All Chapters of Hello!! Mr. CEO: Chapter 51 - Chapter 60
77 Chapters
51 - Hancur
Rafael mengusap air mata Jesslyn yang terus berderai keluar dan membasahi pipinya. "Ssstt ... Bisakah kamu berhenti menangis? Apa yang sebenarnya kamu pikirkan?"Rafael mendekap Jesslyn ke dalam dadanya. Dia tak suka melihat Jesslyn mengeluarkan tangisnya. "Hentikan air matamu Jesslyn, aku melakukan ini untuk kita!" Jesslyn masih terbaring dalam pelukan Rafael di dapur. Dia merasakan bahwa Rafael akan melakukan suatu hal yang buruk padanya. Jesslyn juga berusaha bangkit dan melawan ketidak berdayaan tubuhnya  yang sudah Rafael suntikan obat bius. Namun usahanya selalu gagal. Dia tak mampu mengangkat satu jari pun, kini dia  terlihat seperti orang tengah mabuk berat. "Aku akan mengakhiri hubunganmu dengan Arion, Jesslyn ... Ingatlah ini, aku melakukan ini karena cinta. Aku harap kamu mengerti" Rafael mengambil tangan Jesslyn dan membawanya ke bibirnya untuk dikecup. Yang Jesslyn rasa justru takut. Dia takut oleh sos
Read more
52 - Selesai
Jesslyn tidak pernah menyangka bahwa dalam hidupnya dia harus terjebak dalam sebuah bencana yang disusun oleh orang yang ia pikir dekat dengannya. Jesslyn nyaman dengan Rafael, namun hanya sebatas teman dekat, ia tidak menyangka bahwa teman dekatnya berani melakukan hal ini yang membuatnya pasti akan dibenci oleh Arion. Yang Jesslyn bisa hanya mengeluarkan tangis menyedihkan. Dia yakin setelah ini akan hancur, hidupnya berakhir. Terlebih saat Arion tiba dengan wajah penuh kecewa dan marahnya. Bertambah lah rasa sakit dan takut di hatinya. Jesslyn juga tak bisa bangkit dari atas ranjang untuk mendekat pada Arion. Tubuhnya benar-benar mati rasa, dan Jesslyn bersumpah tak akan pernah memaafkan Rafael yang membuatnya seperti ini. "Penghianat!" Adalah kata-kata Arion yang ditujukan padanya saat pria itu selesai mengusir Rafael pergi dari kamar hotel ini."Kamu dan dia memang memiliki hubungan di belakangku bukan?!" Tanya Arion de
Read more
53 - Masih Terguncang
Jesslyn duduk di atas ranjang pesakitannya dengan sebuah ponsel di tangannya. Dia ragu untuk menghubungi adiknya. Ponselnya ini dipinjamkan oleh petugas kesehatan rumah sakit, karena dia yang datang ke rumah sakit tak membawa barang apapun.Jesslyn hanya takut jika Kean bersikap berlebihan saat pria itu khawatir padanya. Namun siapa lagi jika bukan Kean yang ia hubungi? Teman-temannya? Sangat tidak mungkin. Sudah sangat lama Jesslyn tak berbicara pada mereka dan sekarang harus mendadak memberitahu mereka bagaimana keadaannya. Jesslyn belum siap bercerita pada mereka terkecuali ... Mbak Keisa!Ya, hanya wanita itu yang tau hubungannya dengan Arion, tapi sanggupkah Jesslyn memberitahunya?Baiklah, akan Jesslyn ambil semua resikonya.Jesslyn membuka media sosialnya dan mencari kontak Keisa. Melawan ragunya yang mendadak hadir, Jesslyn menekan logo bergambar gagang telepon itu.Dia memilih menghubungi Keisa.
