Semua Bab Anathema: Back to the Past : Bab 101 - Bab 110
122 Bab
Part 100 - Collaborate!
"Tujuan dari kedatanganku kemari adalah aku ingin bertemu denganmu." "Salam, Anjana. Kenapa kamu mendadak ingin bertemu denganku? Ada apa gerangan? Apa ada hal yang penting?" Nama peri bangkai itu adalah Anjana, wajahnya cantik meskipun dandanannya sedikit menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding. Anjana ialah peri jahat yang sudah menguasai alam peri saat ini, dia memiliki 2 kekuatan. 1 kekuatan separuhnya adalah kekuatan racun bunga bangkai dan separuhnya lagi adalah kekuatan burung gagak. "Iya, memang benar. Ada hal penting yang harus aku sampaikan kepada kamu, Gayatri. Kebetulan juga aku mencium baumu di sekitar sini hingga aku bisa menemukanmu dalam sekejap mata." "Memangnya ada apa, Anjana? Hal penting apa yang membuatmu sampai kemari?" Gayatri sudah tidak sabar dengan kabar yang dibawa oleh teman karibnya itu. "Kau musuh bubuyutannya seorang remaja perempuan yang bernama Sumelika bukan?" tanya Anjana.
Baca selengkapnya
Part 101 - The Arrival of Gayatri and Tono
Gayatri, Tono dan juga Anjana sudah sampai di alam peri yang sekarang menjadi alam kegelapan. Mereka sekarang berada di depan goa laboratorium prayogashaala, mereka bersiap untuk menerkam Sumelika, Peri Chahat dan yang lainnya di sana. "Wahh! Wahh! Alam peri menjadi bagian alam kegelapan, bagus, Anjana! Kau memang patut menjadi rangking pertama di akademi ilmu sihir waktu itu, hahaha!" tawa Gayatri, dia sangat bangga dengan pencapaian yang sudah dicapai oleh temannya itu. "Terimakasih banyak atas pujianmu, Gayatri. Kau terbaik, maukah kau menjadi bagian dari istanaku? Aku akan mengangkat kau sebagai perdana mentri." Tawar Anjana."Ah, tidak-tidak! Aku tidak tertarik dengan jabatan di kerajaan, aku hanya ingin menganggu para warga di Desa Mangga setelah permasalahan Sumelika selesai." Tolak Gayatri, santai. "Baiklah, tidak apa-apa." "Gayatri, ini adalah goa laboratorium prayogashaala, ini goa ajaib yang letaknya di belakang b
Baca selengkapnya
Part 102 - Go to Raang Chand Marcusuar!
"Oh iya, aku hampir lupa, sungai berlian permata ada dimana-mana jadi kalian jangan khawatir ya." Tambah Peri Chahat yang menggamblangkan tentang keberadaan sungai berlian permata. "Alhamdulilah, syukur kalau gitu." Arsela, bersyukur. "Sumelika, kalau kamu dan yang lain sedang diserang monster yang dibawa oleh Gayatri dan Tono, kalian bisa masuk ke sebuah muara madu, di dalam sana ada sebuah kerang mutiara. Di dalam kerang itu ada sebuah mutiara yang cahayanya bisa melumpuhkan bahkan menghabisi monster itu. Karena aku yakin, monster yang dibuat sekaligus dibawa oleh Gayatri kemari adalah monster gabungan atau yang bisa kami sebut monster daanav yaitu monster gabungan. Dulu semasa ratu peri Alice masih ada di sini, alam peri pernah diserang monster daanav besar-besaran, bahkan rupanya cukup mengerikan dibandingkan monster yang dibawa oleh Gayatri. Monster yang dibawa Anjana waktu itu adalah seekor gajah yang memiliki gabungan dengan badak, ular bahkan burung
Baca selengkapnya
Part 103 - White Centarus, Akrur
