Semua Bab Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku: Bab 91 - Bab 100
110 Bab
Jatuh Cinta Lagi
Imron menatap Nuralima yang sedang termenung melalui kaca mobil bagian dalam."Dek, besok malam Abang ke rumah ya? Boleh enggak?" tanya Imron."Nanti kakak yang tadi marah loh Bang, kalau nampak Abang pigi ke rumahku," jawab Nuralima.Imron tersenyum, kemudian menatap gadis itu kembali sambil berkata,"Cemburu kau ya? Mana ada, Dek! dia kan cuma kawan Abang.""Sama juga kayak kita yang cuma kawan, ya Bang?" Nuralima menatap Imron melalui kaca mobil bagian dalam."Memangnya ada perlu apa Abang mau datang ke rumahku?" imbuhnya lagi."Memangnya tak' boleh, Abang main-main ke rumah, Dek? Pengen ngobrol-ngobrol aja, kan' udah lama kita nggak jumpa," ujar Imron."Boleh kok Bang," jawab Nuralima, netra mereka saling bertemu melalui kaca mobil, Imron mengukir senyum, sementara Nuralima hanya membalasnya sekilas, kemudian ia meng
Baca selengkapnya
Berkunjung Ke Rumah Nuralima
Imron menatap Nuralima yang sedang termenung melalui kaca mobil bagian dalam."Dek, besok malam Abang ke rumah ya? Boleh enggak?" tanya Imron."Nanti kakak yang tadi marah loh Bang, kalau nampak Abang pigi ke rumahku," jawab Nuralima.Imron tersenyum, kemudian menatap gadis itu kembali sambil berkata,"Cemburu kau ya? Mana ada, Dek! dia kan cuma kawan Abang.""Sama juga kayak kita yang cuma kawan, ya Bang?" Nuralima menatap Imron melalui kaca mobil bagian dalam."Memangnya ada perlu apa Abang mau datang ke rumahku?" imbuhnya lagi."Memangnya tak' boleh, Abang main-main ke rumah, Dek? Pengen ngobrol-ngobrol aja, kan' udah lama kita nggak jumpa," ujar Imron."Boleh kok Bang," jawab Nuralima, netra mereka saling bertemu melalui kaca mobil, Imron mengukir senyum, sementara Nuralima hanya membalasnya sekilas, kemudian ia meng
Baca selengkapnya
Menolak Lamaran
"Dek, ada acara apa di dalam? Rame kali nampaknya?" tanya Imron menatap Nuralima penuh dengan tanda tanya."Itu rombongan keluarga Bang Tohir, Bang!" jawab Nuralima, pandangannya menatap ke arah dalam rumah."Siapa itu Bang Tohir? Keluarga dek Ima ya?" tanya Imron.Sarma tiba-tiba datang dari arah belakang rumah dengan tergopoh-gopoh, kemudian ia menghampiri mereka."Kucari ke mana-mana tak' nampak, di sini rupanya Kakak! Dipanggil mamak' dari tadi !" ucap Sarma sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal."Kau datang secara tiba-tiba, mengagetkan Kakak pula, malas kali jumpa sama mereka itu, kau saja yang kawani mereka," balas Nuralima."Aku pun tak' mau, ayolah Kak! Jumpai dulu sebentar, merepet pula nanti mamak', tak' sanggup kita dengar nanti, " ujar Sarma."Ayo Bang Ali, kawani aku." Nuralima bangkit dari duduknya.
Baca selengkapnya
Keadaan Togar
Di tengah perjalanan, tiba-tiba gawai-nya berbunyi, ada panggilan masuk dari Togar.["Halo, Gar! Apa kabar kawan? tanya Imron begitu telepon tersambung.["Aku Lilis, Bang! Bang Togar menghilang."] balas Lilis dengan suara tersedu.["Apa?"] Imron kaget mendengar jawaban Lilis.["Maksudnya, menghilang macam mana? Kok bisa handphonenya enggak dibawa?"] tanya Imron.["Iya Bang, handphonenya ketinggalan, kemarin katanya mau pergi kerja, tapi sampai malam ini belum kembali juga, tadi Lis sudah tanya sama Pak Wisnu, tapi dia bilang kalau Bang Togar enggak masuk kerja. "] Lilis terisak menahan tangis.["Kau tenang dulu, Lis! Nanti aku coba mencari informasi,"] ucap Imron mencoba untuk menenangkan Lilis.[" Sebelum dia pergi, apa ada yang dia bilang samamu, Lis? Mungkin bisa kita jadikan petunjuk,"] ujar Imron.["Bang Togar engga
Baca selengkapnya
Kedatangan Bos Bandit
"Sebenarnya, kalian mau apa dengan handphone aku yang murah itu, tak' ada bagus-bagusnya pun, ini aku ada duit kalian bisa belikan handphone, tapi kalian harus lepaskan, ucap Togar."Hei, aku tak' membutuhkan uang kamu, jangan coba merayu kami," ucap pria bertubuh gempal."Siapa bos kalian? Cepat katakan!" pekik Togar.Togar curiga dengan niat mereka yang hanya menginginkan gawai miliknya, ia mencoba mengingat-ingat.'Alamakjang! Apa Mungkin karena video itu,' batinnya.Setelah memahami permasalahannya maka ia pun segera mengatur siasat."Baiklah aku akan memberikan handphone Kepada kalian, tapi lepaskan dulu aku," ucap Togar."Jadi bagaimana caranya?" ucap pria yang berpakaian serba hitam."Aku harus pulang dulu ke rumah untuk mengambil handphonenya," jawab Togar.Ketika pria itu saling melirik satu sam
Baca selengkapnya
Menghubungi Lilis
Alex duduk di kursi kemudi, Janu berada di sebelahnya, sementara Opang dan Bom-bom mengapit Togar di kursi belakang."Kemana kita, Bos?" tanya Opang."Kita lenyapkan dia," balas Alex dengan santai."Hei, mau kalian apakan aku? Lepaskan" Togar meronta berusaha melepaskan diri dari cengkeraman di kiri dan kanannya."Kau harus merasakan akibatnya, Togar!" Alex menyeringai.Tidak ada yang bisa dilakukan Togar untuk saat ini, selain meminta perlindungan kepada Yang Maha Kuasa,   di dalam hati ia berdoa semoga diberikan pertolongan dan perlindungan dari segala macam bahaya.Ini adalah saat-saat yang sulit dan menegangkan bagi Togar, jika terjadi sesuatu yang buruk kepada dirinya, ia masih belum siap untuk berpisah dengan keluarga kecilnya."Kalau kalian mau ambil handphone-ku itu, ambillah; tapi lepaskan aku," ucap Togar lirih.
