Semua Bab KETURUNAN CEO: Bab 71 - Bab 80
112 Bab
RAHASIA YANG TERBUKA
     George benar-benar kehilangan kata-kata, ia tidak mampu untuk menatap wajah anaknya sendiri. Sementara Arnold duduk di hadapan sang ayah dengan hati yang remuk redam. "Pa, Papa tidak tau apa yang sudah dia lakukan pada Kinasih. Dia tega melakukan itu kepadaku, sahabatnya sendiri. Belum habis kemarahanku kepadanya, papa menambah rasa kecewaku," kata Arnold. "Papa manusia biasa, Nak. Papa pernah melakukan kesalahan dan juga kekhilafan. Saat menikah dengan mamamu, papa baru berusia dua puluh tahun. Masih kuliah, masih menyukai kebebasan, belum mengerti tanggung jawab.      "Sejak kau lahir, papa baru mengerti arti tanggung jawab. Kau yang membuat papa juga lahir kembali sebagai pria dewasa. Bertahun-tahun papa merasa dikejar rasa bersalah. Bertahun-tahun papa merasa menjadi pecundang. Kadita dan Sanjaya tidak bersalah, papa yang salah. Jika memang sikap Sanjaya ada yang salah kepadamu, maafkanlah. Dia adikmu, sat
Baca selengkapnya
MASA LALU
    "Jadi, kau sudah bercerai? David menceraikanmu? Betulkah?!" seru Dirga kaget. Ia sama sekali tidak menyangka saat Nadine datang ke rumah sakit."Iya, mas David akan mengurus segalanya. Termasuk surat cerai kami tanpa sepengetahuan papi. Aku merasa sangat lega, Mas. Akhirnya aku bisa bersamamu juga," kata Nadine.   Dirga tak menjawab, ia langsung membawa tubuh Nadine ke dalam pelukannya. Penantian panjangnya selama ini ternyata tidak sia-sia. Sejak awal ia memang yakin jika Nadine akan menjadi miliknya utuh."Setelah masa idahmu selesai, aku akan segera menikahimu. Dan setelah itu kita gelar resepsi. Saat ijab qobul kita lalukan saja di KUA dengan beberapa saksi supaya papimu tidak tau. Biar kita katakan setelah menikah saat kita meminta beliau hadir di resepsi kita.Kau setuju?" kata Dirga dengan antusias.     Nadine langsung mengangguk tanda setuju. Ia merasa sangat bahagia, apa yang selama ini ia impikan akan sege
Baca selengkapnya
THE STORY
      Seperti biasa jika datang ke rumah Arnold, Sanjaya selalu naik angkutan umum. Dia merasa sedikit malu karena motornya tidak sebagus milik Arnold. Saat ia baru saja hendak memencet bel, seorang gadis cantik muncul dari balik pintu."Hai, Jay ... Kau mau bertemu dengan Arnold? Dia ada di dalam, aku baru saja mau pulang," sapa gadis itu dengan ramah.Sanjaya tersenyum, setiap kali berhadapan dengan gadis itu ia selalu saja merasa salah tingkah. Kinasih, dia gadis impian dan idaman hampir semua pemuda di kampus."Kau pulang dengan siapa?" tanya Sanjaya."Taksi. Ya sudah, aku pulang, ya. Aku pikir tadi siapa yang sedang Arnold tunggu. Kalau tau begitu, kita bisa mengerjakan tugas bersama.""Tidak apa , Kin."       Kinasih pun tersenyum dan langsung melangkah pulang. Sanjaya pun segera masuk ke dalam. Sudah biasa jika ia masuk dan langsung menuju kamar Arnold. Saat berjalan melewati rua
Baca selengkapnya
MASA LALU
