Semua Bab Kekasih Suamiku: Bab 11 - Bab 20
40 Bab
Kejutan Malam Pertama
Rangkaian selebrasi pernikahan Bayyu telah usai. Seluruh tamu undangan beserta keluarga besar telah meninggalkan venue, termasuk Bayyu dan Airin. Hanya saja, mereka itu tak lantas menuju kediaman, melainkan ke sebuah hotel yang telah dipesan Bayyu dengan tajuk “honeymoon package’. Setiba di resepsionis dan melakukan check in, mereka diantar ke sebuah kamar yang dinamai Towers Room. Pemandangan kamar ala pengantin baru menyambut kehadiran mereka di kamar seluas 42 m2 tersebut. Sebuket mawar merah dan juga kelopak-kelopaknya yang disusun membentuk simbol hati, perlambang cinta, menyapa di atas tempat tidur. Airin terkesima. Bunga mawar merah adalah kesukaannya. Bayyu tertawa jenaka dalam hati, untung saja ia tidak salah pilih mawar ungu. Bisa celaka urusannya. Ah, tiba-tiba pemandangan seperti itu mengingatkannya akan kejadian di The Garden tempo hari. Bayangan Selena mendadak mengganggu pikirannya. Bayyu buru-buru menepis ingatan yang tak seharusnya muncul
Baca selengkapnya
Berdamai dengan Diri Sendiri
“Ce-rai??” eja Bayyu dengan terbata, mengulangi pernyataan yang baru saja dilontarkan Airin. “Baru beberapa jam yang lalu kita sah menjadi suami istri, Ai. Berikrar di depan penghulu, orang tua, dan juga Tuhan. Kamu jangan main-main dengan kat-“ belum sempat Bayyu melanjutkan ucapannya, Airin sudah menyambarnya bak kilat. “Kamu yang mempermainkan pernikahan kita dari awal, Mas. Bahkan jauh sebelum pernikahan ini ada. Kamu yang memulai, kamu yang jahat di sini, bukan aku!” tegas Airin histeris. Bayyu terdiam, tertunduk. Tergugu. Bersamaan dengan itu, badannya luruh, berlutut di depan Airin, masih dengan kondisi handuk terlilit di badannya. Kedua tangannya berusaha meraih tangan istrinya untuk digenggam, tapi buru-buru ditepis Airin. “Jangan sentuh aku, Mas. Pakailah bajumu. Aku tidak mau melihat bayang-bayang perempuan itu ada di badanmu. Aku masih harus berdamai dengan diri sendiri. Aku belum bisa memaafkanmu untuk kekhilafanmu yang ini. Maaf. Berdiri
Baca selengkapnya
Dinginnya Airin
“Gas, kamu kelewatan banget, sih. Masak mempermalukan Selena di depan banyak orang gitu. Kasihan, tahu,” protes Shinta pada Glenn Bagas usai menurunkan Selena di rumahnya. Sepanjang perjalanan mereka dari tempat resepsi pernikahan Bayyu dan Airin hingga rumah Selena, ketiganya sibuk dengan kediamannya masing-masing. Meski sesekali Shinta berusaha memecah suasana dan mengajak ngobrol, nyatanya Selena hanya menyahut sekadarnya.“Santai aja. Dia udah siap lahir batin, kok. Buktinya, dia berani datang. Jelas-jelas Airin benci banget sama dia. Dia yang memilih untuk mempermalukan dirinya sendiri.”“Ya, tapi, kan, nggak bisa seenaknya gitu, Gas. Tapi, iya juga, sih. Andai aku jadi Selena, mending aku diem aja di rumah. Eh, tapi ogah juga sih jadi dia. Nggak bakat aku jadi orang ketiga.”“Jelaslah, bakatmu kan jadi korban yang mengenaskan. Ditinggal tanpa kejelasan,” kelakar Glenn Bagas yang langsung mendapat sambutan han
Baca selengkapnya
Terobosan Glenn Bagas
