Lahat ng Kabanata ng KETURUNAN CEO: Kabanata 61 - Kabanata 70
112 Kabanata
MAMI AKAN SELALU ADA
       Nadila terisak, tak tahan rasanya melihat darah daging yang ia lahirkan menderita."Mami tidak bisa melihat kau begini terus. Tapi, mami tidak bisa membantumu. Papimu ....""Biarkan aku pergi saja, Mami. Aku tidak cemburu karena David menikah lagi dengan Liliana. Tapi, demi TUhan aku hanya mencintai Dirga saja, Mami." "Kita akan cari cara, ya. Mami janji akan membuatmu dan Dirga bersatu," kata Nadila. "Mami serius?""Iya, mami janji. Ya sudah, kita ke bawah saja. Mami mau bertemu dengan mertua dan madumu. Tenang saja, mami tidak akan membuat keributan. Mami hanya ingin bicara baik-baik,kok."       Nadine menghela napas panjang, "Aku lelah mendengar pertengkaran, Mami." "Mami tau, mami juga tidak akan membuatmu serba salah di rumah ini." Mereka pun berjalan bersama menuju halaman samping. Tampak Kinasih sedang asik berbincang dengan Liliana sambil melihat ka
Magbasa pa
KETULUSAN LILIANA
     Liliana menggenggam tangan Nadine dan menatapnya lembut."Mbak, aku akan membantumu. Tapi, tidak seperti cara tante Nadila dan Om Sanjaya menyuruh mas David menceraikan aku. Aku akan bicara baik-baik dengan mas David.""Tapi, jangan katakan jika aku mempunyai kekasih. Aku takut papi akan melakukan hal yang aneh-aneh. Tolong aku, Lili," ujar Nadine. "Iya, Mbak. Aku akan membantu sebisaku. Mulai hari ini tidak ada perselisihan di antara kita, ya?" kata Liliana, "Walau bagaimana, Mbak sudah menyelamatkan hidupku. Jika Mbak tidak datang tepat waktu tempo hari, mungkin saat ini aku  hanya tinggal nama saja," lanjutnya.     Nadine menghela napas panjang, sejak awal memang dia tidak pernah merasa benci kepada Liliana. Entah apa yang terlintas dalam benaknya saat ia berlaku kasar kepada wanita yang sudah menjadi madunya itu."Sejak awal bertemu denganmu aku selalu menganggapmu adikku, Li. Tapi, entahlah mengap
Magbasa pa
KEJUTAN
    "Selamat ulang tahun, sayang!" seru Dirga sambil melangkah mendekati Nadine dan membawa cake dengan taburan coklat dan strawberry favorit Nadine. Nadine berdiri terpaku, ia tadi begitu khawatir karena Dirga mengatakan bahwa dirinya sedang sakit dan muntah-muntah. Tetapi, saat ia datang, ruangan sudah dihias sedemikian rupa. Lengkap dengan tulisan 'HAPPY BIRTHDAY 28 NADINE'      Nadine benar-benar tidak tau harus berkata apa lagi. Ia menatap Dirga penuh keharuan, lelaki yang sudah mengisi hatinya selama 11 tahun itu. Bagaimana bisa ia melupakan hari lahirnya sendiri. Bahkan kedua orangtuanya pun sama sekali tidak mengingat jika ini adalah hari yang istimewa bagi Nadine.       Air mata pun menetes tanpa dapat dicegah lagi. Melihat kekasihnya menangis, Dirga langsung meletakkan kue di atas meja. "Hei, kenapa? Kok malah menangis? Maaf jika aku berbohong dengan mengatakan aku sakit. Aku hanya ingin memberi
Magbasa pa
PERSIAPAN BULAN MADU
