All Chapters of Till The End Of The World: Chapter 21 - Chapter 30
50 Chapters
Chapter 21
Sesi pemotretan berjalan dengan lancar setelah keadaan berhasil dikendalikan—termasuk Wooseok yang harus merelakan sofa kesayangannya. Myungsuk dan Dantae memulai pemotretan mereka dengan foto tunggal, kemudian berdua. Sepanjang pemotretan, Myungsuk tak berhenti mencuri pandang pada si pria cuek yang merupakan kekasih partner menggambarnya itu."Jadi, sejak kapan kau pacaran dengan Jihyun?" Seolah sudah kenal lama, Myungsuk bertanya tanpa rasa canggung. Ia pikir karena mereka sama-sama berasal dari Daegu, mereka juga bisa berteman. Oh? Lagipula Kim Myungsuk memang memiliki julukan sebagai social butterfly. Terbukti, julukan itu memang cocok disematkan untuknya.Dantae terkekeh saat suara baritone milik Myungsuk terdengar, sesekali maniknya mencuri pandang pada sang kekasih yang sedang asik mengobrol dengan Seojin."Sudah hampir empat tahun. Aku kenal dia enam tahun yang lalu," ujarnya pelan, kedua matanya fokus menat
Read more
Chapter 22
Jihyun hanya diam mendengarkan bagaimana para pebisnis ini saling berbicara. Demi semua koleksi boneka beruang milik Dantae, sesungguhnya sejak tadi ia dan Seojin saling melemparkan kode untuk mencari cara agar bisa keluar dari situasi ini, minimal izin ke toilet atau semacamnya. Tapi sialnya karena jarak duduk mereka yang lumayan jauh, Jihyun sulit menjangkau Seojin. Belum lagi tentang Wooseok yang asik berbicara dalam bahasa inggris dengan seorang pria bule—atau justru sedang menjadi penerjemah untuk Dantae—membuat Seojin dan Jihyun hanya bisa diam sambil berusaha menikmati makanan mereka.Jihyun tidak suka situasi ini. Apa sulitnya makan dengan satu tangan, kenapa harus ada garpu dan pisau segala. Sumpah, ia gerah, apalagi duduk diapit laki-laki tidak dikenal dengan suara yang lebih berat dari Wooseok. Seojin tak beda jauh dengannya, bergerak gusar di kursinya, masih mencoba untuk mendapatkan atensi Wooseok."Jihyun-ssi, apa
Read more
Chapter 23
"Hyun Myungsuk!"Keduanya menoleh secara bersamaan saat suara familiar itu terdengar jelas di antara deru angin malam. Myungsuk membulatkan matanya ketika menyadari Sunmi berdiri di sana dengan raut wajah yang sulit dijelaskan. Minuman kaleng yang menggelinding semakin mendekati tubuhnya, tapi gadis itu masih terdiam di tempatnya."Sunmi, minumannya-""Apa yang kau lakukan dengannya!?" Pekikan Sunmi terdengar makin keras, membuat Jihyun terperanjat. Ia sadar apa yang sedang Sunmi pikirkan. Sial, ia pasti akan kena masalah lagi karena pasangan aneh ini.Jihyun berdecak saat Sunmi mulai melontarkan kalimat-kalimat penuh cacian yang ia tujukan untuk Myungsuk. Sayang sekali, si pemuda Daegu tak mampu membalas satupun perkataan pedas kekasihnya. Karena demi apa pun, Jihyun berani bertaruh r
Read more
Chapter 24
"Sudah puas marahnya?"Dantae melirik Jihyun yang masih terdiam di sofa ruang tengah. Kekasih imutnya itu sama sekali belum mengajaknya bicara sejak insiden di hotel. Ini sudah bukan tentang Sunmi atau Myungsuk, tetapi mengenai rekan bisnisnya. Memang tidak ada yang salah, mereka berkata dengan sangat benar. Jihyun tidak nyaman dengan jamuan resmi, dan ia harus mengakuinya. Tapi sekarang, itu sudah tidak jadi masalah. Yang penting membuat Jihyun mau bicara lagi dengannya. Sungguh, hanya itu yang Dantae inginkan.Gadis itu menggeser tubuhnya saat Dantae ikut duduk di sebelahnya. Bibirnya cemberut, persis seperti anak kecil yang tidak dibelikan es krim oleh ibunya. Kalau dipikir-pikir, saat Jihyun merajuk begini, Dantae jadi kelihatan seperti ayahnya, bukan pacarnya."Sudahlah, Jihyun-ah. Jangan dengarkan mereka lagi." Kalau Dant
Read more
Chapter 25
Seojin baru melihat berita di koran hari ini tepat pukul lima sore, dan matanya sukses membelalak. Itu sungguh diluar dugaan. Mantan kekasihnya terjerat kasus narkoba, walaupun masih dinyatakan sebagai saksi. Belum genap satu bulan putus hubungan, Seojin sudah tak pernah menerima kabar apapun lagi dari Jaehyun. Pernah sekali, pemuda itu mengirim pesan singkat padanya, meminta agar Seojin mengembalikan semua barang yang sudah ia belikan dulu. Jin Jaehyun dan segala sifat brengseknya."Sunmi-ya, mau ke mana?" Ia bertanya pada sang adik yang sibuk menggulung lengan jaketnya. Aroma parfum Sunmi bahkan tercium sampai ke tempatnya duduk."Pergi minum bersama Myungsuk-oppa dan Jihyun," ujarnya singkat, masih tak memedulikan keberadaan Seojin yang sibuk sendiri.Seojin mengernyit, kemudian meletakkan koran itu di meja. Kakinya melangka
Read more
Chapter 26
