All Chapters of Orang Ketiga Di Pernikahanku: Chapter 31 - Chapter 40
57 Chapters
Bab 31 – Tolong Ceraikan Aku
“She-Sheril….” Ais kesusahan menelan ludah. Dia tidak menyangka kalau selama ini ternyata Sheril masih perawan. Ya Tuhan, apa yang telah ia lakukan? Gadis itu sekarang sedang menangis sesenggukan. Saking takutnya Sheril kepadanya, ia sampai menutup kedua matanya menggunakan lengannya sendiri. “Sheril… maafin aku Sheril,” ucap Ais terbata. Dia benar-benar menyesal telah memperlakukan Sheril seperti itu. Apa bedanya dirinya sekarang ini dengan teman kerja Sheril yang waktu itu hendak memperkosanya? Astaga. Cemburu buta yang menguasainya membuat akal pikiran Ais tumpul. Bukan hanya merasa sakit di sekujur tubuhnya. Pasti kini Sheril juga sangat takut kepadanya, atau bahkan kemungkinan yang lebih buruknya lagi adalah Sheril akan merasa trauma atas perlakuannya tadi. “Sherl—” suara Ais tercekat di tenggorokan, tangis Sheril terdengar begitu menyayat hati. Ingin rasanya Ais memeluk wanita yang rapuh tersebut namun Sheril sepertinya t
Read more
Bab 32 – Tidak Ada yang Berpihak Kepadaku
Karena tidak memiliki tempat untuk dituju. Akhirnya Ais memutuskan untuk pergi ke kantornya. Padahal hari ini sampai tiga hari ke depan dia sudah mengambil cuti. Kalau kau bertanya kenapa Ais tidak pulang saja ke rumahnya sendiri adalah jika dia pulang ke rumah, yang ada malahan akan membuat kepalanya semakin bertambah pusing. Pasti nanti Uminya akan menanyainya berbagai macam pertanyaan seperti kenapa dia ke sini sendirian? Bagaimana kabar Sheril? Kenapa Sheril tidak diajak? Dan masih banyak lagi pertanyaan beruntut dari Uminya. Tak apalah pergi ke kantor dengan setelan casual, daripada pergi ke kelab malam di siang bolong seperti ini lebih baik dia pergi ke kantor saja. *** Sesampainya di kantor, Dara yang melihat kedatangan Ais hendak masuk ke dalam ruangannya pun langsung berdiri dari tempat duduknya. Ia berjalan menghampiri Ais dengan wajah sumringah. Apa jangan-jangan Ais datang kemari karena dia merindukannya? Tidak mungkin juga
Read more
Bab 33 – Kabur Dari Rumah
Setelah Mama April berpamit pulang dari sini. Sheril terus saja diam seribu bahasa sampai malam. Dia tetap tidak mau berbicara barang sepatah kata pun dengan Ais. Pun juga, ketika mereka hendak tidur, Sheril lebih memilih tidur dengan posisi memunggungi suaminya. Ais tidak mempermasalahkan hal tersebut. Yang penting saat ini istrinya tidak jadi pergi dari rumah, itu semua sudah cukup. Besok Ais akan memikirkan bagaimana caranya agar dia mendapatkan permintaan maaf dari Sheril. Namun Ais terlalu terlena akan keadaan yang terlihat tenang, kini tingkat kewaspadaannya menurun. Ketika malam semakin larut, entah pukul berapa tepatnya, Ais terbangun dari tidurnya karena dia merasa kantung kemihnya penuh. Ais hendak pergi ke kamar mandi sebentar untuk buang air kecil. S
Read more
Bab 34 – Amarah Ayah Mertua
