Lahat ng Kabanata ng Puncak Kehidupan: Kabanata 751 - Kabanata 760

Dia sangat terkesan dengan Snow of Stoermers. Dia bahkan mempelajari lebih dari selusin kasus klasik Snow of Stoermers. Mereka semua mencengangkan, namun dia bahkan tidak tahu apakah orang itu laki-laki atau perempuan.Namun, Xyla berkata, “Tidak. Anda tidak akan tahu karena Anda tidak mengenal saya.”"Maksud kamu apa?" Pemegang saham tercengang. “Ah, maksudmu… kamu adalah Snow of Stoermers?”Xyla menjawab, "Ya, saya The Snow of Stoermers dari Stoermers Michigan, Xyla Stoermer."Pemegang saham setengah baya itu tercengang, dengan mulut ternganga. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk waktu yang lama.Alex dan Waltz tidak mengerti tentang kehebatan Snow of Stoermers, tetapi ketika mereka melihat reaksi pemegang saham paruh baya, mereka dapat memahami sesuatu.Segera setelah itu, Xyla masuk ke kamar mewah di Hell's Angels. Dia sedang melihat data di laptop sambil memberikan perintah dari jarak jauh. Dia bahkan memanggil orang-orang dari Stoermers of Michigan untuk meminta ba

Setelah itu, Azure menoleh ke Adrian dan keluarganya."Bapak Tyler, Nyonya Fernandez dan Nona Tyler, semoga kalian semua baik-baik saja!”Tubuh Vanya bergetar saat giginya bergemeletuk.Dia tahu Azure. Pada satu kesempatan, seseorang telah menyinggung perasaannya dan dia secara khusus meminta orang-orang dari Thousand Miles untuk mendukungnya. Orang yang memimpin orang-orang pada saat itu kebetulan adalah Azure. Pada saat itu, dia melihat Azure mematahkan sepuluh jari orang lain dan dia merasa sangat puas, sampai-sampai dia mengaguminya selama beberapa waktu dan ingin mengembangkan hubungan mereka lebih jauh. Namun, itu hanya cintanya yang tak terbalas. Azure tidak menyukainya sama sekali.Hari ini, dia tidak bisa merasa bahagia sama sekali. Yang dia rasakan hanyalah ketakutan.Gedebuk! Gedebuk!Baik Adrian dan Penelope berlutut. “Bro Azure, mohon ampun dan selamatkan hidup kami! Saya bersumpah bahwa saya akan segera meninggalkan California mulai hari ini dan seterusnya. Tidak, say

Tirai kehidupan bagi orang kuat ini telah jatuh. Sisanya diserahkan kepada keturunannya, untuk menceritakan kelebihan dan kekurangan dari kisahnya.Lord Lex memiliki anak baptis lain bernama Clay Ember, namun dia tidak pernah bisa menghubunginya. Oleh karena itu, ini mungkin satu-satunya penyesalan yang dia miliki dalam hidup.“Waltz, tenanglah. Kematian adalah keniscayaan bagi manusia!” Alex merasa sedikit patah hati setelah melihat wajah Waltz yang layu, dengan lingkaran hitam tebal di bawah matanya.Waltz melemparkan dirinya ke pelukannya dan terisak. “Ayah baptis tidak harus mati. Itu semua salahku. Kalau saja aku tidak pergi ke kamarmu malam itu…”Alex meletakkan jarinya di bibir. “Tidak, jangan salahkan dirimu sendiri. Jika ada, akulah yang harus disalahkan. Aku bersikeras untuk berpartisipasi dalam Pertempuran SCBA. Kalau tidak, kita tidak perlu berurusan dengan begitu banyak hal.”Waltz masih menangis, tapi dia tidak lupa untuk membelanya. “Tidak, bukan itu. Jika bukan kar

Namun, dia tidak terlalu menyukai rasa anggur ini.Setelah itu, dia menjambak rambut Suzaku dan mengangkat kepalanya. Dia membalikkan botol anggur, menuangkan sisa anggur merah ke seluruh wajahnya.Suzaku hampir gila. Dia belum pernah diperlakukan seperti ini dalam hidupnya, terutama sejak dia resmi menjadi salah satu dari Empat Putri Agung. Dia tidak akan pernah membayangkan penghinaan seperti itu pada dirinya sendiri, namun dia dapat mengalaminya secara menyeluruh hari ini.Alex kemudian bertanya, "Katakan, siapa yang mengirimmu ke sini?"Suzaku mengatupkan giginya, tidak mengatakan sepatah kata pun.Akibatnya, terdengar suara robekan kain. Alex meraih ke bagian belakang kemejanya dan merobeknya dengan paksa."Ah!" Suzaku berteriak, “Kau… kau kasar! Kamu tidak tahu malu!"Alex tersenyum licik. "Oh benarkah? Kamu bahkan tidak tahan dengan ini? Kalau begitu, mari kita bersenang-senang lagi. Aku ingat aku tampaknya memiliki obat semacam itu dan kamera juga. Mhm, itu bagus! Ketika saa

Suzaku sangat berharap dia bisa menggigit Alex sampai mati, tapi dia tahu betul bahwa seni bela dirinya telah hancur. Bahkan jika seni bela dirinya tidak hancur, dia tidak akan pernah bisa menyentuh bajingan ini.“Oh ya, buatkan makan malam untukku dan letakkan di meja makan. Aku ingin memilikinya setelah mandi.” Alex mengingatkan. “Jika kamu gagal membuat sesuatu yang baik, pil ini selalu ada di sini untuk turun ke tenggorokanmu. Jangan berani mencoba melarikan diri juga, segel yang aku buat padamu memiliki fungsi tersembunyi. Bahkan jika kamu melarikan diri ke ujung dunia, aku masih dapat menemukanmu.”Dengan itu, dia kembali ke kamarnya, bersiap untuk mandi.Suzaku gemetar karena marah. Seluruh tubuhnya sakit, terutama bagian belakangnya. Rasanya seperti terbakar.Pipinya juga sakit, dia hanya bisa mendesis setiap kali dia mencoba menyentuh wajahnya.Dia bergegas ke kamar kecil di lantai pertama, menatap bayangannya di cermin selama beberapa menit. Semakin dia melihat dirinya sen