Semua Bab The Guardian Devil: Bab 21 - Bab 30
50 Bab
21. Memilikimu
Malam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Jika biasanya Cindy sudah bergelung di tempat tidur di jam kritis seperti ini, tapi tidak untuk sekarang. Saat ini dia sedang berdiri di depan cermin besar milik Rose dan berusaha untuk menarik ujung pakaian minim yang dia kenakan. Seketika dia menyesal menawarkan diri untuk bekerja di club. Ini bukanlah dia! Ini bukan gayanya! Cindy lebih menyukai memakai hoodie besar miliknya!"Aku tidak menyukai ini, Rose." Lagi-lagi Cindy mendesah tidak suka."Kalau begitu sudahi pemikiran gilamu. Aku benci melihatmu memakai pakaian kurang bahan seperti ini. Lebih baik kau tidur bersama Violet!" rutuk Rose yang memang kesal karena sudah menjerumuskan Cindy ke lubang neraka.Namun Cindy adalah gadis yang keras kepala. Dia tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk menanggung biaya hidupnya. Pikiran akan kesembuhan Caleb yang menjadi tujuan utamanya saat ini. Tentang Ibunya, Cindy menyempatkan diri untuk pulang tad
Baca selengkapnya
22. Fakta Menyedihkan
Cindy takut.Selama perjalanan yang entah ke mana ini Chris hanya diam. Bibirnya tertekan membentuk satu garis tipis yang dapat Cindy pastikan jika pria itu tengah menahan amarah saat ini. Tapi kenapa? Kenapa dia kesal?Cindy menunduk dan kembali menarik dress pendeknya yang tersingkap. Untung saja Chris meminjamkannya jaket sehingga dia tidak perlu lagi merasa risih. Namun tetap saja, berada satu mobil dengan Chris setelah lama tidak berjumpa dengan tampilan yang seperti ini membuat jantung Cindy berdetak tidak karuan.Dia tidak tahu kenapa itu bisa terjadi. Cindy hanya merasa lega bertemu Chris malam ini. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika tidak ada pria itu, mungkin Cindy sudah berakhir di tengah ranjang dengan mengenaskan."Chris?" panggil Cindy kembali menarik ujung dress-nya."Lebih baik kau menutup mulutmu."Cindy kembali menutup mulutnya dan memejamkan matanya erat. Chris sangat menyer
Baca selengkapnya
23. Janji Manis
Cindy termenung di dalam mobil begitu telah pergi dari apartemen Rose. Otaknya masih belum bisa berpikir dengan jernih, seolah linglung dengan fakta yang baru saja dia dengar dari bibir Rose.Chris, pria itu ayah Violet. Fakta itu cukup mencengangkan, tentu saja. Belum selesai dengan Lexa yang mengaku sebagai istri Chris, dan sekarang ditambah dengan Violet yang merupakan anak Chris. Apa bisa Cindy mengubur dirinya hidup-hidup sekarang? Hanya Chris tempat dia bergantung saat ini dan ternyata pria itu mempunyai segudang masalah yang membuatnya sakit hati.Kenapa Cindy merasakan sakit? Apa ini normal? Dia ingin marah tapi otaknya masih bisa bekerja dengan baik jika dia tidak punya hak untuk marah di sini. Dia dan Chris tidak mempunyai hubungan apa-apa."Sampai kapan kau akan diam?" Chris membuka suara masih menatap jalan di hadapannya dengan tajam. Dia juga merasa emosi dengan tuduhan Rose yang seolah menyudutkannya."Cindy, buka mulutmu!" bentak Chris hila
Baca selengkapnya
24. Benalu Belum Layu
