Semua Bab Devil Heart Angel: Bab 61 - Bab 70
75 Bab
61. Penolakan Anesia
Bab 61"Tapi aku memaksa Anesia!" ucap David penuh penekanan."Tapi aku nggak mau!" Anesia kemudian masuk dan kembali akan menutup pintunya, namun David bisa menggagalkannya dan menariknya keluar."Kalau kau tidak mau aku akan menggendongmu."Tiba tiba"Brukk"********David tidak akan membiarkan Anesia terus menghindarinya, ia ingin menuntaskan semua masalah mereka. Tetapi penolakan Anesia, tidak sejalan dengan pemikiran David, yang menganggap bahwa semua kata yang ia ucapkan adalah perintah untuk siapapun yang di tujunya.Tanpa berpikir bahwa itu akan membuat Anesia akan semakin membencinya.Ia memaksa Anesia untuk mengikutinya. Jika ia masih tidak mau, maka ia akan menggunakan cara yang lain.Seketika David akan memggendong Anesia. Sampai kemudian sebuah pukulan melayang di rahangnya, yang kemudian membuat Anesia terlepas dari David."Auwww,"seketika David memegang rahangnya yang terasa sakit. Ia tersung
Baca selengkapnya
62. Ungkapan Cinta Azka
Bab 62Kekecewaan jelas nampak di wajah Alice. Ia berpikir, setidaknya ia bisa merasakan pelukan terakhir kali pada Alex. Namun nyatanya ia tidak bisa melakukannya. Ia langsung melangkah dengan senyum yang tidak luntur di wajahnya.Tetapi, tiba-tiba dirinya tertarik dan langsung berada dalam dekapan seseorang yang tak lain adalah Alex.Alice sangat kaget, matanya melotot dan tubuhnya membeku, sampai beberapa detik setelahnya, ia merasakan kenyamanan. Tangannya diulurkan untuk memeluk Alex, matanya terpejam menikmati setiap detik perpisahan mereka."Maafkan aku untuk semuanya Alice, tapi aku bukanlah seorang yang tepat untukmu.keputusan yang kau ambil adalah keputusan yang sangat tepat." Mendengar kalimat itu seketika Alice kembali tersadar. Ia langsung melepaskan pelukannya pada Alex dan mendorongnya. "Ahh, maaf. Aku pergi!!"******Ditempat lain, Anesia memegang kepalanya, rasanya otak dan hatinya tidak sependapat.Hatin
Baca selengkapnya
63. Kabar pernikahan Anesia
Bab 63"Ada seseorang yang tertabrak Nona, sepertinya seorang lelaki tua. Dia sangat kasihan." Orang tersebut langsung berlalu."Lelaki tua?" Seketika Anesia dan Azka langsung berlari menuju keramaian, mereka berpikir sesuatu yang sama.Mereka langsung menerobos keramaian dan terlihat seorang tengah terbaring dengan beberapa luka di tubuhnya. Sedang seorang gadis hanya terdiam ketakutan di dalam mobil itu."Ayah!!" Seketika Azka dan Anesia langsung mendekati seorang yang terbaring lemah itu yang tak lain adalah Ayahnya.Azka sangat marah. Ia langsung berdiri dan berteriak."Siapa yang berani melakukan ini?"tanya Azka dengan kemarahan. Terlihat orang orang menunjuk seorang gadis yang tertunduk di dalam sebuah mobil. Azka seketika langsung menariknya keluar. Wanita itu sangat ketakutan.Anesia seketika langsung mendongak melihat keributan yang dibuat oleh Azka."Alice?""Kak An?Mereka saling bertatapan.&nbs
Baca selengkapnya
