All Chapters of Till The End Of The World: Chapter 31 - Chapter 40
50 Chapters
Chapter 31
"Seojin-noona, aku ingin kau mendengarkan ini." Hari itu Dantae bercerita dengan wajah berseri-seri di depan Seojin. Belum pernah ia melihat pria itu menatapnya dengan kedamaian. "Apa?" Ia menanggapinya pendek, tak lupa mematri senyum tipis yang membuat wajahnya terlihat makin cantik. Dantae mengedipkan sebelah matanya, lalu berkata, "Ini tentang seseorang yang berhasil menarik perhatianku sejak beberapa tahun ini." Oh, hal ini lagi. Seojin pernah diceritakan sebelumnya. Ia jelas bahagia karena Dantae akhirnya menemukan seseorang yang ia sukai. "Hm, pacarmu?" "Iya. Jangan khawatir, dia tahu soal penyakitku." Tak ada keraguan di wajahnya saat Dantae menjawab pertanyaan sederhana Seojin. Gantian wanita itu yang terlihat bingung, "Lalu?" Selanjutnya, ada jeda yang menahan jawaban lelaki di sebelahnya. Dantae tampak mengumpulkan keberaniannya sebelum me
Read more
Chapter 32
"Dantae-hyung .…"   Dantae mengenal jelas suara ini. Ingat betul bahwa pemilik suara baritone ini adalah penduduk Daegu, sama sepertinya. Myungsuk berdiri di depannya membawa sebuah plastik, sementara Dantae hanya mematai pemuda itu tanpa ekspresi di wajahnya. Entahlah apa yang ia lakukan hari ini. Sejak salju turun dengan lebat, ia memutuskan untuk keluar mencari Jihyun. Karena Dantae merasa aman, ia memberanikan dirinya pergi berjalan kaki di siang hari. Dantae tidak bodoh untuk membuat dirinya mati perlahan karena terkena sinar ultraviolet. Ia mati-matian menutupi seluruh tubuhnya, termasuk memakai masker dan sepatu boots tebal. Hanya karena sekarang musim dingin, bukan berarti Dantae bebas ke luar saat siang hari. Ia sengaja membebaskan dirinya hari ini. Membiarkan sepasang kakinya membawa tubuh berkeliling di sekitar kota, kemudian berhenti sejenak
Read more
Chapter 33
Ini sudah memasuki waktu tidur bagi kebanyakan orang. Tapi tampaknya, dua insan yang kini terjebak dalam perasaan sesak masing-masing terlalu enggan untuk sekedar beranjak dari posisi duduk mereka. Jihyun diam mendengarkan keluh-kesah Dantae sejak tadi, tidak berani menyela perkataan kekasihnya sama sekali. Sudah cukup mengenai pertengkaran keduanya beberapa waktu yang lalu, seharusnya hari ini semuanya berakhir baik. Tidak perlu ada pertengkaran lagi di hari-hari berikutnya. Jihyun tidak perlu merasa lelah untuk waktu yang lebih lama karena terus menunggu Dantae hampir setiap malam dengan rasa khawatir yang berlebihan. Ia tidak perlu cemas lagi mengenai jadwal Dantae yang kian hari makin padat, seolah memperingatkan Jihyun bahwa kekasihnya benar-benar artis besar.Benar. Jihyun sudah tidak perlu mencemaskan semua hal itu lagi sekarang, karena Dantae sudah memintanya untuk berhenti. Tapi pada akhirnya, beginilah kisah mereka, tidak mampu mempertahankan sat
Read more
Chapter 34
Myungsuk dan Hyerin sampai di SAS lebih awal dari perkiraan. Salahkan Myungsuk yang dengan seenaknya memberikan helm pada Hyerin dan memaksa gadis itu naik di atas motornya. Hyerin tidak mengerti kenapa seniornya bersikap seperti ini. Sejak pagi, ia terus memperhatikan wajah Myungsuk yang tampak kusut, dan Hyerin tahu bahwa pemuda itu sedang tidak baik-baik saja. Tapi ia tidak berani bertanya apapun. Karena baginya, menghormati privasi orang lain adalah hal utama.Keduanya berjalan menapakki koridor dengan langkah ringan, membiarkan pekikan histeris para siswi yang mulai memenuhi indra pendengaran masing-masing. Ah, itu pasti karena mereka melihat Myungsuk yang tinggi dan tampan. Saat masih sekolah, Hyerin juga cukup terkenal di kalangan teman-teman seangkatannya dan adik kelas. Banyak siswi yang mengagumi kecantikannya. Beberapa senior juga mulai meliriknya karena kemampuannya, tapi Hyerin tidak begitu ingat si
Read more
Chapter 35
"Aku benar-benar melakukannya, Noona." Dantae memejam erat kedua matanya saat sapuan tangan Seojin mendarat di atas kepalanya. Wanita cantik itu menghembuskan nafas sambil menatap sedih ke arah Dantae."Kau yakin ini keputusan terbaikmu, Dantae-ya? Apa kau bersedia menerima kemungkinan yang akan terjadi setelah ini?" Seojin tahu Dantae bukanlah orang yang gegabah. Ia hanya tidak suka saat masalah serius menimpanya sementara orang yang ia cintai ikut menderita. Percayalah, Dantae hanya ingin Jihyun bahagia.Selimut yang menutupi tubuhnya disibak, membuat Seojin terperanjat dan membiarkan pria itu mengubah posisi sesukanya. Ia tahu Dantae lelah. Bahkan untuk sekedar tertidur saja, sekarang sangat sulit rasanya. Mereka menghabiskan berjam-jam di studio tanpa melakukan apapun—kecuali Seojin yang masih terpaku pada satu hal; menunggu Wooseok kembali—. Tidak pernah terlintas sedikit pun di otaknya untuk mendorong Dantae melakukan hal