      Tidak seperti biasanya, hari ini Liliana merasakan lemas dan tidak enak badan. Padahal biasanya ia memasak dan melakukan hal lain dengan penuh semangat. Setelah makan siang, ia pun memutuskan untuk tidur siang karena merasa lemas.            Tanpa terasa Liliana tertidur hingga David pulang dari kantor. Lelaki gagah itu pun tentu saja langsung merasa cemas mendengar laporan dari Tuti dan Imas yang mengatakan Liliana tidak keluar kamar sejak siang.        Perlahan ia menghampiri sang istri yang tampak pulas tertidur dan menepuk pipinya perlahan."Sayang ... Li, kau baik-baik saja?" tanya David dengan lembut. Liliana menggeliat dan membuka mata. Ia tampak terkejut saat melihat David sudah pulang. "Ya Allah, Mas kok sudah pulang? Maafkan aku, Mas. Seharian ini entah mengapa aku merasa lemas sekali. Beberapa kali aku juga merasakan mual. Jadi, aku-""Stttt, sudahla
Magbasa pa
PURA-PURA TIDAK TAU
_SEBELUMNYA_     "Maaf, Jeng ... saya sengaja mengajak  Jeng Nadila pergi karena saya ingin bicara dari hati ke hati. Ada apa sebenarnya? Beberapa kali Jeng selalu menyindir Lilana. Tetapi, hari ini mendadak baik hati dan meminta maaf. Jeng punya rencana apa?" tanya Kinasih.     Kinasih tau betul bagaimana sifat Nadila. Ia selalu tidak mau kalah, berjiwa sosialita, gengsi tinggi. Tetapi, tiba-tiba saja meminta  maaf, bukankah itu hal yang sangat aneh dan mencurigakan.     Nadila menghela napas panjang, ia tau pasti Kinasih akan menanyakan hal ini. Selama enam tahun hubungannya dan Kinasih memang tidak terlalu baik. Ia juga sadar selama ini ia dan suaminya sering berlaku tidak baik. Bahkan terakhir meminta Liliana dan David bercerai.     Tapi, itu sebelum ia tau jika suaminya merencanakan sesuatu yang jahat. Saat ini ia sendiri takut jika Sanjaya benar-benar akan melakukan ti
Magbasa pa
KITA BERDAMAI
     Nadine merasa sangat bahagia menerima semua kejutan yang diberikan oleh Dirga. Dan untuk pertama kalinya mereka satu mobil bersama. Padahal sebelumnya baik Nadine mau pun Dirga selalu menyembunyikan hubungan mereka.      Namun kali ini Nadine dan Dirga seolah tidak peduli lagi. Dan Nadine pun sangat menikmati makan malam mereka. "Terima kasih, Mas. Aku bahagiaa sekali, ini adalah ulang tahun yang paling istimewa bagiku. Aku benar-benar bahagia. Kita bisa pergi bersama, makan malam. Ah, tidak akan pernah aku lupakan kejutan indahmu di tahun ini," ucap Nadine dengan penuh sukacita.     Dirga hanya tersenyum dan memeluk Nadine dengan erat. "Kau menginap malam ini?" tanya Dirga. Nadine menghela napas panjang, "Aku harus pulang malam ini. Tadi pagi, saat aku pergi aku meminta Liliana tidak mengatakan apa-apa. Aku tidak mau jika dia mendapatkan masalah," kata Nadine. "Baiklah, tam
Magbasa pa
BICARA DARI HATI
    Nadine tersentak kaget mendengar perkataan Kinasih. Ia bingung harus berkata apa sekarang. Melihat Nadine yang kebingungan, Kinasih langsung menarik Nadine dan membawanya duduk. "Mama tadi melihatmu bersama seorang pria. Tadi pagi, mamimu sudah mengatakan semua kepadaku. Nad, kau ingin berpisah dengan David? Tapi, kau takut pada papimu?" kata Kinasih. "Betul begitu, Nad?" tanyanya.     Nadine tak kuasa menahan air matanya, ia menangis tanpa suara sambil menatap Kinasih. "Ma, aku ... aku minta maaf. Selama ini, aku hanya takut pada papi. Aku tidak berdaya melawan dan membantah apa yang papi katakan. Termasuk menolak saat papi menjodohkan aku dengan mas David. Ak-aku-""Sttt ...."     Melihat menantunya menangis, hati nurani Kinasih sebagai seorang ibu tergerak. Ia memeluk Nadine untuk pertama kalinya dan membiarkan menangis. "Menangislah jika hal itu membuatmu jauh l
