All Chapters of ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE: Chapter 51 - Chapter 60
122 Chapters
End Story
 " Paah...Maahh. Maaf dengan terpaksa Dendi akan membatalkan pertunangan yang sudah terjalin dengan Della. Esok Dendi akan konfrensi pers, menyatakan batalnya pertunangan karena urusan karier. Dendi akan berusaha untuk tidak merugikan perusahaan papa..Karena setelah Dendi paksakan, Dendi tetap tak dapat memaksa mencintai Della, dan hingga detik ini, hanya menganggap Della sebagai sahabat Dendi. Dendi sangat mencintai Vania, dan tak mampu lagi untuk kehilangan dirinya. Maaf sudah mengecewakan semuanya. Dendi Siap menerima Resiko terburuk apapun yang papa dan mama berikan..Dan Della, aku mohon perhari ini berhenti menggunakan segala fasilitas dariku, karena aku telah memproses pemblokiran semua kartu kredit yang kau gunanakan dan tidak akan bisa kau gunakan per detik ini..Kamu berhak bahagia dengan pria yang mencintaimu dengan tulus, Begitu juga dengan ku..."    PLAKKK.!! PLAAAK.!!       " Jahanam!! kamu y
Read more
Hot Della and Dendi Father
  Della melajukan mobilnya kencang, ia membuka kaca mobil sembari merokok.     Lalu dengan lincah tangannya memutar stir mobil ketika melewati menara Twin Sanjaya yang ada di hadapannya.    Satu - satunya jalan adalah ia menemui ayah Dendi pikirnya, dengan senyum miring dan otak liciknya.    Della menambah make upnya lalu memoleskan lipstick merah merona, lalu berjalan keluar mobil menuju gedung kembar pencakar langit milik orang tua Dendi.    Semua mata memandang kearahnya. mereka semua mengenal Della sebagai tunangan putra pemilik gedung ini.    Tentu saja mereka membiarkan Della, bahkan ketika ia berjalan menuju aAkses VVIP milik ayah Dendi yang akan langsung membawa ke depan pintu ruangan ayah Dendi.    Sesampainya di depan ruangan yang di jaga pria berbadan kekar dan seorang sekretaris, Della terus melangkah denga
Read more
Working
Sosok yang belum lama ia temui dan menyingkirkannya begitu saja. Iriana Sanjaya istri dari Indra Sanjaya, pria yang baru saja berbagi kenikmatan bersamanya.    Wanita itu mengerutkan dahi, lalu bertanya mengapa ia dari dalam, ada apa.?Tapi Della yang selalu mampu bersilat lidah, akan membuat siapa saja yang berhadapan dengannya selalu terpedaya.    Dengan santai Della berkata,     " Mo ngucapin makasih ma oom Indra, tante. Karena kan om Indra udah balesin sakit hati aku.. oke deh tante, Della pamit yah mo ada perlu.."    Pamit Della yang dapat membaca situsi bahwa sang Istri memasang ekspresi curiga,  terhadapnya yang menatap kostum yang di gunakan dengan mata melotot seperti hendak keluar biji matanya.    Della meninggalkan ruangan itu dengan cepat. Di bibirnya mengembang senyum karena sudah berhasi menggaet sumber uang terbaru setelah lep
Read more
Sleeping with Verrel
Setelah menghubungi seluruh peserta meeting, Vania segera kembali berfokus untuk melanjutkan membuat planning meeting seperti yang di inginkan sang CEO.    Termasuk meminta bantuan untuk  reservasi villa tempat mereka melakukan meeting dengan berkoordinasi bersama team HR & GA, sekaligus mengingatkan team untuk melakukan games pengisi acara di sela - sela break meeting. Vania memastikan untuk membuat games kepada seluruh peserta sekreative mungkin. Vania telah menyerahkan beberapa list games yang akan di permainkan di acara meeting, agar tidak merasa jenuh dan tegang selama meeting.    Meski terasa berat bekerja di perusahaan itu, karena memiliki pemimpin yang jauh berbeda, bak langit dan bumi dengan perusahaan lamanya, dimana pimpinan di tempat lamanya sangat peduli dengannya termasuk keluarga sang pemimpin, sehingga membuatnya nyaman bekerja.    Sedangkan pimpinan barunya ini, hampir tidak pe
Read more
Office
“ Baru selesai makan, duduklah terlebih dahulu, sampai terasa nasi sudah turun keperut, kamu pasti udah keburu mo tidur kan?” Tanya Verrel lagi menatap Vania yang terlihat tampak lelah. Ia menghela nafas panjang, tak tega menatap wajah lelah itu.    “ Yaelahh bawel amat si bapak satu ini, usir juga tar baru tahu..” Gerutunya langsung memasuki kamar mandi dan menguncinya dari dalam, lalu menyiram tubuhnya sembari bernyanyi kecil, dan tersenyum teringat akan Verrel.    Setelah selesai mandi, ia langsung mengganti baju dan hendak tidur karena ia harus tidur cepat untuk bekerja pagi - pagi buta demi menyiapkan semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Ia tak mau bergadang malam ini takut esok kesiangan.    Dan akhirnya Vania selesai mandi dan beranjak ke tempat tidur dimana Verrel sudah berada disana menunggunya.    Verrel menatapnya dan mengecup dahi Vani
