SUN TO YOUR NIGHT

SUN TO YOUR NIGHT

Oleh:  Melodearose  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
33 Peringkat
92Bab
15.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sore setelah kepulangannya mengurus sebuah urusan, Sun Fleurry McRay dipertemukan dengan lelaki bernama Noah Bellion yang menolongnya dari dua kubu gangster yang berusaha membawanya pergi secara paksa. Sayangnya, pertemuan pertama Sun dengan Noah tak meninggalkan kesan yang baik di benak gadis itu, mengingat baru pertama kali bertemu, Noah tanpa ragu menumpahkan darah seseorang di depan matanya. Tanpa merasa bersalah, seakan lelaki itu sudah terbiasa melakukannya. Bagi Sun, semua terjadi dengan cepat dan membingungkan. Dia dan Noah tidak saling mengenal sebelumnya, tapi Noah tanpa ragu mengatakan jika dia akan membawa Sun untuk tinggal bersamanya. Noah ingin menjadikan Sun sebagai wanitanya dan itu membuat Sun sangat terkejut dan bersikeras menolak. Meski pada akhirnya Sun memilih untuk ikut sebab Noah yang mengancamnya menggunakan keselamatan sang ibu, tapi jangan kira gadis itu akan dengan suka rela menerima takdirnya menjadi wanita Noah. Sun tidak menyukai Noah, lelaki dingin yang tak berperasaan, yang untuk pertama kalinya memperkenalkan kejinyapembunuhan kepada Sun. Tapi berada di dekat Noah perlahan-lahan membuat Sun menyadari banyak hal. Noah memang jahat, namun dia tidak bercanda dalam menjaga keselamatan Sun. Hal itu membuat Sun sedikit demi sedikit luluh, membuka hatinya untuk mengenal Noah lebih dalam dan siapa sangka, banyak fakta tersembunyi tentang Noah Bellion yang menunggu giliran untuk memberinya kejutan.

Lihat lebih banyak
SUN TO YOUR NIGHT Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
stokis73tiens
ceritanya menariiikkk.. blm bisa move on dr novel ini..
2023-07-20 09:34:10
0
user avatar
Char Yatie Che Cha
sedih.. harus tamat, ditunggu judul lainnya
2023-06-16 18:38:44
0
user avatar
yusi wandhini
lanjut thor
2023-06-06 13:49:02
1
user avatar
yusi wandhini
kak sambungan nya sudah ga adakah? tamat paksa kah Thor? apa ada season 2?
2023-05-31 17:36:42
1
user avatar
Mia Nurul Muttaqin
covernya cakep, sinopsisnya juga menarik. mari mulai membaca^^
2023-03-02 11:56:37
1
user avatar
alikarevaanjaniara
ini sudah selesai atau masih ada lanjutannya kak? mau naca marathon ini~
2023-03-01 23:15:37
0
user avatar
Char Yatie Che Cha
sangat menarik, ceritanya penuh warna, ditunggu cerita selanjutnya
2023-02-26 09:41:13
0
user avatar
yusi wandhini
ini ga dilanjut Thor?
2023-01-27 00:11:42
0
user avatar
Nefia Pku
ini novel gak ada lanjutannya lg ya...
2022-03-22 08:58:27
0
user avatar
MARETTA
lanjut pemuda yang tidak terduga
2022-02-25 22:35:52
0
user avatar
Dewi Suparwati
waah..ceritanya menarik... cuma koinnya mahal yaa untuk tiap episidenya
2021-12-22 12:25:47
0
user avatar
Teh Nida
lanjutt thoorrrr....br baca trnyata seruuu....sun dan noah semoga kalian bahagia ...
2021-10-31 06:31:08
0
user avatar
Rizuki
Sun, sun, sun.... Like it. Lanjutkan, kak....
