All Chapters of Gairah Cinta Berselimut Takdir: Chapter 121 - Chapter 130
194 Chapters
Bab 119 Puzzle 33
"Tentu saja jawabannya adalah iya, Lady. Seorang pria berjubah hitam dan berada di sekitar istana, siapa lagi pria itu jika bukan Pangeran kedua? Dia adalah kakakku." Pangeran Stefan menjawab masih dengan tubuh mematung dan bola mata tertuju pada seorang Pangeran berjubah hitam yang tengah berdiri dan menatapnya dari kejauhan."Apakah dia sekarang akan membunuhku karena berpikir aku akan kabur bersama Anda, Pangeran? Bagaimana jika dia berpikiran pendek dan mengira aku sedang berselingkuh dengan Adiknya?" celetuk Bella melontarkan pertanyaan konyol masih dengan bergumam lirih dan pandangan tertuju pada pria berjubah hitam yang memancarkan aura dingin dan suram di sana.Pangeran Stefan mengernyit dan seketika menoleh ke arah Bella, "Apa yang sedang kau katakan, Lady?"Di detik berikutnya, Pangeran Glenrhys justru membalik tubuh dan melenggang pergi. Ya, Pangeran itu pergi meninggalkan Pangeran Stefan dan Bella yang masih memaku dengan keterkejutannya. Bella menge
Read more
Bab 120 Puzzle 34
Keesokan harinya. Berbeda dengan suasana meriah di aula istana Ratu kala sebelumnya sedang diadakan pesta debutante, kini suasana hening justru menyergap ke seluruh penjuru ruangan tersebut. Hanya ada beberapa orang di dalamnya: beberapa petugas kerajaan yang terpilih, ke empat selir Kaisar yang sedang duduk berjejer, Ratu Cecilia, dan juga Bella yang berdiri di hadapan ke empat selir dan juga Ratu. "Selamat datang di istana, Lady Bella." Ratu Cecilia berujar dengan senyuman ramah.Bella mengangguk sembari mengembangkan gaunnya, "Terima kasih, Your Majesty. Suatu kehormatan saya bisa kembali menghadap Anda."Ratu Cecilia memberikan senyuman tulus dan tatapan sendu kepada Bella. Sementara Bella yang melihat tatapan itu merasa sedikit menenang. Ya, hanya senyuman wanita cantik bermahkota itu yang benar-benar terlihat tulus di mata Bella dibanding ke empat selir yang kini juga tengah duduk berjejer dengan senyuman palsu di wajah mereka.Dengan pandanga
Read more
Bab 121 Puzzle 35
Aurora kini telah berdiri di samping Bella dengan senyuman merekah yang sejak awal telah terbit di wajahnya. Sedangkan Bella masih dalam keterkejutannya. Tak lama, petugas kerajaan memberikan sebuah gulungan kertas kepada Ratu. Jemari lentik wanita cantik bermahkota itu pun langsung membuka gulungan tersebut. Ratu akan membacakan tantangan yang sebelumnya telah dirembuk bersama ke empat selir dan akan diberikan kepada Bella dan Aurora sebagai syarat pelatihan sebelum pernikahan mereka dengan Pangeran."Apa kalian sudah siap menjalani pelatihan, Lady Bella dan Lady Aurora?" Ratu Cecilia bertanya untuk memastikan dan memberikan kesempatan jika masih ada yang belum siap. "Jika salah satu dari kalian tidak dapat melakukan misi tantangan, maka salah satu dari kalian hanya akan menjadi selir dari Pangeran yang akan kalian nikahi." Ratu menjelaskan dengan menatap Bella dan Aurora secara bergantian. Sementara maksud dari ucapan Ratu adalah; Bella hanya akan
Read more
Bab 122 Puzzle 36