“Kamu lagi teleponan sama siapa, Beb?” tanya Sean yang tiba-tiba sudah berada di belakang April.“Terus tadi aku juga sempet denger kamu nyebut nama Sheril Sheril. Anak itu kenapa?” lanjut Sean lagi membuat April sangat terkejut.“Ah, itu… em….” April sampai kesusahan menelan ludah. Sejak kapan suaminya ada di sini dan apa saja yang tadi dia dengar? Jangan bilang dia juga mendengar kalau Ais menanyakan kepadanya apakah Sheril ke sini atau tidak.Mata Sean menyipit, menatap lamat-lamat istrinya yang terlihat mencurigakan. Bahkan tadi Sean juga merasa nada bicara April yang tergagap ketika menjawab pertanyaannya.Dan sekarang April malahan dengan kikuk menaruh ponselnya ke arah belakang tubuh. Gerak gerik istrinya membuat Sean semakin curiga kepadanya.“Kamu nggak nyembunyiin sesuatu, kan, dari aku?” tanya Sean penuh selidik.Sekarang April bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin
Read more
Bab 35 – Runaway Princess
Demi menemukan putri tercintanya, hari ini Sean sampai mengkesampingkan segala pekerjaannya. Dia menugaskan beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan Sheril sampai ketemu. Bahkan yang membuat para anak buah Sean tersebut hampir menangis adalah Tuannya sampai menyuruh mereka menyisir sampai sudut kota dan memasuki semua hotel di kota ini.“Ba-baik Pak Sean. Akan kami laksanakan.”‘Sheril… kamu ada di mana, Nak?’ ucap Sean dalam hati sembari menatap ke arah layar ponselnya yang menampilkan foto profil Sheril.Tapi apa mau dikata, meski berkali-kali mencoba menghubunginya, nomor Sheril tetap tidak aktif.“Gimana perkembangannya?” tanya Sean ke salah satu anak buahnya yang ia tugaskan untuk mengetuai anak buah yang lainnya.Anak buah Sean tersebut hanya menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban kalau sampai detik ini mereka belum bisa menemukan keberadaan Nona Sheril.Sean memingk
Read more
Bab 36 – Akhirnya Keluarga Besar Tahu Perselingkuhan Tersebut
“Ini bukan salah kamu. Berhenti nyalahin diri kamu sendiri atas kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.”Usai Sean mengatakan hal tersebut kepada putrinya. Seseorang tiba-tiba datang menginterupsi percakapannya dengan Sheril.Mata Sheril membola. Ia tidak percaya kenapa pula orang ini malah datang ke mari.Lelaki itu sampai terengah-engah memegangi dadanya sendiri, mungkin tadi dia ke sini dengan berlari karena terburu-buru.“Sheril! Kamu nggak kenapa-napa, kan?” tanuanya sambil menangkup wajah Sheril. Mata lelaki tersebut meneliti penampilan Sheril bawah naik ke atas, takut apabila Sheril kenapa-napa apalagi sampai terluka.Yang sedang dikhawatirkan malah memanyunkan bibirnya sambil memukul tangan yang masih menangkup wajahnya. Akhir tangan tersebut pun lepas juga dari wajahnya.“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Sheril masih terheran heran.Lelaki itu mengeratkan giginya.“Akh!&r
Read more
Bab 37 – Mengecewakan Orang Tua
Saat ini Sean sudah membawa Ais yang sudah babak belur ke hadapan keluarganya.Anha langsung menangkup wajah Ais dan menanyainya apa yang sebenarnya sedang terjadi? Kenapa putranya bisa seperti ini? Dan lain sebagainya.“Beberapa hari yang lalu putri saya mengajukan cerai kepada Ais.” Sontak mata Anha membola mendengarnya. Ia terkejut bukan main dengan apa yang baru saja Sean katakan.“Ce-cerai?” ucap Anha terbata.Benarkah apa yang dikatakan Sean barusan?Kenapa bisa Sheril sampai mengajukan cerai? Bukannya kehidupan pernikahan mereka selama ini baik-baik saja? Bahkan mereka juga terlihat langgeng di depan publik, tidak pernah sekali pun mereka terlihat bertengkar.“Selama mereka menikah. Ais menjalin hubungan dengan wanita lain yang juga bekerja di kantornya.”Deg! Semua orang terkejut mendengarnya kecuali Aim yang saat ini lebih memilih untuk pura-pura tidak tahu saja atas kelakuan busuk Abangnya
