All Chapters of My Husband's Secret : Chapter 31 - Chapter 40
43 Chapters
Extra Part 31
Rahasia di Koper Suamiku Bab 31 "Bolehkah aku lepas anting-antingnya?"  Mataku langsung terbuka kembali. Kala Rehan menyentuh daun telingaku. Ah, aku baru ingat. Aku lupa melepas anting mutiara yang masih terpasang di telinga ini. "He-em," jawabku sembari mengangguk. Hampir saja jantung ini melompat dari otot penyangganya. Aku kira … ia akan melakukan … sudahlah, otakku terlalu berpikir yang tidak-tidak. Ternyata, menikah dengan teman itu jauh lebih mencengangkan. Kita yang terbiasa bertutur sapa akrab, eh malah menjadi suami istri. Jodoh emang nggak kemana. Jemari lembut itu mul
Read more
Extra Part 32
RAHASIA DI KOPER SUAMIKU Bab 32 Aku tersenyum paksa. Membiarkan lelaki bergelar suami itu terus menatapku heran. "Udah sana cuci muka dulu, atau enggak kita langsung ke bawah," pintanya lantas menyentuh rambutku. "Eh mau ngapain?" protesku agak mundur sedikit. Rehan tak menjawab. Matanya sibuk celingukan mencari-cari sesuatu yang aku pun tak tahu. "Madep sana!" Aku yang tadi menoleh ke samping, segera dihadapkan lurus ke depan.  Heran, dia mau ngapain sih. Kenapa ada aja tingkahnya. Pelan kurasa, rambutku yang tergerai mulai ia sisir dengan lembut.  Selang berapa menit. "Selesai, kalau begini rambutmu udah nggak berantakan lagi. Tapi, cuci muka dulu ya, soalnya masih bau iler."  Apa-apaan dia, setelah berlaku manis. Lalu menjatuhkan seenakny
Read more
Bab 33
Rahasia di Koper Suamiku Bab 33 Aku menghela napas sejenak. Bibir ini agak bergetar untuk melanjutkan kalimat yang menggantung. "Aku … lagi haid, Mas." Mimik wajah ini agak gimana gitu mengatakan. Seketika Rehan langsung menempelkan telapak tangannya di dahi. "Sudah kuduga!" ucapnya terdengar berat. "Yah … gagal pergi memetik bulan dah. Orang tamu bulanannya datang tanpa diundang," lanjutnya sembari memutar bola mata. Antara kasihan dan ketawa. Melihat ekspresi wajah teduh itu mendadak kuyu. Apalagi dengan kalimat yang barusan diucapkan. Rehan bilang ingin pergi memetik bulan dan malah tamu bulanan yang datang? Aku langsung paham maksudnya. Artinya simpel, yaitu gagal bulan madu.  "Sabar ya, Mas. Ini cobaan," timpalku. Lantas melenggang ke kamar mandi.  Rambut basah segera kuseka menggunakan ha
Read more
Definisi 34
Rahasia di Koper Suamiku Bab 34 "Kenapa dimatiin?" Kulempar pandangan sinis pada lelaki yang melangkah di sampingku ini. "Kan aku udah bilang nggak penting." Hih! Bukannya ngejawab, malah ngeles. Bikin makin kesel aja. Ingin sekali kalimat itu kulontarkan padanya. Tapi, lagi dan lagi hanya mampu kurutukan dalam hati. Tak tahan, akhirnya langkah ini sengaja kuhentikan. Lalu, tanganku lekas merebut ponsel Rehan yang masih ia genggam. Wajah Rehan jelas berubah. Entah apa itu, kesal atau apa aku tak peduli. Bagiku, menikah itu harus tahu secara keseluruhan. Termasuk soal siapa yang nggak diangkat teleponnya begini. 
Read more
Bab 35
Rahasia di Koper Suamiku   Bab 35   Cup "Ini imbalannya."    Pipiku dikiss oleh Rehan secepat kilat.
