All Chapters of Another Choice Mr. Wijaya: Chapter 71 - Chapter 80
125 Chapters
Panasnya Tania
Menunggu didepan pintu dengan perasaan capur aduk dimana pastinya membayangkan apa yang mereka berdua lakukan didalam, mencoba untuk menahan diri agar tidak menarik pria tersebut dari tubuh wanitanya. Wijaya menatap miliknya yang masih perlu dipuaskan dengan perlahan menggerakkan menggunakan tangan agar bisa tetap berdiri dan langsung memasuki Tania saat berada didalam, menatap jam yang akan mendekati sepuluh menit dari perjanjian secara perlahan membuka pintunya dengan menggunakan kartu yang Galih berikan. Sebenarnya tanpa kartu dari Galih dirinya bisa membuka sendiri menggunakan kartu miliknya karena kartu miliknya memiliki akses untuk masuk kesetiap kamar.Suara desahan terdengar saat Wijaya membuka pintu dengan segera menutupnya agar tidak ada yang mendengar suara wanitanya apalagi ada anak buah Bowo diluar, Wijaya tidak ingin orang lain mendengar suara wanitanya. Membuka seluruh pakaiannya tanpa tersisa dimana saat dirinya melangkah pemandangan pertama kali adalah mereka
Read more
Apartemen Tania
Perkataan Tania terngiang dalam otak Wijaya bahkan saat dirinya berada didalam kamar mandi terasa bagaimana penisnya berada didalam rahim Tania, seketika dirinya membayangkan wajah anak – anak mereka. Tania sosok yang bisa membuat Wijaya menjadi gila seperti saat ini, penisnya tegang hanya dengan memikirkan wanita satu ini dimana hal yang tidak pernah dirinya alami selama ini bersama Vita. Sudah berjam – jam dirinya berada dibawah shower untuk menenangkan penisnya yang tidak segera tidur dan sepertinya bisa melakukan berjam – jam jika bersama Tania, dirinya seakan tidak ingin melepaskan penisnya dari dalam. Wijaya segera meminta Vian untuk mencari cara bagaimana Tania bisa diajak kembali, Vian mengatakan jika Galih meminta bayaran lebih untuk kali ini agar bisa bersama Tania. Wijaya menyetujui semua tapi setelah ini akan membuka semua apa yang Galih lakukan termasuk suami Tania tersebut, Wijaya ingin memiliki wanita tersebut secara utuh dimana menjadikan istri yang berarti a
Read more
Pengakuan Wijaya
Wijaya seakan baru pertama kali terlahir saat merasakan bagaimana nikmatnya bercinta dengan orang yang dicintainya, dahulu dirinya berpikir hanya ingin mencoba atau penasaran dengan wanita yang dalam pelukannya. Berapa lama mereka melakukannya bukan membuat dirinya lelah tapi semakin bersemangat merasakan penisnya didalam sedang dipijat oleh vagina wanita ini, bahkan melepaskan penyatuan mereka seakan tidak bisa sama sekali. Beranjak dari ranjang mengambil ponselnya menatap nama yang tertera di layar dimana beberapa pesan dan panggilan masuk membuat Wijaya tersenyum simpul, pengajuan cerai antara Tania dengan Yudi akan berjalan tidak lama lagi. Setelah membalas semuanya tatapan Wijaya beralih pada miliknya yang tampak penuh dengan cairan mereka dimana tidak pernah dirinya dapatkan saat menikah dengan Vita selama ini, setidaknya mereka berdua perlu diberikan penghargaan karena bisa bertahan hingga maut memisahkan. Pandangan matanya mengarah pada ranjang dimana tubuh T
Read more
Rencana
Tidak ada waktu untuk menjelaskan lebih detail pada Tania, waktu mereka untuk melihat orang tua Tania lebih penting dibandingkan membahas mengenai perpisahannya dengan Galih. Wijaya mengikuti Tania dengan langkah cepatnya yang langsung ditahan dan memberikan gelengan kepala kecil.“Jangan lari bagaimanapun juga keselamatan kamu sangat penting.” Wijaya menatap Tania lembut yang hanya diangguki pelan “Aku akan menunggu kamu diluar.”Tania menggelengkan kepalanya “Jangan lebih baik kamu pulang.”Wijaya hanya bisa menunggu Tania di pintu luar sambil menghubungi Muklis untuk mengurus masalah perceraian Tania dengan Yudi, Bima dan Vian untuk mengurus Galih sedangkan Devan mengurus perusahaan yang ditinggalkannya selama menemani Tania.“Kenapa sudah keluar?” tanya Wijaya ketika Tania keluar dari ruang rawat ayahnya.“Kamu masih ada disini?” tanya Tania saat melihat Wijaya menyapa dirinya.
