"Guru, apa ada makanan enak nanti?""Guru, gunung-gunung di sini tinggi ya.""Guru, ini kotak apa? Kenapa bisa lari kencang seperti itu?"Bagi Quin yang belum pernah melihat kehidupan di kota, semua pemandangan itu membuatnya terus bertanya. Dia melihat gedung bagai sebuah gunung dan mobil sebagai sebuah kotak. Luke menatap Quin dengan tidak sabar. Gara-gara muridnya ini selalu bertanya, Luke hampir ingin meninggalkannya di sini. Jika wajahnya dikenali, dia akan ditertawakan. "Guru, kenapa guru tidak menjawab pertanyaanku?" tanya Quin sambil melompat-lompat. Luke mendesah. Dia mengerti kenapa Quin bersikap seperti ini. Sejak Quin masih kecil, Luke langsung membawanya ke gunung. Jadi, meskipun dia tidak menyukainya, Luke mencoba menjelaskan dengan sabar, "Quin, itu bukan gunung tapi gedung, tempat orang-orang bekerja. Sedangkan kotak itu namanya mobil. Fungsinya untuk alat bepergian.""Gedung, mobil," ujar Quin mengulang-ulang. "Apa ada makanan enak di sini?" tanya Quin.
Baca selengkapnya