Lahat ng Kabanata ng Toxic Boss: Kabanata 61 - Kabanata 70
106 Kabanata
60. Kembali Ke Kantor
Chapter 60 – Toxic Boss Malam itu, Abi kembali dengan kesal. Pertemuannya dengan model seksi itu tak membuahkan hasil. Dia pikir setelah berkali-kali tidur dengan Delina, penyakitnya sudah sembuh. Namun, pria satu menit itu tetap melekat ke padanya.Semua asisten rumah tangga terkena serangan amarahnya. Abi terlihat mengamuk sampai Ibu Susi meminta Delina menenangkan pria itu agar tidak mengganggu istirahat Nonya Mia. Delina menyeret Abi sampai masuk ke dalam kamar. Untungnya Nyonya Mia sudah terlelap karena obat tidur. Ibu Susi memberikan obat pada Nyonya Mia karena sedang sakit. "Kau ini kenapa sih, bisanya hanya mengamuk bagai monster?" tanya Delina sambil mendorong Abi ke atas ranjang besar miliknya.“Bukan urusanmu!”“Ini urasanku karena kau – ah sudahlah, tidur saja di situ pakai guling itu sebagai pembatas!" seru Delina."Tetap saja, nanti kalau kau sudah terlelap, guling pemba
Magbasa pa
61. Kantor Baru yang Mulai Panas
Chapter 61 – Toxic Boss "Apa? Neng sudah menikah dengan Bos Abi?" tanya Anwar penuh dengan wajah takjub. "Bukan, Pak. Cuma salah paham aja.” Delina menarik tangan Pak Slamet dan memintanya untuk kembali ke mobil. "Baik kalau begitu silakan, Neng. Saya pencetin tombol lift-nya." Pak Anwar membawa Delina menuju ke depan lift. "Terima kasih, Pak Anwar." Delina hanya seorang diri di dalam lift tersebut. Lantas ia terlupa sesuatu. Dia berada di gedung kantor yang baru dan masih belum tahu di lantai berapa kantor Abi berada. "Duh, bego banget, si Abi di lantai berapa lagi ruangannya?" Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya tetapi tak ada sinyal dalam ruangan yang bergerak naik itu. Delina melihat ia berada di lantai sepuluh, lalu menekan tombolnya untuk membukakan pintu. Wanita itu keluar dan mencari seorang satpam untuk menanyakan rua
Magbasa pa
62. Mulai Jatuh Cinta
Chapter 62 – Toxic Boss Deru napas keduanya saling bersahutan. Abi mencoba mendekatkan wajahnya pada gadis itu lagi. Kini, hidung mereka yang mulai bersentuhan. Perlahan demi perlahan Delina membiarkan permukaan bibir itu juga sudah saling menyentuh. Keduanya terbawa suasana yang mulai memanas. Dua benda kenyal itu saling melumat, memagut penuh kemesraan, dan menaikkan hawa panas di sekitar. Desir aliran darah keduanya juga terasa semakin panas. "Abi, jadi bagai— maaf saya tidak tahu akan hal ini," ucap Indra yang terkejut kala melihat Abi dan Delina saling berciuman. Keduanya langsung tersentak dan menjauh, rasa kikuk nan canggung menjalar di keduanya. "Iya, ada apa, Ndra?" Abi menggaruk kepalanya salah tingkah."Saya hanya menanyakan mengenai perjanjian kerja sama dengan Nona Gina apa masih berlanjut atau bagaimana?""Tanyakan pada wanita itu, lah!""Baik kalau begi
Magbasa pa
63. Monster Tampan
Chapter 63 – Toxic Boss "Berapa saham yang Gina punya, bisakah aku mengeluarkan orang itu dari sini?" Abi terlihat kesal."Hampir 40 persen, cukup besar. Memangnya kau kenapa, sih? Kenapa kau jadi kesal dengan Gina?" tanya Indra."Aarrgghh, menyebalkan sekali orang itu. Dia terus merayuku tapi suaminya mengancamku, suaminya akan mengirimkan orang untuk membunuhku," ucap Abi dengan berbisik."Bukannya kau suka jika digoda oleh Gina?”“Kau mau aku pukul ya?! Suaminya mengancam mau membunuhku tau! Masih saja kau meledekku!” ketus Abi.“Aku mau makan kue ke kafe,” kata Delina saat hendak masuk ke dalam lift.“Aku ikut!” sahut Abi.“Oke, aku juga ikut,” ucap Indra mengikuti sampai Abi memandangnya sinis.Saat berada di koridor menuju kafetaria, seorang karyawan mendatangi Abi dan Indra.“Permisi, Bos, bulan ini akan ada keterlambatan gaji k
Magbasa pa
64. Rencana Para Ibu
Chapter 64  Nyonya Mia langsung menarik Abi untuk duduk di sampingnya."Sini, duduk sini! Mami masak makanan kesukaan kamu!" seru Nyonya Mia.Daging sapi bumbu rendang dengan kentang balado itu terpampang dengan salad sayur yang siap menyambut rasa lapar di perut pria itu. Dari lantai atas, Delina malah terlihat anggun di mata Abi saat menuruni tangga padahal hanya menggunakan kaus putih dan bawahan celana motif kotak-kotak selutut. Abi langsung menggelengkan kepalanya agar pikiran barusan itu langsung enyah begitu saja."Delina, sini duduk di samping Mami yang sebelh sini!" seru Nyonya Mia. "Terima kasih, Mi." Selama acara makan malam berlangsung, banyak perbincangan yang seru di antara keempat orang itu. Namun, Nyonya Mia masih melihat Abi yang seolah masih ketus dengannya meskipun dia mulai menuruti segala keinginannya. Abi dan Delina terlihat kikuk dan salah tingkah satu sama lain. Sampai ma
