All Chapters of PARANORMAL CANTIK: Chapter 91 - Chapter 100
119 Chapters
Pertempuran di Alam Roh
Melihat Reaksi yang Roh Lisa tunjukan membuat Alena menatap wanita itu dengan tajam. ''Apa Kamu mengenalinya, Lisa?" Tanya Alena. "Aku banyak mendengar tentang dirinya, tapi aku belum pernah bertemu dengannya." Jelas Lisa kepada Alena. "Dia berwajah tulang-belulang, mengenakan kerudunghitam, selalu membawa senjata garda." Jelas Alena. "Aku pernah mendengar ciri-ciri itu, entang senjatanya aku tak mengenalinya, tapi menurut kabar yang kudengar, Pasukan Iblis Hitam sangat berbahaya, sebaiknya urungkan niatmu untuk mengejarnya." Jawan Lisa ketakutan. "Mengapa kamu sarankan begitu?" Tanya Alena. "Aku khawatir kamu celaka jika berhadapan dengannya." Jawab Lisa lagi. "Mudah-mudahan tidak," kata Alena sambil tersenyum ramah.  "Apakah kamu tadi melihatnya di sekitar sini, Lisa?" Tanya Alena lagi. 
Read more
Kesaksian Diana
Di rumah Alena wajah duka masih tampak jelas di raut kecantikan Diana.Kini ia bahkan tampak sangat tertekan dan kebingungan, karena pertanyaan yang diajukan Arez bersifat memojokkan dirinya. "Kamu belum tahu siapa sebenarnya Arez, bukan?" Bagus ikut mendesak Diana. "Kalau kamu tabu siapa sebenarnya Arez, kamu akan..." "Jaga mulutmu, Bagus!" geram Arez sedikit membentak. Bagus tidak takut, walau pun dia belum pernah bertarung dengan Arez tetapi dia punya prinsip sendiri yang menjadi alasan utama mengapa ia harus mendesak Diana demikian.  "Aku yakin, anak ini tahu persis tentang kematian pasangannya, dia akan merahasiakan, tapi kalau dia tahusiapa dirimu sebenarnya, maka dia tidak akan berani berpura-pura bego seperti ini!" Jawab Bagus kesal. "Jangan keterlaluan, Bagus! Aku yang mendapat tugas menggantikan tugas Alena, kalau kamu macam-rnncamnanti akan
Read more
Memancing Iblis Hitam
Tiba-tiba ada suara lain yang menyahutpembicaraan mereka berdua, wajah Arez dan Bagus serentak berpaling ke arah samping kulkas, ternyata di sana sudah ada Alena yang segera mendekati meja makan dengan santai.  "Syukurlah kau sudah datang, aku punya rencana khusus, Alena" Arez langsung berteriak melihat siapa yang datang. "Aku sudah mendengar semuanya dari kejauhan tadi." Jawab Alena. "Juga tentang aroma bakaran rambut?" tanya Bagus. "Ya, menurutku untuk membakar rambut kita bisa gunakan rambut palsuku, bukankah aku punya koleksi wig?" Jawab Alena. "Jadi, kau akan korbankan rambut palsu itu?" Tanya Arez. "Kurasa salah satu saja, wig yang terbuat dari rambut aslikan ada, itu saja yang dibakar untuk memancing kedatangannya." Jawab Alena. "Kalau begitu, aku akan siapkan pembakarannya." Jawab Bagus bersemangat. 
Read more
Kuda Suri
Detak jantung semua orang di sana menjadi lebih cepat, bahkan detakjantung Diana menjadi sangat bergemuruh, badannya menggigil, secara refleks dia langsung mencengkram lengan Doni. "Aku takut...'!" bisiknya parau. "Tenang saja, ada Non Alena di sini." Doni berkata sambil menelan ludah sendiri, karena ia sebenamya juga merasa takut sekali. Rasa takut itu tidak seperti biasanya, seolah-olah sangat mendesakjiwa dan tak dapat disembunyikan lagi. Wuuuussss...!  Datang lagi angin seperti tadi, hanya sekilas, berlawanan arah dari angin yang pertama tadi, kini terdengar suara lolongan anjing dari segala penjuru, tidak terlalu ramai tapi saling bersahutan, malam terasa begitu mencekam. "Dia sudah datang," kata Arez pelan. "Ya. Biarkan dulu sampai dia menghampiri kita," bisik Alena.  Bagus meniup bara api di perapian dalam
Read more
Kehancuran Iblis Hitam
Alena sama sekali tak menduga akan diserang sebegitu cepat, dia segera menangkis dengan kedua telapak tangannya yang mengeluarkan cahaya merah, tapi masih terlambat sedikit. Cahaya serangan lawan sudah sangat dekat ketika telapak tangan Alena dihadapkan ke arah pukulan lawan, sehingga tak ayal membuat Alena terpental jatuh ke dalam kolam kecil di taman belakang.  Jebuuurr.,.!  Benturan dua sinar tadi menimbulkan letupan kecil, tapi bertenaga sangatbesar.  "Habis riwayatmu, bidadari keparat... !!" Iblis Hitam melesat mengejar Alena. Bagus yang melihat Alena belum bersiap merasa sangat bahaya jika dibiarkan, Maka, dengan cepat Bagus menerjangnya dari samping.  Bruuussk... ! Blaaarrr... !  Bagus terpental sementara itu Iblis Hitam sempat terhenti dari gerakkannya akibat terjangan nekat Bagus tadi. 
