Semua Bab YOU ARE MY BRIDE: Bab 21 - Bab 30
80 Bab
SUDAH MATI RASA
Ziona keluar dari kelas bersama Novi.  Dia sudah mendapat pesan jika Abira dan kedua orang tuanya sudah ada di parkiran. “Vi, aku duluan ya.  Keluargaku udah nunggu di parkiran.” Ziona berpamitan pada sahabatnya.“Tetap semangat Ziona.  Aku akan menjaga Zefanya untukmu.” Novi menyempatkan diri untuk mengejek Ziona sebelum gadis itu benar-benar pergi.“Awas kalau kamu sampai macam-macam! Aku nggak akan pernah mengampunimu!” Ancam Ziona dengan mengepalkan tangan dan tampilan wajah yang berkerut.“Aku bukan pelakor kali Zi.  Cepat pergi sebelum kamu mendapatkan ceramah yang panjang.”“Bye Vi!” Seru Ziona melambaikan tangannya ke udara.Tempat tujuan Ziona adalah parkiran.  Dari kejauhan dia sudah melihat Abira melambaikan tangan dari dalam mobil. “Papi di mana?” tanya Ziona tatkala bokongnya sudah duduk di bagian depan. 
Baca selengkapnya
PERBEDAAN
Sudah 3 hari Ziona dan keluarganya menghabiskan waktu bersama.  Tidak pernah dia mampir ke 1000 tasty restaurant karena takut hubungannya dengan Zefanya diketahui oleh keluarganya.  Sebelum pulang Mor mengajak istri dan putri sulungnya mengunjungi kondonium milik Ziona.  Mereka akan melihat bagaimana kehidupan Ziona melalui tempat itu.“Zi, sepertinya kamu membutuhkan seseorang untuk bersih-bersih.  Lihat ini!” Alana mengoles tangannya ke sebuah lemari kayu yang berdebu.  “Mami akan kirimkan asisten rumah tangga untuk membantumu.”“Nggak usah mi, Zio masih bisa sendiri.  Lagi pula di sini ada jasa tukang bersih-bersih harian kok.  Nggak perlu memakai pembantu segala.” Bantah Ziona.  Dia tahu hal ini akan terjadi.Alana juga memeriksa isi kulkasnya.  Tidak ada persediaan makanan selain beberapa butir telur yang dibelikan oleh Zefanya beberapa hari yang lalu.  “Kam
Baca selengkapnya
KETAKUTAN ZIONA
Siang ini jadwal kuliah Ziona kosong.  Kebetulan Zefanya juga sudah memberitahu jika dirinya sedang sibuk dengan tugas-tugasnya di perpustakaan.  Tidak tahu harus berbuat apa di kampus, Ziona mengajak Novi pergi ke mol.  Ada beberapa barang yang dia perlukan.“Kita makan dulu aja ya. Tadi kita belum makan siang di kampus.” Ujar Novi.  Sejak tadi perutnya mengeluarkan bunyi keroncong karena belum diisi ulang.“Okei.  Kamu mau makan apa emangya?” Ziona balik bertanya.“Aku mau makan chicken chrispy” “Aku juga mau itu.  Rasanya enak sekali waktu Zefa membelikannya untukku.” Pikiran Ziona membayangkan ayam goreng berselimutkan tepung itu.“Bukannya kamu selalu makan sehat ya? Mami kamu bisa mencak-mencak kalau tahu putri bungsunya makan junk food.” Sindir Novi.  Bersahabat dari SMP membuatnya mengenal bagaimana Ziona.  Gadis i
Baca selengkapnya
SYARAT
