Semua Bab YANG TAK KASAT MATA: Bab 21 - Bab 25
25 Bab
BAGAIMANA ADIKKU?
“Melamar? Omong kosong dari mana itu?” Kening Dara berkerut mengingat ucapan Anton tempo hari. Namun tiba-tiba ia menyadari sesautu, ucapan Anton sangat perlu dipertanyakan. Sedang Gio tak pernah menunjukkan tanda apapun. Atau jangan-jangan selama ini Gio memang telah banyak membahas Dara bersama Anton? “Mungkin aku terlalu percaya diri.” Dara mengakhiri pikirannya yang mulai melanglang buana.                                                                   ***            Langkah Dara seketika terhenti begitu membuka pintu ruang divisi mereka. Di ujung sana Gio jug
Baca selengkapnya
DI RUANG SEBELAH
“Waowh..!” Pekik Leo melihat orang yang berdiri di pintu kamarnya. “Kakak bilang tidak akan pulang malam ini?” Wajah Leo terlihat bingung.            “Mandilah. Aku sudah buatkan sarapan.” Balas Gio tanpa menjawab pertanyaan Leo.            Leo yang merasa suasana itu agak aneh segera menuruti perintah kakaknya. Leo tahu ada yang ingin disampaikan kakaknya itu. Ia takut kalau-kalau dirinya ada berbuat salah. Maka tak lebih dari sepuluh menit, Leo sudah siap di meja makan.            “Makanlah dulu.” Gio menyodorkan sepiring nasi  goreng pada Leo.            “Langsung saja. Kakak ingin bicara apa?”            &
Baca selengkapnya
KALAU TAK DENGANMU
Untung saja belum jauh. Leo sadar handphonenya tertinggal di dalam cafe, yang mana Dara masih ada disitu. “Berarti Dara juga tidak sadar,” pikir Leo. Tinggal beberapa langkah jarak Leo ke meja Dara. Leo penasaran, apa yang membuat Dara termenung seperti itu. Benda apa yang sedang ditatap Dara? Langkah Leo semakin dekat. Ia tak lagi peduli dengan handphonenya di atas meja.            Dara tersenyum lalu berkata,  “Teruntuk kau yang duduk tengadah. Bergembiralah, walau itu membuatku patah.”            DEG! Leo mematung. Ia berpikir, memastikan bahwa kalimat itu adalah miliknya.            “Lalu, kenapa bisa Dara memiliki benda itu?” Rutuk Leo dengan gigi tertutup.            Leo duduk di depan Dar
Baca selengkapnya
BOROS
Lelaki tinggi berhoodie putih itu berjalan mendekati Dara. Menarik kursi dan segera duduk. Ia tersenyum lebar menampakkan sumringahnya.            “Kenapa disini?” Ia membuka percakapan dengan melihat sekeliling, bagai baru pertama duduk disana.            “Kau bawa barangnya?” Alih-alih menjawab, Dara malah balik bertanya.            “Bawa.” Leo mengangguk. “Memang mau kau tukar dengan apa? Awas saja kalau tidak sepadan,” ancam Leo.            Dara telah menggenggam barang yang di bawanya, begitu pula dengan Leo. Namun keduanya sama-sama enggan meletakkannya di atas meja.            “Untuk apa disembunyikan?” Dara
Baca selengkapnya
MAAF, AKU LUPA
            Leo mencoba membuka matanya dengan susah payah. Ia melihat sekeliling.            “Kau tidak menutup jendela tadi malam? Tapi rasanya sudah kututup,” ucapnya bingung.            “Aku yang membukanya,” ucap Dara sambil terus memandangi Leo yang sebagian tubuhnya dikenai hangatnya sinar matahari.            “Panas, Dara,” Leo tidak mengerti pikiran Dara.            “Itu sehat. Matahari pagi.  Hangat, kan? ” balas Dara sambil meraih handphonenya. Dan...            Ckrekk...            Leo geleng-g
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status