Lahat ng Kabanata ng Sang Pewaris Pertama: Kabanata 1171 - Kabanata 1180

“Apakah kamu mencoba melindunginya? Sungguh pasangan yang tidak tahu malu! Philip Clarke, masalah ini belum selesai! Mari selesaikan semua dendam lama dan baru sekarang!” Setelah satu tamparan itu, Yolanda menghentakkan kakinya dengan marah dengan kepahitan di matanya. Sementara itu, Philip mengepalkan tinjunya, dan Bernice yang berdiri di belakangnya juga marah dengan tatapan yang dingin. Yolanda benar-benar berani menantang Tuan Clarke?! Itu sama saja dengan mencari kematian! Saat Bernice hendak melangkah maju dan melawan, dia ditahan oleh Philip."Cukup. Mari kita bicarakan nanti.” Gil juga mengambil kesempatan untuk membujuk Yolanda, dengan mengatakan,“Yola, berhenti membuat masalah dan lebih baik kamu cepat kembali masuk. Orang-orang di dalam masih menunggu kita. Mengapa kamu harus menyimpan dendam terhadap pria bajingan yang sudah membahayakanmu?” Setelah itu, Gil memasukkan tangannya ke saku celana, melirik Bernice dengan seksama, dan menoleh untuk masuk. Yolanda

Philip hampir saja bertindak keluar batas jika dia tidak bisa menahan emosinya. Jika dia tidak khawatir akan menyebabkan masalah yang lebih besar lagi setelah menampar Yolanda, Philip pasti sudah melakukan sesuatu yang lebih kasar sejak sebelumnya! "Apa katamu? Philip, jangan bilang kamu keras kepala dan ingin tetap di sini. Biar kuberitahu, kita tidak berada di kelas yang sama. Lihatlah bagaimana penampilanmu sendiri, lalu lihat dan bandingkan dengan kami. Seseorang sepertimu ingin masuk ke lingkaran kelas atas?” Yolanda terus menegur,“Lihatlah orang-orang yang hadir. Semuanya berasal dari keluarga kaya atau memiliki karir yang sukses. Orang miskin sepertimu, dengan pakaian murah di badanmu, kamu tidak lain adalah orang aneh! Sekarang bisnis keluargamu sudah bangkrut, Kamu harus menerima kenyataan! Jadilah sampah yang tidak berguna yang tidak banyak bicara! Aku menyarankan kamu untuk pergi sesegera mungkin. Kalau tidak, jika manajer di sini bertanya tentang keberadaanmu, maka ka

"Manajer Goode?" Supervisor Sandler terkejut sebelum dia berteriak menghina Philip,“Sombong! Apa untuk menyebut nama Manajer Goode? Apakah kamu pikir kita berada di sebuah pertemuan kecil biasa di mana kamu dapat berbicara tentang dia dengan santai? Detak jantung kerumunan orang yang berada di ruangan itu berdetak dengan cepat ketika mendengar kata-kata dari Sandler. "Supervisor Sandler, cepat dan singkirkan sampah ini!" "Idiot ini benar-benar pandai membual." “Tempat yang buruk seperti Riverdale sangat bagus menghasilkan sampah tidak berguna seperti dia. Ini benar-benar mengejutkan." Pada saat ini, tatapan semua orang pada Philip penuh dengan penghinaan dan cibiran. Philip sedikit mengernyit pada tuduhan yang tidak terhitung jumlahnya ini. Supervisor Sandler tidak ingin menunda masalah ini lebih jauh, jadi dia menoleh dan berteriak,“Di mana penjaga keamanan? Cepat dan buang pria kotor ini untukku dari sini segera.” “Menyelinap ke perjamuan pribadi untuk bertemu denga

Dia menatap Gil dengan pandangan mencela. "Apakah Tuan Clarke seseorang yang bisa kamu hina dengan santai?" "Aku akan berbicara sendiri dengan ayahmu tentang masalah ini." Setelah selesai berbicara, Anson mengabaikan wajah pucat Gil, menoleh ke Philip, dan berbisik di telinganya,“Tuan Clarke, Tuan Cohen dan beberapa teman sedang menunggumu di lantai atas.” "Baik." Philip mengangguk, melirik Gil Dean dengan ringan, lalu tersenyum sebelum berbalik. Supervisor Sandler tidak tahan lagi. Hatinya berdetak kencang, wajahnya terlihat sangat pucat. Gil menundukkan kepalanya dan menggertakkan giginya dengan tinju terkepal. Pandangan terakhir dari Philip seperti mengejeknya, berubah menjadi pedang tajam dan menusuk harga dirinya dengan dalam. "Bajingan itu!" Setelah keduanya pergi, emosi Gil akhirnya meledak. Dia mengambil gelas anggur dari meja di dekatnya dan memecahkannya ke lantai. “Bagaimana dia tahu Anson Goode? Ini sungguh tidak mungkin!" Saat Yolanda melihat Anson,

Mata Philip terlihat dingin saat dia mengangkat satu tangannya, dan dengan cepat menepis lengan Yolanda. PLAKK! Philip menangkis dengan baik, dan dengan cepat menampar wajah Yolanda dengan tangan satunya dan sambil berkata dengan marah,“Yolanda Lee, sudah cukup yang kamu lakukan! Kamu terus menantang kesabaranku berkali-kali! Jika bukan karena relasi di antara kita, aku sudah berurusan denganmu sejak lama!” Setiap orang punya batas kesabaran. TIdak terkecuali Philip Clarke! Philip selalu tidak ingin menonjolkan diri dan tidak ingin menimbulkan masalah sepanjang waktu, terutama sekarang dia sedang mencari saudara perempuannya, Hannah Clarke. Dia tidak ingin berita tentang tindakannya menyebar atau menimbulkan sensasi, karena itu hanya akan membuatnya diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya yang memiliki motif tersembunyi terhadapnya. Itu sebabnya Philip sengaja menahan amarahnya. Namun, tindakan Yolanda telah melewati batas saat ini! Yolanda tercengang, memegangi wajahn