All Chapters of PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG: Chapter 41 - Chapter 50
121 Chapters
MAYSA HAMIL
Dua minggu kemudian .. Cafe zona hampir rampung. Juga pembangunan mini market Arlesa dan Gus Alam sudah sebagian terbangun. Maysa hanya di sibukkan di rumah meninggu Arlesa. Memasak atupun sekedar baca buku.  Kata Arlesa, dia ingin memiliki istri ibu rumah tangga seperti bunda Risaninya. Maysa juga sudah memiliki asisten rumah tangga yang di dapat oleh Gus Alam. Hanya dia yang menemani Maysa di rumah kala Arlesa dan Gus Alam sedang tak ada di rumah. Kadang juga Bu Rohma mengunjungi anaknya saat di sela waktu kesibukannya mengurus rumah makan. Maysa sedang nonton tv, tapi tiba-tiba Oesk .. oek . Dia mual, segera dia menuju ke kamar mandi untuk tamu. Menumpahkan segala isi lambungnya. Kepalanya berkunang-kunang. Pusing. "Ah, aku masuk angin ini," gumamnya. "Bu Maysa sakit?" tanya Mbok Siti. " Hanya masuk angin Mbok," jawab Maysa. Wanita guratan keriput itu menuntun Maysa ke atas kamarnya. Maysa mereba
Read more
PENCARIAN MAYSA
Arlesa kembali ke rumah, menenteng barang belanjaan yang di beli untuk Maysa. Dia mengetuk pintu tapi tak ada yang membukakan untuknya. Saat Arlesa memutar kenop pintu, dia terkejut melihat mbok Siti terbaring di lantai dengan tangan kaki yang terikat. "Mbok, siapa yang melakukan  ini?" tanya Arlesa seraya membantu mbok Siti melepas ikatan yang melilitnya. Mbok Siti menangis. " Ada tiga yang datang ke rumah ini, perempuan dan laki-laki, dia menculik bu Maysa," paparnya. Arlesa segera berlari ke atas kamar.  Dia melihay kamar mereka sudah kosong. Selimut jatuh ke lantai, di lihatnya jepitan rambut Maysa yang juga terjatuh di lantai. "Maysa .. arrhgghh kalian menculik istriku!" Arlesa mengeram. Di benaknya hanya dua orang yang ia curigai, Fandi dan Suni. Di menelpon Gus Alam dan juga Gala agar segera melapor ke polisi. Arlesa turun  ke bawah kembali. "Mbok, jaga rumah, aku akan mencari Maysa,"  
Read more
MAYSA DI KURUNG
Maysa bangun dari pingsannya. Dia mengerjap. Menjalarkan mata ke setiap sudut ruangan. Itu ruang bawah tanah tapi di bentuk seperti rumah. Dia segera ke kamar mandi. Dia memuntahkan lagi semua makanannya. Di meja makan, ada makanan yang tersedia. "Aku dimana ini," gumamnya. Maysa melihat di sekelilingnya tak ada cela untuk keluar. Bahkan jendela pin tak ada.  "Arlesa aku takut .." lirih Maysa seraya mengusap perutnya.   "Tolong keluarkan aku dari sini," pinta Maysa. Dia yakin di luar sana ada seseorang yang di kerahkan si penculik untuk menjaganya. Kepala Maysa pusing lagi. Dia berlalu ke kamar mandi. Mual dan muntah seperti biasanya. Dia menangis tersedu-sedu seraya memanggil nama Arlesa. Berharapa suaminya itu mendengarnya.  "Tolong buka!" Maysa berteriak. Maysa memukul-mukul pintu besi itu tapj tak ada satupun yang menyahut dari luar.  "Arlesa, aku disini."
Read more
PENCARIAN MAYSA
Rajab ingin membawa anak dan istrinya  menyeberang dunia segera. Diam-diam mereka melewati pintu belakang istana. Membawa harta benda untuk kelanjutan hidup."Kita akan tinggal di dunia manusia," kata Rajab pada istrinya sembari menggendong Shera.Sementara Arlesa mencari letak goa dimana Maysa di sembunyikan. Anak Ratu Risani itu memang lembut, tapi bila menyangkut miliknya di ganggu seseorang maka kekejamannya melebihi singa."Pangeran sepertinya goanya di sembunyi oleh panglima Rajab," ujar pengawalnya."Hanya ayah yang bisa mengatasi ini," gumam Arlesa.Ilmu tatuk silap hanya di ketahui oleh raja juga panglima, itu pun hanya bisa di lakukan sebanyak dua kali masing-masing pemiliknya."Panggil ayah sekarang juga," titah Rexa.***********Di goa, masih ada Maysa yang sudah lemah karena kehabisan cairan, air minumnya sudah habis. Janin di dalam perutnya mulai pula melemah. 