Read more
Chapter 36
Fix. Myungsuk merasa akan sakit malam ini. Salahnya sendiri pamit lebih dulu pada Hyerin dengan alasan masuk kuliah. Tentu saja Myungsuk berbohong. Ia hanya ingin menghindari Sunmi untuk kesekian kalinya di SAS. Masa bodoh dengan pertengkaran mereka tadi siang, Myungsuk sudah malas memikirkannya. Belum lagi, hujan deras yang tiba-tiba turun membuat tubuhnya basah kuyup. Sial, ini benar-benar hari yang buruk.Hingga waktu menunjukkan tepat pukul sepuluh malam pun, ia masih enggan pulang ke rumah. Myungsuk memilih menghabiskan malam dengan sisa bau hujan yang menempel di tubuhnya di pinggir sungai Han, kembali mengenang momen indah bersama Sunmi beberapa waktu lalu. Ralat, itu sama sekali bukan momen yang indah. Mereka bahkan sudah bertengkar saat itu."Myungsuk ...."Pemuda Daegu itu tersentak saat mendengar suara familiar yang
Read more
Chapter 37
"Jihyun-ah, kelihatannya aku harus pulang sekarang." Myungsuk melirik jam di ponselnya dengan mata berkaca-kaca. Tidak peduli bagaimana ia pulang malam ini. Yang jelas, melarikan diri dari tempat dengan alunan musik memekakkan ini lebih penting sekarang. Jihyun melambaikan tangan sebagai jawaban, sementara Beomgyu hanya mengangguk. Kelihatannya, sudah tidak ada yang sadar sepenuhnya di sini. Mereka sama saja; jatuh dalam pengaruh alkohol.Pemuda Daegu itu melangkahkah kakinya menuju pintu utama Bar, menyambar benda itu dengan cepat walau beberapa kali hampir terjatuh. Para wanita muda mulai tergesa-gesa keluar masuk, tidak membiarkan Myungsuk menyentuh pintu dengan benar. Mereka terlalu bersemangat untuk menari dan minum bersama pria mereka; entah kekasih atau hanya partner semalam.Setelah kesulitan berupaya selama hampir dua menit, akhirnya Myungsuk bisa menghirup uda
Read more
Chapter 38
Ini tidak disangka sebelumnya. Jauh dari perkiraan Jihyun, dan mendekati tujuan Beomgyu. Hubungan mereka berjalan baik-baik saja selama seminggu penuh. Komunikasi, kencan, kepercayaan; semua terjalin sangat baik. Jihyun bahkan berhasil mematahkan asumsi Myungsuk mengenai hubungan mereka. Pemuda Daegu itu bilang, ia hanya akan menorehkan luka baru untuk Beomgyu. Tapi lihat, itu sama sekali tidak terjadi sampai sekarang. "Halo, Hyung ... hn malam ini. Kau bisa mengajak pacarmu? A-aku ingin mengajakmu double date. Kau ada waktu?''"...""Benarkah!? Kalau begitu jam delapan di apartemenku. Tolong jangan terlambat, atau kau akan merasa malu di hadapan pacarku nanti.""...""Hahaha, santai saja. Tidak apa-apa. Baiklah, sampai jumpa."Piip.Jihyun mematai pergerakan Beomgyu yang asik dengan ponsel pintarnya sejak tadi. Fokusnya terbagi dua; tumpukan kertas dan po
Read more
Chapter 39
"Aku sudah selesai!"Pekikan Jihyun menjadi atensi utama Myungsuk malam ini. Tahun belum resmi berganti, dan dua komikus itu masih asik dengan komik mereka. Jihyun bilang, dia ingin menyelesaikan naskah terakhir sebelum tahun baru tiba. Tentu saja Myungsuk menyetujuinya. Lagipula siapa yang ingin menghabiskan tahun baru di studio menggambar bersama tinta dan tumpukan kertas."Kau benar-benar akan pergi ke apartemen Beomgyu-hyung?" Ini sudah kali kelima pertanyaan itu terlontar dari bibir Myungsuk. Jelas sekali. Pemuda ini sangat mengkhawatirkan kondisi temannya sekarang. Jihyun memang tidak pernah cerita banyak pasca hubungannya dan Dantae berakhir, apalagi mengenai hubungan barunya dengan Beomgyu. Yang Myungsuk ketahui adalah; mereka berdua merasa baik-baik saja selama komunikasi terjalin dengan baik.Tapi—tidak. Menurut Myungsuk ini salah."Tentu saja. Aku tidak akan membatalkan janji. Lagipula aca
Read more
Chapter 40
Tanggal tiga puluh satu desember. Pukul sebelas lebih lima puluh menit malam kembang api siap diluncurkan. Sambil duduk tenang di kasurnya, Sunmi melihat ke atas langit bertabur bintang. Gorden dan jendelanya sengaja dibuka. Sepuluh menit lagi pergantian tahun, tapi ia tidak ikut menyaksikan malam pergantian tahun bersama Seojin dan yang lainnya. Entah kenapa, pekerjaan terakhirnya membuat Sunmi harus memaksakan tubuhnya istirahat. Ia tidak ingin pekerjaannya berantakan karena sakit di awal tahun.Biarkan saja momen ini ia lalui sendirian. Lebih cepat, lebih baik.Tapi satu getaran dari ponselnya berhasil mengalihkan seluruh fokus Sunmi dari bintang-bintang di angkasa. Ini Myungsuk, mengiriminya pesan singkat dengan emot macam-macam. Berhasil membuat dahi Sunmi berkerut. Apa ini? Kenapa ia mengiriminya kalimat singkat dan ditambahi emot macam-macam.'Lihat keluar jendela sekarang'.Itu kalimat yang tertera
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status