"A-apa?! Wilayah barat?!" Suara pekikan Emma menggaung di dalam sebuah kamar mewah yang disediakan untuk Bella di istana. Jemari lentik Emma kini tengah memijat punggung mulus Bella yang telanjang; hanya tertutup oleh selembar kain sutra berwarna merah yang membalut bagian dada hingga ujung kaki sang putri tersebut."Bukankah wilayah barat adalah tempat asalmu, Emma?" Bella berujar seraya merebah di atas dipan dengan posisi tubuh tertelungkup. Kedua mata gadis itu memejam sembari menikmati pijatan.Emma terdiam dengan wajah yang berubah murung, "Benar, Lady. Dan wabah itu juga yang telah merenggut nyawa kedua orangtuaku." Gadis mungil itu seketika teringat penyebab kedua orangtuanya meninggal dan dirinya yang diusir dari kampung halaman ketika ia masih kecil dan belum bertemu dengan Bella."Apakah Anda harus benar-benar pergi ke sana? Saya takut jika hal itu justru akan membahayakan keselamatan Anda sendiri nantinya." Emma memperlihatkan seraut waja
Read more
Bab 123 Puzzle 37
Keesokan harinya. Beberapa dayang yang ditugaskan untuk menemani Bella kini tengah hilir mudik lantaran sibuk menata semua keperluan yang akan dibawa ke wilayah barat. Begitu juga dengan Emma. Gadis mungil itu kini juga sedang mengemasi gaun-gaun Bella yang dimasukkan ke dalam sebuah kotak kayu. Setelah selesai memasukkan semua gaun-gaun indah tersebut, Emma beralih mengemasi semua aksesoris dan sepatu-sepatu mahal milik majikannya. Emma tersenyum kecil kala memandangi aksesoris yang jarang sekali digunakan oleh sang putri. Ya, sebab Bella lebih sering menghabiskan waktunya di luar dan menyamar sebagai pria."Emma, cepatlah! Mengapa kau justru tersenyum-senyum sendiri seperti itu? Apa kau baru saja memenangkan lotre?" pekik Bella dari ambang pintu yang sudah siap sedari tadi.Emma terkesiap dan seketika menoleh ke arah Bella, "T-tidak, Lady. Saya hanya sedang mengemasi barang-barang Anda.""Kau tidak perlu membawa banyak karena kita tidak sedang ber
Read more
Bab 124 Puzzle 38
Empat hari yang lalu, kala Pangeran Glenrhys dan Pangeran Stefan berjalan beriringan di taman Kekaisaran Aldovia. Senyuman simpul diam-diam terbit di wajah seorang Pangeran yang tertutup oleh penutup kepala jubah hitam, "Sepertinya kau bisa membuktikan apakah kau benar-benar berguna untukku nantinya atau tidak, Stefan." [1] Pangeran Stefan memiringkan sedikit kepala sembari mengangkat sebelah alisnya, "Maksud Kakak?" "Ada sesuatu yang harus kau lakukan karena dia sudah mulai bergerak." "Dia? Apakah maksud Kakak adalah Pangeran pertama?" "Ya, dia berniat untuk menikahi putri kedua Duke Marthin agar dapat mengikuti misi dari pelatihan." "A-apa?!" Pangeran Stefan sedikit terkejut sebelum akhirnya mengangguk-angguk tidak jelas, "Lalu, apa yang harus kita lakukan?" "Aku mendapat kabar jika pelatihan nanti mereka akan dikirim ke wilayah barat untuk menangani wabah. Aku akan membantunya di sana dengan melakukan penyamaran." "Penyamara
Read more
Bab 125 Puzzle 39
Pangeran Stefan yang memahami situasinya segera angkat bicara. "Ah! Tolong maafkan dia, Lady! Dia adalah Prajurit istimewa kesayangan Pangeran kedua. Perangainya memang seperti itu. Kuharap kau bisa memakluminya." Pangeran Stefan kemudian berdesis rendah, "Bahkan ... dia juga tidak pernah bersikap hormat padaku, hohoho," jelas Pangeran bontot itu dengan tertawa yang dibuat-buat. Pangeran Stefan tentu tahu betul jika Pangeran Glenrhys tidak akan pernah merendahkan harga dirinya meskipun sedang dalam penyamaran.Sedangkan Bella masih tetap mengernyit curiga. Gadis itu kemudian beranjak berdiri dan melihat Pangeran Glenrhys yang berjalan kembali ke arah kuda putihnya tanpa memedulikan apapun yang baru saja keluar dari mulutnya. Oh sungguh! Baru kali ini Bella bertemu dengan lelaki menyebalkan seperti itu. Pangeran Stefan yang diam-diam mengamati mereka berdua meloloskan dehaman yang membuat Bella tersadar dari tatapan lekatnya pada Pangeran Glenrhys."Sebenar