2021-06-27 08:10:30
0
user avatar
Askama95
Jangan takut Sun! Lama2 kesemsem kan sama Noah? Ckckck
2021-06-27 07:38:29
0
user avatar
Rafli123
Ceritanya keren kak lanjut
2021-06-27 07:32:06
0
  • 1
  • 2
  • 3
92 Bab
Prolog
Aku menyesal.Demi Tuhan, aku menyesal.Sebab Mama sudah memintaku untuk menerima tawarannya untuk mengantarku pergi, tapi ku tolak. Mama juga meminta salah satu pekerjanya untuk mengantarku, dan aku juga menolaknya.Dan sekarang, aku tidak tahu harus meminta tolong pada siapa.Aku sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar uang kembalian dari penjualan hasil peternakan. Karena hanya mengantar kembalian dan tidak pergi lama, aku pikir tidak masalah jika tak diantar orang lain.Aku pergi menggunakan sepeda oranye kesayanganku sejak dulu, dan lihatlah apa yang terjadi pada benda itu sekarang.“Nona, sepedamu sudah rusak sekarang. Masih menolak untuk kami antar?” Lelaki berbadan besar yang berdiri  dua meter di depanku itu berkata. Dia dan tiga rekannya, melihatku seakan-akan melihat mangsa yang akan dilumat dalam sekali lahap.Aku sedikit gemetaran, merasa takut sebab tempatku berpijak adalah ujung dari jalan sempit dan gelap ya
Baca selengkapnya
Chapter 1 : One Day After 3 Years
Sun Fleurry McRay berdiri dengan kaki yang hampir ambruk, tak kuat menahan gemetar akibat rasa takut yang mencekam.Dia hendak mengantar uang kembalian setelah pembeli melakukan transaksi bahan pangan dari peternakannya sore itu. Karena dia sudah mengenal pembeli dengan sangat baik dan sudah sering kali bolak-balik dari rumahnya ke lokasi pembeli, Sun berpikir dia tidak membutuhkan tumpangan atau pun seseorang untuk menemaninya.Tapi ketika ia akan pulang, baru dirinya merasa menyesal telah menolak semua tawaran orang-orang di peternakan untuk menemaninya.Ketika dalam perjalanan pulang, Sun dibuntuti oleh empat orang lelaki yang sudah dilihatnya sejak dia berada di tempat pelanggannya tadi. Sebenarnya salah satu dari empat lelaki itu sempat menawari Sun untuk pulang bersama mereka, sebab ia tadi sempat mengalami masalah pada rantai sepedanya. Tapi Sun menolak, mereka terlalu mencurigakan untuk bisa dia percaya.Rasa curiga Sun terbukti saat dirinya dalam
Baca selengkapnya
Chapter 2 : Girl With The City Monsters
Dua hari setelah pertemuannya dengan Noah, Sun yang sudah memantapkan diri akhirnya memutuskan untuk pergi bersama Noah menuju sebuah tempat. Sun tidak tahu mereka akan pergi ke mana, tapi Noah sempat berkata jika mereka akan pergi menuju sebuah kota yang Noah tinggali. Mungkin bisa dibilang jika Sun akan dibawa ke rumah lelaki itu, dan semoga saja firasat buruk Sun yang merasa dirinya akan diserahkan kepada ketua kelompok orang-orang jahat seperti Noah itu tidak benar.Saat ini belum diketahui pasti tujuan mereka. Hanya saja yang Sun tahu, dirinya dan Noah saat ini sudah berada di New Orleans, kota pelabuhan terbesar di Louisiana, salah satu negara bagian Amerika Serikat.Seperti gambaran kota pada umumnya, tempat yang panas dan ramai oleh suara bising kendaraan bertenaga mesin membuat Sun yang selama ini tinggal di tempat asri bernama desa jadi agak terkejut. Tentunya, setelah menempuh perjalanan jauh, dihadapkan suasana yang jauh berbeda dengan suasana yang biasa ia t
Baca selengkapnya
Chapter 3 : Another Genius
Gelas kaca itu pecah. Suaranya nyaring memecah hening, meruntuhkan nyali tiga kepala yang tertunduk menahan takut. Tak ada yang berani mengangkat kepala, bahkan mata melirik untuk melihat tuannya saja tak kuasa.Berita kematian satu anggota Luciano membuat lelaki berdarah Italia itu geram bukan kepalang.Luciano adalah sekelompok gangster yang terbilang baru dan bergerak di kota Baton Rouge, ibu kota Louisiana. Dapat ditebak dari namanya, Luciano dipimpin oleh seseorang yang berdarah Italia bernama Marino De Luca.Luciano tak beda halnya dengan organisasi-organisasi dunia bawah di Italia. Mereka menjunjung tinggi solidaritas antar anggota dan dengan berita kematian ini, tentu saja itu membuat sang pemimpin merasa amat geram.“Patrick ...,” ujar Marino dengan lirih. Matanya melukiskan amarah, namun di sana juga ada kesedihan. “Dia anggotaku yang setia. Dia tidak seharusnya mati!”Kemarahan memuncak, Marino kembali membanting benda yang ada di hadapannya.