"Brengsek! Apa yang mau kau lakukan, Hyun Myungsuk!?"Sebuah tamparan telak mendarat di pipi Myungsuk, membuat daging kenyal itu merasakan perih luar biasa karena kuatnya tamparan Sunmi. Tidak main-main, gadis Busan ini benar-benar sadis kalau sudah marah.Mau bagaimana lagi? Toh itu memang kesalahan Myungsuk. Selama ini Sunmi memang tidak pernah mengubris jika Myungsuk mulai melakukan skinship yang berlebihan. Sungguh, dia hanya-terlalu takut untuk itu semua, karena menurutnya sekarang bukan waktu yang tepat. Sunmi hanya minta sedikit waktu untuk memikirkannya, bukan dengan cara memaksa seperti ini. Dia tidak mau."Dasar pembohong! Kau bilang tidak akan memaksaku dalam hal apa pun, 'kan? Kenapa kau melakukan ini, Oppa!" Amarah Sunmi mencapai ubun-ubun, membuat suhu tubuhnya meningkat hingga panas menjalar di sekitar wajahnya. Deru nafasnya tersenggal-senggal, tubuhnya gemetaran luar biasa. Mata besarnya membulat sempurna,
Read more
Chapter 27
Suara musik yang keras selalu terdengar di tempat ini setiap hari, walaupun dari luar tampak sunyi karena semua ruangannya kedap suara. Kalau saja Wooseok bukan pemilik studio ini, Sunmi mungkin tidak akan berani pergi ke tempat seperti ini lagi. Setahun yang lalu, harusnya ia merayakan keberhasilannya setelah ia lolos dalam audisi menyanyi, namun saat ia akan pulang ke Busan bersama Seojin, kecelakaan tragis itu terjadi hingga wajah dan hidungnya harus dioperasi. Pihak agensi yang saat itu telah menerimanya sebagai trainee memutuskan untuk mendiskualifikasi Sunmi dengan alasan kesehatannya. Padahal, ia tahu agensi itu hanya tak mau menunggu sampai ia sembuh karena mereka tahu bekas luka di belakang telinga Sunmi akan selalu ada dan membuat wajahnya menjadi tidak sempurna. Beruntung, studio musik tempat Wooseok bekerja itu tidak mengizinkan siapapun memasuki studio musik mereka secara sem
Read more
Chapter 28
Musik underground yang diputar berulang kali memang hampir terdengar setiap malam di jalanan sepi. Hanya beberapa orang yang tertarik untuk menyaksikan penampilan orang-orang yang menunjukkan bakat mereka sembari memutar musik underground. Isinya hanya sekelompok pemuda seumuran anak SMA yang terkesan sangar dan berandalan. Jihyun sudah punya jadwal rutin mulai tahun ini. Ia rela pergi setiap bulan ke Daegu untuk menghadiri event tari. Kehidupan masa SMP membuatnya semakin sibuk.Tapi entah kenapa, sejak pertama kali menginjakkan kaki di stasiun Daegu, Jihyun merasa sedikit tertarik dengan kota ini. Apalagi setelah matanya menangkap gemerlap lampu jalanan dan musik mengalun keras di tengah kota. Para rapper underground memulai aksi mereka di malam hari, menyajikan pertunjukkan sederhana yang cukup memikat. Namun sayang, karena malam ini yang berlalu-lalang kebanyakan para ibu dan anak mereka, pertunjukkan itu tampak sepi.Jihyun masih berd
Read more
Chapter 29
Pukul duabelas malam waktu Korea Selatan, Sunmi resmi debut dengan sebuah MV bertajuk Begin. Para remaja perempuan heboh di pagi hari, sadar bahwa beranda youtube mereka penuh dengan reaksi orang-orang terhadap MV milik Kim Sunmi. Semua orang tahu siapa itu Woody Seoul X, dan mendengar bahwa ia akan mendebutkan seorang juniornya, adalah sebuah kabar yang sangat bagus untuk para penggemar, dan juga sangat mengejutkan, mengingat proses panjang untuk debut di Korea Selatan adalah hal yang sulit. Sunmi sepertinya harus berterimakasih pada pemuda tinggi itu.Namun jauh dari perkiraannya, saat semua orang merayakan keberhasilan debutnya, hanya dalam hitungan jam semuanya akan berakhir."Kau sudah mencetak sesuai yang aku perintahkan?""Tenang saja, Bos. Ini tinggal dipublikasikan. Kapan kita akan memulainya?""Akan kita simpan untuk besok, jangan sampai gagal. Aku ingin mengungkap jati diri asli Dan T."
Read more
Chapter 30
Pertemuan pertama Myungsuk dan Sunmi beberapa tahun yang lalu di musim dingin ....Stasiun kereta Busan selalu ramai setiap hari, menghidupkan atmosfirnya melalui langkah kaki orang-orang yang bersahutan. Dinginnya udara tidak pernah berhasil menghentikan para penumpang, mereka tetap datang dan pergi secara bergantian.Busan adalah kota yang ramai.Bruk."Ah, maaf!" Seorang remaja laki-laki berkacamata menghentikan langkahnya begitu mendengar bunyi benda jatuh di dekatnya. Ia menabrak seseorang hingga barang bawaannya berserakan.Remaja perempuan bermata besar yang ditabraknya hanya mengangguk kecil kemudian berjongkok, berusaha mengumpulkan kembali barang-barangnya yang jatuh. Si kacamata ikut berjongkok untuk membantunya. Dalam hitungan detik dahinya mengernyit begitu melihat benda-benda itu."Peralatan gambar, eh? Kau suka menggambar, ya?" Antusias te
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status