Magbasa pa
CERAIKAN AKU
Dengan napas tersengal-sengal, David  memeluk Liliana dengan penuh kehangatan. Mereka baru saja mengayuh bahtera cinta. "Sepertinya, aku baru saja mendengar suara  mobil, pasti itu Nadine," kata David. Liliana menghela napas, "Biarkan saja, Mas. Mbak Nadine pasti mempunyai alasan melakukan itu semua. Lagi pula hari sudab malam, Mas juga sudah lelah, kan? Kita istirahat saja, aku juga lelah sekali, Mas," kata Liliana. David mengecup kening Liliana dan menganggukkan kepalanya."Iya, kita istirahat, ya," katanya sambil mengeratkan pelukannya.Pagi hari setelah salat subuh, Liliana langsung menuju ke dapur. Dan ternyata Kinasih sedang menyiapkan masakan istimewa pagi itu. "Pagi, Ma," sapa Liliana. "Pagi, sayang." "Mama mau masak apa?" tanya Liliana."Mama mau buat nasi kuning lengkap. Kemarin, Nadine ulang tahun. Meski terlambat, kita rayakan dengan sarapan yang lengkap," kata Kinasih.  
Magbasa pa
SEJAK HARI INI BUKAN ISTRIKU
David menatap Nadine bergantian dengan kedua orangtuanya. Ia merasa sedikit tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Nadine meminta berpisah? Setelah sekian lama?"Kau meminta cerai, Nad?" tanya David."Iya, Mas. Tolong ceraikan aku, aku mohon ini sebagai hadiah ulang tahunku," jawab Nadine dengan suara bergetar.David menarik napas panjang, "Apa ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin- kemarin?""Mas, selama ini aku yakin kau juga tau jika aku hanya berpura-pura nyaman dengan hubungan suami istri kita. Selama ini aku tidak pernah menjadi istri yang baik. Dan, kau tau apa kesalahan yang paling fatal bukan? Selama ini kau tidak pernah membuka aibku, aku sangat berterima kasih untuk itu. Dan kini, kau sudah menemukan istri yang sempurna. Lepaskan aku, Mas. Tapi, aku mohon, jangan sampai papiku tau kita sudah bercerai sampai waktunya tiba."David benar- benar merasa bingung. Selama ini yang selalu ingin bertahan adalah Nadine. Tapi, kali ini dia i
Magbasa pa
MASA LALU
      Arnold menghela napas, ia menatap ke arah putranya."Dia, Sanjaya adalah om- mu. Dia adalah adik papa, berbeda ibu. Selain dia adalah sahabatku sejak SMA."David tersentak kaget, "Jadi, aku dan Nadine masih sepupu?" tanya David. Arnold mengangguk, "Ya. Itulah sebabnya papa membeli perusahaannya yang bangkrut, memberinya saham di perusahaan kita. Papa ingin menjaganya dengan baik, sesuai dengan perintah kakekmu," jawab Arnold."Apa om Sanjaya tau jika papa dan dia bersaudara?" tanya David.Arnold menggelengkan kepalanya, "Sepertinya belum tau. Sanjaya tidak pernah mengenal kakekmu sebagai ayah kandungnya. Dan papa sendiri baru tau rahasia ini ketika akan menikah dengan mamamu.""Tunggu, aku tidak mengerti bagaimana bisa? Apa opa tidak pernah melihat om Sanjaya ketika datang? Bagaimana bisa? Aku tidak mengerti, pa."Arnold kembali menarik napas dan mengembuskannya lagi."Kakekmu menceritakan semua kepada p
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status