Cindy meremas tangannya resah begitu Caleb menatapnya dengan tatapan dingin dan penuh tanya. Pria itu sudah membuka matanya begitu Cindy datang untuk menjenguk pagi ini bersama Chris. Saat datang, Cindy tidak menyangka jika Caleb sudah bangun dan adiknya itu kini tengah menatapnya dengan penasaran.Tentu saja! Sudah berapa hari dia tidak sadar? Kenapa tiba-tiba kakaknya datang bersama Chris?"Caleb ak—" Cindy tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena jujur dia tidak tahu harus menjelaskan apa di saat kondisi Caleb masih seperti ini.Adiknya masih belum bisa berbicara karena rahangnya yang entah patah atau bagaimana, Cindy tidak tahu. Banyak luka yang dialami Caleb dan itu semua membutuhkan penyembuhan yang lama.Cindy melirik Chris yang masih duduk santai di sofa single sambil bertopang dagu. Seolah ikut menikmati kebingungannya saat ini. Tatapan Cindy yang seolah meminta tolong pun dia acuhkan. Menurut Chris, ini bukanlah ranahny
Baca selengkapnya
25. Benalu Mulai Layu
Semua sudah berkumpul di tempat Rose. Ini pertama kalinya Cindy berada di sini setelah terakhir kali pertemuan mereka yang cukup mengundang konflik. Surat dokter sudah berada di tangan Anton. Chris benar-benar serius dengan ucapannya. Dia ingin membuktikan semuanya dan menghentikan kesalahpahaman ini.Mungkin benar jika Chris dan Rose pernah tidur bersama, tapi Chris yakin jika Violet bukanlah anak kandungnya. Dia memang sedikit nyaman dengan keberadaan Violet yang terasa aneh menurutnya, karena dia tidak pernah dekat dengan anak kecil sebelumnya. Namun itu tidak mengubah apapun. Perasaan Chris begitu kuat, dia yakin jika Violet bukanlah anaknya.Cindy menatap Rose dan memainkan tangannya resah. Dia ingin menghampiri wanita itu dan menguatkannya tapi Cindy merasa jika ini bukanlah waktu yang tepat. Seolah-olah mereka sedang berada di kubu yang berbeda sekarang."Surat baru saja keluar pagi ini dan dapat dijaga kerahasiannya." Anton mencoba mencairkan suasana teg
Baca selengkapnya
26. Calon Istri
Sepasang lengan kokoh melingkari pinggang Cindy yang membuatnya terkejut. Matanya terpejam dan menggerutu kesal. Tidak perlu menoleh, dia sudah tahu siapa pemilik lengan kokoh itu."Lepaskan, Chris. Aku sedang memasak.""Itu tugas Nancy." Chris bergerak menenggelamkan wajahnya ke leher Cindy dan menghirup dalam aroma tubuh gadis itu. Cindy mengangkat bahunya risih saat merasakan geli dari jambang tipis milik Chris.Dia mencoba untuk fokus mengiris bawang bombai. Namun sepertinya Chris tidak mengizinkannya, karena Cindy mulai merasakan sesuatu yang basah pada lehernya."Astaga, Chris! Lepaskan aku dulu," ucap Cindy meletakkan pisaunya kesal."Kenapa kau bangun pagi sekali?" tanya Chris mengangkat kepalanya dan bertopang pada bahu Cindy."Apa salahnya dengan bangun pagi?"Chris mengangkat bahunya acuh, "Tidak ada, tapi ini hari Sabtu.""Jika hari ini hari Sabtu kenapa kau tidak segera mandi dan berangkat bekerja?" Cindy memutar t
Baca selengkapnya
27. Malam Pertama
"Kalau begitu sampai jumpa besok." Cindy mengakhiri teleponnya dengan Rose begitu Chris masuk ke dalam kamarnya.Masih mengenakan jasnya, pria itu menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Memejamkan mata dan memijat keningnya yang terasa berdenyut. Hal itu tidak luput dari pandangan Cindy."Ada apa?" tanya Cindy kembali mengambil kapas baru untuk membersihkan wajahnya."Tidak."Cindy menghentikan gerakan tangannya dan menatap Chris dari pantulan cermin, "Tidurlah jika lelah. Ini sudah malam."Chris seketika membuka mata dan bergerak mendekati Cindy. Pria itu berdiri di belakangnya dan meremas bahunya pelan. Jantung Cindy seketika berdetak kencang. Dia kembali fokus membersihkan wajahnya tanpa memperdulikan Chris yang masih menatapnya lekat dari cermin. Sungguh, jika sekali saja Cindy menatap mata tajam itu, fokusnya akan langsung hilang. Oleh karena itu dia harus menyibukkan diri agar tidak terjebak dalam mata tajam itu."Siapa yang kau hubungi
