Все главы Dicintai Pangeran: Глава 11 - Глава 20
28
11. Danang Lelaki Sampah.
Satrio bernafas lega saat melihat Dwi sudah masuk kerumah, melihat bapak ibu Dwi menyambut dengan ramah, setelah semua dirasa aman Satrio berbalik arah menuju ke istananya. Hati Satrio saat ini sangat bahagia, kebahagiaannya melebihi yang dirasakan saat bersama Sulastri, dulu, kisah cinta Sulastri dan Satrio mengalir bagaikan air, berawal dari sebuah persahabatan dan akhirnya timbul perasaan cinta, beda dengan bersama Dwi pertama kali Satrio memandang langsung Satrio jatuh cinta. Keceriaannya, manjanya, bawelnya, emosionalnya semua itu yang membuat Satrio tidak betah berlama-lama jauh dari Dwi. Seperti saat ini, baru saja mereka berpisah Satrio langsung merindukan Dwi, membayangkan polah tingkah Dwi membuat Satrio senyum-senyum sendiri. "Kamu baru pulang Satrio!?"  Suara ayah mengagetkannya, tumben ayah langsung menyambutku, biasanya mau berapa tahun aku nggak pulang ayah nggak bakal mencari, dan saat aku kembali ayah juga nggak langsung
Читайте больше
12. Cinta Terlarang.
Setelah kejalam tadi Satrio mengajak Dwi pulang."Ayo mas anter pulang ke kos-kosan kamu" Satrio menggandeng tangan Dwi untuk mengajak pulang ke kosan."Dwi ingin ngobrol disini dulu mas, Dwi butuh penjelasan mas kemana saja mas selama ini, pergi tanpa pamit dan sekarang datang tak di undang bagaikan jailangkung" Dwi menghempaskan tangan Satrio lalu berdiri di hadapannya dan ngomel-ngomel."Ha ... ha ... ha, masa cowok seganteng ini disamain jailangkung sih, kamu ini dalam keadaan kaya gini masih aja sempat bercanda" sebenarnya Satrio kaget juga melihat sikap Dwi yang tidak seperti biasanya."Dwi nggak bercanda! ngapain mas datang kesini!" Jawab Dwi sewot."Apa kedatangan mas mengganggu mu? apa Dwi sudah nggak mengharapkan mas? kalau itu benar mas akan pergi mungkin lebih baik mas nggak menampakan diri dihadapanmu lagi."Satrio bicara dengan putus asa."Dasar laki-laki nggak peka! Pergi saja sana sesuka hatimu, pergi semaumu nggak usah pamit
Читайте больше
13. Nasehat Bunda.
Sepulangnya mereka dari rumah Larasati, Satrio ijin ke kamarnya dengan alasan lelah, padahal Satrio berniat akan menemui Dwi Satrio khawatir Dwi akan mencari dan menunggunya, setelah bertemu Dwi Satrio langsung mengajak Dwi pulang ke kosannya."Dwi ... Kayaknya besok mas tidak bisa menjemput kamu ya? besok mas ada tambahan materi praktek mekanik mas langsung pulang. Kamu hati-hati nanti malam jangan begadang lihat itu mata Dwi sudah kaya mata panda, okey mas pulang ya" sambil menepuk-nepuk pipi Dwi Satrio langsung pamit pulang.Dwi bingung dengan sikap Satrio yang tiba-tiba dingin, baru sekali ini Satrio bersikap seperti ini, hati Dwi berkata bahwa ada sesuatu yang Satrio sembunyikan.Namun Dwi nggak berani bertanya, takut dikira terlalu kepo dan membuat Satrio tersinggung, akhirnya Dwi hanya bisa mengangguk sambil menatap punggung Satrio yang semakin jauh meninggalkannya.Satrio meninggalkan Dwi sendiri, sebenarnya Satrio tahu Dwi masih ingin ngobrol, na
