All Chapters of Jacob the Liar: Chapter 31 - Chapter 40
103 Chapters
Siapa Yang Pantas?
Kepala Jacob agak pusing karena hasratnya tak terpenuhi. Ia sungguh tak mengerti apa yang terjadi, mengapa tiba-tiba wanita itu menolaknya, dia sudah terlalu biasa dengan penerimaan Lydia, sehingga dorongan Lydia menolaknya sangat menyakiti hatinya. Dia menatap wanita yang duduk diam di dalam mobil. Hatinya sakit dan kini mulai marah. Oh, jadi benar dia telah tergantikan. Dengan begitu mudahnya dia digantikan. Cih, dasar wanita brengs*k, jika tahu hatinya dengan mudahnya teralihkan, dia tak usah berpikir macam-macam kemarin. Jacob menekan gas dengan kuat, sehingga mobil meluncur dengan cepat membawa kembali mereka ke kenyataan.  Lydia merasahan amarah Jacob kepadanya, dia terlalu terbuai tadi. Untung dia pintar. Tidak lagi-lagi aku terpedaya denganmu Bapak Jacob yang terhormat, kamu tak akan dengan mudahnya mengambil jabatan CEO
Read more
Kamu Milikku
“Kamu cantik sekali sayang?” Jacob ikut mendesah parau saat lidah mereka saling bertemu. Jacob merebahkan diri di samping Lydia dan kembali menyentuh ujung dagunya dengan lembut untuk merasakan manisnya bibir Lydia, wanita itu mengerang sempurna dan tangannya yang lembut mulai masuk ke bawah bajunya. Rasanya luar biasa, mata mereka saling bertemu dan menyatakan kebutuhan mereka masing-masing. Dan Jacob menurut saat Lydia mulai membuka kaosnya.   Mata Lydia dimandikan dengan keindahan tubuh seorang pria, dia pernah melihat tubuh pria, namun tubuh Jacob bagai terpahat sempurna dengan bulu maskulin yang semakin lebat ke bagian bawah. Lydia langsung merabanya itu semua dengan penuh kepuasan. Tangannya merasakan betapa hangat dan kerasnya tubuh Jacob. Pria itu melenguh saat merasakan sentuhan Lydia, dan segera kembali menarik Lydia untuk mencumbunya, seakan hidupnya akan berakhir jika dia tak mene
Read more
Diantara Pertengkaran Kekasih
Walau pikirannya masih berada di penthouse bersama Lydia, tapi tubuhnya harus berada di kantor bersama Cleon. Wanita itu menyerahkan kertas fotokopian dari hasil lab pria itu. Hasilnya tidak sesuai seperti Jacob perkiraan, hasilnya menunjukan bahwa benar Sang Bapak sakit keracunan abalon yang sudah tidak fresh. Jacob membanting kertas itu ke meja kerja GM dengan kesal. Kepalanya panas memikirkan segala cara. Dia sudah mengagetkan bagian CCTV dengan datang tiba-tiba dan menyuruh mereka memutar seluruh video yang ada pasangan penipu itu, tapi tetap tidak terlihat mereka melakukan hal yang mencolok. Semua saksi karyawan yang sudah diperiksa, kalau seperti ini, akhirnya Jacob harus mengaku kalah dan membiarkan 1 miliar mengalir ke akun bank mereka. Dia berjalan menuju meja GM, lalu duduk di kursinya, sambil menghela napas panjang. Cleon
Read more
Salahkah Aku Membuka Hatiku?
“Iya, dia orangnya hangat, perhatian, sensitif,” puji Lydia sengaja untuk membuat Jacob semakin panas. Mereka terdiam, saling pandang dengan amarah menggebu-gebu. Jacob menatap tidak percaya kepada Lydia, wanita yang baru dia cumbu. Bahkan disaat bekas cumbuannya belum hilang, dia sudah membela pria lain sampai seperti itu? “Mainankah aku baginya?” pikirnya mulai meragukan perasaan Lydia.  Menyukai seseorang merupakan hal yang baru bagi Jacob, hanya Lydia yang bisa membuatnya membuka hati dan mau mencoba. Tapi beda dengan Lydia, wanita ini selalu dikelilingi pria. Dia sudah terbiasa dipuja dan dicintai oleh banyak pria? Mungkin saat ini hanya Jacob yang membuatnya penasaran. Tapi tadi Jacob sudah membuka lapisannya, dia, dengan bodohnya menyatakan kalau, dia menyukai Lydia. Kini sepertinya bagi Lydia, Jacob telah menjadi salah satu mainannya lagi. “Dasar bod
Read more
Si Kucing Dan Si Tikus
Setelah berteriak dan memaki dalam beberapa jam, hampir semua orang di dapur kelelahan. Bahkan beberapa pegawai berencana untuk mengundurkan diri keesokan harinya. Jacob masih belum bisa menemukan bukti penipuan itu terlebih lagi hati sakit mengetahui dia begitu mudahnya digantikan.  Setelah beberapa lama Cleon membiarkan pria itu berteriak, namun ketika sudah kelewat batas, Cleon menggiring pria itu keluar dari dapur dengan alasan dapur perlu dibersihkan. Mungkin Cleon salah sangka, dia pikir tuan putri anak CEO grup itu yang tergila-gila dengan Jacob tapi ternyata tidak, mereka berdua saling mencintai, namun terlalu gengsi untuk bersama. Dengan alasan mau mengambil contoh dokumen, Cleon membimbing Jacob kembali ke kantor hotel. Jacob sebenarnya sudah menyerah. Dia akh
