All Chapters of SUN TO YOUR NIGHT: Chapter 21 - Chapter 30
92 Chapters
Chapter 20 : You, The Sweetness
Noah membuka matanya di hari yang cerah. Kaca besar yang menjadi sekat kamarnya dan balkon luar memantulkan cahaya matahari dengan sangat baik. Noah terbangun karena sinar surya yang menggelitik matanya, itu amat terang kendati dia masih menutup matanya. Lelaki itu bangun, menarik napas kuat-kuat seakan paru-parunya sudah lama tidak terisi udara bersih. Dia merasa tubuhnya berkali-kali lebih ringan dari semalam, sepertinya dia membaik setelah ditangani dengan tepat dan dirawat dengan baik.Ketika menolehkan kepalanya ke sisi kasur yang lain, atensi Noah sepenuhnya terbangun. Dia mendapati tempat yang semalam diisi oleh kehadiran manis seorang gadis yang terlelap di sampingnya, kini kosong dan dingin.Noah langsung beranjak dari kasurnya, berjalan ke sana dan kemari. Mencari presensi sang gadis yang tak kunjung ia temui meski sudah memeriksa kamar mandi, ruang tengah sampai dapur.Ketika ia kembali ke ruang tengah, pintu apartemennya terbuka. Menampakkan sosok Su
Read more
Chapter 21 : Guess Who Loves You
Ada satu hal yang tidak bisa seorang Joana Clarke lewatkan setiap harinya. Hal itu adalah hal yang paling ia sukai, hal yang selalu bisa membuatnya berdebar kendati hanya memikirkannya saja. “Eliot ...!” Iya, hal itu adalah menemui Eliot, seseorang yang sangat berharga dan satu-satunya orang yang menganggapnya berharga. Joana mempercepat langkah kakinya, menghambur memeluk Eliot dengan gembira. Eliot membalasnya tak kalah erat, sembari hidung mancungnya menyerap baik-baik aroma memabukkan dari Joana. Sesaat setelah wanita itu melepas pelukannya, mereka bercumbu dengan mesra sebagai tanda cinta keduanya. “Kau tampak senang, Joana. Apa tujuanmu tercapai?” tanya Eliot setelah tautan bibir itu terlepas. Joana mengangguk penuh antusias. Membenarkan apa yang Eliot tanyakan. “Kau bahkan datang sepagi ini, sangat ingin menceritakannya padaku?” “Tidak,” jawab Joana, lalu meletakkan kepalanya ke dada bidang Eliot. Memeluk lelaki itu dengan lebih erat. “
Read more
Chapter 22 : Undercover Face
Noah tidak berada di New Orleans saat ini. Seperti apa yang lelaki itu katakan sebelumnya, dia benar-benar bertolak menuju tempat kelahirannya dua hari lalu. Kala itu Sun langsung di antar pulang sesaat setelah Noah selesai bersiap. Setelah mengantar Sun pun, dia langsung pergi ke bandara. Dan seperti ucapannya, dia membawa Lovana. “Dia patuh juga, padahal aku hanya bercanda saat berkata akan jadi ibunya,” gumam Sun sambil menyisir rambutnya. Dia tertawa, menganggap lucu hal yang sebelumnya tak dia pikirkan akan dilakukan oleh seorang Noah Bellion. Dia mematuhi ucapan Sun untuk membawa seorang dokter bersamanya.
Read more
Chapter 23 : Everything I Wanted
Setibanya di New York, Noah tak menyempatkan diri untuk pergi istirahat ke hotel atau apartemen. Dia menyerahkan urusan itu pada Lovana, sementara dirinya saat ini bersiap dengan mobilnya menuju suatu tempat. Ada hal penting yang ingin Noah lakukan di New York, tidak ada yang bisa melakukan itu kecuali dirinya. Tapi selain itu, dia juga ingin memberi salam pada yang sudah lama tak dijumpa. Noah mungkin rindu, atau mungkin hanya ingin memastikan bahwa kejayaan yang telah direnggut paksa itu tidak runtuh. Gedung hotel bintang lima dengan
Read more
Chapter 24 : Isn't It Lovely? [Flashback]
[Warning. Bab ini mengandung konten kekerasan, gangguan kejiwaan dan darah.]     Noah membuka pintu yang lebar itu dengan kedua tangan kecilnya. Tubuhnya kurus, kantong matanya besar dan agak gelap. Dari segi fisik saja itu jelas bukan pertanda dirinya sedang baik-baik saja. Terlebih dengan langkah yang diseret dan tertatih, penampilannya sudah cukup untuk mengundang iba siapa saja yang melihatnya. Tapi sepertinya, lelaki dengan sorot mata tajam yang menatapnya dari atas mej
Read more
Chapter 25 : That Good Boy is Already Died
