Semua Bab Istri Pengganti (Journey Of Love): Bab 21 - Bab 30
45 Bab
21. Penyatuan Dua Hati
Mana mungkin aku bisa menolak kehadiranmu. Jika namamu telah tertulis di Lauhul Mahfuzku**********Sudah dua minggu setelah Kayla pulang, selama itu pula hubunganku dan dia menjadi lebih baik. Kami mulai terbuka satu sama lain.Pagi ini seperti biasa, setiap terbangun jam tiga pagi, aku tak pernah mendapati Kayla berada di kamar. Kadang aku bertanya-tanya sebenarnya dia sedang apa di kamar Jovan dini hari begini. Aku memutuskan bangkit dan mengambil wudu untuk melaksanakan salat tahajud. Setelah itu beranjak menuju ke ruang kerja.Merasa penasaran dengan yang sedang Kayla lakukan, aku memutuskan menuju ke kamar Jovan. Kubuka pintu secara perlahan agar tak menimbulkan suara. Tapi kuurung kan masuk begitu melihat di dalam sana, Kayla sedang melaksanakan salat. Aku tertegun dan menatapnya dengan senyum samar.Ini kah sosok
Baca selengkapnya
22. Badai Ditengah Kebahagiian
Aku melangkah pelan menuju ke dapur berniat mengambil minum. Untuk bahagia ternyata sesederhana ini. Ketika bangun di pagi hari, dan bisa melihat senyum orang yang kucintai itu sudah cukup. Kulihat Kayla sedang menyiapkan sarapan, dengan Jovan yang duduk di Baby carenya. Seperti sedang ikut merasakan kebahagiaan kami, jagoanku terus mengoceh sambil tertawa sesekali. Istriku sepertinya sedang belajar memasak sesuatu dengan Yani. Aku memutuskan mendekatinya yang sedang serius berkutat dengan bahan-bahan memasak. Kayla bahkan sama sekali tak sadar jika aku sudah berada di belakangnya, hingga Yani yang lebih dulu menyadari kedatanganku. Aku memberi kode dengan meletakan jari telunjuk ke depan bibir. Sebagai tanda agar Yani tak memberi tahukan kedatanganku, aku berniat mengagetkannya.Suster putaku mengangguk, kemudian langsung pergi membawa Jovan. "Jadi bumbunya cuman seperti ini saja, Sus?" ta
Baca selengkapnya
23. Mantan Kekasih Istriku
Kulangkahkan kaki memasuki rumah, hari ini adalah hari yang sangat melelahkan. Setelah menghadapi masalah perusahaan, aku juga harus berurusan dengan teror misterius. Siapa pun yang mengerjai aku seperti ini harus dapat ganjarannya. Berani sekali dia mengusik kebahagiaan kami."Assalamualaikum." Aku mengucap salam  dengan suara lirih. Tenaga ini rasanya sudah terkuras habis."Waalaikumsalam." Kayla menyambut ku dengan senyuman.Aku langsung memeluknya tanpa mengindahkan Yani yang juga ada di sana. Setidaknya aku harus menenangkan perasaan yang berkecamuk. Istriku diam tanpa bertanya apa pun. Dia berusaha menepuk punggungku dengan lembut agar lebih tenang. Ini lah salah satu hal yang aku sukai dari Kayla. Dia pandai menempatkan dirinya dalam semua situasi tanpa merengek."Biarkan seperti ini sebentar. Rasanya lelah sekali hari ini," gumam ku tanpa melepas pelukan kami."A
Baca selengkapnya
24. Makan Malam Romantis
Aku melihat pantulan diriku di dalam cermin. Gaun berwarna biru dengan model bruket menjuntai indah di tubuhku. Di padu padankan dengan hijab bermodel simpel, dan berwarna hitam, menambah kesan anggun.Tak ada lagi gaun selutut tanpa lengan, atau rambut yang di gelung tinggi. Sebab mulai hari ini, aku memutuskan akan menjadi Muslimah yang sebenarnya. Aku sudah memantapkan hati untuk berhijrah di jalan-Mu, semoga KAU meridai keputusan ini dan menjadikanku selalu Istiqomah.Aku tersenyum lebar, menyadari hari ini Mas Adit akan mengajakku makan malam bersama, sementara Jovan aku titipkan di tempat Umi.Kulangkahkan kaki menuruni tangga, kulihat Mas Adit sedang serius dengan phonsel di tangannya.Beberapa hari ini, suamiku itu sangat sibuk sekali dengan gawai nya. Seperti sedang menunggu pesan yang entah dari siapa. Dia bahkan tak menyadari jika dari tadi aku telah berdiri menjulang di depannya. Kuput
Baca selengkapnya
25. Memaafkan
Setelah acara makan malam itu, Mas Adit berubah menjadi lebih posesif. seperti hari ini contohnya. Bagaimana tak membuatku heran, saat aku bangun di ruang tamu sudah ada Dimas yang duduk santai dengan Mas Adit. Mereka bahkan terlihat sangat akrab seolah-olah teman lama yang baru dipertemukan. Yang membuatku merasa geram, Mas Adit bilang jika aku ingin pergi ke mana pun harus ditemani Dimas. Tentu saja itu aneh, mengingat bagaimana dulu dia begitu membenci mantan kekasihku. Mau tak mau aku harus bicara secara langsung padanya. “Kenapa mesti Dimas? Apa Mas nggak khawatir dia akan memintaku kembali?” tanyaku pada Mas Adit saat dia beranjak masuk ke dalam kamar. “Aku percaya pada cintamu untukku, dan aku juga percaya pada cintanya untukmu, makannya aku menyuruh dia menjagamu. Sebab tak akan ada yang berani melindungimu sebaik dia melindungimu.” “Tapi, Mas? Aku ini bisa menjaga diri, nggak harus di