Read more
Tidur Bersama
Jacob tak dapat berpikir jelas, sejak dia menyadari kalau Lydia ada di kamarnya. Wajah Lydia yang polos selalu membuat hatinya tergugah. Cantik, wanita ini terlalu cantik. Bibirnya yang memerah alami membuatnya tergoda tiap dia berbicara. Maka, hanya pelukan itu yang Jacob butuhkan untuk kembali masuk dalam pesona Lydia. "Yeah...ini yang aku butuhkan," guman Lydia dalam hati, ketika menerima lumatan bibir Jacob. Bibirnya yang tebal terasa nikmat sekali, bibir yang dia inginkan sepanjang malam ini. Bulu halus wajah Jacob menggesek secara nikmat ke wajah Lydia. Menimbulkan rasa perih di ujung bibirnya. "Ahh, Lydia, kamu tahu betapa aku tak bisa berpikir karena kamu pergi begitu saja tadi?" desah Jacob dengan suara rendahnya di telinga Lydia lalu dia langsung menyesap leher Lydia. Wanita itu terkikik geli, dan mendorong pelan Jacob, namun pria itu kembali menariknya dan memperdalam ciumannya.  Lydia meraung ketika lida
Read more
Menyentuhmu
Pagi sudah datang, namun mata mereka masih melekat, merasa enggan untuk meninggalkan kebersamaan mereka. Jacob yang pertama terbangun, dan terkejut saat tersadar ada makhluk hangat yang menyusup masuk ke dalam pelukannya. Rasanya luar biasa saat terbangun dapat menikmati keharuman tubuh Lydia dalam pelukannya. Dia mengecup kening wanita itu dengan penuh rasa kepemilikan. Walau mata terpejam, Lydia tahu kalau Jacob sudah bangun, ada sedikit kesal di hatinya karena hari sudah pagi. Andai waktu bisa berhenti sehingga dia masih bisa menikmati kebersamaannya dengan Jacob.   "Pagi sayang." Suara serak Jacob yang seksi terdengar di telinga Lydia, mendesah hangat sehingga bulu halus Lydia meremang bahagia. Dia tersenyum tipis saat Jacob mengecup leher jenjangnya, lalu pipinya, tiba-tiba bibir mereka sudah kembali bertaut, dan merek
Read more
Harusnya Kamu Paksa
Lydia terkejut saat mendengar pintu yang dibanting. Dia masih mau bergelung bermain cinta dengan pria itu, namun Jacob malah menolaknya, kecewa dan marah masuk ke dalam hatinya. Disaat dia mau menyerahkan dirinya, dia malah ingat pekerjaannya? Dasar brengs*k!  "Bisa-bisanya dia malah mengusirku, seakan aku hanya wanita panggilan, awas kau Jacob!" Dengan kesal dia turun dari tempat tidur segera berpakaian dan keluar dari kamar Jacob sambil membanting pintu. Saat di lorong dia bertemu dengan Cleon yang sudah tampil cantik dengan seragamnya. "Mau apa kamu?" Lydia kesal dan harus mengalihkan kekesalannya kepada orang lain. "Maaf Nona, saya…, apakah Pak Jacob sudah siap?" Cleon bingung dengan reaksi Lydia yang penuh amarah di pagi hari. "Apakah kucing dan tikus ini ke
Read more
Apakah Aku Mencintainya?
Lydia mengikuti Jacob menuju kantor mereka dan mengirim video live IG nya ke email kantor. Mereka segera menontonnya bersama-sama. Dengan perasaan cemburu, Jacob memperhatikan betapa penuh cintanya Levi terhadap Lydia. Dia bahkan membuang muka saat mereka saling tertawa dan bergandengan tangan bercanda di pinggir kolam sebelum mereka sarapan. "Bisa nggak bagian ini dipercepat, sepertinya terlalu buang-buang waktu." Jacob memerintah kepada Cleon yang ikut senyum melihat betapa manisnya perlakuan Levi terhadap Lydia. Dasar wanita yang beruntung, bisa semudah itu mendapatkan cinta dari pria. "Oh, bisa pak, sebentar saya edit," guman Cleon terkejut, tapi tangan Lydia menahannya, wanita itu tersenyum licik kepadanya. "Jangan dipercepat, aku lupa di bagian mana ada orang-orang itu
Read more
Menyesal Dijodohkan Denganmu
Saat mereka masuk ke dalam kamar rawat pasangan penipu itu. Ibu yang cerewet sedang tidak ada, hanya ada sang suami yang sibuk menonton TV. Tidak ada kegiatan sebagai pialang yang dia sebutkan kemarin. Jacob mendengus kesal melihatnya. Pria itu sudah terlihat sehat dan bugar, namun langsung berubah saat menyadari kedatangan mereka.  “Wah… rombongan hotel sudah datang, maaf saya tidak bisa turun menyambut kalian, tangan saya masih diinfus.” Pria itu langsung bergaya lemah dan mengangkat tangannya untuk memperlihatkan infusan di tangannya dengan bangga. “Semoga cepat sembuh,” gumam Jacob sekilas dengan nada berbahaya karena senyuman pria itu langsung menghilang. “Jadi begini pak, saya akan membawa pengacara hotel untuk melakukan tuntutan kepada Bapak. Karena Bapak dengan sengaja melakukan penipuan untuk menjatuhkan kredibilitas hotel kami. Jadi saya harap Bapak juga menyiapkan peng
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status