Read more
Deadline
Seperti saat ini, ia lebih memilih bermalam di kantor, meskipun di kantor itu memiliki ruang istirahat yang nyaman, tapi setidaknya otak tidak bisa istirahat dengan nyaman. Karena masih berbau - bau pekerjaan, alih - alih memikirkan untuk mencari istri atau memperdulikan kesehatannya, ia justru berfokus pada pekerjaannya dan memaksakan diri mengadakan meeting ke seluruh cabang perusahaan hanya karena ia ingin segera menyelesaikan permasalahan penyakit di perusahaan ini, dan hal itu membuat dirinya kembali memforsir diri.    Tak seperti para boss pada umumnya yang lebih suka mencuri waktu untuk dapat bermain dengan sekretarisnya atau wanita - wanita nakal lainnya demi menyegarkan otak mereka, Aaron justru lebih suka mengurung diri di ruang kantornya dan bekerja dengan lebih giat.    Alih - alih menggunakan waktu senggan dengan sekretaris cantik di sebuah hotel, Aaron justru memilih menggunakan waktu sengganya untuk berolah raga at
Read more
Apartement
“ Maaf mengganggu pak, semua report sudah saya kerjakan silahkan bapak koreksi, jika terdapat kekurangan bisa kembalikan ke saya pak..” Ujar Vania sembari memberikan flash disk berisi notulen meeting yang di butuhkan sang pimpinan, yang telah ia buat dalam berbagai versi.    Aaron melirik flash disk itu sekilas, lalu mengambilnya tanpa menatap Vania sembari menjawab.    " Oke, akan saya periksa terlebih dahulu, jangan lupa persiapan yang lainnya juga, jangan sampai terjadi kesalahan, terlebih dalam hal reservasi tempat..” Ujarya sembari terus menatap layar monitornya dengan tangan menari diatas keyboard, tanpa menoleh sedikitpun kearahnya.    Mendengar instruksi sang pimpinan, Vania hanya mengangguk tanda mengerti    " Baik pak, saya akan persiapkan semuanya dengan semaksimal mungkin, kalau tidak ada yang di bahas lebih lanjut, saya permisi pak..” Ucap
Read more
Verrel with Vania
Vania tampak melihat Carroline yang setia mendampingi putrinya, di tambah dua orang pria duduk bersama ayahnya dengan santai sembari menikmati ubi goreng khas sang ibu.    Vania tersenyum terharu menatap bagaimana Verrel membuat dirinya dan keluarganya sangat nyaman. Tak hanya memberikan penjagaan ketat untuk keluarganya, Vania juga mengetahui jika Verrel diam - diam telah menyewa apartement di lantai yang sama dengannya, dan para bodyguardnya berjaga untuk memantau keselamatannya.    Hingga pelukannya terganggu dengan getar ponsel miliknya yang kembali berdering. Terlihat nama Sarah memanggil hingga berulang kali.    “ Angkatlah! Siapa tahu penting. Lagian sepertinya dia ngebet banget mo ngomong ma kamu...” Ujar Vania dengan wajah sedikit masam.    Verrel tak menghiraukan ucapan wanita yang terdengar sedang mendiktenya.    “ Biarka
Read more
Otw puncak
  “ Tidurlah  sejenak agar matamu tidak menghitam, aku janji akan membangunkanmu sebelum jam kerjamu, minimal kau tertidur satu jam..” Bisik Verrel.    “ Aku tak ingin bajuku kusut nanti Rel, aku lelah dan tak ingin melakukan apapun...” Jawabnya dengan mata yang berat.    “ Kalau begitu, ayo kita tidur di mobil, bilang saja kau sebenarnya takut terlambat bukan? Sekejam itukah pimpinanmu?“ Tanya Verrel penasaran.    “ Bukan galak sih, cuma punya masalah di pita suara, jadi dia lebih suka ngancem daripada ngomong baek - baek..” Jawab Vania sekenanya.    Mereka akhirnya berjalan menuju keluar apartement menuju parkiran mobil. Verrel menggandeng Vania dengan di iringi dua orang bodyguard.    Verrel dan Vania duduk di kursi belakang supir, lalu Verrel merebahkan kepala Vania di bahunya. 
Read more
Pers Conference
Sementara di tempat yang berbeda, di sebuah hotel berbintang lima, tampak Dendi yang di dampingi oleh team pengacara yang telah ia sewa duduk di barisan depan ballroom hotel yang mereka sewa. Dimana di tempat itu telah ramai wartawan yang menerima undangan darinya untuk pers conference.    Dendi terpaksa melakukan itu, karena di awal orang tua nya sengaja memblow up acara pertunangannya ke publik, dengan harapan agar Vania mundur dan tidak mengganggu Dendi lagi.     Sang ibu mendapat informasi dari salah seorang pekerja di rumah Dendi jika Vania sering datang dan bahkan sangat dekat dengan anak anak Dendi.    Bahkan salah seorang asisten rumah tangga yang memberi info tersebut mengatakan jika Dendi sangat perduli dengan Vania dan banyak perubahan yang terjadi karena Vania.    Hal itu membuat sang ibu murka dan malu karena mengetahui sang Putra kebanggaan Keluarga nya yang
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status