Lahat ng Kabanata ng Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku: Kabanata 71 - Kabanata 80
110 Kabanata
Laura Minta Cerai
Tiba-tiba, gawai Laura bergetar, ia langsung mengambilnya, ternyata ada pesan WhatsApp dari Bang Togar, ia pun melihat sekilas video tersebut, dan langsung keluar dari aplikasi tersebut."Astaghfirullah!" gumamnya sambil meneteskan air mata."Kenapa Laura?" tanya Haikal kebingungan."Mereka benar-benar biadab ternyata, Kal. Mereka melakukan itu, sungguh menjijikkan." Laura bersedih  Sepertinya aku harus pulang kampung dulu, aku akan mengurus surat ceraiku di sana," ucap Laura."Kapan rencananya?" tanya Haikal."Kalau bisa hari ini juga aku pulang, Kal! Sakit sekali hati ini," jawab Laura."Yuk turun!" ucap Haikal."Loh! Emangnya mau ngapain?" tanya laura."Bagaimana sih katanya mau makan bakso!" ucap Haikal."Oh iya, yuk!" Laura segera turun dari mobil dan diikuti oleh Haikal.Suasana di kedai bakso s
Magbasa pa
Terang Bekerja
Seperti biasa, setiap malam sebelum tidur, Humaira dan Wahyu selalu bertukar kabar, ada saja pembahasan di antara mereka. terkadang mereka menceritakan keseharian Humaira bekerja atau pun kegiatan-kegiatannya di Bandung, begitupun Wahyu, ia akan menceritakan tentang kegiatan-kegiatannya di tempat kerjanya di Aceh.Seperti pada malam ini, Humaira sedang menunggu telepon dari Wahyu, sambil melihat-lihat akun facebooknya dan memeriksa sosial media lainnya.Sesekali matanya melihat ke arah jam, sudah tepat pukul sembilan malam, namun belum juga ada tanda-tanda telepon dari Wahyu.Kring...Kring...Kring...Akhirnya yang ditunggu tunggu telah menelpon, dengan senang hati, Humaira segera mengangkat telepon dari Wahyu.["Halo! Assalamualaikum Aa' Wahyu!"] Ucap Humaira.["Waalaikumsalam calonn istri Aa' yang cantik! Bagaimana kegiatan hari ini? Ada berita apa di situ?"] tanya Wahyu.[" kegiatannya hari ini, ya kerja seperti bias
Magbasa pa
Menghilang
Pagi itu Togar berangkat kerja sendirian, ia hendak berangkat kerja bersama Imron, namun sepertinya ia tidak ada dikontrakannya, rumahnya sepi, dipanggil pun tak ada sahutan, sementara telepon Imron juga tidak aktif.*Ah, mungkin dia sudah berangkat kerja duluan* batin Togar.Semalaman ia juga tidak berjumpa dengan sahabatnya itu, biasanya Imron akan mengajak Togar untuk mencari makan malam, namun tadi malam sama sekali Imron tak kelihatan.Walaupun dekat, ia sengaja menaiki sepeda motor menuju ke tempat kerjanya, ia merasa lelah jika pulang pergi harus berjalan kaki.Suasana sudah begitu ramai di tempat kerja, namun terasa hampa bagi Togar, ia terbiasa bersama-sama dengan Imron.Betapa terkejutnya Togar, ketika memasuki ruangan Imron, namun ia juga tak berada di sana.Melihat Togar, Icha pun menanyakan keberadaan Imron, karena sebentar lagi bel
Magbasa pa
Menyendiri
Sementara suasana di pabrik semakin menegangkan, saat Pak Yuda menanyakan keberadaan Imron sebagai direktur keuangan."Untuk pak Imron, jika dalam dua hari kedepan tidak ada kabar, dengan sangat terpaksa, Saya akan memberikan 'Surat Peringatan'," ucap Pak Yuda Permana selaku pemimpin perusahaan di kantor pusat, beliau juga adalah suami dari ibu Ayu.Imron adalah salah satu karyawan andalannya yang sengaja ia pilih dari pusat untuk dipindah tugaskan ke Bandung, karena selain rajin, Imron juga sangat berpotensi di bidangnya. Namun, hari ini Imron telah membuat Pak Yuda kecewa disaat pertama kali ia berkunjung ke kantor cabang di kawasan Bandung Barat tersebut.Semua terdiam dan menunduk, tidak ada yang berani bersuara, begitu pun ibu Ayu, ia sangat mengenal watak suaminya itu.Pak Yuda memang baik dan bijaksana, tapi ia juga tegas dan sangat disiplin tinggi, ia tidak menyukai k
Magbasa pa
Persiapan Pernikahan
Hari yang ditunggu-tunggu hampir tiba, Humaira sibuk mempersiapkan segala keperluann untuk acara pernikahannya yang akan diadakan lusa.Suasana begitu ramai, semua keluarga berkumpul di rumah Humaira, mereka saling membantu dan kerjasama untuk membantu mempersiapkan acara pernikahannya nanti.Kring ...Kring ...Humaira segera mengangkat teleponnya yang berdering, ketika ia sedang melakukan perawatan tubuh di salah satu salon kecantikan yang ada di kota cimahi, yang tidak begitu jauh dari rumahnya,["Halo! Assalamualaikum Neng, sedang apa cantik?"]tanya Wahyu di seberang telepon, ia masih berada di tempat kerjanya.["Waalaikumsalam Aa', Neng lagi santai aja ini, Aa' Wahyu jadi enggak pulangnya besok? "] tanya Humaira.[" Insyaallah jadi, Neng! Sekarang Aa' masih kerja, besok kerja sehari lagi, malamnya Aa' berangkat ke  Bandun
