All Chapters of Another Choice Mr. Wijaya: Chapter 81 - Chapter 90
125 Chapters
Permintaan Berat
Sentuhan Tania membuat Wijaya memejamkan matanya, miliknya seakan ingin dipuaskan kembali dan tidak bisa hanya satu kali permainan. Tatapan Tania yang penuh gairah membuat Wijaya semangat melakukannya dengan miliknya keluar masuk dalam milik Tania, desahan-desahan kecil membuat gerakan Wijaya semakin cepat juga kasar.“Lebih cepat lagi...” Tania mengeluarkan suara desahannya membuat Wijaya semakin mempercepat gerakannya didalam milik Tania disertai remasan pada bukit kembarnya.“Kamu suka, Sayang?” Wijaya membelai lembut rambut Tania yang hanya mengangguk sambil memejamkan matanya “Aku mencintaimu dan nggak akan aku biarkan mereka menyakiti kamu lagi.”Gerakan Wijaya semakin cepat sehingga Tania mengangkat tubuhnya tanda mencapai klimaks, membuat Wijaya melumat bibirnya lembut dan gerakan dibawah semakin cepat dan keras tidak memberikan waktu istirahat pada Tania karena Wijaya belum mencapai klimaksnya. Tania mendorong tubuh W
Read more
Penolakan
Meremas tangannya saat mendengar laporan yang diberikan Muklis mengenai perkembangan masalah Tania, keinginan Tania yang tidak ingin memperpanjang membuat Wijaya dilema dimana mereka tidak peduli dengan semua yang terjadi pada Tania.“Tuntut malpraktek karena memberikan obat seperti itu.” Wijaya mengatakan dengan menahan emosinya.[Semua nggak bisa kalau yang bersangkutan tidak melakukannya]Menutup pembicaraannya dengan Muklis yang semakin membuat Wijaya kesal, memukul mejanya dengan sangat keras sambil menggenggam tangannya sampai memutih.“SIAL! Bagaimana bisa aku membujuk Tania membuat laporan itu.” Mengusap wajahnya dengan frustasi “Tania nggak akan mau memperpanjang masalah ini dan aku sudah berjanji akan mengikuti permintaannya.”TOK TOKMenatap pintu yang diketuk dari luar membuat Wijaya sadar siapa yang sedang melakukannya, menarik dan menghembuskan nafas panjang sebelum membukanya. Wijaya akan menc
Read more
Rencana Pembalasan
“Obat ini memang benar untuk mencegah kehamilan dan apabila di konsumsi dalam waktu panjang bisa membuat rahim kering sehingga akibatnya tidak memiliki anak.” Dokter kandungan menjelaskan dengan detail “Apa anda tidak tahu? Ini bisa dilaporkan sebagai malpraktek kalau kalian tidak tahu.”Wijaya menatap Tania yang hanya diam dan masih terkejut dengan kenyataan yang ada, perasaan Tania saat ini tidak bisa dibacanya sama sekali. Mencoba membicarakan hal lain termasuk dengan program kehamilan untuk Tania agar mereka segera memiliki anak, mengganti obat yang diberikan oleh dokter sebelumnya yang Wijaya tunjukkan.“Benar ini vitamin untuk menyuburkan meskipun rahimnya tidak ada masalah hanya saja untuk menormalkan kembali dibutuhkan vitamin, satu lagi sering-sering berhubungan intim agar rahimnya bisa kembali semula, untung anda berdua mengetahui lebih cepat jika tidak dampaknya akan sangat luar biasa buat rahimnya karena kemungkinan terburuk ad
Read more
Kehadiran Bima