      Sanjaya menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat di dalam kotak. Foto ibunya dengan orang yang selama ini ia kenal. Dan selembar surat yang menyatakan jika mereka sudah menikah siri. Hanya 6 bulan sebelum kelahirannya.      Dalam pikiran Sanjaya adalah, ibunya telah dibuang dan ditinggalkan begitu saja. Sementara orang yang seharusnya bertanggung jawab hidup tenang bergelimang kemewahan. Ini tidak bisa dibiarkan. Suatu hari aku akan membalasnya. Dia harus menerima balasannya.   ***          "Selama ini siapa yang merawat ibu?" tanya Arnold kembali membuyarkan lamunan Sanjaya. "Empat tahun ini aku menggaji perawat. Padahal enam tahun lalu saat anak-anak kita menikah, ibu masih sehat-sehat saja dan begitu bahagia melihat cucunya menikah.""Kalau kau bersedia, aku akan menanggung biaya pengobatan ibumu. Kita bisa bawa beliau
Baca selengkapnya
SELAMAT
     Sanjaya menarik pakaian Kinasih hingga kancing kemeja yang dikenakan gadis itu lepas dan membuat kedua aset miliknya terlihat jelas. Hal itu tentu membuat Sanjaya semakin bernapsu. Tangannya masuk ke dalam pakaian Kinasih dan mulai meremas aset kembar Kinasih hingga gadis itu memekik dan menjerit."Lepaskaaan! Aku tidak sudi melakukan hal itu denganmu, Jay. Lepaskan aku!""Tidak akan, selama ini Arnold selalu mendapatkan yang terbaik. Dia boleh memiliki diri dan hatimu, tapi tubuhmu harus menjadi milikku!""Biadaaap!" teriak Kinasih. "Toloong! Tolong!" jeritnya berharap ada orang yang mendengar. Namun, apa daya kamar mereka kedap suara, tidak mungkin terdengar dari luar.       Mendengar teriakan Kinasih, Sanjaya hanya tertawa tanpa menghentikan aksinya. Kali ini ia menyingkapkan rok yang dikenakan oleh Kinasih dan menarik paksa penutup tubuh inti Kinasih. Kemudian ia melepaskan pakaian dan celana yang ia kenakan, s
Baca selengkapnya
TELL ME THE TRUTH
     "Kau akan terus diam atau memberikan penjelasan kepadaku?" tanya Nadila saat sang suami pulang. Sanjaya terdiam, ia menatap istrinya dengan tajam. Nadila adalah wanita yang baik, mereka bertemu di Yogya karena Nadila tinggal di sana. Karena sering bertemu, timbul benih cinta hingga akhirnya mereka menikah.       Sanjaya tau jika Nadila adalah anak manja dan juga sangat suka belanja, selain memasak dia tidak pandai mengurusi pekerjaan rumah tangga lainnya."Penjelasan apa?" tanya Sanjaya datar. Nadila mencebikkan bibirnya, "Mas, kau belum menjelaskan bagaimana kau dan Arnold adalah kakak beradik."      Sanjaya terdiam, ia merasa bingung bagaimana menjelaskannya. "Aku sendiri tidak tau bagaimana kami kakak beradik, Dila!""Lalu, kenapa kau bisa mengatakan dia adalah kakakmu?" "Karena ibu menikah siri dengan ayahnya! Empat tahun lalu, sebelum ibu stroke dan tidak bisa bicara,
Baca selengkapnya
PINDAH
    "Ibu ikut denganku ke Jakarta, ya. Aku akan merawat Ibu di sana."Sanjaya membungkuk di hadapan Kadita. Wanita yang sudah melahirkannya itu menatap kosong. Kadita sudah tidak ingin hidup lebih lama lagi sebenarnya. Namun, dia masih berharap sesuatu yang entah kapan akan tercapai."Uuh ... aaa iuaa," kata Kadita lirih sambil menggerakkan tangan kanannya. Setelah terapi sekian lama hanya tangan Kadita yang bisa digerakkan."Saya ikut juga, Pak?" tanya Ayu. Gadis berusia 28 tahun itu menatap ragu kepada Sanjaya."Loh, kalau kau tidak ikut, siapa yang mau jaga ibu?" tanya Sanjaya. Ayu menganggukkan kepalanya."Siapa tau, kan di Jakarta Bapak sudah membayar perawat yang lain," ujar Ayu.      Gadis itu merasa sudah sangat dekat dengan Kadita. Ia merasa khawatir jika Kadita dirawat oleh orang lain. Usia Kadita sudah lanjut, terkadang sikapnya seperti anak kecil."Kapan kita akan berangkat, Pak? Saya harus member