Read more
Bab 36
Rahasia di Koper Suamiku Bab 36 Aku hanya mendelik padanya. Merasai tangan kekar itu masih berkacak menangkup pipiku. "Udah dong, bibirnya jangan dimancung-mancungin begitu. Bikin aku tambah gemas aja," cetusnya, kini menoel ujung hidungku. Setelah Rehan menjauh. Aku mendengus kasar sembari merapikan rambut yang berantakan atas ulahnya. Sumpah, kalau ingat wajah Delina bikin tensi naik. Dia itu jelmaan siluman apa sih, kenapa selalu saja hadir disaat momen-momenku bersama Rehan. Mesin mobil ia nyalakan. Perlahan roda empat ini mulai melaju meninggalkan halaman depan toko.  Mataku reflek memincing untuk menajamkan pengelihatan. Ada sosok wanita tanpa urat malu di sana, siapa lagi kalau bukan Delina.  Bayangan wanita sinis itu terlihat dari kaca spion yang memperlihatkan kalau dia sedang menjulurk
Read more
Bab 37
Rahasia di Koper Suamiku Bab 37 "Bukan apa-apa kok." Aku bersungut. Coba menarik kantong plastik itu kembali. "lepasin Mas plastiknya," pintaku kemudian membalik-balik hingga saling bersitatap dengan Rehan. "Tidak. Aku pingin tahu isinya. Inikan pemberian Mama, masa aku nggak boleh tahu sih."
Read more
38
Rahasia di Koper Suamiku Bab 38 "Hei, buka pintunya Sayang! Ini handukmu." Rehan mengetuk pintu. Dengan teriakan yang berulang-ulang. "Kenapa harus malu? Aku sudah tahu semuanya Sayang," pekiknya lagi. Aku tepuk jidat dibuatnya. Menyesalkan kecerobohan ini. Pintu sedikit kubuka lalu kuulurkan tangan. "Mana handuknya?!" sentakku. "Nih." Tak berselang lama. Handuk terasa ia sampirkan di tanganku. Cepat kututup pintu hingga menimbulkan suara derit yang memekak di telinga. 
Read more
39
Rahasia di Koper Suamiku Bab 37 Rehan tergopoh mendekatiku setelah membuka pintu.  "Kamu kenapa teriak-teriak?" Rehan menatapku dengan wajah penuh tanya. Kedua alis tebalnya saling bertaut.  "Ini, mantan kamu telepon mulu. Sampai bosan ini kuping dengerinnya!" Aku melotot ke arah Rehan. Kemudian, lelaki yang wajahnya selalu datar itu duduk di sebelahku. "Siapa?" "Siapa lagi kalau bukan Delina. Emangnya mantan kamu ada lagi ya selain demit satu itu?!" Aku ngegas. Sumpah kesel banget!  Nyeri perut baru aja semb
Read more
Bab 40
Rahasia di Koper Suamiku   Bab 40   Mas Rehan berdesis kesal. Sebelum Mila tadi pergi, aku sempat melihat kalau mereka saling bersitatap sebentar.   "Udah ya, Mas. Sabar," ucapku buru-buru menenangkan Mas Rehan dan mengelus pundaknya pelan.   "Tapi aku nggak suka sama sikap pembantu baru yang nggak punya sopan santun itu, Sayang!" Mas Rehan membuang napas kasar.    "Mungkin dia cuma nggak sengaja masuk ke kamar ini tanpa ngetuk pintu dulu, Mas. Udah ya, kamu jangan marah-marah mulu. Nanti biar aku bilangin ke dia, biar Mila nggak ngilangin kesalahan yang sama. Oke." Aku terus mendongak menatapnya penuh harap. "makin jelek kalau marah," tambahku lalu menjulurkan lidah.    "Sini! Kugigit kau!" Pekik Mas Rehan ketika aku membalik badan dan berlari ke arah seberang ranjang.   Aku tertawa lepas. Melihat Mas Rehan yang berkali-kali me
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status