Semua Bab PAID LOVE: Bab 51 - Bab 60
157 Bab
KERASNYA HIDUP SEORANG PENGHIBUR
STUDIO FOTO AXELDengan wajah babak belur, Axel mengobati wajahnya sendiri yang luka karena habis kena bogeman Derek. Kamera mahalnya hancur tak bersisa, retak berkeping-keping. Bahkan kepingan kameranya tidak bisa di dapatkan si fotografer liar. Axel adalah seorang profesional fotografer. Karya Axel selalu saja membuat followers nya di media sosial terpukau. Jutaan like selalu Axel dapatkan di setiap foto yang ia post hasil jepretan bebasnya. Beruntung masih ada beberapa foto yang Axel dapatkan lewat kamera ponselnya. Meskipun layar ponselnya retak, setidaknya Axel masih mendapatkan foto-foto Raline saat berada di atas panggung merah. Axel mencetak hasil foto dengan objek Raline di studionya. Sambil memegangi wajah yang luka-luka, Axel semalaman suntuk
Baca selengkapnya
TUAN MUDA GAVIN MAHESWARI
Laura mengangguk dengan air mata yang terus keluar tanpa suara. Maria membantu Laura masuk ke kamar, dan melanjutkan penyesalan mereka bersama-sama. "Daniel apa ada kabar, Ra?" tanya Maria tanpa berniat ingin menyakiti hati Laura. "Nggak ada kabar, Mar. Aku khawatir, tapi disisi lain aku tidak ingin membawa orang lain lagi masuk ke dalam kehidupanku." jawab Laura lirih. "Yang sabar ya, Ra. Kita harus jaga Raline dalam keadaan seperti ini. Aku yakin, Raline gadis yang pintar. Dia tidak mungkin membiarkan dirinya lemah karena ini." Maria mencoba menenangkan sahabatnya. Laura mengangguk paham, mencoba tenang demi Raline. "Yaudah, kamu lanjut aja istirahat. Aku akan memasak untuk kalian." ujar Laura dengan senyum pasi. Ia pun meninggalkan kamar dan me
Baca selengkapnya
PERJODOHAN
"Papa tidak ingin kamu sendirian melangkah. Harus ada seseorang yang mendampingi langkahmu berjalan menapaki kesuksesan. Menurut Papa anak Hardian pantas untuk bersama denganmu." jawab sang Ayah dengan yakin. "Persetan!" umpat Gavin meninggalkan ruang kerjanya. "Gavin, mau kemana kamu? Papa belum selesai bicara!" panggil Yudistoro yang diabaikan oleh anak lelakinya. Gavin benar-benar meninggalkan sang Ayah yang jarang sekali ditemuinya. Walau hubungan mereka Ayah dan anak, sejak kecil Gavin selalu saja berdebat dengan Yudistoro. Tidak ada kata harmonis di antara keduanya. Yudistoro dengan ego besar, dan Gavin dengan sikap arogannya. Yudistoro memang berniat mempertemukan Gavin dengan anak dari Hardian bernama Gitsa. Pengusaha sukses yang memiliki
Baca selengkapnya
MEMULAI PERSAINGAN
"Aku mau semuanya, yang terbaik dan termahal. Lihat foto ini kan? carikan ukuran untuk wanita ini. Kalau perlu semua ukuran ideal wanita aku beli." ucap Gavin kepada pegawai luxury store yang mengenakan setelan kemeja. Tidak cukup berada di beberapa luxury store, langkah Gavin terhenti di sebuah brand jewelry mewah. Ia memasuki store dan disambut bak raja oleh karyawan store jewelry. Mengitari pajangan cincin yang bertabur berlian, Gavin menghentikan langkahnya saat melihat sebuah cincin berbentuk emerald. "Aku mau ini." tunjuk Gavin dengan pandangan mata saja. Semua karyawan tergelak memperhatikan arah pandangan Gavin. Salah satu karyawan store berpakaian rapi langsung mengambil contoh cincin yang dilihat oleh pemilik gedung supermall itu. "Ukura
Baca selengkapnya
PEREMPUAN DAN UANG
'Ketika jarak mengukir maka rindu akan terukir …'  *** Memasuki ruang VIP, Raline mendapati segerombolan lelaki yang tengah menikmati musik sambil menyanyi. Gerombolan lelaki yang tengah mabuk itu tampak masih muda. Ada beberapa diantaranya seumuran dengan Raline. Rupanya mereka menghabiskan malam dan uang secara bersamaan. Gerombolan anak muda itu meminta satu pemandu karaoke yang muda. Cukup mahal, mereka menghabiskan uang hanya untuk memilih Raline sebagai pemandu mereka. Dengan mood yang buruk, Raline mencoba tenang menghadapi tingkah gerombolan anak muda itu. Raline menuangkan minuman ke gelas lalu memindah lagu sesuai permintaan. Sesekali Raline diminta menyanyi. Bahkan ada yang memaksa Raline menari di depan mereka. 
