Langit mendung ketika Lily menyalakan mesin mobilnya, matanya masih menyimpan jejak kelelahan dan amarah yang belum padam.Sepanjang perjalanan menuju sekolah Vino, pikirannya terus berputar. Wajah Adam yang kini selalu hangat pada Elena, senyuman bocah kecilnya yang tampak lebih lepas di sisi wanita lain, dan tatapan dingin mertuanya kemarin... semua itu menggerogoti harga dirinya.“Aku masih istrinya. Aku masih ibunya,” desisnya pelan, lebih seperti pembelaan untuk dirinya sendiri daripada sebuah pernyataan.Tapi setibanya di sekolah, semuanya justru terasa seperti tamparan telak berikutnya.“Maaf, Bu Lily,” ujar guru kelas dengan senyum sungkan, “Vino sudah dijemput tadi oleh Bu Elena. Kami kira memang sudah dijadwalkan begitu.”Sejenak, Lily hanya berdiri terpaku. Matanya membelalak, tak percaya.“Elena?” ulangnya, nadanya meninggi.“Atas izin siapa dia jemput anak saya!”Guru itu tersentak, buru-buru menjelaskan, “Kami… kami pikir sudah ada koordinasi. Bu Elena bilang dijemput at
Last Updated : 2025-05-28 Read more