Baca selengkapnya
26. Rindu Yang Menggebu
Tak ada kata kebetulan dalam sebuah takdir, Entah itu baik atau buruk. Pada Akhirnya kita akan mengerti dan menyadari apa maksud Allah menciptakan takdir itu untuk kita. ********** Takdir, satu baris kata yang singkat tapi memilik banyak andil untuk hidup kita. Aku pernah dengar, tak ada kata kebetulan dalam sebuah takdir, Entah itu baik atau buruk, pada Akhirnya kita akan mengerti dan menyadari apa maksud Allah menciptakan takdir itu untuk kita. Sama halnya aku, aku tak mengerti apa maksud Allah membuat takdirku begitu rumit. Aku hanya ingin menata hidup baru dengan Kayla, berusaha memperbaiki kesalahan padanya. Tapi lagi-lagi takdir-Nya mempermainkanku. Baru sebentar saja aku menikmati kebersamaan ini. Tapi sudah ada yang mencoba mengusik kebahagiaan kami. Soal Om Danu yang kembali muncul di hidup kami t
Baca selengkapnya
27. Titik Terang
Sepanjang jalan aku terus menghubungi Om Jatmiko. Laki-laki itu mengirim beberapa data tentang orang yang menyebarkan berita bohong terkait perusahaanku.Mahesa Adiwarna Tiga puluh dua tahun, bekerja di sebuah perusahaan media masa terkenal di Jakarta. Dan bertindak sebagai tim editor. Sedang membutuhkan biaya banyak untuk pengobatan anaknya yang menderita gagal jantung.Aku tersenyum sinis membaca biodata laki-laki ini.Setelah beberapa jam berkendara, aku tiba di kawasan Jakarta Timur. Mobil melaju memasuki sebuah perumahan. Rumah yang kucari ternyata terlerak agak jauh dari rumah-rumah yang lain.Kulihat Om Jatmiko sudah menunggu dengan beberapa orang suruhannya. Dia membungkuk hormat menyambut kedatanganku.“Di mana orang itu?” tanyaku pada Om Jatmiko.“Ada di dalam, mari.” setelah itu, Om Jatmiko mengajak masuk.
Baca selengkapnya
28. Insiden
Berita yang baru saja dikabarkan Dimas membuatku tak bisa berpikir waras. Sialnya di jam-jam begini jalanan Jakarta akan mengalami macet. Aku mengumpat dan memukul setir mobil merasa benar-benar frustasi.Aku hanya ingin cepat sampai ke rumah sakit dan melihat keadaan Kayla. Di tengah rasa frustasi, aku melihat seorang laki-laki memarkirkan motor ninja di depan restorant. Buru-buru kubelokkan mobil ke arahnya dan menghampiri laki-laki itu.“Mas, boleh saya minta tolong." Melihat laki-laki di depanku terlihat bingung, aku memutuskan mengatur napas lebih dulu agar bisa menjelaskan maksud pertanyaan barusan.“tolong ... pinjami saya motor. Saya harus cepat-cepat bertemu istri saya. Dia baru saja mengalami kecelakaan,”“jika Mas merasa tak percaya. Ini kartu nama saya, ini mobil saya, akan saya jadikan jaminan. Asal Mas mau meminjamkan motor ini.”Laki-la
Baca selengkapnya
29. Sakinah Bersamamu
Aku mencintaimu karena Allah. Sebab dari awal aku mau memutuskan menikah juga bukan karena harta. Tapi karena aku tulus ingin menggapai sakinah bersamamu************Setelah obrolan dengan Dimas selesai, aku memutuskan kembali ke ruangan Kayla. Saat aku masuk sudah ada Abi di sana. Sementara Kayla sudah terlihat lebih baik.“Abi di sini?”“Kamu kenapa pergi begitu saja tanpa memberi tahu Abi, kalau Kayla kecelakaan?”Abi berkata dengan nada kesal.“Maaf, Bi, Adit tadi terlalu panik. Mendengar kabar tentang Kayla, hingga tak memikirkan hal lain.”“Ya sudah, Abi dan Umi pulang dulu. Jovan biar umi yang jaga. Kamu jangan lupa kabari mertuamu tentang Kayla,” ujar Umi mengingatkan. Yang hanya kujawab dengan anggukan.“Terima kasih
Baca selengkapnya
30. Bertahan Ditengah Badai
Kupijat pelipis yang terasa berdenyut nyeri. Masalah yang terjadi sekarang ini benar-benar telah menguras energi dan pikiran. Bagaimana tidak? Satu masalah belum selesai muncul lagi masalah baru. Aku bisa terima jika niat Om Danu hanya ingin menghancurkan perusahaan. Tapi masalahnya si keparat itu juga mulai mengancam nyawa Kayla.Aku tak akan pernah memaafkannya jika sampai dia melukai Kayla lebih dari ini. Mau tak mau aku benar-benar harus menyetujui usul Dimas tentang Kayla, demi keamanannya. Setelah obrolan kami tadi, laki-laki itu memutuskan lebih dulu bergegas menuju ke rumah sakit dan membawa barang-barang istriku.Sementara ada hal yang harus kukerjakan terlebih dulu di rumah. Om Jatmiko memberi tahu, ada beberapa kasus kecurangan yang terjadi di daerah pertambangan. Kepalaku benar-bear ingin pecah mendengar kabar itu. Aku teringat pembicaraan dengan Dimas setengah jam yang lalu."Aku pikir keadaan di sini memang s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status