Semua Bab Cinta di Bawah Langit NYC: Bab 81 - Bab 90
100 Bab
Bab 81: Dilema
***"Aku pulang!" seru Ankara meskipun ia tahu kalau Grace tidak akan menyahut. Mereka sedang saling marah. Grace mungkin enggan membalas seruan darinya. Ankara melepas sepatu pentofel yang melekat di kakinya. Dia menaruh sepatu itu ke rak sepatu kemudian mengenakan sendal rumahan. Ankara pulang sekitar jam sepuluh malam. Dia sengaja melakukan itu agar dirinya dan Grace tidak bertemu. Agar mereka tidak terperangkap dalam suasana canggung yang sudah berlangsung beberapa hati ini. Ankara berpikir bahwa dirinya mungkin tidak akan bertemu Grace untuk sementara. Dia mengira Grace sudah terlelap. Namun ternyata tidak. Saat ia masuk ke dalam kamar, ia melihat Grace duduk di kursi roda. Grace yang sedang berada di depan meja rias. Jelas Grace menunggunya. "Belum tidur?" tanya Ankara berbasa-basi. Memecah keheningan di antara mereka.Pria itu melepas pakaian yang ia kenakan sambil memperhatikan buku yang dibaca istrinya. "Aku
Baca selengkapnya
Bab 82: Canggung
***Komunikasi antara Grace dan Ankara semakin memburuk. Ankara tidak berusaha membujuk Grace lagi untuk rujuk. Begitu pun dengan Grace. Wanita itu juga tida terlalu memperdulikan suaminya. Wanita itu fokus pada pengobatannya sesuai yang diinginkan Ankara. Grace pun mulai fokus pada satu hal yang dahulu ia tekuni. Manajernya yang dulu menaungi karir modelling Grace datang lagi. Dia mulai membujuk Grace untuk bergabung di dunia modelling lagi. Grace sudah menolak karena ia sadar diri bahwasanya kakinya tidak memungkinkan untuk menekuni karir modelling. Namun lagi-lagi dan lagi sang mantan manajer mengetahui bahwa perawatan kaki Grace berjalan dengan baik. Tekan untuk mengajak Grace bergabung ke dalam dunia model semakin besar. "Kudengar hubunganmu dan Ankara sedang renggang. Kau bisa memulai karir modeling untuk menghasilkan uang," kata sang mantan manajer dengan bujuk rayunya. Grace yang tidak terlalu memiliki p
Baca selengkapnya
Bab 83: Makan malam
***Acara pernikahan Paris semakin dekat. Oleh karena itu, diadakan acara makan malam yang lebih sering. Bisnis Paris pun tidak memiliki masalah. Bahkan ia berhasil membayar setengah pinjaman uang paman Arthur. Tidak ada yang bisa disyukuri oleh Paris kecuali hal itu. Seperti malam-malam sebelumnya, sekarang pun diselenggarakan kegiatan makan bersama. Paris merasa ada yang kurang dari kegiatannya ini. Belakangan Paris jarang melihat Grace dan Ankara bersama. Jika Ankara hadir di acara makan malam, entah bagaimana Grace tidak hadir. Atau sebaliknya Ankara sibuk dengan urusannya. Malam ini Paris ingin memastikan bahwa Grace dan Ankara hadir bersama sebagai pasangan suami istri. Paris merindukan momen romantis kedua orang itu. Sekarang, Paris malah lebih sering mendapati Grace muram atau Ankara menyendiri. Itu merupakan pemandangan terburuk yang disaksikan oleh Paris. Dia sama sekali tidak mengharapkan hal itu. Paris sangat ber
Baca selengkapnya
Bab 84: Pasrah
