All Chapters of LARA: Chapter 1 - Chapter 5
5 Chapters
Sarah Kecil
Sarah memandang wanita yang sudah terbujur kaku dan diselimuti kain putih. Kakak perempuannya yang bernama Wati, Nampak menangis tersedu-sedu. Sarah masih kecil. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada ibunya. Sarah hanya tahu, Ibunya sedang tidur.Sarah kemudian memandang wajah ayahnya. Raut wajahnya nampak murung dan sedih. Sarah kemudian bertanya kepada ayahnya dengan pelan."Ayah, Ibu kenapa? Kok masih tidur? Kenapa lbu belum bangun - bangun Yah?" tanya Sarah sambil terus memandang bibir Ayahnya. Sarah berharap. Ia mendapatkan jawaban dari mulut Ayahnya.Wati yang sedari tadi menangis kemudian memandang dan membelai rambut Sarah yang dikepang dua. Wati kemudian mengecup kening Sarah dan berbisik pelan."Ibu sudah tenang di Surga," bisik Wati pelan."Di mana Surga kak?" tanya Sarah polos.Wati tak menjawab pertanyaan dari Sarah. Jenazah Ibu Sarah kemudian segera untuk dimakamkan. Saat pemakaman, Sarah digendong Ayahnya.Sarah melihat l
Read more
Anak Baru
Sarah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Ia kini telah duduk di bangku SMA. Kakaknya sudah tidak lagi dirumah. Wati sudah bekerja di Kota Jakarta dan menetap di sana. Rumah orangtua Sarah yang dulunya reot. Saat ini sudah berganti menjadi tembok. Keadaan pun berubah. Ayah Sarah sudah mendapatkan pekerjaan tetap. Kondisi ekonomi orangtua Sarah juga sudah membaik. Sarah termasuk gadis yang pintar. Ia berhasil bersekolah di SMA favorit di kotanya. Sarah setiap berangkat dan pulang sekolah mengendarai motor. "Sarah, lni uang saku kamu hari ini ya," ucap Ayah Sarah sambil memberikan uang dua lembar sepuluh ribuan. "Makasih Yah. Aku berangkat sekolah duluan ya," ucap Sarah sambil mencium tangan ayahnya. "Mas, Kamu kasih uang jajan berapa ke Sarah? 20 ribu? Itu kebanyakan," ucap lbu Sarah yang tiba - tiba datang dari dapur. "Ibu, Aku mau berangkat sekolah dulu," ucap Sarah sambil mencoba menyalami ibunya. "Mana uangnya dulu. Ibu ambil
Read more
Satu Kelompok
"Kamu kenapa?" tanya Patrick sambil memperhatikan Sarah."Nggak apa - apa kok," balas Sarah singkat."Oiya. Kan ada tugas kelompok dari Ibu Sari. Aku boleh nggak kalau sekelompok sama kamu? Lagian aku belum kenal sama temen yang lain di kelas," ucap Patrick sambil memandang Sarah."Oh boleh aja," balas Sarah sambil mengangguk."Kamu kenapa masih diem aja? Nggak dimakan baksonya?" tanya Patrick."Iya. Ini mau aku makan kok," balas Sarah sambil menyendok kuah bakso.Sarah dan Patrick menikmati bakso kuah di kantin. Selesai makan, Patrick kemudian berdiri dan berjalan untuk membayar."Patrick," ucap Sarah."Kenapa?""Aku pinjem uang kamu dulu ya. Uangku ketinggalan di rumah," balas Sarah bohong."Tenang. Aku udah bayar semua kok," jawab Patrick sambil memberikan sejumlah uang kepada penjaga kantin."Makasih ya Patrick," ucap Sarah sambil mencoba berjalan di samping Patrick."Iya, sama - sama," ucap Patr
Read more
Sarah Diusir
"Nggak apa - apa. Santai aja sama aku," balas Patrick sambil tersenyum dan mengeluarkan laptop dari dalam tasnya.Kemudian datang pelayan dengan membawakan makanan dan minuman yang sudah dipesan Patrick."Makan aja dulu," ucap Patrick sambil menyeruput orange juice.Sarah yang belum makan siang dan hanya makan dikantin sekolah sewaktu istirahat langsung melahap habis makanan dihadapannya."Makasih ya Patrick. Maaf kalau aku ngerepotin kamu," ucap Sarah."Udah kamu makan aja dulu. Dihabisin. Aku sambil nyicil makalahnya. Kalau kamu udah selesai makan. Nanti kamu yang lanjutin ngerjain," balas Patrick sambil mengetik di keyboard laptop.Dua jam berlalu. Sarah dan Patrick masih sibuk mengerjakan makalah. Hingga matahari telah terbenam dan berganti menjadi malam."Patrick. Kita kapan pulang?" tanya Sarah."Sebentar lagi selesai kok. Kenapa? Oh kamu takut kena marah sama lbu kamu ya?" tanya Patrick sambil memandang Sarah."Iy
Read more
Berdarah
Patrick terdiam. Sampai pelajaran pertama selesai. Sarah masih saja diam dan tidak menjawab pertanyaan apapun yang dilontarkan Patrick."Sarah, Kamu kenapa sih? Aku ada salah ya sama kamu?" tanya Patrick sambil meletakkan minuman boba di atas meja depan Sarah."Itu minuman buat siapa?" tanya Sarah yang masih saja ketus terhadap Patrick."Buat kamu. Biar pikiran kamu adem. Mumpung ini lagi jam istirahat kan. Minum aja," balas Patrick sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang gingsul."Makasih," balas Sarah sambil menyeruput minuman boba yang baru saja diberikan oleh Patrick.Sarah masih saja diam. Patrick mencoba duduk di samping Sarah."Orangtua kamu marah ya?" tanya Patrick pelan."Tau dari mana kamu?" balas Sarah sambil menoleh ke arah Patrick."Ya. Aku cuman nebak sih. Soalnya kemarin aku nggak pamitan sama orangtua kamu. Waktu nganter kamu pulang," ucap Patrick sambil memandang Sarah."Iya. Terus aku diusir dari r
Read more
DMCA.com Protection Status