All Chapters of Hello!! Mr. CEO: Chapter 61 - Chapter 70
77 Chapters
61 - Putranya
Semenjak Jesslyn pergi meninggalkan Arion di kantor hari itu, Arion merasakan sebuah rasa sakit yang tak terbayang rasanya. Dia melihat jelas bagaimana air mata Jesslyn yang mengalir turun.  Meski di wajahnya kebencian itu terlihat sangat nyata, namun lain dengan  hatinya yang tengah hancur akibat rasa kecewa dan cemburu yang bersemayam. Dia berusaha kuat dan meyakinkan bahwa yang dia lakukan itu tidak salah. Jesslyn yang berkhianat. Arion juga mencoba mengabaikan rasa rindu saat tak ia jumpai lagi sosok Jesslyn di dalam apartemennya. Sampai dia terus memutuskan untuk tak peduli pada adiknya yang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Arion tak mau memberikan informasi apapun kepada kedua orangtuanya yang menuntut kejelasan mengapa Rafael harus terbaring koma di di rumah sakit.Arion hanya berpesan kedua orangtuanya hanya berhak menanyakannya pada Rafael dan meminta kejelasan pada adiknya itu dibanding darin
Read more
62 - Menjelaskan Salah Paham
Jesslyn mengerjap pelan melihat punggung Arion yang nampak menimang pelan putranya di gendongan pria itu. Pandangannya mengabur karena mendapati pemandangan ini saat ia terbangun. Dengan lembut Arion menggendong bayi mereka yang Jesslyn sendiri bahkan belum sempat melihat dan menyentuhnya. Jesslyn memindai sekitarnya. Dirinya sudah dipindah ruangkan pada sebuah ruangan  yang ia yakini ruang VIP, karena melihat luas kamar serta perabotan yang ada di ruangannya ini begitu lengkap. Seharusnya ia tak perlu kaget karena ada Arion di sekitarnya. Sudah pasti pria itu yang mengatur semua kebutuhan rumah sakitnya. Tapi tentu, itu saja belum cukup untuk Jesslyn memaafkan serta menerima Arion kembali. Arion melakukan ini pasti berharap Jesslyn mau memaafkan pria itu."Kamu sudah sadar?"Jesslyn menolehkan wajahnya pada Arion yang mendekat padanya dengan senyum di bibirnya, fokus Jesslyn tertuju pada bayi mungil di gen
Read more
63 - Gabriel
Setelah kepergian Arion dari ruangan rawatnya, tak lama Jesslyn tertidur dan dia kembali terbangun saat mendengar tangis bayinya yang membahana. Ternyata bayinya yang tengah tertidur lelap itu kedatangan pengganggu, yaitu Kean dan Ina yang ternyata datang berdua. "Kak Jess sudah bangun?!" Kean si pelaku yang membuat  bayinya menangis itu mendekat pada Jesslyn dan meninggalkan box bayi nya bersama Ina yang mengambil bayi Jesslyn dari sana dan menimangnya agar mendiamkan tangisnya. "Sepertinya dia lapar Mbak"Jesslyn mengangguk dan mencoba duduk perlahan, sudah tak sesakit saat awal tadi dia duduk. "Biar aku panggilkan perawat supaya membantumu"Jesslyn menggeleng "tidak perlu Ina, kamu saja yang membantuku ..."Ina mengangguk dan mendekat pada Jesslyn dengan bayi Jesslyn di gendongannya, Jesslyn yang tengah membuka kancing baju rumah sakitnya mendadak terhenti karena melihat Kean berdiri di sebelah ra
Read more
64 - Perjuangan