Magbasa pa
Wahyu Pulang
Setelah pulang bekerja, Wahyu segera bersiap-siap untuk pergi ke bandara Malikulsaleh yang tidak terlalu jauh dari tempatnya bekerja.Wahyu bergegas membersihkan dirinya kemudian tak lupa ia pun menjalankan ibadah sholat Ashar.Suasana di kontrakannya masih sepi, teman-temannya yang lain belum ada yang pulang dari tempat kerjanya.Masih ada sekitar dua setengah jam lagi waktu yang tersisa, pesawatnya berangkat pukul tujuh lewat tiga puluh menit, atau sekitar setengah jam selepas adzan Maghrib berkumandang di daerah setempat.Wahyu hanya diperbolehkan izin satu hari saja untuk pulang kampung, lusa mulai kembali bekerja seperti biasanya, karena bulan ini ia sudah pernah izin selama seminggu, sewaktu menyelamatkan Humaira kemarin.Rencananya besok sore setelah resepsi pernikahannya, ia akan langsung kembali lagi ke Aceh bersama istri tercinta.Tidak banyak
Magbasa pa
Pernikahan
Dekorasi pesta telah selesai di pasang, Kang Hadi dan beberapa pemuda sedang beristirahat sambil menikmati secangkir kopi dan beberapa cemilan.Ibu-ibu masih sibuk memasak di rumah catering, begitu juga mamah Huma, Hilma, Laura, Maya dan yang lainnya.Sementara Icha sudah tertidur di kamar Laura bersama bayinya, dan juga sepupu Huma yang lain.Wa Euis, Bi Yani, dan Bi Iis telah tertidur pulas di kamar mamahnya Huma.Haikal terkejut, melihat kakaknya tertidur di kamarnya, ia pun tidak berani membangunkannya.Perlahan ia menyelimuti kakaknya, agar tidak kedinginan, kemudian ia pun segera beranjak bergabung bersama Kang Hadi dan anak muda lain yang sedang duduk santai di depan."Kamu dari mana saja Kal? Dicariin teteh kamu tadi, katanya disuruh jemput Wahyu," ucap kang Hadi."Aku tadi nganterin si Taufik ke Cililin, terus langsung tancap ga
Magbasa pa
Tamu Tak Terduga
" Kemana Bang Imron, Bang! Kok Enggak kelihatan," ucap wahyu."Itulah semenjak Huma terakhir bekerja kemarin itu, keesokan harinya, Imron pun sudah tidak bekerja lagi, entah kemana dia pergi, kontrakannya pun sepi, sampai bingung kami mencarinya." Togar menghela nafas."Sampai sekarang enggak ada kabar lagi kah Bang?" tanya Humaira."Enggak ada sama sekali, nanti kalau ada kalian jumpa sama Imron, tolong suruh dia ketemu samaku ya?" ucap Togar."Iya, Bang! Nanti pasti kami hubungi Abang," jawab Wahyu.Togar dan rombongan pun dipersilahkan untuk menikmati hidangan, setelah bersalaman dan berfoto bersama kedua mempelai.Tak terasa, waktu kebersamaan tinggal sebentar lagi, tamu undangan pun sudah tidak terlalu banyak, mereka sudah mengetahui kalau acara hanya dilakukan sampai waktu Dzuhur tiba.Kedua mempelai menuruni kursi pelaminan, Wahyu bersiap-siap untuk membersihkan diri dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, menjala
Magbasa pa
Pengakuan Icha
Dengan langkah gontai, Imron meninggalkan rumah mantan istrinya.Ia menaiki ojek pangkalan yang tak begitu jauh dari rumah Huma menuju jalan raya, kemudian Imron menaiki angkutan kota jurusan Cimareme-Batujajar menuju ke kontrakannya di wilayah industri Cimareme.Sesampainya di tempat tujuan, ia segera mengunjungi rumah Togar.Tok...Tok...Tok..."Assalamualaikum!" teriaknya."Waalaikumsalam," jawab seseorang dari dalam rumah.Lilis membukakan pintu, ia terkejut melihat kedatangan Imron yang selama ini dicari-cari oleh suaminya itu."Ba.. bang... Imron," ucapnya."Belum pulang Togar dari tempat kerjanya ya, Lis?" tanya Imron."Belum, Bang! Mungkin hari ini agak terlambat pulangnya, soalnya tadi kami pergi ke acara nikahan Huma," jawab Lilis."Oh, ya sud
Magbasa pa
Welcome To Aceh
Malam ini cuaca di wilayah Aceh utara agak sedikit mendung, hujan rintik-rintik menyambut kedatangan sepasang pengantin baru.Mereka baru saja tiba di bumi tanah rencong, Nanggroe Aceh Darusalam.Rumah yang akan mereka tempati, letaknya tidak begitu jauh dari tempat kerja Wahyu, hanya ada beberapa rumah saja di  situ.Wahyu menurunkan barang-barang bawaannya dari dalam bagasi mobil, ia pun menyerahkan uang transportasi kepada sopir taxi yang mereka tumpangi."Makasih beuh," ucap sopir taxi seraya tersenyum."Sama-sama, Pak!" balas Wahyu."A' sepi ya?" Humaira memandang sekeliling."Iya sayang, beginilah keadaan di sini, rumahnya jarang-jarang. Yuk kita masuk!"Wahyu mengeluarkan kunci dari dalam tas, kemudian ia membuka pintu rumah.Rumah kecil dengan gaya minimalis, terdapat dua buah kamar, d
Magbasa pa
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status