Read more
Melamar Tania
Menatap pintu yang ada dihadapannya saat ini dengan ketakutan tersendiri, belum pernah dalam hidupnya melamar wanita. Menikah dengan Vita karena perjodohan dan Helena tidak lain godaan terbesar yang dilakukannya, setelah itu dirinya mencoba untuk tidak tergoda pada wanita dan setia dengan Vita. Saat ini pintu dihadapan seakan menjadi ketakutan terbesarnya, berhadapan dengan orang tua dari wanita yang dicintainya. TOK TOK“Masuk.” Membuka pintu perlahan sebelum akhirnya menampakkan diri membuat kedua pasang suami istri yang usianya tidak jauh berbeda dengannya menatap bingung, maju perlahan mendekati mereka berdua yang disambut sang wanita dengan mendekati Wijaya.“Cari siapa?” tanya wanita itu bingung.“Ini buat ibu dan bapak dari saya Wijaya Hadinata.” Wijaya memberikan bingkisan buah yang diterima sang wanita dengan tatapan bingung.“Wijaya Hadinata? Pemilik H&D Group?” tanya
Read more
Bertemu Anak-anak
“Serius banget ngobrol sama Kayla.” Wisnu mengatakan sambil menatap Audrey yang ada disampingnya.“Mas kan tahu aku nggak punya adik jadi...” Audrey menghentikan perkataannya sambil menatap langit.Mereka berdua terdiam sambil menatap langit malam, Audrey memang sangat menyukai pemandangan langit terutama malam hari. Hanyut dalam pemikiran masing-masing membuat Audrey tidak menyadari jika Wisnu yang disampingnya sedang memandang dirinya lembut.“Kamu tahu kan kalau aku sudah mulai KKN?” tanya Wisnu membuka suara membuat Audrey mengalihkan pandangan kearah Wisnu “Kita akan berpisah ya walaupun aku tetap ke kampus tapi kita jarang ketemu.”“Lalu?”Wisnu bingung dengan pertanyaan Audrey “Kamu harus tahu kalau aku memang benar-benar mencintai kamu.”Audrey mengangguk mendengar perkataan Wisnu “Jujur aku bosan setiap kali mas bilang cinta seakan itu cuman kata-kata aja
Read more
Dokter Kandungan
“Kemana kita?” tanya Tania saat Wijaya mengajaknya keluar.“Cek kondisi rahim kamu karena aku ingin kita memiliki anak.” Wijaya menjawab tanpa menatap Tania.“Aku sehat.” Tania menjawab dengan nada santai “Jadi sudah pasti aku bisa hamil.”“Kamu bawa semua obat yang dikonsumsi kan?” tanya Wijaya tanpa peduli dengan perkataan Tania yang hanya dijawab anggukan kepala.Kendaraan yang Wijaya kendarai sampai di salah satu rumah sakit yang sedikit jauh dari tempat tinggal mereka, membuka pintu dan langsung keluar membuat Tania melakukan hal yang sama. Wijaya menunggu Tania dan langsung menggenggam tangannya membuat wajah Tania memerah, melihat itu semua jantung Wijaya berdetak kencang.“Kamu membuat milikku keras,” bisik Wijaya yang membuat Tania memandang tidak percaya “Ayo kita selesaikan ini semua dan selanjutnya kita akan ke Bali.”“Buat apa?” tanya
Read more
Tidak Ada Ampun
Wijaya sudah mengatur banyak cara agar Yudi mendapatkan hukuman yang setimpalnya, perusahaan yang dibangun oleh orang tua dan juga mertuanya dibuat menderita. Wijaya dan Vita memang menikah karena perjodohan tapi mereka tidak pernah menyakiti wanita lain yang lemah, Helena dan Nina adalah kesalahan yang Wijaya lakukan bahkan Mira juga masuk didalamnya hanya saja tidak pernah dirinya melakukan perbuatan gila dan pengecut seperti Yudi.“Beberapa klien yang kerjasama dengan mereka sudah kami hubungi.” Muklis melaporkan dengan memberikan berkas-berkas pada Wijaya.“Kamu atur semua dengan sebaik mungkin, satu lagi jangan ganggu aku jika tidak penting karena aku mau mengobati Tania sekalian memberikan adik buat anak-anak.” Wijaya memberikan laporan pada Muklis “Kamu tahu apa yang aku mau bukan?” Muklis mengangguk “Bagus dan jangan sampai mereka tahu kalau kita berada di balik ini semua, lalu bagaimana dengan Galih?”&ldq
Read more
Awan
Tidak menjawab pertanyaan Tania yang memang fokus Wijaya saat ini adalah menahan diri untuk tidak membuat wanita disampingnya mengerang kembali, baru kali ini merasakan miliknya seakan tidak pernah puas dengan hanya sekali bermain. Helena mungkin adalah pengecualian tapi dirinya tidak mencintai Ibu Via itu, mengalihkan pandangan kearah lain agar tidak menatap wanita yang duduk disampingnya.“Apa kamu marah dengan pertanyaanku?” tanya Tania membuka suara dengan mendekatkan diri pada Wijaya.“Bisakah sedikit menjauh, Sayang? Jika kamu bersikap seperti ini aku bisa saja memakan kamu disini.” Wijaya menatap Tania dengan menahan diri membuat Tania mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.Mencoba fokus pada hal lain agar tidak memakan wanita disampingnya, celana Wijaya seakan sudah mengetat ingin dikeluarkan dengan mencari kenikmatan satu sama lain. Mengambil ponselnya mencoba fokus pada pekerjaan yang akan dirinya tinggal beberapa hari untuk
Read more
Rumah Lain
Catatan kecil yang harus Wijaya ingat adalah Tania menginginkan memiliki anak dengan dirinya dan itu artinya harus memiliki pesawat pribadi, hal yang tidak pernah dilakukannya selama ini karena pastinya perawatan yang sangat mahal tapi demi Tania akan diwujudkan olehnya.“Aku bercanda nanti kamu benaran beli pesawat pribadi, lagian kalau memang memiliki anak aku nggak mau mereka menjadi manja dengan semua uang kamu.” Tania membuka suara sambil menatap Wijaya dalam.Mereka kembali ke kursi dengan duduk saling berhadapan, Tania kelaparan dan minta dibuatkan makanan yang tersedia di pesawat. Wijaya hanya diam memandang apa yang wanita itu lakukan, setiap gerakan Tania tidak lepas dari pengamatannya.“Kenapa lihat aku seperti itu?” tanya Tania dengan mengangkat alisnya.“Cantik.” Satu kata yang Wijaya katakan dapat membuat pipi Tania memerah dan dirinya semakin menyukainya.“Sejak kapan kamu mencintaiku?”
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status