Read more
Bab 38 – Bawakan Istrimu Kembali
Ketika Ais hendak pergi, seseorang memegang lengannya dari belakang, berusaha mencegahnya agar tidak pergi dari sini.Ais tidak berani menengok ke belakang. Nyalinya menciut. Dia takut apabila Uminyalah yang berada di belakangnya.“Abang mau ke mana?”Akhirnya Ais dapat merasa lega saat mengetahui ternyata adiknyalah yang berada di belakangnya.“Abang mau pulang,” jawab Ais sekenanya.“Emangnya Abang mau pulang ke mana? Jangan bilang kalau Abang mau pulang ke rumah.”Ais terdiam. Dia memang tidak memiliki tempat tujuan yang jelas selain pulang ke rumah tempatnya tinggal selama ini dengan Sheril.Pikirnya, meskipun kemungkinannya kecil, Ais berharap malam ini Sheril pulang ke rumah.“Gimana kalau malam ini Abang nginep aja di sini?” pinta Kalila penuh harap, tangannya masih menggenggam erat lengan Kakaknya.“Nggak, Dek. Abang nggak bisa.”Perlahan Ais meny
Read more
Bab 39 – Mencoba Lagi dan Lagi
Ais pulang dengan wajah lesu, jemarinya mencengkeram erat kemudi mobil yang ditumpanginya melaju membelah jalan kota.Sejak tadi pikiran Ais terus saja berkecamuk tak karuan, sampai-sampai rasanya mengalahkan bisingnya suara kendaraan di sekitar yang berlalu lalang.Tadi sebelum pulang Ais masih ingat dengan ucapan Uminya yang menyuruhnya membawa Sheril pulang agar Umi mau memaafkannya. Tak hanya itu saja, tadi Abati juga sempat mengatakan kepadanya kalau untuk sementara waktu ia diturunkan dari posisinya sebagai CEO di kantor sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.Satu helaan napas keluar dari mulut Ais.Semua yang dulu susah payah dia bangun pun hancur sudah. Mulai dari pernikahan yang ia jalani atas dasar gila jabatan serta hubungan gelapnya dengan Dara. Ais sudah lelah menyangkal ini semua, meskipun pahit, kini dia mulai menerima kenyataan bahwa ini semua murni kesalahannya sendiri. Sekarang yang perlu ia pikirkan adalah bagaimana caranya membawa S
Read more
Bab 40 – Memperbaiki Hubungan
Malam ini hujan turun cukup deras. Entah sudah berapa kali Ais datang ke sini untuk menemui Sheril.Kali ini Ais meneguhkan hatinya, dia tidak akan pulang kalau dia belum berhasil menemui Sheril. Sheril lebih penting daripada hujan yang sejak tadi membasahi tubuhnya.Papa Sean yang memantau Ais dari kaca jendela di lantai dua pun berdecak sebal. Dia tidak percaya kalau Ais akhirnya bisa melakukan hal senekat itu.Mau sampai kapan dia berdiri di depan rumahnya? Sudah sejak satu jam dia kehujanan dan tidak kunjung pergi.“Pokoknya kamu nggak usah turun buat nemuin dia. Biarin aja, nanti dia bakalan pergi kalau udah capek,” titah Papa Sean kepada Sheril yang saat ini sedang duduk termangu sambil ikut menatap ke arah luar jendela.Meski selama ini Sheril selalu disakiti oleh Ais. Namun tetap saja di hati kecilnya dia merasa tidak tega melihat Ais kehujanan seperti itu. Bagaimana kalau dia sakit?“Mas Ais nggak bakal kenapa-napa
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status