Tania, nama wanita yang Wijaya sukai sejak menjemput anak-anaknya sekolah di bangku putih abu-abu. Saat ini berada dihadapannya sedang menungging dengan milik Wijaya keluar masuk didalam miliknya, suara erangan terdengar beberapa jam yang lalu dengan tangan Wijaya di bukit kembar milik Tania.“Kamu suka, Sayang?” tanya Wijaya yang diangguki Tania.Menundukkan wajahnya dengan mencium punggung Tania, jemari Wijaya selain berada di bukit kembarnya juga memainkan milik Tania yang dimasukinnya. Tania bergerak semakin tidak menentu membuat Wijaya sangat yakin jika akan mencapai klimaks tidak lama kemudian, itu membuat gerakan Wijaya semakin cepat agar bisa bersama melakukan pelepasannya.“Kita keluar bersama, Sayang.”Tepat saat Wijaya mengatakan itu mereka berdua mencapai klimaksnya secara bersamaan dengan Wijaya mendorongnya semakin dalam, sambil berdoa dan berharap akan menghasilkan hasil cinta mereka yang lucu. Melepaskan penyatuan m
Read more
Kedatangan Tari
Suara erangan terdengar dalam kamar mandi dengan posisi Tania berada diatas tubuh Wijaya dalam bathtube, mereka berdua tadi berendam dengan berbicara satu sama lain sampai akhirnya Tania menggoda Wijaya yang pastinya tidak akan menolak dengan apa yang Tania lakukan.“Kamu luar biasa, Sayang.” Wijaya mengatakan dengan melumat salah satu bukit kembar milik Tania dengan tangannya yang lain meremasnya.Gerakan Tania yang berada diatasnya semakin membuat milik Wijaya didalam tidak bisa menahan diri, tidak lama kemudian mereka mencapai klimaks secara bersamaan membuat Tania semakin menurunkan tubuhnya yang langsung dipegang Wijaya agar semakin dalam miliknya masuk dalam rahim agar mereka segera memiliki anak.“Kamu tidak merencanakan sesuatu untuk merusak karir yang dibangun oleh dia kan?” tanya Tania setelah melepaskan penyatuan mereka membuat Wijaya mengerutkan keningnya “Aku bukan memiliki perasaan sama dia tapi aku nggak mau kamu meng
Read more
Rapat Dadakan
Wijaya menghembuskan nafas panjang saat Bima memberikan kabar yang baginya sangat mendadak seperti ini, tidak tahu harus bersikap seperti apa karena dirinya sangat tahu bagaimana perasaan Tania pada Yudi begitu juga sebaliknya. Yudi meskipun bajingan sekalipun dengan menjual Tania seperti itu, setidaknya mereka berdua saling mencintai dan menghilangkan perasaan cinta tidak semudah mengembalikan telapak tangan. “Pak, kita tidak bisa melakukan secara langsung bersama-sama karena memang programnya tidak memadai. Kita hanya bisa melakukan dengan satu orang yang berarti bergantian berbicara dengan anda.” Bima menjelaskan yang hanya diangguki Wijaya. Orang pertama yang terhubung adalah Muklis, membahas tentang perceraian Tania yang akan berjalan tidak lama lagi. Wijaya mengeluarkan banyak biaya agar perceraian itu segera terjadi dan secara mengejutkan Yudi tidak menolak sama sekali, tandanya perasaan cinta Yudi pada Tania kalah dengan uang. [Semua berjalan dengan s
Read more
Pertemuan Tania
“Kamu memberikan aku ijin bertemu dengan Yudi?” tanya Tania memastikan yang dijawab anggukan kepala oleh Wijaya.Wijaya masih dapat melihat tatapan tidak percaya yang Tania berikan saat ini pada dirinya setelah mengatakan hal itu, hal yang membuat dirinya kesal dan tidak semangat dan memang tatapan Tania lebih pada meyakinkan apa yang di dengarnya dan juga reaksi Wijaya.“Kamu yakin?” tanya Tania sekali lagi.“Aku harus menjawab berapa kali?” Wijaya memutar bola matanya malas “Kamu ketemu sama dia makan siang.”“Jadi ini kejutan yang kamu katakan?” tanya Tania memberikan tatapan menyelidik “Kamu nggak lagi merencanakan sesuatu kan?”Menghembuskan nafas panjang mendengar pertanyaan yang dari tadi Tania berikan dan membuat Tari menahan senyum, Wijaya menarik Tania untuk duduk di pangkuannya yang hampir membuatnya teriak.“Baiklah, bagaimana kalau tidak gratis?”