Baca selengkapnya
28. Kembalinya Medusa
Cindy menuntun tubuh Caleb untuk memasuki penthouse. Sedangkan Chris hanya mengekor di belakang. Dia tidak akan angkat bicara jika Caleb sendiri memilih untuk diam. Mungkin masih ada dendam di hati pemuda itu."Kenapa kau membawaku ke tempat ini? Aku ingin pulang."Cindy menggeleng tegas, "Kau akan di sini selama Ibu masih di rumah sakit.""Aku bisa menjaga diriku sendiri." Dengan perlahan Caleb melepas rangkulan Cindy dan menatap Chris datar.Cindy mengulum bibirnya resah saat merasakan aura permusuhan dari diri Caleb dan Chris. Well, dia tidak menyalahkan Caleb sepenuhnya jika dia masih memendam amarah untuk keluarga Auredo. Namun Cindy tahu jika Chris itu berbeda, pria itu mencintainya."Apa yang kau lakukan pada kakakku?" tanya Caleb masih menatap Chris."Caleb, ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini. Kau harus istirahat agar bisa menjaga Ibu nanti." Cindy menarik lengan Caleb untuk pergi k
Baca selengkapnya
29. Mulai Membaik
Cindy tersenyum saat melihat Ibunya tengah tertawa bahagia bersama Caleb. Adiknya itu sudah pulih dan saat ini mereka juga sudah tinggal di apartemen pemberian Chris. Tentu saja Caleb dan Ibunya bertanya-tanya, bagaimana bisa mereka tinggal di tempat seperti ini? Namun Cindy lagi-lagi harus berbohong jika ini adalah fasilitas yang bosnya berikan. Caleb sendiri tidak banyak bicara, dia lebih memilih untuk menurut jika memang itu yang terbaik."Biarkan aku yang melakukannya, Bu. Kau diam saja di sana." Caleb mengambil alih teh dari tangan Ibunya dan meletakkannya di atas meja dapur.Cindy lagi-lagi tersenyum melihat pemandangan indah itu. Akhirnya dia merasakan rasa ini lagi. Dia kembali berkumpul bersama dengan keluarganya. Keadaan akan lebih baik jika Chris juga berada di sini, tapi tidak! Ini bukanlah waktu yang tepat. Setidaknya sampai Ibunya melakukan terapi dan tidak mengandalkan kursi roda lagi."Buatkan aku susu, Caleb."Caleb berdecak, "Tidak ada s
Baca selengkapnya
30. Benalu Telah Layu
Perjalanan dari Penthouse Chris menuju apartemen Ibunya tidak begitu jauh. Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit dengan berkendara. Seperti yang Cindy lakukan sekarang ini, berada di dalam mobil bersama supir yang Chris berikan tadi pagi. Sebenarnya Cindy tidak membutuhkan semua fasilitas ini, namun Chris dengan keras kepalanya ingin meringankan beban Cindy. Bukannya dia tidak menghargai pemberian Chris, hanya saja alasan apa lagi yang harus dia berikan pada Ibunya? Jika Chris terus memperlakukan dirinya secara istimewa seperti ini, bukan tidak mungkin Ibunya akan curiga.Cindy masih melamun saat tiba-tiba mobil melaju dengan cepat. Lamunannya seketika buyar dan menatap supir yang terlihat mulai berkeringat. Kenapa? Ada apa dengan pria itu? Supirnya terlihat tegang dan terus melajukan mobilnya kencang."Apa yang terjadi?" tanya Cindy panik.Pria paruh bawa itu menatap Cindy resah, "Seseorang mengikuti kita, Nona."Seketika Cindy melihat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status