Sekembalinya Arion dari Australia, dia lansung mendatangi Jesslyn di rumah sakit. Namun ketika dia datang ke kamar rawat Jesslyn. Kenyataan bahwa wanita itu telah pulang dari rumah sakit pagi tadi, informasi yang ia tanya pada resepsionis. Arion mendesah kecewa dan berbalik menuju kediaman Jesslyn saat itu juga. Tak mau membuang waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya meskipun dia baru saja mendarat dan dalam keadaan lelah. Arion melajukan kendaraannya pada rumah Jesslyn yang sedikit memakan waktu. Namun setibanya dia di rumah Jesslyn, kehadirannya ditolak oleh Kean yang menghalangi dirinya berniat masuk dan mencari Jesslyn di dalam sana. Kean sama sekali tak takut pada Arion yang memiliki kuasa di atasnya, jika itu menyangkut orang terkasihnya tentu Kean berhak melindungi Jesslyn, dan penyebab Kakaknya itu patah hati semua berasal dari Arion."Tolong aku harus bertemu dengan Jesslyn .... " Sudah berulang kali Arion terlihat lemah dan
Read more
65 - Melamar
Dalam benaknya, Jesslyn tak mau begitu mudah untuk memberikan Arion kesempatan. Tapi pikiran dan hatinya tak mau sejalan. Kini Jesslyn memberi Arion kesempatan meski ia kembali menaruh kepercayaan bahwa Arion tak akan menyakitinya, tapi tentu ketakutan itu juga masih ada dalam dirinya. "Kak lagi pikirin apa?"Kean datang menepuk pundaknya hampir membuatnya berjengkit kaget."Ih kenapa ngagetin sih?!" Kean mendengus geli dan mengamati kepnakannya yang tengah Jesslyn gendong dan diberi susu itu."Jadi bagaimana tadi?"Jesslyn menghela napasnya pelan dan menggeleng tak tau. "Menurutmu bagaimana? Aku masih kecewa dengannya tapi aku juga tak tahan untuk menerimanya ..."Kean berkerut alis "jadi kamu menerima dia kembali?"Jesslyn menggeleng, "belum menerima, aku memberinya kesempatan"Kean menghela pelan "lalu kenapa bingung? Kamu masih sangat mencintainya bukan?"Jesslyn tak ragu untuk mengangguk, dia mema
Read more
66 - Mulai Luluh
Arion menghentikan mobilnya tepat di depan kedai Jesslyn, pria itu tak mengucap apapun semenjak membawa Jesslyn kembali pulang setelah memberi kejutan dan lamaran yang ia pikir akan membuat Jesslyn menerimanya. Namun Arion harus menelan pil kecewanya karena nyatanya, Jesslyn menolaknya. Tidak, bukan menolak, wanita itu masih belum memberikan jawaban padanya. Hanya saja Arion merasa wanita itu seperti menolaknya. "Ar-""Titip ciumku untuk Gabriel Jess"Arion tak bisa untuk terus berada di sisi Jesslyn, setidaknya hari ini. Ia ingin sedikit menenangkan otaknya yang menyorakkan dirinya karena telah gagal membuat Jesslyn menerima lamarannya. "Kamu tidak mau mampir? Padahal kamu belum betemu Gabriel" Jesslyn mencoba membujuk Arion untuk tinggal sebentar, namun pria itu tetap menggeleng menolaknya. "Tidak perlu, besok aku masih bisa datang dan bermain dengan Gabriel."Jesslyn yang mendengar itu hanya mengangguk, lalu
Read more
67 - Berdamai dan Menerima
Apakah menurut pria itu, Jesslyn tidak akan pernah datang lagi ke apartemennya? Mengapa reaksinya begitu terkejut dan menyimpan rasa tak percaya. "Apa aku sedang berhalusinasi?"Arion memijat kepalanya dan menyandarkan tubuhnya pada bingkai pintu, hingga Jesslyn yang melihat Arion hampir terjatuh memilih memapahnya dan membawanya masuk ke dalam apartemen Arion. Saat untuk pertama kalinya dia kembali menginjakan kakinya ke apartemen Arion, dia melihat semua dekorasi dan perabotannya berubah.semuanya terletak berbeda dari apa yang Jesslyn ingat. Meski dia sedikit kecewa Arion merubah dekorasi dan semua perabotan yang pernah diingatnya. "Bawa aku di sofa sana saja"Arion menunjukan sofa hitam yang  baru pertama dilihatnya oleh Jesslyn. Wanita itu tetap menuruti apa yang Arion katakan. "Kenapa kamu datang ke sini? Apa terjadi sesuatu dengan Gabriel?" menyadari bahwa benar Jesslyn yang datang ke apartemennya,
