Lahat ng Kabanata ng Jerat Cinta CEO Mesum: Kabanata 501 - Kabanata 510
524 Kabanata
( S2 ) Bab 322. 18 Minggu
"Vans, kamu sakit?" tanya sang nenek kepada cucu mantunya. "Kamu kelihatannya lebih kurusan.""Nggak, Nek, tapi emang akhir-akhir ini badan aku cepat capek, males kerja males ngapa-ngapain males makan juga," jawab Evans. "Tapi, aku nggak apa-apa. Aku merasa sehat, cuma kadang linglung," jawab Evans sambil cengengesan."Periksa dong ke dokter," sahut Mama Riska."Iya, Ma, nanti balik dari sini aku sama Mas Evans ke dokter," kata Lura. "Oh ya, Nek, aku minta resep buat itu dong.""Buat apa?" tanya sang nenek."Resep, biar datang bulanku lancar, nggak telat-telat terus. Aku takut nggak subur kalau siklus haid aku nggak teratur.""Kamu jangan terlalu lelah Lura, kalau stress emang kayak gitu sering telat, malah terkadang satu bulan bisa dua kali dapat," sahut Mama Riska.Evans hanya diam sambil menyimak obrolan sang mertua dan istrinya, walau kadang ada yang tidak dia mengerti, tapi ia hanya diam tanpa berani bertanya."Iya, Ma, biasanya juga telat sebulan terus besoknya ada lagi. Sekaran
Magbasa pa
( S2 ) Bab 323. Tespek
"Kita tunggu aja hasil tesnya," kata sang nenek"Tapi, Nek, kalau pakai tes kehamilan kayak itu bukannya harus pagi-pagi ya? Ini kan udah siang.""Nggak masalah, Lura, kalau kamu memang hamil pasti kelihatan hasilnya. Lagian perutmu udah kelihatan rata gitu, bukan cuma gendut karena berat badanmu bertambah, kayaknya emang ada isinya.""Iyalah, Nek, isinya banyak itu, jatah sarapan aku aja dimakan dia," ejek Evans sambil terkekeh."Daripada mubazir." Lura mendelik dengan sinis pada suaminya."Kalau beneran aku hamil, aku harus cepat-cepat periksa. Kenapa aku nggak merasakan ada Dedek bayi di dalam perut," kata Lura sambil mengusap-ngusap perutnya. "Aku takut ada apa-apa dengan bayiku.""Kalau ada apa-apa dengan bayimu, pasti tidak akan berkembang. Ini perutmu udah gede Lura, seharusnya kamu yang harus diperiksa. Kenapa nggak peka? Kesel jadinya!" Sang nenek memukul lengan cucunya."Sabar, Nek, nanti darah tinggi Nenek kumat lagi." Evans tertawa sambil mengusap-usap punggung sang nenek.
Magbasa pa
( S2 ) Bab 324. 14 Minggu
"Kan yang patah tangannya, bukan anunya," jawab Naya sambil terbahak. "Ini anak hasil kerja keras gue yang giat goyang pinggul di atas Mas Gilang. Gue yang paling capek saat bikin nih anak.""Naya semprul! Ini gue loudspeaker. Nenek, Mama, dan semuanya pada dengar ucapan lo." Lura tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan sahabatnya."Eh kampret lu bikin malu gua aja!" umpat Naya.Mendengar ucapan Naya sang nenek langsung mengambil handphone dari tangan cucunya dan mengomel kepada sahabat sang cucu."Naya, kamu lagi hamil, tapi bahasanya kasar kayak gitu nanti anak kalian tuh denger kalian ngomongin apa aja. Mulai sekarang jangan ngomong kayak gitu lagi jangan bilang gue lu lagi kalian tuh udah mau jadi ibu contohkan yang baik untuk anak-anak kalian!""Iya Nek," jawab Naya pelan.Sang nenek kembali memberikan handphone-nya kepada Lura. "Nasihat ini untuk kamu juga bukan cuma Naya!" omel sang nenek yang dijawab dengan anggukkan kepala oleh Lura."Nay, kalo gue hamil, nanti kita punya a
Magbasa pa
( S2 ) Bab 325. Disyukuri Saja