***"Aku benar-benar kehabisan kata-kata," kata Jessica yang mendapati ibunya sudah menemukan pasangan baru, dan orang itu tidak lain adalah paman Paris yang bernama Arthur Prins. Jessica tidak tahu apakah ia harus mendukung hubungan ibunya atau ia harus menghalanginya? Sebenarnya Jessica tidak masalah. Dia hanya cukup syok. Ada sedikit kekhawatiran bahwa mungkin saja ibunya membuat keonaran di masa depan. Jessica paham betul bahwa ibunya adalah wanita gila harta. Jessica tidak bisa percaya bahwa cinta ibunya akan jatuh kepada paman Paris, Arthur Prins. Apalagi kedua orang itu belum lama ini bertemu. Apakah sebuah rasa bisa disebut cinta apabila mereka hanya bermodalkan dua sampai tiga kali bertemu? Rasanya itu terdengar mustahil. "Jika Mom-mu bahagia, mengapa tidak mendukungnya. Aku bahkan tidak masalah paman memilih Mom-mu. Ingatlah bahwa cinta tidak melihat usia." Paris percaya bahwa berapa pun usia seseorang
Baca selengkapnya
Bab 85: Pernikahan
***Pernikahan Paris dan Jessica akhirnya dilaksanakan setelah penantian beberapa minggu. Pernikahan itu diliput oleh salah satu media kenamaan New York. Sebuah majalah bisnis ternama yang menjadi satu-satunya saksi pernikahan Paris dan Jessica. Tidak banyak tamu yang diundang oleh Paris. Lelaki itu hanya memiliki Travis sebagai teman baik dan karyawan di galeri miliknya. Meskipun begitu, acara yang diselenggarakan begitu mewah. Banyak orang ternama New York yang hadir di acara itu. Maklum saja karena orang tua Paris merupakan pebisnis terkenal yang namanya tidak asing lagi dibicarakan publik. Memang, kebanyakan tamu yang hadir adalah tamu undangan dari orang tua Paris. Bukan tamu Jessica maupun Paris. Kedua orang itu sama-sama memiliki jumlah teman yang tergolong sedikit. Oh, tidak! Ada satu tamu yang spesial diundang langsung oleh Paris dan Jessica. Tamu spesial itu adalah Johnny. Masih ingat dengan karyawan di toko souvenir pantai plu
Baca selengkapnya
Bab 86: Penerimaan
***Inggrid Mahendra Orlando beserta suaminya, Hermawan Mahendra Orlando sangat gembira di acara pernikahan putra mereka. Tak tanggung-tanggung, mereka mengeluarkan dana yang besar untuk pernikahan itu. Dana yang mereka keluarkan nyaris setara dengan mendanai sebuah perusahaan baru. Maklum saja karena mereka berasal dari keluarga berada. Uang bukanlah apa-apa bagi mereka. Tanpa harus terjun langsung dalam pekerjaan, mereka bisa mendapatkan uang triliunan dalam sebulan. Usaha mereka telah melebar di mana-mana."Ini hadiah untuk kalian," ujar Hermawan kepada putranya. Pria itu memberikan kunci mobil mewah dengan merek yang sudah lama diincar oleh Paris. Mobil yang sudah lama sekali Paris menginginkannya. Dulu Paris tidak pernah mengganti Toyota miliknya karena mobil itu memiliki kenangan yang cukup banyak. Ada begitu banyak perjuangan Paris bersama mobil itu. Namun, belakangan ia menyadari bahwa mungkin sudah saatnya ia
Baca selengkapnya
Bab 87: Luka Hati
***Grace sudah menjalani hari-harinya dengan baik. Dia masih memandangi surat kontrak modeling yang dikirimkan mantan manajernya. Dia tidak tahu apakah keputusan yang ia ambil sudah benar atau tidak. Dari lubuk hatinya yang paling dalam, ia masih mengharapkan cinta Ankara. Grace masih memegang surat kontrak modelingnya seiring matanya melirik ke arah Earth yang baru saja tertidur pulas. Setelah acara pernikahan Jessica dan Paris, Grace mengurangi jadwal bertemu di rumah mertuanya. Dia cenderung menutup diri. Hal itu ia lakukan untuk memantapkan hatinya untuk berpisah dari Ankara. Namun, beberapa hari ini tiba-tiba saja, Grace merasa dilema. Dia tidak tega melihat Ankara terlihat putus asa. Sekeras apapun Ankara mencoba menyembunyikan perasaan terlukanya, Grace bisa membaca kesedihan itu. Tidak ada wanita yang memahami Ankara sepenuhnya kecuali Grace. Sejak Ankara muncul di majalah bisnis, Grace langsung mengidolakan pria itu. Bagi Grace
Baca selengkapnya