“Shint, ayo, cepetan! Kebiasaan, deh, lel—” seruan Glenn Bagas terhenti tiba-tiba karena ia terperanjat mendapati Shinta yang telah bertengger manis di dalam mobilnya yang memang sedang ia panasi di halaman.“Kali ini siapa yang lelet, hah? Buruan!” ejek Shinta dengan intonasi yang tidak kalah tinggi.“Lah, ganti ngegas,” Glenn terkekeh sembari memasuki mobilnya dan menguasai kemudi. Bersiap melaju menuju kantor. Jarum jam di pergelangan tangannya hendak menunjukkan pukul delapan. Masih ada waktu untuk bersantai di balik kemudi, memutar lagu dari stasiun radio favoritnya sembari memantai berita terhangat pagi itu.Sementara itu, seperti biasa, Shinta lebih memilih asik tenggelam dengan ponselnya, berselancar menjelajah dunia maya. Awalnya ia mengintip Instagram, mengusap-usap hingga postingan terbawah, tidak ada yang menarik baginya. Iapun berpindah ke Facebook, melihat kenangan yang muncul di profilnya—salah satu
Baca selengkapnya
Maha Pembolak-balik Hati
Setiap manusia memiliki hati dan setiap hati memiliki cintanya tersendiri. Tuhan Sang Maha Pembolak-balik hati selalu punya cara untuk menghadirkan cinta di hati manusia.*** “Kalau kamu merasa tidak nyaman berpartner dengan Glenn, kamu bisa menolaknya,” ucap Bayyu seraya langkahnya menyejajari langkah Selena menyusuri lorong kantor. Pemandangan ketika Glenn Bagas ‘mengungkapkan’ isi hatinya kepada Selena sempat tertangkap lensa mata Bayyu dan itu jelas membuat lelaki itu merasa tidak nyaman. Meski kini ia sudah menikah, nyatanya ia tetap tidak mampu mengusir nama Selena dari lubuk hati dan otaknya. Bukan tidak mampu tepatnya, tapi tidak mau.“Aku tidak sedang dihadapkan pada pilihan. Lagian, bekerja sama dengan Mas Glenn sepertinya tidak terlalu buruk. Dia cakap dalam berkerja, ganteng, dan single, jadi tidak ada alasan untukku menolak bekerja dengan lelaki sekeren dia,” sindir Selena dibarengi dengan langkahnya yang be
Baca selengkapnya
Tabir Masa Lalu Selena
Hari ini bertepatan sudah satu bulan pernikahan Bayyu dan Airin. Sebagai istri, Airin merasa sangat bersalah karena masih menahan hak Bayyu atas dirinya, padahal Bayyu telah menunaikan kewajibannya menafkahi dan menyediakan tempat tinggal yang layak untuknya. Jika ia terus bertahan dengan egonya, bukan tidak mungkin Bayyu justru akan mencari pelarian pada perempuan lain atau kembali pada Selena. Ia sadar, ia harus mengesampingkan egonya dan melupakan segenap kecewa dan sakit hatinya atas semua kejadian yang telah berlalu. Bukankah setiap manusia punya porsi khilafnya masing-masing dan berhak atas kesempatan yang lebih baik? Seperti kata ibunya, ia harus memanjangkan sabarnya dan menambah lapang hatinya. Tepat di hari ketiga puluh pasca ia menjadi istri, ia ingin mempersembahkan mahkota berharga yang selama ini ia jaga untuk suaminya. Meskipun sedikit terlambat. Tapi bukankah ia butuh waktu untuk berdamai dengan dirinya sendiri? Ia berencana untuk membuat kejutan keci
Baca selengkapnya
Tabir Masa Lalu Selena (2)
 Orang yang berperingai buruk (bisa jadi) lahir dari masa lalu yang kurang baik. ***Dua puluh tahun silamGadis kecil itu tidak pernah tahu siapa sosok ayahnya yang sebenarnya. Beberapa sosok lelaki yang dipanggilnya papa—seperti kata ibunya menyuruhnya memanggil—adalah sosok yang benar-benar berbeda dengan dirinya. Itu kentara sekali terlihat dari fisiknya yang lebih dominan berkulit putih dengan hidung mancung ala ras campuran yang melekat di dalam dirinya. Selena adalah anak dari hasil pernikahan ‘di bawah tangan’ mamanya dengan seorang WNA asal Australia. Tepat satu bulan kelahiran Selena kecil, papanya ditangkap oleh petugas imigrasi karena terdeteksi melakukan pelanggaran