Read more
Bab 126 Puzzle 40
"Apa kau sekarang menggunakan parfum mewah yang hanya bisa didapatkan oleh pria bangsawan? Dari mana kau mendapatkannya, Claude?" Bella mencoba menelisik.Mendengar pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut Bella, Pangeran Glenrhys sedikit mengernyitkan dahi. Ternyata gadis di pangkuannya tidak sebodoh yang ia kira. "Apakah kau seekor tikus yang suka mengendus bau di sekitarmu?" Pangeran Glenrhys justru berujar dengan santai masih dengan menunggangi kuda putihnya bersama Bella.Sementara mendengar apa yang keluar dari pria di belakangnya, netra cokelat Bella seketika membeliak. Sebagai seorang putri bangsawan dari Perdana Menteri Kekaisaran Aldovia, tentu saja ini adalah kali pertama seseorang berani menyamakannya dengan seekor tikus. "T-tikus kau bilang?" Tenggorokan Bella sampai tersekat, tidak mampu mengeluarkan amarahnya. 'Astaga! Beruntunglah karena kau tadi sudah menyelematkanku, Sialan!' Bella mengumpat dalam hati dengan seraut wajah kesal.
Read more
Bab 127 Puzzle 41
Di sebuah mansion besar milik salah satu bangsawan yang berada di wilayah barat, Duke Arandel. Pria bangsawan berkumis tebal dan memiliki empat orang istri itu merasa terhormat lantaran mendapat upeti untuk menampung dua orang regina yang akan melakukan misi dalam pelatihan. [1] Kini, Bella, Emma, Claude, dan Pangeran Stefan tengah berjalan menuju kamar yang telah disediakan untuk masing-masing dari mereka. Sementara Duke Arandel sendiri juga ikut mengantar dan sedang berjalan di depan bersama Pangeran Stefan.Duke Arandel tidak menyangka jika kini Pangeran Stefan juga akan ikut melihat jalannya misi pelatihan dan juga akan tinggal di mansion kediamannya. Tentu saja ikutnya Pangeran Stefan adalah perintah dari Pangeran Glenrhys yang kini juga sedang menyamar dan berjalan bersama mereka. Sayangnya, mereka tidak tahu jika sosok pria berpakaian prajurit itu adalah seorang Pangeran Kedua. Sebab, Pangeran itu memang sengaja menyamar sebagai Claude, prajur
Read more
Bab 128 Puzzle 42
"Apa?!" Bola mata Bella membeliak seolah hampir keluar dari soketnya. "Bagaimana kau bisa meninggalkannya, Emma? Oh astaga!" Emma menunduk dengan wajah merasa bersalah, "M-maafkan saya, Lady. Saya tidak sengaja meninggalkannya. Saya sudah meminta salah satu pelayan Duke Arandel untuk mengirim surat ke istana. Mereka akan segera mengirimkannya. Mungkin siang hari nanti pakaian Anda sudah datang." Bella menghela napas panjang kemudian beranjak berdiri dari ranjang, "Apakah kau lupa jika sebentar lagi aku sudah harus berkumpul dan membicarakan bersama mengenai masalah wabah? Dan jika gaunku tidak ada, apakah aku harus mengenakan gaun seperti ini?" Bella menunjuk ke bawah, memperlihatkan pakaiannya yang sudah tidak berupa pakaian, robek di bagian lengan dan rok bawahannya. Ya, kini suasana kamar Bella memang sedang menegang karena Emma yang tidak sengaja meninggalkan kotak kayu berisi pakaian milik Bella. Sebelumnya, Emma sedang terburu-buru saat ia memasukkan ak
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status