Semua Bab Suami Warisan: Bab 101 - Bab 110
177 Bab
100 - Kembalinya Sang Patih
SUAMI WARISAN100 – Kembalinya Sang Patih They’re like the beasts in bed.Mahesa dan Rengganis tidak perlu waktu lama untuk memulai ronde kedua. Mereka kembali bergumulan di atas ranjang.Kali ini Mahesa memasukinya dari belakang sementara Rengganis meremas sprei dan menjerit di atas bantal. Kepalanya terasa ringan, efek memabukkan dari percintaannya dengan Mahesa membuatnya melayang dan menginginkan lebih, lebih dan lebih.Sexual tension yang selama ini ditahannya kini punya tempat untuk dilepaskan.Rengganis tidak peduli jika sikapnya saat ini seperti binatang, melampiaskan rasa frustrasinya karena tubuhnya cukup lama tidak dijamah lelaki. Energinya yang berlebihan memaksa untuk dikeluarkan, namun dia terlalu malu untuk menyentuh tubuhnya sendiri.Pilihannya adalah mencari pasangan atau memuaskan nafsunya dengan jarinya sendiri – atau dengan alat yang dibelinya di toko online.Tapi tidak, Rengg
Baca selengkapnya
101 - Pergeseran Waktu
SUAMI WARISAN101 – Pergeseran Waktu -Seminggu Kemudian- Wajah putih, pucat pasi dengan tatapan mata yang menyiratkan luka di hati memandangnya tanpa berkedip.Senyum Rengganis bergetar di bibirnya, “Narendra?” panggilnya dengan suara sarat emosi.Mata Narendra mengerjap namun dia tidak menjawab.Rengganis menoleh pada dokter yang kini terlihat tertarik dengan sikap pasiennya. Dokter mendekat dan bertanya, “Hai, Tuan Narendra, Anda bisa dengar saya?”Narendra memalingkan wajahnya ke arah dokter.Dokter mengacungkan dua jarinya, “Ini berapa, Tuan Narendra?”Narendra tidak bergeming, dia hanya menatap kosong ruang hampa di hadapannya.“Dok?” Rengganis sekuat tenaga menahan emosinya, dia berpegangan pada Ipah yang berdiri di sampingnya.Mereka baru saja girang mengetahui Narendra sudah sadar, namun kembali terguncang dengan keada
Baca selengkapnya
102 - Hari Bersamanya
SUAMI WARISAN102 – Hari Bersamanya “Jangan bercanda, Naren.”“Saya tidak bercanda.”Rengganis menatap Narendra, pandangan keduanya beradu; satu dengan maksud tertentu dan yang satunya lagi tidak memercayai maksud yang lainnya.“Maksud kamu apa? Kita memang sudah menikah, ‘kan?” tanya Rengganis, memberi tanda kutip pada kata ‘menikah’ “Ingat perjanjian kita dulu. Aku akan memberimu energi, asal kamu mengabulkan 3 permintaanku. Dan sekarang, kamu sudah mengabulkannya. Terima kasih.”“Apa itu artinya Nyai akan menikahi Mahesa?” tanya Narendra sambil mendongak pada Rengganis.“Bukankah itu artinya jodoh?” balas Rengganis.“Jodoh ada masa kedaluwarsanya.”“Haha. Kamu itu ngomong apa, Naren? Udah, mendingan tidur aja lagi. Kamu mulai ngingo, nih.” Rengganis berusaha mengalihkan pembicaraan deng
Baca selengkapnya
103 - Sayangku
