Lahat ng Kabanata ng Ace Tribes: Kabanata 11 - Kabanata 13
13 Kabanata
CHAPTER 10: Pusat Perikanan Dermaga Hawk
ITU aneh—perasaanku ketika melalui kebersamaan dengan si Putra Mahkota sepanjang malam. Terkesan berbeda daripada saat-saat kebersamaanku dengan pria lain. Tak bisa kumungkir, Remus memperlakukanku terlalu lembut dan sama sekali tidak menuntut, setidaknya bila disandingkan dengan permainan pria lain. Kontras dengan asumsiku mengingat perangainya yang begitu mengesalkan saat bersilat lidah. Ini pertama kalinya aku diperlakukan seperti manusia sungguhan.Sial sekali karena aku gagal melupakan momen tersebut di saat telah memantapkan hati untuk melupakan percumbuan kami. Lebih sialnya lagi, Remus betul-betul serius dengan pengeklaiman atas diriku pada malam itu. Ia membuatku perlu repot-repot membentangkan jarak. Maka dari itu, selama berhari-hari terakhir, kuhabiskan waktu bersama Arael di dapur manor—well, aku menanggalkan peranku sebagai pelayan pribadi Remus secara sepihak.Jika para prajurit tengah berlatih, aku akan mendatangi Lennox atau Deeon. Untuk sem
Magbasa pa
CHAPTER 11: Pengejaran & Pelarian
SEPERTI seorang peternak yang menggiring para ayam memasuki kandang, metode sebelas dua belas mirip itu juga digunakan oleh Arael untuk membubarkan kebisingan sekitaran pelabuhan. Saking di luar nalar tingkah pelayan satu itu—berjempalitan sana sini sembari mencerocos lebar—mulutku spontan ternganga. Rasanya, aku ingin membalikkan baki, membenamkan kepala di dalam sana, dan menutup diri dari dunia luar. Arael betul-betul tidak tahu malu! Mau ditaruh ke mana mukaku saat orang-orang tahu aku memiliki kolega yang mirip pawang ayam?Mengantukkan kening ke sisi baki dengan gusar, kulirik salah satu bocah lelaki yang masih bisa terjangkau oleh sudut netra. Kaos putih dan celana cokelat kodoknya basah kuyup, sedangkan permukaan kulit si bocah hampir mengering. Hany
Magbasa pa
CHAPTER 12: Kegentaran Ysee
REMUS VALEZTIBA-TIBA, kabar perihal dua penyusup cilik dan pelayan manor tersiar ke indra pendengarku. Itu suatu kabar yang teramat merepotkan, mengusik kesibukanku dalam mengurus berkas-berkas sialan ini yang seakan-akan tidak pernah habis. Beruntung, ada Leger menawarkan diri untuk terjun ke tempat kejadian. Meski terkadang bisa bersikap tengil, setidaknya ia masih berguna di masa-masa genting ini.Selesai membubuhkan cap kekaisaran di atas selembar kertas, aku membanting punggung ke sandaran dengan dua tangan bertumpu pada sisi bangku. Untuk beberapa waktu, aku bergeming di dalam ruang kerja, masih terlalu malas kembali ke kamar. Itu yang awalnya kupikirkan, sebelum sadar bila ‘malas’ bukan alasan sebenarnya. Alam ketidaksadaranku diam-diam menanti kabar Leger tentang manusia menyusahkan tersebut—itu alasannya. Dua pelayan manor, sudah pasti Ysee dan Arael, diber
Magbasa pa
PREV
12
DMCA.com Protection Status