Noah membuka matanya di suatu pagi dengan tergesa-gesa. Lagi-lagi, bukan suara alarm yang membangunkannya, melainkan mimpi buruk yang selalu ingin dia akhiri dengan segera. Dia menyentuh kepalanya, memastikan apakah ada darah yang mengalir dari sana. Tentu saja, tidak ada. Yang dia alami benar-benar sebuah mimpi, tapi rasa nyeri disekujur tangannya terasa nyata ketika ia memegang lengan kurus itu. Noah terdiam beberapa saat, berusaha menormalkan napasnya yang masih terengah-engah. “Noah ...!” Atensinya beralih menuju sumber suara. Sosok wanita tinggi dengan tubuh seksinya, berjalan cepat menghampiri Noah hanya dengan memakai bikini saja. Noah memijat kepalanya lalu beranjak turun dari kasur.Wanita itu adalah Lovana, yang saat ini merangkul leher Noah. “Kau tidak mengatakan padaku kalau kau akan berkunjung ke sana!” ujar Lovana dengan menggebu dan nada kecewa. Dia sudah merasa sangat senang hanya karena Noah mengajaknya untuk pergi ke New
Read more
Chapter 26 : Virtues of Evil
Pintu itu dibuka dengan kasar lalu ditutup dengan keras. Suaranya memekakkan telinga, menandakan si pemilik ruangan sedang dalam kondisi emosi yang tak stabil.Itu bukan hal yang aneh jika dia merasa amat tersulut hanya dengan kehadiran keponakannya yang sudah lama tak dia jumpai itu. Anak cengeng yang dulu hanya bisa merangkak di kakinya, memohon sebuah kemurahan hati darinya yang sama sekali tidak peduli. Anak ingusan itu kembali ke hadapannya dengan penampilan yang tak pernah dia duga sebelumnya.“Mafia ...,” gumamnya deng
Read more
Chapter 27 : Let's Talk About 'Love'
Sudah empat hari berlalu sejak kembalinya Noah ke New Orleans, tapi Sun belum melihat batang hidungnya sedikit pun. Sun tidak menghubunginya, karena terakhir kali Noah menghubungi ketika lelaki itu sedang bergegas pulang, dia berkata kalau akan ada beberapa urusan yang harus dia selesaikan setibanya di New Orleans. Sun tidak mau mengganggu Noah, jadi dia tidak menghubungi lelaki itu lebih dulu.Hari ini seperti biasa, Sun menghabiskan paginya setelah minum teh untuk melakukan kegiatan di dalam mansion. Dia tidak lagi keluar untuk bertemu dengan informan, terakhir kali dia berkomunikasi dengan informan baik bernama Joana Clarke dan berakhir kehilangan kontak sejak hari terakhir mereka bertemu. Sun menyayangkannya ... dia berharap dia bisa bertemu lagi dengan Joana dan mengobrol layaknya dua teman yang sangat akrab.Pertanyaan Sun tentang apa yang Noah lakukan di kampung halamannya belum terjawab. Sun tidak tahu harus ke mana dia mencari tahu, sedangkan dia sudah sangat
Read more
Chapter 28 : Constelation of Feelings
“Aku tidak memiliki keberanian untuk menemui Noah di markas kelompoknya dengan membawa Emily, sedangkan mau ke mana pun, aku harus membawa Emily bersamaku. Aku dengar jika tempat ini adalah tempat para wanita Little Boy, dan salah satu wanita yang ada di tempat ini adalah wanita milik Noah. Aku pikir akan lebih mudah untuk memanggil Noah melalui dirimu.” Jack berusaha menjelaskan maksud kedatangannya dengan lebih jelas. Tapi raut Sun yang tak kunjung membaik membuat Jack berpikir jika gadis itu sudah terlanjur salah paham dengannya. “Maafkan aku, Nona McRay. Tapi ini keadaan yang mendesak dan sangat penting. Ini menyangkut keselamatan Emily.”Setelah Jack berkata demikian, bukannya paham, Sun malah makin dibuat bingung akan maksud dari ‘menyangkut keselamatan Emily’ yang Jack katakan. Tapi satu hal yang dia pahami, setidaknya apa yang akan Jack ucapkan bukan hal yang bisa dibicarakan di dalam mansion. “Apa kita bisa berbicara di luar?
Read more
Chapter 29 : Confession Gone Wrong
Noah masih bertahan pada posisinya. Diam membatu selagi netranya lurus menatap mata Sun. Bahkan setelah sekian detik berlalu, Noah masih tidak bereaksi apa pun di hadapan pengakuan cinta yang Sun ucap di depan matanya. Hal itu membuat Sun menunggu dengan perasaan cemas. Noah memang terlalu pasif dalam merespons segala hal di luar pekerjaannya, tapi untuk hal yang besar bagi Sun seperti ini, setidaknya dia bisa ucapkan satu patah kata saja.“Kau tidak akan mengatakan apa pun?” tanya Sun pada akhirnya. Dia mengaku kalah dan memutuskan buka suara lebih dulu.Noah akhirnya bersuara, meski itu harus menggunakan pancingan dulu dengan lebih dulu ditanya. “Kau ingin aku mengatakan apa?”“Aku ingin kau menjawab ‘Aku mencintaimu’ juga.”“Aku mencintaimu.” Sun membatu. Matanya terpaku pada sosok Noah yang membalas tatapannya tak kalah lekat. Jantungnya berdegup kencang, seakan-akan itu bisa meledak kalau ta
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status