Read more
68 - Meminta Restu
"Kamu yakin sudah pulih betul?"Jesslyn mencoba menyentuh dahi Arion, mengabaikan senyum geli di wajah Arion karena kekhawatirannya."Aku sudah sangat sehat, semenjak kamu datang kemarin. Terlebih mendengar pengakuanmu yang cinta padaku, aku sudah pulih seperti biasa"Jesslyn menghela napasnya dan akhirnya membiarkan Arion untuk mengantarnya menggunakan mobil."Kalau begitu ayo jalan, kasian Gabriel menunggu lama"Arion menarik pelan tangan Jesslyn untuk membawanya ke area parkir.***Sepanjang jalan, di dalam mobil yang membawa Arion serta Jesslyn kedua manusia itu tak lagi mengalami canggung atau suasana kaku.Karena untuk pertama kalinya, mereka dapat berbincang santai diiringi oleh tawa ringan yang membuat suasana di dalam mobil terasa hidup.Bahkan tangan kiri Arion yang tak memegang kemudi itu dipakai untuk menggenggam tangan kanan Jesslyn dengan hangat."Setelah ini, kamu ikut aku untuk bertemu kedua orangt
Read more
69 - Dicintai
Jesslyn berkerut kening karena melihat Arion yang membawa mobilnya memasuki apartemen pria itu. "Bukankah kita akan ke rumah kedua orangtuamu?"Arion menoleh sejenak pada Jesslyn sebelum pria itu beri anggukan. "Ya, kita akan ke rumah kedua orangtuaku, tapi malam nanti ... Karena pagi sampai sore ini aku mau menghabiskan waktu bersamamu dan Gabriel"Jesslyn yang mendengar  itu sedikit melongo tak percaya. "Lalu mengapa kamu tidak bilang?! Aku sudah berdandan sangat rapih Arion!"Arion melirik Jesslyn dan mengusap lembut kepala wanita itu "karena jika aku bilang malam, kamu pasti tidak mau pergi pagi ini bersamaku"Jesslyn menghela napasnya pelan "kenapa kamu bisa berasumsi sendiri seperti itu? Jika kamu mengatakannya aku tidak mungkin berdandan secara berlebihan seperti ini"Arion terkekeh pelan dan menggeleng "tidak berlebihan menurutku, kamu cantik"Tak bisa dipungkiri wajah Jesslyn memerah malu akibat ucapan Arion y
Read more
70 - Dicintai (2)
Jesslyn berdebar saat mobil Arion mulai memasuki pekarangan rumah kedua orangtuanya yang sangat megah.Arion juga menyadari bagaimana tegangnya wajah Jessyn, namun dia memilih mengusap tangan Jesslyn dan menenangkan wanita itu."Ayo masuk"Jesslyn mengangguk dan turun dari mobil, Arion membantu Jesslyn membawakan tasnya. Dan dengan tangan Arion yang merangkul pinggangnya, keduanya berjalan menuju pintu utama yang kini dibukakan oleh dua orang pelayan wanita muda.Jesslyn tersenyum pada kedua wanita yang tatapannya hanya tertuju pada Arion membuatnya sedikit kesal, bagaimana Arion yang juga tersenyum, meski senyuman pria itu ditujukan untuknya, karena Arion terus memandangnya."Tuan dan Nyonya menunggu di ruang tamu Tuan muda" Arion mengangguk mengerti dan terus merangkul pinggang Jesslyn melewati beberapa bagian rumahnya sebelum tiba di ruang tamu besar rumahnya.Sepanjang jalan Jesslyn juga meliarkan matanya untuk memuaskan kedua matanya ka
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status