Arsela meminum airnya walapun hanya sedikit saja karena sangat mual dan tak nafsu untuk minum air. Glek!"Ini, Syah, makasih." Arsela mengembalikan botol air mineral kepada Aisyah. "Kakak udah mendingan?" tanya Sumelika, dia sangat cemas dengan keadaan Arsela. "Sebenernya belum sih, Mel. Perut Kakak sedikit mual, tapi masih bisa untuk ngelanjutin perjalanan." Timpal Arsela, lemas. "Hmm, yaudah gini aja, Kak. Kita istirahat aja dulu, sekalian sholat sama makan siang. Sekalian Kakak mulihin tenaga, supaya bisa lanjut lagi dengan tenaga ekstra," usul Aisyah."Bagus juga ide lo, Syah. Gimana, Kak?" Sumelika, menunggu kepastian dari Arsela. "Iya, Mel, Syah." Arsela.Mereka bertiga melakukan sholat dzuhur terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan, setelah menunaikan sholat dzuhur, mereka semua kembali segar dan bugar terutama Arsela. Dia menjadi tak mual dan tak sehat lagi, sekarang Arsela benar-ben
Baca selengkapnya
Part 104 - New Faces of Iik and Mohini
"Ini gawat, Sumelika, Aisyah sama kak Arsela nggak sadarkan diri! Gimana ini, Peri Chahat?" Tania panik, ia melihat keadaan teman-temannya melalui air ajaib. "Iya, Anjana juga sudah membawa abu dari Iik dan Mohini ke istananya untuk dibangkitkan kembali! Kita susul aja, gimana?" Bu Iis juga sangat khawatir dengan kebangkitan Iik dan Mohini."Kalau mereka bangkit, mereka bertiga akan lebih kuat dan bisa aja Sumelika bakalan mereka habisin." Desti. "Jangan disusul, ini berbahaya. Tunggu selama beberapa jam, mungkin sore hari nanti mereka akan sadar kembali! Kita do'akan yang baik-baik saja tentang Sumelika, Aisyah dan Arsela, semoga mereka tidak kenapa-kenapa. Kalau saja mereka tidak melepas jaket dan tak berisik, mereka tak akan ketahuan oleh kubu kejahatan saat ini, aku benar-benar lupa memberitahukan mereka tadi." Di kerajaan, Peri Anjana menyiapkan 2 peti yang berisi mumi peri jahat yang sudah mati beberapa ratus tahun lalu. Peri Anjan
Baca selengkapnya
Part 105 - Raang Chand Marcusuar
Di dalam goa laboratorium prayogashaala, semua kawan-kawan Sumelika mendo'akan Sumelika supaya dia selamat dan bisa sadar secepatnya. Mereka tak tahu bagaimana nasib Sumelika, Aisyah dan Arsela di sana jika terus pingsan, mana mereka belum sempat memakai lagi jaket ajaib berwarna ungu yang diberikan oleh peri Chahat. Di luar sana, semua peri baik yang disekap oleh peri jahat Anjana sudah keluar dari tahanan berkat kerja keras mereka membuka jeruji besi. Para peri baik juga sudah mendapatkan kekuatannya kembali, mereka semua melawan para peri jahat yang berjaga di luaran sana. 1 jam sebelum cyclops memberitahukan ini semua kepada kubu kejahatan, karena cyclops pingsan akibat ulah para peri baik yang meledakan sebuah bom kupu-kupu yang asapnya bisa membuat cyclops pingsan. Para peri baik bersembunyi di dalam muara madu, mereka semua menunggu ratu peri Alice muncul kembali dari pusaran airnya. Sementara itu ada sesosok peri yang melihat Sumelika, Aisyah dan Ar
Baca selengkapnya
Part 106 - Maheena Leaves
"Iya, kami mengerti, Kak Peri Agatha." Sumelika."Sekarang persiapkan diri kalian semua untuk menerima sayap dariku, pejamkanlah kedua mata kalian, dan baliklah badan kalian."Sumelika, Aisyah dan Arsela memejamkan matanya dan membalikkan badannya, Peri Agatha mengarahkan tongkatnya ke arah mereka bertiga."Bismillah." Dari tongkat Peri Agatha keluarlah sebuah cahaya berwarna ungu yang merupakan kekuatan sari buah manggis. Cahaya itu mengarah ke arah punggung Sumelika, Aisyah dan Arsela, setelah beberapa menit cahaya itu pun berhenti. Dari punggung mereka bertiga keluarlah sayap berwarna ungu yang berkibar ke atas dan ke bawah. "Sekarang kalian boleh membuka mata kalian, lihatlah sekarang kalian bertiga sudah mempunyai sayap." Mereka bertiga membuka matanya dan langsung takjup saat melihat sayap yang menempel di punggung mereka bertiga."Wahhh, sayapnya bagus banget!" Sumelika sangat senang mendapatkan sayap di pungg