64. Kemarahan David
"Aku akan menikah!"ucap Anesia pada David tanpa berniat menjawab pertanyaan David sebelumnya."Apa yang kau katakan?"tanya David bingung."Aku akan menikah dengan Azka minggu ini, jadi kumohon jangan menggangguku. Aku sudah memaafkanmu!"ucap Lemah Anesia."Tapi aku tidak mengizinkanmu menikah dengan siapapin saat ini.""Apa hak mu melarangku!! Kita hanya berpura pura pacaran, dan semua kebohongan itu juga telah terbongkar kan? Lalu apa lagi, yang bisa menghentikanku? Kumohon! Jangan menambah beban pada diriku. Aku terlalu lelah dengan semuanya.David tidak bisa berkata-kata lagi. Rasanya ia sanagt marah, ia ingin melampiaskan kemarahannya.Ia langsung berbalik pergi yang kemudian menabrak Alice dan Alex yang baru saja datang dari luar."Kak, kakak kemana?"tanya Alice namun tidak mendapat jawaban."Kak? Ada apa?""Nggak ada apa apa, aku hanya mengatakan padanya untuk berhenti mengganguku, karena dalam minggu ini aku akan
Baca selengkapnya
65. David Galau
Bab 65David sudah tenang. Ia tidak lagi mengamuk seperti sebelumnya. Hari berlalu dengan cepat, dua hari sudah David menjalani aktifitasnya. Ia juga tidak datang untuk mengunjungi pasien yang ditabrak oleh adiknya, ia hanya tidak ingin bertemu dengan Anesia. Ia ingin melupakannya.Tetapi semua di luar kendali David, ia tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya, bahkan sekedar untuk menyelesaikan satu berkas ia tidak mampu. Pikirannya terus berputar tentang ucapan Anesia.Ia menarik napas dan mencoba kembali berkonsentrasi, mengambil satu berkas untuk diceknya. Namun, belum beberapa menit,David langsung membanting berkas itu."Akhhhh, akhhhh, apa yang terjadi padamu David? Akhhh." teriak David frustasi. David mengambil sebuah hiasan yang ada di ruangannya. Ia ingin menghancurkannya untuk pelampiasan rasa stres yang dialaminya.namun saat ia hampir membantingnya. Ia sadar akan semuanya. Ia menahan diri, bahkan sampai urat tangannya menimbul
Baca selengkapnya
66. Amarah Azka
Bab 66******Urat tangan Azka menimbul saat ia mengepal. Memarahan nampak jelas diwajahnya saat mendengar ucapan Alice. Bagaimana bisa gadis itu menjatuhkan dirinya dihadapatn Anesia, saat dia sendiri sangat sulit untuk membujuk Anesia, dan saat kesempatan ini datang, dia bagai iblis penggoda yang ingin menghancurkan semuanya. 'Ini nggak bisa dibiarin.' Azka seketika menarik Alice dengan kasar dan menjauh dari ruang rawat ayahnya.Disusul Anesia yang mengikuti mereka."Awww, hey tanganku sakit!! Jangan menariknya seperti itu, kau memang lelaki yang sangat kasar!" teriak Alice membuat kemarahan Azka semakin memuncak lalu seketika menghempaskannya.Anesia yang mengejar mereka, kehilangan jejak. Ia tidak tau kemana Azka dan Alice pergi."Kemana mereka? Aku harus mencarinya, jangan sampai Azka melakukan sesoqtu yang salah pada Alice."Azka seketika menarik rambut Alice dan membuat Alice mendongakkan kepalanya."Aw, lepaskan rambutku! Pria brengsek!"