Ketika Ziona naik menggunakan lift dan sampai di depan kediamannya, ternyata Zefanya sudah berdiri sembari menyandarkan punggungnya di pintu. “Kamu ke sini?” tanya Ziona dengan senyum yang merekah.“Iya dong.  Beberapa hari ini aku sibuk banget dengan tugas-tugas dan pekerjaanku.  Aku sampai mengabaikan murid les aku yang paling spesial.” Zefanya mengusap kepala Ziona yang tersenyum kepadanya.  “Biar aku yang bawakan!” Laki-laki itu meraih tentengan yang tergantung di tangan kekasihnya itu.“Aku pikir kamu udah lupa dengan muridmu ini.” Jawab Ziona dengan kartu akses yang ditempelkan ke pintu.  “Ayo masuk!”Mereka berdua masuk dan langsung duduk di sofa.  “Gimana tugas-tugas kamu? Masih banyak banget ya?” tanya Ziona sembari mengeluarkan makanan ringan dari tasnya.  Gadis itu melupakan nasihat Alana dan membeli keripik singkong kesukaannya.&
Baca selengkapnya
TEMAN BARU
Ziona mengantarkan ART baru ke kamar yang tidak jauh dari dapur.  Rambut wanita itu ikal dan kulitnya tidak putih.  Logat bahasanya juga terdengar berbeda.  “Ini kamar kamu ya.” Ucap Ziona dengan senyuman.  Sejak kecil dia sudah terbiasa bermain dengan PRT di rumahnya.“Baik nona.”“Kalau aku lihat usia kamu masih muda.  Apa sudah lama jadi PRT seperti ini?” Ziona ingin tahu karena rata-rata ART di rumahnya sudah berusia setengah abad.“Sudah 5 tahun nona.  Umurku 25 tahun nona.  Aku sempat bekerja di Kuala Lumpur dan langsung pindah ke sini.  Pendapatan di sini lebih besar dan sangat lumayan untuk membantu keluarga di kampung.”“Kampungmu di mana?” Ziona semakin penasaran.  Sepertinya dia tidak akan kesepian lagi di kondonium besar itu. “Saya dari NTT nona.”“Baiklah.  Untuk makan malam kita pesan saja dari l
Baca selengkapnya
TIDAK PERCAYA DIRI
Ziona masuk ke kamarnya.  Tubuhnya sudah lengket dan butuh disegarkan dengan aroma sabun dan shampoo.  Dia membuka lemari dan melihat paper bag coklat berisi pakaian pria.  “Ternyata ada gunanya juga aku beli ini.” Gumamnya.  Dia mengambil benda itu dan kembali ke ruang tamu.  Di sana Zefa sudah berbaring di sofa sembari menonton tayangan televisi.“Kenapa keluar lagi? Tadikan kamu bilang mau mandi.”  Tanya Zefa ketika Ziona sudah berdiri di depannya.“Kamu juga perlu mandi dan ganti baju.  Aku udah beli pakaian dan semua keperluanmu di sini.” Ziona meletakkan tas berbahan kertas itu di atas meja.  Tidak sia-sia dia memiliki teman somplak seperti Novi.  Tanpa malu perempuan itu memilihkan beberapa pakaian dalam dan bertanya ukuran yang pas untuk laki-laki bertubuh seperti Zefanya.  Ketika pegawai toko bingung, Novi pun menunjuk tubuh seorang pelanggan yang kebetulan memiliki
Baca selengkapnya
ZIONA CEMBURU
Siang itu Ziona mengajak Novi untuk makan siang di restoran kesukaannya.  Di mana lagi jika bukan di 1000 tasty restaurant. “Zi, aku lagi pengen makan pasta.  Di sana nggak akan ada makanan itu.” Rengek Novi.  Dia masih bermalas-malasan untuk berdiri dari kursinya.“Nanti aku pesan pasta yang banyak untukmu.  Sekarang temani aku dulu ke sana.”“Yau dah deh.  Tapi janji ya akan mengirimkan pasta ke rumahku.”“Iya bawel.  Jadi cewek nggak boleh terlalu cerewet.  Berlatihlah jadi cewk yang anggun karena nggak lama lagi pacarmu akan melamarmu.” Nasihat Ziona bernada mengejek.“Aku nggak mau nikah muda.  Walaupun dia udah mapan tetap aja aku harus mandiri.  Pokoknya siapa pun yang menikah duluan di antara kita, wajib hukumnya untuk datang ke acara pernikahannya.”“Iya cerewet.  Kapan kita perginya kalau dari tadi mulutmu nyerocos