Read more
Wabah Belatung
"Dalam dunia gaib tidak ada yang mustahil, Nyonya." Jawab Alena santai. "Anda pikir saya orang yang percaya dengan gaib?" Ibu Wulan balik bertanya. "Kali ini Anda harus mempercayainya, walau nantinya tidak mempercayai Iagi, Nyonya. Ini demi koselamatan jiwa Andasendiri." Jelas Alena masih santai. "Jiwa saya tidak tergantung oleh mimpi, kalian berdua tidak perlu mencemaskan diri saya, percayalah, saya lebih bisa menjaga diri daripada anak kemarin sore, Alena." Jawab Ibu Wulan lagi. Amor menjadi kesal mendengar pernyataan kawannya itu. Wajahnya tidak menunjukkan keramahan lagi. Geram yang tertahan membuat Amor menghembuskan napas berat. Tapi Alena masih tetap santai, senyumnya tetap menghias indah, membuat kecantikannya semakin tampak lebih jelita.  "Maaf, Nyonya Wulan, aku cuma bisa sampaikan demikian, aku juga hanya bisa memohon agar Anda jangan
Read more
Tamu Di rumah Alena
"Bukan hal sulit bagi Alena untuk mempengaruhi orang bahkan satu Senayanpun bisa dia buat agar patuh padanya," kata Bagus agak sombong sedikit.  Ia tunjukkan pada Okta bahwa ia sangattahu tentang Alena, sehingga tidak merasa heran sedikit pun dengan tindakan Alena kepada dokter tadi.  Kini mereka bertiga kembali ke samping ruangan, bisa melihat ke dalam ruangan melalui jendela kaca yang sengaja dibuka gordynnya guna memberi peluang bagi pihak keluarga pasien yang ingin melihat dari luar. Para perawat dan dokter yang menangani Ibu Wulan bagaikan terkesima semua kepada Alena. Tak satu pun melarang Alena mendekati Ibu Wulan. Mereka memandang heran, seakan ingin tahu apa yang akan dilakukan gadis muda secantik bidadari dan menyebarkan aroma wangi yang memenuhi ruangan tersebut. Dokter yang tadi membawa masuk Alena tetap mendampinginya, seolah-olah siap melayani apap
Read more
Muncul Dewa Jagatnata
Cahaya kuning keemasan itu begitu sampai di bawah berubah menjadi seorang Lelaki tua berjenggot abu-abu, kumisnya panjang abu-abu juga dengan alisnya lebat sampai berjuntai ke bawah, hampir menutupi mata tajamnya. "Hey, Jin ini pelajaran buat kamu, bukanaku yang menghendaki semua ini, tapi kamu sendiri!" Orang tua itu berkata kepada Bagus yang terkapar. "Siapa sebenarnya dirimu, Pak tua?" Tanya Bagus dengan lemah. "Anak jin, apa benar kamu tak mengenali jati diriku?" Tanya orang tua itu kepada Bagus. Setelah berkata seperti itu orang tua itu berjalan mendekati Riki, yang membuat Riki semakin ketakutan, dengan cepat Riki menjatuhkan badannya. "Kau tak perlu merasa takut padaku, karena kau tidak berbuat salah padaku. Bangunlah!" Orang tua itu berkata kepada Riki. "Di mana Alena berada?" Tanya orang tua itu lagi kepada Riki. Riki han
Read more
Seminar Kecantikan
Baru sehari Alena pulang sangat banyak orang yang datang ke rumahnya, yakni kenalan-kenalannya yang tahu akan ke saktian dari Alena. Namun ketika pulang keadaan Alena sangat menghkhawatirkan dia menderita sakit sejak pulang dari Pupau Bangka. Sejak kepulangannya dia mengurung diri di dalam kamarnya, Bagus dan Riki sempat terkejut ketika menyambut kepulangan Alena.  Gadis cantik itu menderita luka yang menyedihkan di sekujur tubuhnya penuh dengan luka sayatan, seperti habisdisayat-sayat dengan seribu pedang. Kecantikannya pun rusak, namun ia tidak mengalami kehangusan kulit sepertiyang lain, dia tetap putih kulitnya hanya penuh luka sayatan yang tidak mengeluarkan darah.  Raut wajahnya hancur bagaikan dicabik-cabik dengan seribu mata silet. Hampir saja Bagus dan Riki tidak mengenalinya. Luka itu tak mengeluarkan bau busuk seperti para korban lainnya. Hany
Read more
Seminar Angela
"Apa maksudmu bertanya tentang seminar macam itu, Alena?" Riki bertanya karena bingung. "Beberapa orang yang mengalami kerusakan wajah yang aku temui seperti Irma menceritakan tentang keikut sertaannya dalam seminar itu, bukan hanya itu Tante Vira juga hadir dalamseminar tersebut. Dari mereka berdua aku mendengar kabar bahwa seminar itu diadakan di berbagai tempat dalam waktu yang berbeda, dan pembicara utamanya adalah seorang doktor ahli kecantikan yang bernama Angela. Aku segera menghubungi Ibu Wulan melalui teleponnya, ternyata dia juga mengaku pernah diundang secara langsung oleh Angela dalam seminar tersebut, tapi diatak hadir pada saatnya. Cuma, dia mengaku merasa aneh sejak bertemu dengan Angela di sebuah klinikkecantikan." Jelas Alena. "Ada kesamaan nama dan acara sepertinya." Celetuk Riki. "Benar, aku mencurigai wanita cantik yang bernama Angela itu, aku ingin tahu, siapa dia sebenarnya,
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status