Read more
Dia Rifat
“Dia Rifat, salah satu pegawai kita dan seniornya Tari.” Lila memperkenalkan Rifat membuat Wijaya menatap dalam di kedua matanya.Wijaya bisa melihat bagaimana kepribadian pria muda yang ada dihadapannya, memiliki usia yang tidak beda jauh dengan anak-anaknya termasuk Tania. Membaca berkas lamaran yang ada di tangannya dengan menatap pria muda yang ada dihadapannya berkali-kali, menganggukkan kepala dengan mengalihkan pandangan kearah Lila yang langsung mengerti maksud dari kode yang diberikan.“Baik, Pak Rifat silakan ikut saya ke ruangan.” Lila mengajak Rifat keluar dari ruangan dengan Wijaya menatap kearahnya.Tidak melepaskan tatapan pada Rifat yang membuat Wijaya banyak berpikir mengenai posisi tepat untuknya, menatap Bima yang hanya diam dimana tatapan matanya tampak lelah membuat Wijaya tersenyum kecil.“Apa Via tidak memuaskan?” tembak Wijaya membuat Bima terkejut “Rifat akan menjadi saingan kamu dalam men
Read more
Datang Rumah Tania
Kepala Wijaya hanya berisi tentang Tania, apa yang dilakukan wanita satu itu. Rapat yang dilakukan bersama yang lain membuat Wijaya tidak fokus sama sekali, ketukan pintu membuat semua menatap pada sumbernya.“Duduk, Rifat.” Lila yang bereaksi pertama kali.Wijaya hanya diam mendengarkan apa yang mereka bicarakan dengan sesekali mengecek jam serta ponselnya, tidak ada satupun panggilan yang Tania berikan atau laporan dari mereka yang mengikuti Tania. Menghembuskan nafas panjang agar bisa fokus dalam mendengarkan mereka semua, beberapa kali Wijaya mencoba menatap orang yang berbicara tapi tetap tidak berguna sama sekali.“Pak Wijaya bisa fokus? Kita membahas masalah yang benar-benar serius dan berkaitan dengan calon istri anda.” Devan menatap Wijaya datar yang membuatnya langsung tersadar.Perkataan Devan memang benar dimana mereka semua saat ini mencoba untuk menjatuhkan perusahaan keluarga Yudi dan juga mertuanya, informasi yang d
Read more
Kekesalan Wijaya
Wijaya menatap malas pada berkas yang ada dihadapannya, selama ini dirinya tidak pernah ada masalah apabila tidak berhubungan intim baik itu dengan Vita atau Helena tapi perkataan Tania membuat dirinya menjadi tidak bersemangat sama sekali. Menatap penisnya yang harus berpuasa selama beberapa hari membuat Wijaya hanya bisa membelai perlahan, setidaknya harus benar-benar bersabar.“Papa.” Wijaya tersadar dari lamunannya saat mendengar suara Tina memanggilnya “Tania nggak kesini?”Wijaya menggelengkan kepala membuat Tina mengerucutkan bibirnya “Kenapa?”“Dia janji mau ngajarin masak.” Wijaya mengerutkan keningnya “Ada menu yang aku nggak bisa jadi butuh bantuan Tania.”“Kamu suruh datang kesini aja.”“Nanti papa bawa ke kamar terus Mbak Tina nggak jadi masak malah papa yang habisin waktu sama dia.” Via datang dengan mengeluarkan kata-katanya menggoda dirinya.&
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status