Baca selengkapnya
67. Rasa Sakit dan Insiden Bunuh Diri
Bab 67Saat ini David ingin menenangkan diri. Ia ingin melupakan masalahnya dengan Anesia. maka itu dia meminta Alex untuk membawa beberapa gadis cantik sebagai peralihan pikirannya.Maka disinilah gadis-gadis itu, dihadapannya. dengan tampilan glamor dan make up yang tebal, dan jangan lupa pakaian yang seksi, entah apa yang mereka pikirkan. Apa mereka mengira David akan tergoda dengan mereka? Tidak, tidak sama sekali. Dia mengundang beberapa gadis itu untuk melampiaskan kemarahannya dan hanya sebagai pelayan saja. Tanpa boleh menyentuhnya sama sekali, karena ia sangat jijik dengan wanita seperti itu.Tiba- tiba seorang gadis mencoba memegang pundaknya. David yang merasa marah, seketika langsung mencengram tangan gadis itu kuat. Belum sempat dia mengatakan apapun, seseorang langsung masuk ke ruangannya yang tidak lain adalah Anesia. Anesia sangat kaget melihat pemandangan dihadapannya, 'Apa yang David lakukan dengan empat gadis ini? Dan itu apa? Kenapa David me
Baca selengkapnya
68. Kepanikan Alex
Bab 68*****Macet. Satu kata yang menggambarkan suasana jalan yang dilalui Alex saat ini. Kekalutan nampak jelas di wajahnya. Pesan yang dibacanya satu menit yang lalu membuatnya kacau. Dia tidak bisa memikirkan apapun. Ia hanya ingin segera sampai di tempat Alice dan menghentikan segala kebodohan yang hendak dilakukannya."Kumohon! Kumohon, ayolah! Berpihaklah padaku. Aku tidak bisa membiarkan gadis bodoh itu mati begitu saja. Akhhh." Alex sangat frustasi, bahkan sejak tadi dia terus menekan klakson mobilnya hingga beberapa pengendara lain menatap sinis dirinya. Dia tidak peduli.~Flashback"Tuan David, memang sudah gila. Hanya karena pusing memikirkan seorang gadis, dia sampai melibatkan orang lain. Aku bahkan harus mencari gadis-gadis sewaan untuk menenangkannya. Oh Tuhan, semoga aku tidak akan merasakan jatuh cinta sepertinya. Itu sangat merepotkan,"ucap Alex setelah menyelesaikan urusan pekerjaannya yang menumpuk karena kelalaian Tuannya yang mabuk aka
Baca selengkapnya
69. Bunuh Diri
Bab 69'Mom, Dad, Grandma, kak David, kak Alex dan kak An terimakasih untuk semuanya. Aku sangat menyayangi kalian, kuharap kalian tidak akan merindukanku nantinya,' racau Alice dengan disusul bening putih membasahi pipinya.Pandangannya mulai mengabur. Sejak tadi dia terus memandangi ponselnya yang bergetar, dia tahu itu pasti dari Alex. 'Maaf kak, tapi aku tidak ingin bicara padamu disaat saat kematianku seperti ini, karena aku akan terdengar menyedihkan nantinya. Aku tidak menginginkan itu, aku ingin mati dengan keren,'ucapnya lemah dengan senyuman sedikit mengembang. Alice menutup matanya, merasakan darah yang terus mengalir dipergelangannya. Rasanya, tubuh itu mulai melemah bersamaan darahnya yang terus tumpah.'Bunuh diri ternyata tidak semenyeramkan seperti yang kubayangkan,' batin Alice.*****Di Tempat lain, seseorang mulai turun dari mobilnya. Dia sangat gelisah. Alice tidak menjawab panggilannya. Dia berlari. Melewati kerumunan oran
Baca selengkapnya
70. Garis Lurus Monitor
Bab 70Dalam kondisi seperti ini, Alex sangat bingung harus melakukan apa. Dadanya naik turun tak karuan. Pemandangan dihadapannya saat ini membuatnya kacau. Wanita itu, wanita yang biasanya merusuh padanya, tak pernah diam sedikitpun, kini terbaring lemah dihadapannya. Dia mencoba terus menekan dada Alice untuk membuatnya kembali bernafas. Tak ada hasil untuk itu. Tak ada pilihan. dia segera memberikan napas buatan untuk Alice agar gadis itu dapat kembali bernapas.Dari sudut mata Alex terlihat beberapa pelayan datang dan masih nampak kelimpungan. Mereka bingung, apa yang sedang terjadi?mengapa mereka bisa tertidur dan Ada apa dengan Nona rumah ini? Sampai mereka menyadari dan langsung pergi melaporkannya pada Nyonya yang tak lain adalah Grandma.Grandma yang dibangunkan secara paksa oleh salah satu pelayan, merasa sangat kaget. Dja langsung segera menemui Alice.Sedang Alex tetap berusaha mengembalikan nafas Alice hingga akhirnya berhasil, wanita itu kem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status