Читайте больше
14. Cinta Buta.
Satrio tidak percaya dengan semua yang terjadi, dia pikir Dwi akan berteriak histeris dan lari meninggalkannya, atau justru Dwi akan pingsan setelah siuman nggak mau lagi mengenal dirinya, tapi nyatanya seburuk apapun rupa yang dia tunjukan pada Dwi itu sama sekali tidak berpengaruh untuk Dwi, justru Dwi menyambut dengan senyum dan pelukan.Satrio terharu, inikah yang namanya cinta sejati, perbedaan bukan jadi penghalang paras tampan bukan jadi patokan.Satrio membalas pelukan Dwi dengan mesra tanpa terasa air mata menetes di pipinya, terimakasih Dwi sebab mencintai aku apa adanya, ucap Satrio dalam hati.Sejak kejadian itu Dwi dan Satrio semakin akrab, untuk menjaga nama baik Dwi bila mereka bersama di kerumunan Satrio menutupi Dwi agar tidak nampak oleh mata manusia, Satrio takut Dwi akan dianggap gila oleh teman-temannya.Enam bulan sudah berlalu, hari ini Dwi lulus dari pendidikan pramugari dengan nilai yang gemilang, selama enam bulan Dwi juga sudah
Читайте больше
15. Larasati.
Satrio berfikir saat ini belum waktunya untuk bicara jujur pada Larasati, sebenarnya dia ingin mengungkapkan alasannya kenapa menolak perjodohan itu. Larasati tidak seperti Dwi ataupun Lastri yang memiliki hati lembut dan sabar. Akhirnya Satrio pamit pulang tanpa menjawab ataupun mengiyakan Larasati diam saja membiarkan Satrio pergi. Melihat sikap dan sifat Larasati yang seperti itu justru malah membuat Satrio semakin yakin untuk memutuskan tidak melanjutkan perjodohan ini. Larasati masih terlalu manja dan kekanak-kanakan, sikap egoisnya masih begitu tinggi, mungkin karena latar belakang Larasati yang notabene adalah seorang Puteri jadi pantang bagi dia untuk keinginannya tidak di penuhi. Selepas Satrio pergi Larasati mengadukan semua penolakan Satrio kepada ayahnya sontak itu membuat ayah Larasati murka merasa keluarga Satrio telah melecehkan dirinya. Bukannya memberi nasehat untuk sang putri malah ayah Larasati mengompori agar Larasa
Читайте больше
16. Dendam Larasati.
Saat menuju ke istananya ditengah jalan Satrio melihat Larasati baru saja pulang dari arah istana Satrio, Satrio mengurungkan niat untuk membawa Dwi kembali, sampai Larasati dan rombongannya pergi menjauh, Satrio buru-buru membawa Dwi kedalam gua tempat dulu dia mengobati Sulastri."Bertahanlah sebentar Dwi kita akan menuju gua, nggak ada pilihan lain selain menyembunyikanmu disana"Satrio kembali terbang dengan membawa tubuh Dwi yang semakin lemah, wajah Dwi pucat seputih kapas, Satrio terus mendekap erat tubuh Dwi.Sampai sudah mereka didalam gua yang di tuju, Satrio menyalakan api untuk menghangatkan ruangan, sebab tubuh Dwi sangat dingin.Dengan selimut bulu domba Satrio menyelimuti tubuh Dwi, lalu dia pergi ke hutan untuk mencari daun-daun untuk dijadikan obat.Saat kembali Satrio melihat Dwi semakin menggigil, Satrio panik, ingin menyalurkan tenaga dalam ketubuh Dwi rasanya tidak mun
Читайте больше
17. Dwi Setyani dan Istana Genduruwo.
Benar saja selepas Satrio pergi Dwi di datangi tamu yang tak di undang, dia mahluk tinggi besar berkulit merah mengkilap dan tak memakai baju, rambutnya gondrong, tangannya dipenuhi bulu panjang dan lebat wajahnya seperti manusia namun matanya merah menyala. "Grrrrr ... Kamu siapa? Berani-beraninya kamu masuk ke daerahku tanpa permisi!" Suaranya berat membuat bulu roma Dwi berdiri. Dwi ingat pesan Satrio bahwa dia tidak boleh bersuara saat mendengar apapun, Dwi diam ditempatnya sambil ketakutan. "Hai anak manusia? Apakah kamu bisu dan tuli? Ayoooo keluar dari persembunyianmu!" Tangan mahluk itu mencoba menyentuh tabir yang Satrio buat dan dia terpental. "Aaaarrrgh ... Siapa kamu beraninya kamu masuk ke kawasanku tanpa ijin dan menyelakaiku!" Dwi memejamkan matanya sambil menyentuh kalung liontin dan menyebut nama Satrio meminta agar Satrio cepat kembali. Satrio mendengar dan merasai bahaya yang sedang mengancam Dwi, tanpa berfikir panj
