Nick terus mengamati pergerakan lawan bicaranya. Meski terlihat menyedihkan dari sosok yang berdiri tak jauh darinya, hal itu tak membuatnya iba. Menanyakan pun mengenai keadaannya tidak akan pernah ia lakukan. Ia melihat pergelangan tangan kanannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.45, itu tandanya ia harus segera merehatkan sejenak tubuh lelahnya. Tak mau buang waktu apalagi sekedar berbasa-basi, pria itu dengan ketusnya bertanya, "Apa yang mau kau katakan padaku? Kalau tidak penting, segeralah pulang! Orang tuamu pasti akan kebingungan mencarimu." Kata-kata itu terdengar bak mantra pengusiran makhluk tak kasatmata. Violet memejamkan mata lalu menghembuskan napas demi menguatkan hatinya sebelum menjawab pertanyaan Nick. Sosok perempuan yang berada di hadapan Nick adalah Violet. Gadis itu tampak menyedihkan bak sampah yang terbuang, dihempaskan begitu saja. Tak memiliki nilai apa pun di mata Nick. "Kau terlalu la
Read more