Read more
DENDAM RAJAB
Malam tiba, Maysa masih di larang untuk keluar dari kamar. Kata Arlesa dia harus memiliki kesehatannya. Pelayan kelyar mengantarkannya makanan yang dia inginkan. Istri Arlesa itu membalas dendam atas dua hari kemarin dilandanya.Sejat tadi siang, ada tiga ekor ayam bakar sudah habiskan. Dua kilo daging sapi panggang dan berbagai cemilan penutup lainnya. Para pelatan istana terkesima melihat nafsu makan ibu hamil itu begitu membludak."Kalian keluar ya, aku mau mandi," kata M
Read more
KALUANDRA
Arlesa mulai bersiap-siap ke pameran yang di adakan di universitas kerajaan. Melihat suaminya tampan dengan kemeja biru, Maysa bersiul menggoda."Suamiku tampan sekali," ujarnya."Terima kasih istriku," ucap Arlesa."Kamu tidak mau ikut? kak Fitri kata kak Rexa ikut," lanjut Arlesa."Tapi .." Maysa sebenarnta malas ke cara seperti itu karena mualnya kadang tiba-tiba menyerang. "Disana ada Kaluandra, kamu bisa foto sama dia," papar Arlesa."Aku ikut," sergah Maysa."Kamu fans sama Kaluandra ya?" tanya Arlesa.Maysa mengeleng lalu mengerutu dalam hati. ' Fans apa? aku tidak ingin kau bisa mengambil kesempatan dengan temanmu itu.'Maysa mulai berdandan. Dia dandani Ratu Risani. Hijab berwarna salmon dengan terusan yang sangat cantik, membuat istri Arlesa itu kian menawan. Maysa segera ke ruang tamu istana, disana ada suaminya menunggu dan Rexa beserta Fitri. Mata Arlesa begit
Read more
KESALNYA MAYSA
Mereka sudah pulang dari acara itu. Sebelum Maysa menyusul Arlesa masuk ke kamar, tanganya di tarik oleh Fitri."Maysa, kamu hati-hati ya, ada calon perebut lagi yang mengintai kamu," ujar Fitri berbisik."Siapa? Kaluandra maksud Kak Fitri?" tanya Maysa menebak."Ha, itu kamu tahu, semoga kamu baik-baik ya, aku tidak ingin kamu dan Arlesa bisa renggang." Fitri sedih bila cinta Arlesa dan Maysa harus di uji lagi."Iya sih Kak, tapi aku tidak akan membiarakan itu, besok kita ke salon istana, kita perawatan ya," pinta Maysa."Sip, kita hempaskan perempuan yang ingin merebut." Fitri pamit dari Maysa. Dia juga menuju ke kamarnya.Maysa melihat Arlesa berselonjor di atas sofa. "Kamu lelah?" tanyanya pada suaminya."Tidak, cuma ngantuk saja."Arlesa bangkit menarik istrinya. "Sayang temani aku istirahat ya," pinta Arlesa."Iya; aku bersihkan badan dulu ya."Set
Read more
CEMBURUNYA ARLESA
Pagi itu, Arlesa dan Maysa di panggil untuk sarapan bersama. Di sana sudah ada keluarganya, termasuk Foland dan Jeval. Sebenarnya Arlesa malas melihat kedua kakaknya itu, tetapi demi Rexa dia harus ikut sarapan karena ini menyangkut pembahasan pernikahan kakaknya."Kau selalu lama di tunggu," gerutu Jeval pada adiknya."Jeval!" Ratu Flora menegur anaknya.Arlesa tak peduli itu. Dia duduk bersama istrinya. Memberikan dada ayam panggan di baluri roti mentega. Arlesa sangat perhatian pada Maysa, buat Jeval makin cemburu."Kalian akan menjadi pengiring kakak kaluan ya," kata Ratu Indara.Arlesa dan Maysa mengangguk. Terbersit di hati Jeval ingin memberikan pula perhatian pada Maysa. Jeval memberikan roti panggangnya ke piring Maysa. "Ini, kamu makan," kata Jeval memberi senyum manis.Arlesa menyerngit. Dia ingin mengembalikan roti itu ke Jeval namun di cegat oleh Maysa. Bagi Maysa itu tidak sopan bila menolak
Read more
MASAKAN JEVAL
Jeval ke dapur utama istana. Dia menanyakan  pada pelayan pribadi Maysa tentang makanan kesukaan istri Arlesa itu. Jeval yang memiliki keahlian memasak mulai memasak makan siang untuk Maysa. Seluruh pramusaji di istana itu keheranan melihat tingkah Jeval lada istri Arlesa. Karena bukan rahasia pribadi lagi, hubungan anak Ratu Flora dan Ratu Risani tidak pernah akur. "Kalian cuci bersih ayamnya, nanti saya akan lumuri bumbu racikanku sendiri," ujar Jeval seraya menumbuk bahan dapur. Ada banyak yang ia masak untuk Maysa. Dia di beri tahu bahwa Maysa selalu makannya lahap dan banyak. Sehingga Jeval membuatkan begitu banyak jenis makanan resepnya sendiri. Koki istana pun bingung dengan kebaikan Jeval pada adik iparnya, sungguh dia sangat mempedulikan keponakannya yang di kandung oleh Maysa. Pikir mereka. "Oh ya, jika sudah matang antarkan ke Maysa. Tapi awas jangan bilang ke Arlesa, dia bisa marah nanti, ini kebaikanku untuk a
Read more
BENIH CINTA FOLAND
Arlesa masih berbincang dengan pamannya. Sementara Foland masih sibuk menanyakan keseharian Kalundra.Perempuan glamour itu malah fokus ke Arlesa. Hanya sesekali di menjawab jajaran pertanyaan Foland.Saaf Foland berdiri mengambil minuman untuk Kaluandra, juga pama Arlesa  enyah dari hadapan suamin Maysa itu, Kaluandra segera menyapa Arlesa."Hei, Arlesa," sapanya.Arlesa terhenyak dengan kehadiran Kaluandra di belakangnya. Dia hanya melempar semyum biasa. "Kamu kenapa tidak membalas pesanku?" tanya Kaluandra."Aku rasa kurang baik kalau aku harus mengobrol dengan perempuan lain, apalagi sedang bersama istriku."Kaluandra menelan saliva kecewanya. "Arlesa aku minta maaf kalau mengusikmu tadi malam," ucap Kaluandra."Oh iya, lain kali jangan begitu ya, kasihan Maysa pikirannya terganggu, walaupun aku tahu kami tidak bermaksud buruk," imbuh Arlesa.Arl
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status