Читайте больше
18. Istana Genduruwo Jadi Saksi.
Setelah ayah Dwi setyani dan Romo kiyai menjalankan shoat isya, Romo beserta muridnya mengajak ayah Dwi setyani berdzikir untuk melakukan ritual Rogoh Sukmo, ritual itu berhasil, sekarang Romo dan ayah Dwi setyani sudah didepan pintu gerbang istana Hutan Pinus milik ayahanda Satrio.Istana itu dijaga oleh beberapa penjaga, setelah memohon izin bertemu sang pimpinan Romo dan ayah Dwi dipersilahkan masuk menemui kedua orang tua Satrio.Ayah Satrio menyambut kedatangan Romo dan ayahnya Dwi setyani dengan suka cita, ternyata kiyai Soleh dan ayahanda Satrio sudah saling mengenal."Assalamualaikum Romo kiyai ada apa gerangan sehingga Romo kiyai Soleh berkenan singgah di istana saya? Dan bagaimana kabar Romo?  kelihatannya Romo dalam keadaan baik dan sehat? Dan siapa gerangan manusia yang bersama Romo ini?" Ayah Satrio langsung memberondong pertanyaan kepada kiyai Soleh."Waalaykummussalam warah matullah ... seperti engkau lihat, aku dalam kead
Читайте больше
19. Rumit.
Satu minggu sudah berlalu dari Dwi Setyani dan Satrio menikah, namun Ayahanda dan Ibunda Satrio belum berfikir untuk mencari Putranya.Ayah Satrio masih kecewa dan belum bisa menerima kenyataan ini, tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, akan tetapi  Ayahanda Satrio harus memberi kabar pernikahan ini kepada Kiyai Soleh, dan menyelesaikan masalah perjodohan antara Satrio dan Larasati.Sungguh masalah ini sangat rumit, sebab bisa jadi keluarga Larasati marah lalu menyerang kerajaannya atau bisa jadi keluarga Larasati memutuskan hubungan persahabatan gara-gara masalah ini.Ibunda Satrio justru merasa bahagia sebab Satrio menikah dengan Dwi Setyani bukan dengan Larasati, meskipun Dwi bukan dari bangsa Jin namun kebaikan dan budi pekerti Dwi yang telah membuat Ibunda Satrio menginginkan Dwi menjadi menantu.Ibunda Satrio merasa Dwi setyani pantas menjadi istri seorang pangeran dan pantas menjadi panutan di kerajaannya.Hari ini Ayahanda
Читайте больше
20. Bahagia di atas luka.
Ke esokan harinya, keluarga Dwi berpamitan untuk pulang, pesan kiyai Soleh agar keluarga Dwi tidak usah larut dalam kesedihan sebab cepat atau lambat Dwi Setyani akan kembali ke rumah mereka.Menjelang Dzuhur keluarga Dwi sampai ke rumahnya."Udah bu ... jangan nangis terus, ingat nasehat kiyai Soleh tadi agar kita jangan bersedih terus.""Bagaimana ibu nggak sedih pak? untuk kedua kalinya ibu kehilangan anak, dulu Eka sekarang Dwi"Mata bu Darmi menerawang jauh teringat anak pertamanya yang meninggal karena sakit di usianya yang masih bayi yaitu umur 8 bulan,. Kenangan masa lalu tentang Eka membuat bu Darmi menangis pilu, dia takut Dwi nggak akan pernah kembali lagi seperti Eka.Di kerajaan Genduruwo Satrio dan Dwi Setyani sedang berjalan-jalan di taman buah, mereka berjalan saling bergandengan tangan, rambut Dwi yang ikal dibiarkan terurai dan terkadang nyanyian lembut sang bayu membuat ujung rambut Dwi menari.Dwi sangat cant
Читайте больше
Предыдущий
123
DMCA.com Protection Status