Baca selengkapnya
PESTA ULANG TAHUN
Bulan ini tepat di tanggal 26 September, Ziona akan genap berusia 19 tahun.  Alana pun sudah menberi pesan jika dia harus pulang tepat di tanggal 25.  Gadis itu harus merayakannya bersama keluarga. Jika boleh jujur Ziona ingin merayakannya bersama Zefanya, Novi, Agnes, dan kedua sahabat kekasihnya.  Tetapi apa mau dikata.  Perintah tetaplah titah yang harus dituruti.Di saat Zefa sibuk mengajari Ziona, Agnes justru sibuk menyiapkan pajeon sebagai pengganjal perut di sore hari.  Dia ingin memenuhi keinginan majikannya yang sangat menggemari makanan dari negara yang mendapatkan julukan sebagai negeri pagi yang hening.“Sayang, tanggal 25 aku harus pulang ke Jakarta.  Mami memintaku untuk ngerayain ulang tahun di rumah.  Pasti mereka akan mengundang rekan-rekan bisnis mereka.  Aku nggak suka karena ujung-ujungnya mereka akan sibuk sendiri.” Gadis itu mengadu setelah semua soal berhasil dia jawab.  Mereka sudah sepak
Baca selengkapnya
KEJUTAN ULANG TAHUN
Saskia, Carlo, Agnes disibukkan oleh laki-laki bernama  Zefanya.  Mereka semua dipaksa untuk mendekorasi lantai atas.  Ruangan yang hanya dilindungi kanopi itu sudah berubah bentuk.  Lampu kerlap kerlip sudah digantung dengan sempurna, balon tulisan happy birthday juga sudah menempel di dinding, dan yang terakhir,“Tada!” Riko datang dengan membawa kue ulang tahun hasil karyanya.  Sejak pagi Zefa membujuk dan mendesaknya untuk membuat kue.  Zefanya tahu kemampuan laki-laki itu sangat luar biasa.  Selain hasilnya enak dia juga tidak perlu membayar karena laki-laki itu pasti menolak.“Terima kasih ya.  Tanpa kalian aku nggak bisa berbuat apa-apa.  Aku hanya ingin menepati janjiku menemani Ziona di malam ulang tahunnya.” Zefanya melihat satu persatu wajah orang yang memberinya bantuan.  Mereka adalah saudara tetapi tidak sedarah.“Nggak masalah bro, itulah gunanya sahabat.&rdqu
Baca selengkapnya
PERAMAL
Ziona keluar dari dalam bandara Changi. Seseorang sudah menunggunya dengan senyuman yang lebar.  “Aku kangen banget sama kamu.” Ziona pun menghamburkan tubuhnya di pelukan Zefanya.“Aku juga kangen banget sama kamu.  Apa kamu sudah makan?” tanya Zefa sembari mengurai pelukannya dan mengusap lembut wajah gadis itu.“Belum.  Aku lapar sekali.”“Karena kemarin kamu ulang tahun, aku ingin sekali traktir kamu makan.” Zefa meminta izin dulu karena sebelumnya mereka sudah berjanji jika makan berdua maka Ziona yang akan membayar.“Tapi Zef!”“Tenang saja sayang! Aku tahu tempat makan murah di sini.  Apa kamu sudah pernah mengelilingi bandara ini?” tanya Zefa.  Laki-laki itu mengambil alih untuk menggendong ransel hitam milik kekasihnya.“Belum sama sekali.”“Kalau gitu sehabis makan kita keliling lihat bandara. Aku imgin kita mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status