Bab 88: Berubah
***"Apa yang terjadi pada kita?" tanya Ankara keesokan harinya. Semalam mereka menghabiskan malam bersama-sama. Dunia serasa milik mereka berdua. Ankara dan Grace melupakan fakta kalau mereka akan berpisah. Lelaki itu kini memandangi Grace yang berbaring di bawah selimut sama dengan dirinya. Ankara bertanya-tanya mengenai seperti apa sebenarnya hubungan mereka. Ankara sudah membayangkan perpisahan akan membuat hubungan mereka merenggang. Kemudian Grace datang padanya. Ankara tidak bisa menolak karena sebetulnya ia menginginkan Grace lebih dari apapun. "Aku juga tidak tahu. Yang aku tahu adalah kita masih suami-istri ketika melakukannya," ungkap Grace. Wanita itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang tidak memakai sehelai benang pun. Dia memperhatikan Ankara yang sudah lama cukup jauh darinya. Dia mulai memikirkan seperti apa rasanya berpisah dari lelaki itu. Mungkinkah ia sanggup hidup tanpa Ankara? Grac
Baca selengkapnya
Bab 89: Rencana Ziarah
***Paris dan Jessica mendapat banyak sekali hadiah. Acara pernikahannya tempo hari menjadi sorotan. Beberapa media lokal pun menuliskan artikel tentang mereka. Artikel yang tertulis lebih banyak menuliskan hal positif. Tidak seperti yang Jessica duga. Media menyoroti banyak hal bagus, misalnya betapa cantiknya Jessica dengan balutan gaun mahal, dan masih banyak judul lain yang membuat Jessica cukup bangga. Wanita itu kini sibuk memperhatikan majalah bisnis pagi ini yang memuat gambar Paris dan Jessica di sana. Rasanya gembira melihat dirinya sendiri di majalah itu. Jessica merasa cukup bangga akan hal itu. Apalagi ia tidak sendirian di sana. Ada Paris yang setia mendampingi dirinya. Sekarang semua orang bisa mengetahui hubungan cinta mereka. Hubungan cinta yang menakjubkan."Apa kau ingin pergi hari ini?" tanya Paris. Pria itu sekarang berdiri dengan menggunakan pakaian tidur. Dia baru mau mandi. Wajahnya terlihat ta
Baca selengkapnya
Bab 90: Grace?
***Menghadiri makam ayahnya membuat Jessica merasa jauh lebih tenang. Dia sempat terharu ketika membayangkan momen saat ia masih remaja. Saat ia menghabiskan hari-hari indah bersama sang ayah. Beruntung Paris ada di sana. Menghibur Jessica seperti yang sering ia lakukan. Paris selalu ada untuk Jessica, apapun yang akan terjadi pada mereka, Paris berjanji akan tetap berada di sisi istrinya. "Aku ingin makan kue kering di Atlantic Ave," kata Jessica. Dia sedang dalam suasana ngindam. Ada banyak jenis makanan yang ingin ia santap. Salah satunya adalah kue kering buatan toko ternama di Atlantic Ave. Semalam Jessica sempat mengetik sesuatu di google, sekadar mencari informasi. Lalu, tiba-tiba sebuah iklan toko kue menarik perhatiannya. Iklan itu membuatnya terus kepikiran. Dia baru mengungkapkan niat ke tempat itu sekarang. Berharap Paris mau mewujudkan keinginannya."Baiklah. Kita akan ke sana sekarang!" Jes
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status