Baca selengkapnya
Mengulang Kenangan
Selena tak dapat menolak tawaran Bayyu untuk mengantarnya pulang. Sudah sepuluh menit ia tak dapat juga taksi online. Beberapa kali juga pesanannya dibatalkan. Kode alam mengisyaratkan akan segera turun hujan. Ia ingin cepat pulang. Lembur akhir bulan telah menyita seluruh energinya. Ia ingin cepat-cepat bertemu kasur.Tanpa pikir panjang, ia iyakan tawaran Bayyu. Terlihat gurat kelegaan di wajah lelaki itu. Lima menit pertama Selena berada di samping kemudi Bayyu, hening. Kedua insan yang pernah bertaut hati itu sama-sama menekuni sunyi di dalam batin masing-masing. Bingung ingin memulai percakapan apa."Ehm, udah makan?" Akhirnya sejurus basa-basi meluncur dari kerongkongan Bayyu. Memecah canggung di antara keduanya. Selena mengangguk. Mengisyaratkan sudah. Tak lupa ia mengurai senyum tipisnya. Bayyu ber-oh di mulutnya."Aku belum," ucap Bayyu pada dirinya sendiri. Tentu saja Selena masih cukup peka menerjemahkan kode yang dimaksudkan Bayyu tersebu
Baca selengkapnya
Sebuah Firasat
"Aku masih sangat mencintaimu. Maukah kau menjadi kekasihku lagi?""Ee.. ya, aku mau. Tapi, bagaimana dengan istrimu?""Biarlah itu menjadi urusanku. Tidak terlalu penting untuk dipikirkan.""Mas Bayyuuu! Bisa-bisanya kau bilang seperti itu!"Sebuah tamparan mendarat keras di pipi Bayyu. Tapi, justru Airinlah yang mengaduh kesakitan."Aw," pekik lirih Airin menahan bobot tangan yang mendarat di wajahnya.Ia singkirkan telapak tangan suaminya perlahan-lahan. Rupanya itulah biang kerok yang telah membangunkan ia dari mimpi buruknya. Ya, masa lalu Bayyu dan Selena masih menghantuinya. Bahkan, tidak pernah bisa ia lupakan sama sekali. Sampai-sampai kerap terbawa mimpi. Seperti pagi ini. Rupanya gegera mimpi itu, ia jadi bangun kesiangan. Tapi, untungnya hari Minggu. Ia tidak perlu bergegas menyiapkan sarapan. Masih bisa bersantai sejenak.Ia tengok sosok di sampingnya. Lelaki yang masih tergole
Baca selengkapnya
Salah Paham
Kedatangan Bayyu menjadi pusat perhatian di kantor. Semua pasang mata tertuju padanya penuh selidik. Kasak-kusuk terasa di belakang punggungnya. Jelas membuatnya risih. Tidak nyaman, sekaligus penasaran. Ia perhatikan penampilannya. Dari ujung sepatu hingga rambut, sepertinya tidak ada yang salah. Sampai di ruangan, ia mencari-cari sekretaris kesayangannya, Shinta. Belum datang juga. Selalu begitu. Jika tidak ingat mereka berteman baik, pastilah sudah ia ganti dengan yang lain. Yang lebih muda dan seksi tentunya."Pagi, Bayy. Aku tidak terlambat, lho. Kamu aja yang datangnya kepagian, hehe," sapa Shinta dengan senyum tanpa dosa. Panjang umur benar. Baru saja dicari, sudah menampakkan diri."Kebiasaan, kamu, Shint. Untung aja kita teman baik," gerutu Bayyu."Ya salahin si Bagas aja. Aku telat karena nebeng dan nungguin dia. Aku, sih, udah ready dari puagi buanget," bela Shinta sambil menjatuhkan b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status