All Chapters of Sang Pewaris Pertama: Chapter 1861 - Chapter 1870

Sementara di sisi lain, Mandy Una dan Hal Weiss menatap dengan cermat layar pengawasan. Pada saat ini, mereka benar-benar tercengang. Tidak ada yang mengharapkan adegan dramatis ini! Bukan melihat Philip tersiksa dan menderita, tetapi dia malah menjadi tamu kehormatan di Gudang 8! Saat Mandy menyaksikan kenyataan yang terungkap di depan matanya, dia hampir menjadi gila karena marah! Mandy memutar kepalanya dengan cemberut di wajahnya. Alisnya yang indah membawa rasa dingin yang menggigit saat mata lavender pucatnya berkilauan. Dia berteriak, “Komandan Junior Weiss, apa yang terjadi di sini? Siapa pria di Gudang 8 itu?” Jari Mandy yang seperti batu giok menunjuk ke arah Ethan yang sedang berjalan di sekitar Philip di layar monitor. Hal juga tampak bersalah dan tak berdaya ketika dia berkata, “Nona Una, kita tidak bisa menyentuh orang ini. Di - Dia tidak berada dalam wewenang kita.” Mandy mengerutkan kening dan bertanya dengan dingin, “Kenapa? Bukankah kamu sudah memberitahuk

Dengan segera, Philip dibawa ke ruang rahasia lain yang dikelilingi oleh dinding putih dan lampu pijar di atasnya. Seluruh ruangan itu terang, bahkan sedikit menyilaukan. Di tengah ada meja besi dengan empat kaki dilas ke lantai. Seorang pria berseragam tempur datang dan memborgol tangan Philip. Borgolnya terlihat sangat tidak biasa. Ada cincin baja hitam dengan layar LCD seukuran koin di atasnya, menampilkan angka 0 yang berwarna merah. Philip melihatnya dan mengerutkan kening. Ini bukan borgol biasa karena ini adalah produk berteknologi tinggi. Setelah melihat sekilas, Philip tertawa dan berkata, "Teman, tidak mudah melepas benda ini setelah dipakai." Di samping, Hal berkata dengan dingin dan mengejek, “Apakah kamu berharap untuk melepasnya? Ini adalah borgol elektronik terbaru yang dikembangkan secara khusus untuk menangani orang-orang dengan pengalaman tempur seperti kamu. Selama kamu mencoba untuk mematahkannya, borgol akan melepaskan arus listrik. Semakin kamu berjuan

"Apakah aku bahkan tidak diizinkan untuk tertawa sekarang?" Philip mengangkat tangannya, menngoyangkan borgol elektronik di tangannya, dan berkata, “Aku sudah memakai ini dan aku masih tidak boleh tertawa? Apakah kamu takut aku akan melarikan diri dan membalasmu?" Mendengar ini, Mandy tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Menarik. Kembali padaku? Aku mendengar dari Komandan Junior Weiss bahwa kamu dulu seorang tentara. Tampaknya kesombongan seorang prajurit belum padam dari kamu. Jika memungkinkan, aku ingin kamu bergabung dengan aku sebagai pengawal.” Philip mengangkat bahu dan berkata dengan jijik, “Tidak, terima kasih, karena kamu tidak akan memiliki kesempatan itu. Dari saat kamu membawa aku masuk, kamu dan aku sudah menjadi musuh. Selain itu, aku dapat memberi tahu kamu dengan jelas bahwa tidak peduli siapa yang berdiri di belakang kamu dan tidak peduli status apa yang kamu miliki di Nonagon itu, menurut aku, tidak ada yang perlu aku takuti. Mendengar itu, Mandy langsung mara

Ethan menurunkan matanya dan menatap pria yang memiliki ekspresi sedih di wajahnya. Dia berkata dengan dingin, "Kamu bukan lawanku." Setelah itu, dia melonggarkan cengkeramannya dan pria itu menghela nafas lega. Memegang tinju kanannya yang patah, matanya menegang ketakutan! Segera setelah itu, Ethan melihat ke dua pria lainnya dengan seragam tempur dan bertanya, "Apakah kamu ingin mencobanya?" Kedua pria berseragam tempur bertukar pandang dan segera menyerang dengan pukulan dan tendangan! Ethan menggelengkan kepalanya tanpa daya dan berkata, “Sungguh mengganggu. Aku benar-benar membenci sikapmu yang tak kenal lelah.” Dengan mengatakan itu, dia melangkah maju dan bergerak. Dia meraih salah satu pukulan pria dan langsung memutar lengan mereka pada sudut 90 derajat! KRAK! Pria berseragam tampak kesakitan tetapi masih menahannya. Dia dengan cepat menarik belati dari kaki kirinya dengan tangan kirinya dan menusukkannya ke dada Ethan! Namun, Ethan sepertinya sudah memperkira

George hampir jatuh dari kursi direkturnya karena ketakutan. Dia dengan cepat bertanya sambil tersenyum, “Nona Johnston, ada yang bisa aku bantu? Apakah sesuatu terjadi pada Tuan Clarke?” Wynn mengangguk dan berkata dengan cemas, “Ya, Philip telah dibawa pergi oleh beberapa orang dengan seragam tempur sepuluh menit yang lalu. Aku khawatir tentang keselamatannya, jadi aku meneleponmu. Tuan Thomas, apakah kamu punya cara untuk mengetahui siapa yang membawa pergi suamiku? Tidak peduli apa tuntutan pihak lain, aku akan memenuhinya selama mereka tidak menyakiti suamiku. Sambil mengatakan itu, Wynn sudah menangis karena cemas. Pikiran George berdengung keras sekarang! "Apa? Tuan Muda telah dibawa pergi? Siapa pihak lain itu?" George menampar mejanya dan berdiri dengan marah. "Tu-Tuan Muda?" Wynn tertegun tak bisa berkata-kata dan bertanya, “Tuan Thomas, apa yang baru saja kamu katakan?” Pada saat ini, George menyadari bahwa dia salah bicara. Dia dengan cepat memikirkan alasan u