Read more
54 - Mencoba Bicara
Sudah lebih dari satu minggu Jesslyn berdiam diri di rumah sakit. Kondisinya pun mulai membaik, kandungannya juga perlahan kembali kuat. Jesslyn sangat bersyukur bayinya baik-baik saja di dalam perutnya. Sore ini dia sudah akan kembali pulang. Dan Jesslyn masih bingung harus bagaimana menjelaskannya pada Kean. Dia juga sebenarnya tak mau lagi menceritakan malam itu, malam dimana Rafael datang dan membuatnya harus terbaring di ranjang rumah sakit ini. Kembali membayangkan kesakitan dan sakit hatinya akibat Rafael, membuat Jesslyn tak mau ditanya atau kembali mengingat malam itu, namun tentu dia tak bisa menyembunyikan masalah ini dari adiknya. Jesslyn menghela napasnya pelan dan bangkit dari atas ranjangnya untuk membersihkan kamarnya sebelum ia tinggal pergi. Untunglah Keisa membelikan ia baju ganti saat dirinya meminta, karena memang Jesslyn tak memiliki barang apapun yang dibawanya. Setelah menyelesaikan segala urusannya di rumah
Read more
55 - Kegelisahan Kean
Selepas dari apartemen Arion, Jesslyn memilih kembali pulang setelah pria itu membentak dan memarahinya.Dengan mengendarai taksi, Jesslyn tiba di rumah kostnya yang nampak gelap tanpa ada penerangan sedikitpun.Entah Kean ada di dalam dan lupa menyalakan penerangannya, atau pria itu masih belum pulang, karena yang Jesslyn tau pekerjaan pria itu yang ada di restoran cukup menyita banyak waktu adiknya.Dan berkat Rafael lah pria itu bisa bekerja. Dan dia putuskan, nanti Jesslyn akan meminta Kean berhenti dari pekerjaannya sudah cukup dia tak mau berhubungan denga pria brengsek itu lagi.Merogoh kunci yang ada di atas pintu Jesslyn berkerut kening karena tak menemukan benda itu di atas sana.Jesslyn mendesah karena itu adalah kebiasaan lamanya ketika meninggalkan rumah kostnya. Sementara kini ada Kean yang ikut tinggal bersamanya sudah pasti kuncinya selalu pria itu bawa.Sementara kunci yang satu ada di tasnya yang masih berada di apartemen A
Read more
56 - Kean tau
Esok paginya, Jesslyn  terbangun di atas ranjangnya dengan selimut yang menutupi sampai ke atas lehernya. Jesslyn mengingat bagaimana malam tadi saat ia selesai makan, dia kembali mual dan harus memuntahkan lagi makanan yang baru saja ditelannya. Kean sampai panik dan takut jika Jesslyn memiliki penyakit serius. Kean meminta Jesslyn memeriksa diri ke rumah sakit dan dia berniat mengantarnya,  namun Jesslyn menyangkal bahwa dia hanya sakit biasa. Hingga dia yang lemas di dalam kamar mandi karena terus muntah diangkat oleh Kean dan ditidurkan nya di atas ranjang. Kean juga menutup tubuhnya dengan selimut sebelum meninggalkannya pergi. Jesslyn mengusap rambutnya. Karena mengingat mualnya, nampaknya berpengaruh karena kini dia mengalami lagi serangan mual itu dan harus membuatnya berlari kecil hingga tiba di kamar mandi. Jesslyn kembali muntah dan mengalami kram perut. Jesslyn kini mengerti bagaimana Arion saat p
Read more
57 - Penjelasan
2 bulan berlalu dengan cepat. Jika dalam dua bulan ini menurut kalian kondisi Jesslyn membaik, pikiran kalian salah. Nyatanya selama 2 bulan menjauh, dan tak lagi mendengar  kabar tentang pria itu, Jesslyn masih sering menangis karena menahan rindu dan sesal karena tak bisa memberi tahu kejadian yang sebenarnya pada Arion. Kandungannya  mulai memasuki usia 14 minggu, kini mualnya juga sudah mulai berhenti datang. Meski begitu terkadang nafsu makannya selalu turun karena pengaruh pikiran Jesslyn yag tak pernah berhenti memikirkan Arion. Dia masih ingin menemui Arion dan menjelaskan semuanya, Jesslyn tidak suka jika Arion masih menganggapnya salah dan berpikir hal buruk tentangnya. Itu membuatnya terus kepikiran hingga tak jarang membuatnya stress dan ikut membahayakan kondisi si bayi. Jesslyn masih duduk di atas ranjang dengan satu tangannya membuka ponsel dan melihat foto Arion di sana. Bagaimana