Baca selengkapnya
Aksi Alex
Lilis pun menceritakan perihal Togar, Ceu Yati dan Haikal mendengarkan cerita Lilis dengan serius, mereka terkejut mendengar Alex sudah kembali."Jadi kita harus hati-hati, jangan sampai lengah, makanya saya di suruh Bang Togar untuk mengungsi dulu ke Tasik" ucap Lilis."Apa enggak sebaiknya menginap di sini saja, Neng Lilis? Kasian nanti Ucok sekolahnya kejauhan,""Enggak apa-apa, Ceu! Kebetulan Ucok masih belajar jarak jauh, jadi bisa di mana saja, lagipula Lilis sudah kangen sama Emak dan Abah di kampung," terang Lilis."Ya sudah kalau begitu, Lilis mau pamit dulu ya Ceu, Assalamualaikum!" ucap Lilis, ia pun mulai beranjak pergi."Iya Lis, Hati-hati di jalannya! Waalaikumsalam," balas Ceu yati."Biar saya bantuin Teh." Haikal membawakan tas berukuran besar."Sekalian kamu antar atuh Kal, ke terminalnya!" ucap Ceu Yati.
Baca selengkapnya
CCTV
Tidak lama kemudian, Ceu Yati mulai siuman, tangannya mulai bergerak, perlahan matanya terbuka. "Kal!" lirihya. "Apa yang terjadi? Kenapa pada ngumpul semua ini." Ceu Yati berusaha untuk bangkit, kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, Menyadari kamarnya yang sudah berantakan, ia kembali teringat kepada kejadian tadi. "Astaghfirullah...! Orang-orang tadi," lirihya. "Bagaimana keadaannya, Mah? Apa sekarang sudah baikan?" tanya Haikal. "Masih sedikit pusing." Ceu Yati memegang kepalanya yang masih terasa berat. 
Baca selengkapnya
Laras tiba di Jakarta
["Bagaimana keadaan target?"] tanya Alex kepada Janu yang sedang memantau keadaan rumah Huma, melalui jaringan seluler. ["Tadi kami sempat mengecoh mereka, Bos, anak ingusan itu tadi memanggil teman-temannya, sepertinya dia memasang sesuatu di rumahnya, tapi tidak begitu jelas apa yang dipasang,"] balas Janu. ["Bagus! Pantau terus mereka jangan sampai lengah, baru kita jalankan misi kedua kita," ucap Alex. ["Siap, Bos"] balas Janu. Alex segera memutuskan sambungan telepon. Alex duduk dengan santai di sebuah hiburan malam bersama seorang wanita dan dua orang pria, mereka sedang membicarakan sesuatu hal yang serius.
Baca selengkapnya
Kebakaran
Pada malam yang sama, Haikal terbangun dari tidurnya, ia terkejut setelah bermimpi kalau rumahnya kebakaran, ia segera mengecek CCTV melalui laptopnya.Beberapa menit yang lalu, terdapat seorang pria tidak dikenal berjalan mondar-mandir di depan rumah catering, setelah diperhatikan berulangkali, pria tersebut membawa botol mineral berisi cairan berwarna kuning.Lelaki misterius itu kemudian menyalakan rokok kemudian melemparkannya ke tempat ia menumpahkan cairan tadi, perlahan api pun mulai menyala, pria tadi segera meninggalkan tempat itu.Melihat hal itu, Haikal segera membangunkan mamahnya, kemudian ia berlari menuju ke rumah Catering.Haikal berteriak memanggil Laura dan beberapa karyawannya lain yang berada di dalam."Kebakaran...! kebakaran...!" teriaknya.Semua yang berada di dalam, segera berlari ke luar rumah, namun Haikal tidak melihat Laura ik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status