Baca selengkapnya
UNLIMITED EDITION
     Malam itu, Liliana dan David sengaja pergi berduaan saja. David ingin mengajak Liliana kencan. Ia membawa istrinya itu ke sebuah restoran Eropa. Ia tau jika dulu Liliana pernah makan di sana bersama beberapa teman di kantor. Itu pun menunggu gajian. Ya, David memang menyelidiki setiap kegiatan Liliana sejak masih menjadi sekretarisnya."Mas, serius kita makan di sini?" tanyanya. David mengangguk, "Aku tau, dulu setiap kali kau gajian kau selalu makan di sini. Tapi, hanya sebulan sekali, iya kan?" "Mas memata-matai aku?" tanya Liliana sambil membelalakkan matanya.      David terkekeh, "Ya, sejak dulu aku memang menyukaimu. Tapi, mana berani aku menggodamu.""Gombal," gerutu Liliana."Eh, aku serius sayang. Biasanya wanita-wanita yang selalu menebar pesona dan senyuman kepadaku. Tapi, kau dulu menyebalkan. Sok formal, sedikit-sedikit panggiln pak," omel David.      Kali ini Liliana
Baca selengkapnya
BULAN MADU
       Waktu setempat menunjukkan pukul setengah dua siang saat David dan Liliana tiba di bandara Charles De Gaulle, Paris. Mereka berangkat pukul 00.40 dini hari dari bandara internasional SOETA.Tampak wajah Liliana begitu yang lelah tetapi bahagia. Ia menggandeng tangan David dengan mesra hingga mereka keluar dan seorang pemuda menghampiri mereka kemudian mengajak David berbicara dalam bahasa Inggris."Mr. David Romano dari Indonesia? Saya Dimitri yang akan memandu Anda selama di Paris. Apa Anda mau langsung ke hotel tempat Anda menginap atau mau makan dulu?" tanyanya dengan ramah sambil memperlihatkan identitas."Kita makan saja dulu, setelah itu ke hotel. Mungkin hari ini kami berdua tidak akan ke mana- mana dulu karena Mrs Romano masih lelah dan sedang hamil.""Ah, baik kalau begitu saya akan membawa Anda ke sebuah distro yang menyajikan masakan Indonesia. Atau Anda mau menu lain?" "Tidak apa, aku justru me
Baca selengkapnya
PARIS
  Hal yang pertama David lakukan adalah mengajak Liliana ke menara Eifel keesokan harinya. Pagi sehabis sarapan Dimitri sudah menjemput mereka. Lalu membawa mereka ke menara Eifel. David dengan senang hati mengambil potret Liliana yang tersenyum bahagia di depan menara yang terkenal di Paris itu.   Tak lupa David membawa Liliana ke Pont des Arts Bridge, Paris, Prancis. "Sayang sekali sekarang sudah tidak bisa lagi mengaitkan gembok cinta di sini," kata Liliana lirih. "Memang kau mau mengaitkan gembok di sini?" tanya David sambil memandang sang istri. Liliana begitu memelas."Aku dulu sering melihat di televisi jika banyak pasangan yang mengaitkan gembok di jembatan dan membuang kuncinya. Sayang sekali ketika aku bisa ke sini sudah tidak ada lagi," keluh Liliana.     David menatap Dimitri, "Mengapa dibongkar semua gembok cinta yang ada di sini?" tanyanya."P
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status