Baca selengkapnya
Chapter 4 : Someone's Darling
“Baiklah ....” Atensi Sun teralihkan, dia menoleh menuju Alexa dan Jessie yang tampak lekat mengamati penampilannya dari atas ke bawah. Tentu saja di benak mereka masih ada rasa terkejut dan tak percaya, gadis yang terlihat polos dan lugu di hadapan mereka ini adalah wanita dari lelaki yang merupakan incaran banyak kaum hawa di luar sana.“Tolong beri tahu kami, siapa namamu?” tanya Alexa.“Sun Flurry McRay.” Sun memperkenalkan dirinya dengan seadanya. Jika ditanya nama, maka dia akan menjawab dengan sopan. Namun, agaknya itu merupakan masalah bagi Alexa dan Jessie yang tampak langsung memicingkan mata, terusik.“Kau tidak akan bisa bertahan di sini jika caramu memperkenalkan diri seperti itu, Nona McRay.”“Apa aku kurang sopan?”“Sudah sopan, tapi kurang diiringi gerakan.” Penuturan Jessie membuat Sun mengerutkan kening, tak mengerti. “Kau lihat penampilan kami? Ini bukan hanya sekadar penampilan, namun kami membawa tata perilaku yang sepadan dengan ke
Baca selengkapnya
Chapter 5 : McRay in The Havana
Hari berganti hari, tanpa sadar dia sudah genap melewati tujuh fajar dan tujuh senja di tempatnya menetap saat ini. Seminggu berlalu, Sun disibukkan dengan mempelajari Kediaman Melrose dan peraturan-peraturannya. Memang hal baru yang tak biasa ia lakukan. Sun belajar tentang cara bersikap sopan dan anggun ala wanita kerajaan kendati dirinya berasal dari desa yang cukup terpencil. Sun tidak tahu apa maksudnya. Alexa tidak pernah mengatakan jika peraturan yang dilakukannya adalah lampu hijau untuk bisa menuju ke pelaminan bersama lelaki Little Boy kesayangannya, tapi mematuhi peraturan Kediaman Melrose adalah cara yang sangat membantu untuknya bertahan di sisi lelakinya. Sun hanya melakukannya begitu saja meski tak jelas akan jadi apa dia di tempat ini. Seperti pagi yang sudah-sudah, Sun akan menikmati paginya dengan minum teh dan berbincang bersama wanita-wanita yang ada di sana. “Selamat pagi, Sun!” Sun mulai terbiasa dengan suasana yang ada d
Baca selengkapnya
Chapter 6 : What Is Love?