Magbasa pa
65. Jamu Kuat VS Teh Herbal
Chapter 65 Sementara itu di dalam kamar, Abi duduk di sofa dan masih sibuk dengan layar ponselnya. Delina tiba-tiba mengerang dan menggeliat di atas ranjang sampai membuat pria itu tersentak. Wanita itu bangkit dan duduk di atas ranjang tersebut memandangi Abi. "Hei, pria satu menit! Apa kau merasakan kalau kamar ini tiba-tiba panas sekali? Apa AC rusak ya padahal sudah dalam keadaan dingin maksimal?" tanya Delina seraya mengibaskan tangannya di depan wajah."Ini malah dingin banget, tau!""Panas banget Bos! Ih, nggak enak banget badan aku gerah tau!" Delina lalu bangkit berdiri sampai tak sadar kalau dia sedang memakai lingerie pemberian Nyonya Mia tadi."Astaga, kenapa kau pakai baju tidur seperti itu? Kau mau menggodaku, ya?" tanya Abi seraya menelan cairan saliva di tenggorokannya yang makin terasa berat. Delina malah berjalan mondar-mandir tak menjawab sampai akhirnya dia me
Magbasa pa
66. Abi Terluka
Chapter 66 Hari itu, Indra dan Abi akan bertemu dengan salah satu rekan bisnis. Sebagai sekretarisnya, Abi meminta Delina untuk ikut. Indra mengarahkan keduanya ke sebuah sedan berwarna silver metalik dan dia sebagai pengemudinya sekalian.  Delina masuk ke dalam mobil yang tampak bersih itu. Dia memangku tas kerja di atas paha. Tidak membuang waktu, Abi meminta Indra segera pergi dari pelataran tempat kerjanya beberapa saat kemudian. Asap kendaraan terlihat berterbangan di depan sana menjadi pemandangan yang dilihat Delina melalui matanya. Lalu lintas terlihat padat merayap. Namun, gadis itu tetap bersyukur. Dia membawa masker dan hand sanitizer di dalam tas. Udara di sekitarnya memang cukup berpolusi, meski keindahan kota itu tidak bisa dipungkiri. 
Magbasa pa
67. Siapa yang Menusukmu?
Chapter 67 Di rumah sakit tempat Abi dirawat. "Kau sudah sadar?" Suara itu mengalun merdu, sangat perlahan dan terdengar lembut sekali dari bibir cantik Delina. Abi terbangun dengan mengerjap perlahan, lantas dia terkejut kala menemukan dirinya terbaring di sebuah ranjang. Bola mata nan hitam sempurnanya menatap ke atas. Pria itu mendapati langit-langit berwarna putih cerah dengan gorden yang separuh menutupi bilik kecil tempat dia berada. Suara samar-samar yang didengarnya mulai terdengar lebih jelas, dengan aroma obat yang tercium menyengat. Lelaki itu menolehkan kepala, lantas mendapati seorang perempuan yang dia kenal betul sedang menatapnya melalui sepasang iris kecokelatan. 
Magbasa pa
68. Hantu di Rumah Sakit
Chapter 68 Siang itu, suara pintu yang didorong, menyadarkan Delina beberapa detik kemudian. Perempuan itu lantas berbalik badan untuk memeriksa keberadaan seseorang di atas ranjang sana. Manik cokelatnya bertemu dengan manik hitam milik Abi, yang tampak baru saja selesai dengan pembicaraannya bersama dokter.  Lelaki itu tersenyum tipis ke arah Delina. Dia mengangkat kakinya lebih tinggi karena merasa pegal. Dia melihat Delina tengah sibuk berada di sambungan telepon. "Ya udah, Mi, nanti aku telepon lagi." Delina menyudahi panggilan itu.  "Iya, iya, bawel amat sih, Bu. Nanti aku kabarin. Kalian berdua tenang saja. Udah dulu, ya!" Abi berdecak keti
Magbasa pa
69. Mulai Suka
Chapter 69 Pagi itu, Indra membawa hasil penyelidikan pihak kepolisian. Berdasarkan rekaman cctv dan ciri-ciri dari si penusuk, pihak kepolisian menangkap mantan karyawan yang bernama Rendi. "Hmm … dia yang dipecat masa iya aku yang kena apes dan harus menanggung semuanya. Bisa-bisanya dia menusukku," gumam Abi. "Itu karena dia dendam padamu," sahut Delina merekahkan senyum sembari memberikan beberapa potong apel pada Indra. "Dendam padaku? Memangnya aku salah apa?" Abi meraih apel di tangan Indra. "Ya kau itu bos yang semena-mena di kantor. Atasan yang toxic tau bagu karyawannya! Hei, itu punya Pak Indra!" seru Delina.  
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status