Baca selengkapnya
KEMBALI BERULAH
Dengan mata yang masih terkantuk, Gavin beranjak dari atas tempat tidur. Mengenakan piyama tidur berwarna hitam, Direktur muda itu melepas kancing piyama satu persatu dengan mata yang setengah terbuka. Alarm tidur yang masih berbunyi nyaring, ia abaikan. Gavin menggeser pintu kaca kamar mandi mewahnya. Ia melepas piyama hingga seluruh tubuhnya tidak lagi terbalut kain. Berbadan sixpack berkulit putih mulus, dan ABS sempurna itu mulai basah dengan air yang turun perlahan. Rambut yang basah, membuat kedua mata Gavin membuka sempurna. Setelah sadar, Gavin tampak bersemangat membersihkan tubuhnya. Hari ini lelaki itu akan pulang ke Jakarta, dan menemui Raline pujaan hatinya. "Oh, shit!" rutuk Gavin tertunduk. 
Baca selengkapnya
CEMBURU [21+]
"Ini belum apa-apa Kak. Ini hanya alarm peringatan," ujar Devin berbisik ke telinga Gavin. "Oh, iya ternyata bibir gadis itu benar-benar menggoda ya?" lanjutnya memanasi Gavin. BUGH!Bogeman keras mendarat di wajah Devin. Adik lelaki dari Gavin itu jatuh tersungkur setelah pukulan keras. Dua bodyguard yang berada di belakang Devin langsung bergerak. Satu bodyguard membantu tuan mudanya. Satunya lagi berdiri menghalang Gavin yang ingin memukul lagi. "Biarkan saja!" titah Devin kepada bodyguardnya. "Dasar anak kecil. Masih saja bersembunyi di balik orang lain rupanya," sindir Gavin telak. Namun bodyguard Devin tidak beranjak. Ia tetap menjaga tuan mudanya itu dengan menghalau langkah Gavin. Berb
Baca selengkapnya
TERSULUT API CEMBURU
“Cinta tanpa kepercayaan bak hidup tanpa arah dan tujuan …” ***"Ahh, Pak! pelan-pelan!" pekik Lucy yang tersandar di balik pintu. Gavin mencekal kedua lady bubbles milik Lucy hingga terpekik kaget. Blouse yang dipakai oleh Lucy sudah berantakan. Begitu juga dengan kemeja gavin yang sudah terbuka kancingnya. Gavin memagut bibir Lucy yang sedari tadi terus melenguh. Suasana semakin panas, Gavin mulai bertindak semakin nakal. Tangannya menepuk kencang pinggul Lucy beberapa kali. Lucy semakin basah dan melayang dibuatnya. Lucy mendorong tubuh Gavin menuju sofa lebar, dan menjatuhkan tubuh lelaki yang terpaut usia kurang lebih 8 tahun darinya. Posisi sekarang berubah, Gavin berada dibawa
Baca selengkapnya
MENJUAL KEPERAWANAN
“Tidak ada cinta yang tidak membawa luka …” ***Dengan rambut yang curly alami, dan tergerai seksi membuat Raline malam ini tampil dengan sangat cantik. Menari dengan indah sangat indah, Raline terus dipuja oleh banyak pengunjung klub malam ini. Tidak lupa bunga mawar merah segar tersemat di telinga kirinya. Uang berhamburan di atas panggung, bahkan ada yang beterbangan sebagai tanda kepuasaan para lelaki akan penampilan seksi dari Raline. Berputar mengitari stripper pole, Raline dengan lincahnya meliuk-liukan tubuhnya sesuai irama musik yang mengiringi penampilannya. Raline mengibas-ngibaskan rambutnya bak kupu-kupu cantik yang mengepakkan sayap cantiknya di udara. Kakinya yang puti
Baca selengkapnya
HANYA PERLU CINTA
Setelah Gavin menyelesaikan pekerjaannya, ia mendatangi rumah sakit tempat sang Ayah di rawat. Rumah sakit yang terasa sepi karena Gavin datang jam 3 pagi. Ia merasa ragu melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang inap Yudistoro dirawat. Merasa bersalah, Gavin memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan. Dengan langkah pelan agar tidak mengganggu, ia duduk tepat di samping sang Ayah yang tengah tertidur dengan selang oksigen yang terpasang. “Kenapa Papa terlihat lemah seperti ini?” gumam Gavin dengan raut wajah yang tidak bisa digambarkan. Antara kecewa dan khawatir. Ia tidak menyangka seorang lelaki yang ia kenal berkuasa dan kuat itu bisa berada dalam keadaan lemah. Merasa terlalu lelah seharian, Gavin malah ketiduran sambil duduk tepat di samping sang Ayah yang sadar dengan kehadiran anak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status