"Aku hamil ... aku hamil ...!" teriak Lura. Wanita itu terlihat sangat bahagia."Evans langsung bangun dari duduknya dan menghampiri sang istri. "Sayang, kamu beneran hamil?" tanya Evans memastikan."Iya, Mas, aku hamil," jawab Lura sambil memperlihatkan alat tes kehamilan yang menunjukkan garis dua berwarna merah.Evans berjongkok di depan sang istri lalu mencium perut istrinya. "Aku kira ini isinya nasi ternyata bayi," ucapnya sambil terkekeh, lalu memeluk istrinya dengan erat.Qenan juga berlari mendekati Lura. "Mommy, itu artinya aku mau punya adik bayi?""Iya, Sayang, di perut Mommy ada Dede bayinya." Lura mengusap-usap perutnya sambil tersenyum."Hore ... aku mau punya adik." Qenan bersorak sambil loncat-loncat kegirangan. "Kak Azzam harus tahu kabar ini."Nenek bangun dari duduknya, lalu menghampiri Lura. "Ayo kita ke dokter untuk periksakan kandunganmu.""Emang harus sekarang juga? Kita kan belum makan siang tanya Lura sambil mengelus perutnya yang sudah terasa lapar."Ya ampu
Magbasa pa
( S2 ) Bab 326. 16 Minggu
Azzam sangat khawatir mendengar kabar tentang sang Mommy, padahal Qenan belum berbicara banyak."Mommy hamil, Kak. Kita akan punya adik bayi. Aku sangat senang akan menjadi seorang kakak." Anak laki-laki yang usianya belum genap lima tahun itu terlihat sangat bahagia menjadi seorang kakak."Benarkah?" tanya Azam tak percaya, tapi walau begitu ia terlihat sangat bahagia. "Kalau begitu Kakak akan tinggal bersama kalian lagi. Kakak harus menjaga mommy, menjaga adik bayi supaya tetap sehat.""Dia adikku, Kak," sahut Qenan tidak senang kakaknya perhatian kepada calon adiknya. "Kakak kan udah punya aku." "Ya sudah, Kakak tidak akan mengganggu adikmu," jawab Azzam sambil tersenyum. "Kakak tutup ya teleponnya? Kakak mau membereskan barang-barang.""Sekarang kami ada di rumah Nenek muda, nanti pulangnya kami jemput Kakak ya." Qenan sangat bahagia akan mempunyai seorang adik."Iya, Dek, Kakak siap-siap dulu."Azzam menutup teleponnya, lalu memberikannya kepada sang omah. "Mommy sedang hamil,
Magbasa pa
( S2 ) Bab 327. Berharap Perempuan.
"Iya, Dok, sebelumnya aku nggak tahu kalau sedang hamil, aku juga nggak ngerasain pergerakan bayi di dalam perutku.""Itu biasa terjadi pada ibu muda yang baru pertama kali hamil. Anda tidak merasakannya karena Anda tidak mengalami morning sickness atau ngidam yang berlebihan seperti wanita hamil lainnya. Jadi, Anda tidak menyadari kehadiran Dedek bayi," jelas sang dokter sambil mengelap sisa gel di perut Lura."Iya, Dok, untungnya aku nggak ngerasain semua itu, tapi suamiku yang mengalaminya." Lura melirik Evans sambil tertawa pelan."Benarkah itu?" sang dokter tersenyum sambil menutup kembali perut Lura. "Nanti setiap bulan diperiksa secara rutin ya.""Iya, Dok, terima kasih banyak," ucap Evans sambil membantu Lura turun dari tempat pemeriksaan."Sama-sama." Dokter wanita itu tersenyum ramah. Kemudian mempersilakan Lura dan Evans duduk dan menjelaskan tentang kehamilan dan juga meresepkan vitamin untuk ibu hamil."Terima kasih, Dok." Lura dan Evans keluar dari ruangan pemeriksaan
Magbasa pa
( S2 ) Bab 328. Buntelan Kentut
Wanita hamil itu menepuk kursi kemudi. "Mas Bayu cepetan dong, aku dan udah lapar banget nih.""Baik, Nona." Bayu menambah kecepatan mobilnya, tapi tidak terlalu kencang karena ia sadar betul sedang membawa ibu hamil dan wanita tua."Dia sudah mau menjadi Ibu, kenapa kamu masih memanggilnya nona?!" protes sang nenek kepada Bayu."Nona Lura nggak mau dipanggil Nyonya, Nek," jawab sang sopir. Sang nenek memukul bahu cucunya. "Apa kamu masih ingin terlihat seperti gadis? Seperti wanita yang belum menikah? Awas aja kalau kamu macam-macam!""Ya ampun, Nek, cucumu lagi hamil, kenapa dipukul? Aku nggak gitu kok, aku cuma nggak mau dipanggil Nyonya kayak ibu-ibu yang udah tua gitu.""Terserah kamu aja deh. Tapi, Nenek bakal terus pantau kalian. Kalian sudah menikah, hormati suami kalian, jangan seenaknya seperti waktu masih gadis. Kalian harus patuh kepada suami.""Iya, Nek," jawab Hanna.Hanna mendengarkan setiap nasihat dari sang nenek. Ia tidak membantah ucapan wanita tua itu."Ya ampun
