajah penuh harap mereka atas rumah tangga Hilda dan Adrian, tapi setiap memandang Adrian hanya penyesalan bukan cinta sama seperti Lina saat itu. Bram menatap ini semua dengan sabar karena beberapa kali Hilda memandangnya untuk memberi kode agar jangan bicara terlebih dahulu, membuat Johan mau tidak mau mengikuti permintaan Hilda.“Papa dan mama, maafkan Hilda yang meminta bercerai dari Mas Adrian karena Hilda sudah tidak bisa. Hilda tahu kalau pernah melakukan kesalahan pada Mbak Lina dengan merebut suaminya, tapi kali ini Hilda sadar apa yang dilakukan adalah salah.”“Tapi aku tidak suka sama wanita itu.”Hilda menatap Lina lembut “bukannya kamu dulu juga tidak suk












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Peringkat
Ulasan-ulasanLebih banyak