Baca selengkapnya
Part 107 - War Preparation
Pagi tiba, selesai sholat subuh mereka berempat terbang menuju goa laboratorium prayogashaala, meski dinginnya menusuk ke tulang bagian dalam tak apa, mereka setidaknya bisa menyelesaikan misinya untuk mengumpulkan bahan-bahan peluru sniper siluet warna. Angin pagi sangat dingin, tapi dinginnya cukup segar dan membuat badan menjadi bugar itulah sebabnya ada pepatah yang menyebutkan udara pagi sangat sehat dan baik untuk kesehatan. Saat fajar mulai terbit dari ufuk timur, mereka semua sudah sampai di goa laboratorium prayogashaala. Mereka semua mengetuk pintu goa laboratorium prayogashaala dan mengucapkan salam, beberapa lama kemudian goa laboratorium prayogashaala dibukakan oleh Peri Chahat, mereka berempat pun masuk ke dalam cepat-cepat sebelum peri jahat mengetahui keberadaan mereka di sana. "Alhamdulilah, akhirnya kalian kembali juga, kami di sini sangat khawatir kepada kalian semua, apalagi kalian waktu itu pingsan karena guna-gunanya peri Anjana." Syuk
Baca selengkapnya
Part 108 - The Phoenix Lion and Color Silhouette Sniper
"Datang lagi?" Arsela kaget."Iya, Sel!""Nggak, Kak. Nggak mungkin! Nenek nggak mungkin datang lagi! Dia kan udah kita kalahin bertahun-tahun yang lalu, Kak! Dan sekarang kan kita ada di tahun yang berbeda, kita ada di zaman dulu. Kita sekarang ada di tahun 1905, bukan tahun 2006, Kak!" ucap Arsela, menyangkal perkataan Irene akan kedatangan kembali neneknya. "Tapi Kakak ngerasain kehadirannya, Sel. Ini suasananya sama kaya dimana kita perang terakhir sama nenek Laras.""Nggak usah khawatir, Kak. Walaupun nenek Laras datang lagi, kira nggak usah takut. Kita semua hadapin dia bareng-bareng," Di altar kerajaan peri, 6 kekuatan jahat terus menyatukan kekuatannya. Hingga beberapa lama, mereka berhenti dan ritual selesai tetapi cuaca malah semakin memburuk dan kacau saja."Huaarghhhh! Aaarghhhhhhhh!" tubuh monster singa bercahaya, dia lalu bisa berdiri tegap layaknya seorang manusia."Berhasil!" Gayatri, tersenyum. 
Baca selengkapnya
Part 109 - Guerrilla War
Anjana terbang menggunakan sayap burung gagak, dia tersenyum melihat ketakutan di wajah Sumelika dan Peri Agatha. Anjana ternyata membenarkan perkataannya bersama Gayatri untuk membuat sebuah perang geriliya kepada Sumelika dan yang lainnya. Anjana dan komplotan-komplotan kejahatannya telah mengepung mereka semua dari segala penjuru baik itu di daratan atau di langit. Terlihat di selatan(depan goa laboratorium prayogashaala) ada Anjana yang terbang bersama pasukannya dan juga Gayatri dalam wujud manusia setengah kadal memimpin para peri jahat di daratan. Di sebelah barat ada Iik dalam wujud manusia setengah ular merah dengan para peri di daratan, sementara di langit ada Kamya dalam wujud ratu kuyang bersama dengan para peri jahat. Di utara ada Nenek Laras di daratan dan di langit ada Tono yang menunggangi singa phoenix bersama dengan para pasukan peri jahat. Terakhir, di timur ada Mohini yang memimpin pasukan para peri di darat dan juga langit.Sumelika dan yang lainnya sanga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status