Magbasa pa
( S2 ) Bab 329. Atas Atau Bawah
"Nenek kebanyakan nonton tok tok nih." Hanna tertawa mendengar ucapan sang nenek."Nenek diajarin Mama kamu." "Eh, nggak ya," elak Mama Riska. "Aku cuma ngajak Ibu nonton video tentang masakan bukan yang lain. Itu juga Mama diajarin Lura.""Ternyata dia biangnya." Haris menggeleng sambil tersenyum.Ia bahagia mempunyai adik angkat seperti Lura karena sejak kedatangannya di keluarga Hartono, Mama dan neneknya tidak pernah kesepian lagi."Mama yang kepoin aku duluan," balas Lura sembari menyendok nasi untuk yang kedua kali."Ya ampun, dia nambah lagi," gumam Haris."Vans, kok kamu makannya dikit banget?" tanya Mama Riska kepada menantunya yang sudah selesai makan."Aku udah kenyang, Ma," jawab Evans sembari mengambil gelas berisi air putih.Lura mengunyah makanannya dengan cepat, lalu menoleh pada suaminya dan berkata. "Dia emang gitu, Ma, susah makannya.""Pantesan kamu kurus kehabisan makanan terus ya?" canda sang mama sembari menahan tawa."Nggak kok, aku suruh bibi masak banyak," sa
Magbasa pa
( S2 ) Bab 330. Bucin
Lura memukul dengan keras lengan suaminya. "Astaga kayaknya mesummu udah mendarah daging.""Sayang, aku cuma bercanda." Evans menjepit pipi istrinya yang semakin cubby. "Oh ya tadi Mami telepon, nanyain kamu beneran hamil apa nggak?""Ya ampun, aku lupa ngabarin Mami." Lura menepok jidatnya. "Mami tahu dari siapa?" "Aku belum ngasih tahu Mami," kata Evans."Aku yang bilang, Dad. Tadi aku ngabarin Kak Azzam kalau aku mau punya adik." Qenan duduk di antara Lura dan Evans. "Kakak sama Oma mau nginep di rumah kita, katanya mau jagain Mommy.""Kita pulang sekarang yuk! Nanti Mami dan Kakak nungguin kita." Lura bangun dan berdiri sembari mengulurkan tangannya menggenggam lengan Qenan. "Kita pamitan dulu sama Nenek muda dan Nenek tua.""Mas, Mami marah nggak ya tahu aku hamil?" Lura cemas kalau mertuanya tidak setuju kalau dia hamil secepatnya ini.""Mami seneng banget, Sayang," jawab Evans sambil mengusap kepala istrinya."Kamu nggak bohong kan?" Lura tidak percaya dengan ucapan suami.Ma
Magbasa pa
( S2 ) Bab 331. Singa Kelaparan
"Iya, Sayang, nanti Daddy akan lebih rajin lagi membuat adik bayi untuk kamu ya, biar adikmu banyak," kata Evans sambil tersenyum."Sembarangan!" Lura memukul keras bahu suaminya dengan keras. "Jangan ngomong sembarangan sama Qenan. Dia tuh masih kecil, nanti kalau dia bilang-bilang ke orang lain gimana? Aduh kamu Evans ada otaknya apa nggak sih?" Lura benar-benar jengkel dengan suaminya. "Lura! Jangan songong sama suamimu!" omel sang nenek kepada cucunya."Habisnya aku kesel banget, Nek, sama Mas Evans, dia kalau ngomong nggak dijaga di depan anaknya juga kayak gitu."Lura mendelik dengan sinis kepada suaminya. "Kudu dirukiah kayaknya tuh orang.""Lura! Minta maaf pada suamimu!" titah sang mama."Iya, Ma.""Maafin aku, Mas," ucap Lura pelan."Sayang, aku yang minta maaf. Aku ngaku salah dan aku nggak akan ngilangin kesalahanku lagi." Evans meraih tangan istrinya, lalu menciumnya dengan mesra.Lura melirik dengan sinis laki-laki jangkung yang berdiri di sampingnya. "Dah ah ayo kita p
Magbasa pa
PREV
1
...
484950515253
DMCA.com Protection Status