Read more
58 - Pergi dan mulai kehidupan baru
Jesslyn mengerjap pelan, dan mengalihkan pandangannya dari Arion pada sekitarnya. Dia begitu syok saat melihat banyak pasang mata yang sudah menatapnya dan Arion secara terang-terangan. Semuanya memandang dia dengan tatapan kaget dan aneh. Jantung Jesslyn rasanya ingin copot  karena perlahan rasa malu dan takutnya menguasai, dia mulai menyadari bahwa semua pembicaraannya pada Arion didengar oleh seluruh pegawai Arion. Jesslyn kembali menatapkan kedua matanya pada Arion yang masih diam dan meliriknya dengan lirikan tajam. "Jadi kamu menolak bicara secara pribadi denganku, dan memilih membiarkan aku berbicara di sini dimana semua orang bisa mendengarnya ... Kamu pasti mau mempermalukan ku?"Suara Jesslyn yang bergetar itu terucap pelan pada Arion. Dan melihat pria itu yang hanya  tersenyum kecil dengan lirikan matanya sudah Jesslyn anggap seolah pria itu menjawab 'Ya. Jesslyn tertawa kecil dengan linangan air mata yang terus turun dari kedua
Read more
59 - Surat dari Rafael
Kembali ke rumah kedua orangtuanya, Jesslyn harus menahan sedih dan air mata semenjak Kean membawa dia kembali pulang. Kean juga sudah berhenti dari pekerjaannya di restoran, dan dengan uang yang di simpannya, mereka merenovasi rumah lamanya dan mengisinya dengan beberapa parabotan baru. "Kean janji akan jaga Kak Jesslyn. Jangan menangis lagi ya" Kean mengusap bahu sang Kakak saat kedua mata wanita itu masih meneteskan air matanya. Memulai kehidupan kembali di kampung tak membuat Jesslyn kesulitan. Dia sudah terbiasa hidup susah dan pas-pasan meski selama tinggal bersama Arion, kehidupan susahnya tak lagi ia jalani. Namun perlahan dia bisa menjalani hidup barunya. Untuk mencari penghasilan, dan memanfaatkan bakat memasak Kean. Di depan rumah mereka juga disulap menjadi warung makan dengan Kean sendiri yang memasaknya. Perasaan Jesslyn jelas bangga terhadap sang adik yang begitu memikirkan masa depan dia dan sang bayi h
Read more
60 - Kesalahan Arion
Kehamilan yang awalnya Jesslyn rasa berat, perlahan bisa ia jalani dengan baik.Meski kadang perasaan sedih dan rindu masih ia rasa untuk pria itu. Pria yang tak pernah lagi ada di hidupnya.Seolah kebersamaan yang dulu mereka jalani tak pernah membekas dan hanya dianggap sebuah mimpi indah. Jesslyn sangat menyayangkan hal itu, padahal di sini dia masih terus mengingat Arion dan berharap pria itu mau mencari tau tentangnya. Untunglah setelah kehadiran Rafael yang pernah menghampirinya dan memberi dia sebuah surat yang Rafael tulis untuknya, tak pernah lagi Jesslyn temui Rafael di sekitarnya. Mengingat Rafael, Jesslyn merasa sedih dan menyayangkan sikap Rafael belakangan ini. Dia tidak tau bahwa Rafael bisa bertindak gila akibat sebuah rasa cinta. Padahal sebelumnya, Rafael adalah sosok yang sangat lembut dan baik padanya, pria itu juga  bisa menjadi teman yang baik dan bijak jika mendengar cerita atau jika Jesslyn meminta sar
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status