“Apa kau sadar dengan apa yang kau tanyakan barusan, Sun?”Sun menatap resah, khawatir ucapannya akan membuat Emma marah dan merasa tersinggung. “Maaf, Nona. Aku tidak seharusnya bertanya seperti itu,” ujarnya dengan panik dan berharap Emma tidak terlanjur salah paham akan ucapannya. Tapi kecemasan Sun tak berarti saat tiba-tiba saja Emma tertawa.“Hahaha ...!”Suara tawa itu membuat Sun memasang wajah bingung. Bukan hanya ekspresi belaka, dia benar-benar bingung saat ini.Emma, selaku dalang dari suara tawa yang lepas itu pun berkata, “Tentu saja aku sangat senang, Sun!” Butuh waktu beberapa detik sampai Emma benar-benar berhenti tertawa. Sun tidak tahu di mana letak lucunya sampai gadis yang berusia tak jauh darinya itu tertawa terpingkal seperti ini.Setelah Emma selesai tertawa, dia diam sejenak. Emma mengambil napas lalu mengembuskannya dengan cepat. “Bukankah menyenangkan rasanya kalau punya banyak uang?” tanya gadis itu pada Sun yang terdiam tak
Baca selengkapnya
Chapter 7 : Accidentally Dating
Sun dan Emma melanjutkan kegiatan jalan-jalan mereka di hari yang cerah.Hari yang cerah membawa kebahagiaan bagi semua orang. Jalanan French Quarter sangat ramai pagi ini. Banyak orang melewati jalanan yang juga dilewati Sun dan Emma. Entah mengapa melihat kesibukan lautan manusia itu menjadi hiburan tersendiri bagi Sun dan Emma.“Sun, kau harus melihat ini!” Sun belum selesai menikmati satu hal, dan Emma dengan sangat bersemangatnya mengajak Sun untuk melihat hal lain. Ketimbang Sun yang seorang pendatang baru di New Orlean, Emma yang menjadikan kota pelabuhan itu sebagai tempat kelahirannya malah terlihat lebih bersemangat menelusuri pusat hiburan di kota itu.Emma mengajak Sun untuk mengunjungi jalanan yang terkenal dengan deretan toko-toko yang menjual banyak hal. Tentu saja, karena French Quarter adalah jantung hiburannya New Orleans dan tentu saja tempat itu adalah tempat yang banyak didatangi wisatawan asing luar ataupun dalam
Baca selengkapnya
Chapter 8 : Heart Attack
Noah terdiam lama, bibirnya rapat mengatup seakan ada yang merekatkannya. Memang ada, dan itu adalah ucapan Sun yang barusan dilontarkan kepadanya. Gadis dengan surai pirang emasnya itu masih lekat menatap Noah, pun dengan Noah yang melakukan hal serupa. Keduanya bahkan mungkin tak menyadari jika banyak detik berlalu hanya untuk melakukan kontak mata yang tidak tahu apa maksudnya. Sun menjadi yang paling pertama menyadarinya. Dia tidak tahu mengapa ia dan Noah saling beradu pandang untuk waktu yang lama. Setelah ucapannya, Noah tak lagi mau berkata. Dia tahu jika Noah sangat irit bicara, tapi tidak bisakah dia membuka sedikit saja mulutnya untuk merespons ucapan Sun? Atau hanya berikan Sun gumaman saja agar apa yang baru saja dikatakan gadis itu tak terdengar seperti sesuatu yang aneh sampai tidak perlu diberikan respons. Sun jadi merasa sangat malu dan canggung. Tapi itu tak berlangsung lama kala ia mulai berpikir, Noah mungkin saja terdiam karena se
Baca selengkapnya
Chapter 9 : Warming Night, Coldest Eyes
  Sekarang sudah malam. Tidak terasa Sun menghabiskan satu harinya bersama Noah. Ini benar-benar tidak pernah ia duga sebelumnya. Saat ini mereka berada di sebuah restoran, tentunya untuk menikmati makan malam setelah seharian hanya berjalan-jalan dan makan pun dari jajanan. Sun harus tetap mengisi tubuhnya dengan nutrisi yang benar, terlalu banyak makan jajanan tidak akan baik untuknya. Itu yang Noah katakan. “Pesan sekarang,” ujar Noah ketika buku menu diberikan kepada mereka. Sun tersenyum senang lalu melihat-lihat menu makanan. Astaga ... hatinya bersuara. Makanan di sana terlihat sangat enak, Sun tidak bisa memilih karena dia menginginkan semuanya. Padahal dia sudah makan banyak jajanan, tapi ketika melihat buku menu di tempat itu, cacing-cacing di perutnya bergejolak hebat seakan dia belum makan dua hari. Sun menggigit bibir bawahnya. Kalau di Melrose, dia pasti tidak diizinkan makan lebih dari tiga menu utama menurut atura
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status