 SUAMI WARISAN103 – Sayangku “Naren…”Panggilan Rengganis kembali menariknya dari tidur. Narendra membuka matanya dan memandang sekeliling, sesaat sempat bingung dengan keadaan sekitar. Dari jendela terlihat matahari sudah tenggelam. Langit terlihat menggelap. Oh, dia ketiduran ….Rengganis berdiri di sisi ranjangnya, sehelai handuk tersampir di lengannya.“Mandi dulu, yuk?” ajak Rengganis, “kamu udah beberapa hari enggak mandi. Biasanya cuma di lap aja. Aku udah siapin air hangat.”“Nyai mau mandiin saya?” tanya Narendra heran.“Tadi suster datang mau mandiin kamu, tapi aku bilang kamu lagi tidur, terus nanti biar aku aja yang mandiin.” Rengganis kembali sibuk mengeluarkan perlengkapan mandi dari laci.Narendra menarik tubuhnya dari atas ranjang, dia memang butuh mandi, keramas dan bercukur.Rengganis membantu Nar
Baca selengkapnya
104 - Kesempatan Bersama
SUAMI WARISAN104 – Kesempatan Bersama Aku bukan pelacur.Bukan pelacur.Ini bukan pengkhianatan. Ini tugas dan tanggung jawab. Ini ruwetnya punya Suami Warisan.Rengganis berjalan sepanjang lorong rumah sakit dengan linglung. Subuh-subuh itu dia keluar untuk mencari makanan. Perutnya keroncongan.Snack yang tersedia di kamar rawat tidak bisa mengatasi kelaparannya.Maka selepas subuh, Rengganis berjingkat-jingkat keluar dari kamar rawat inap untuk mencari sarapan.Semalaman dia menginap di ruangan Narendra, terlalu lelah dan tidak ingin meninggalkan lelaki itu. Walaupun Narendra kembali ngambek padanya.Rengganis memilih tetap bertahan di sana dan menunjukkan pada Narendra seperti apa sikap orang dewasa.Huh, umurnya udah bangkotan, masih aja ngambek kaya anak sekolahan! Gerutu Rengganis sebal. Dia masuk ke dalam lift yang kosong dan kembali memutar kejadian semalam.~Setelah se
Baca selengkapnya
105 - Perempuan yang Beruntung
SUAMI WARISAN105 – Perempuan yang Beruntung “Tell her to ‘be careful what you wished for’. We don’t know when Karma hits her.”(Sampaikan padanya untuk ‘Berhati-hati dengan apa yang dia inginkan. Kita tidak tau kapan Karma akan menerjangnya.)Sarah berkata pelan sambil mengaduk sedotan dalam tumbler kopinya, dia menyesap kopi dinginnya kemudian melirik Rengganis yang terlihat kebingungan, dia tersenyum dan mengetuk meja di depan Rengganis “So, where are we?”Rengganis mengerjap, dia tergeragap dan memandang layar tabletnya. Mereka sedang mendiskusikan soal rancangan Rengganis ketika tiba-tiba saja pembicaraan melenceng menjadi lebih personal.Rengganis yang tidak punya teman curhat, akhirnya menumpahkan kegalauan hatinya pada Sarah yang siang itu datang sendirian ke tempat mereka janjian, sebuah coffee shop yang cukup sepi.Mereka sengaja meeting berdua untuk menghin
Baca selengkapnya
106 - Tawaran Pekerjaan
SUAMI WARISAN106 – Tawaran Pekerjaan “Kemarin, I offered job padanya, Ganis.”“Ya?” Rengganis mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud dari Sarah.“You know, kita perlu cari model baru yang cocok dengan desain dan tema kita. Dan Narendra punya itu semua; he’s charming, handsome, mysterious and of course, hot as hell. So, why don’t I ask him for another modelling job? Hanya dengan beberapa kali course saja I rasa dia bisa memulai karirnya sebagai model.”Rengganis ternganga, “Gi-gimana ceritanya Bos kontak sama dia?”“Oh, he stopped by our office the other day.” jawab Sarah santai, “dia nyariin you, tapi waktu itu you lagi keluar sama anak-anak yang lain. Sorry, I forgot to tell you.”Oh.Rengganis sama sekali tidak tahu kalau Narendra, yang masih dalam masa pemulihan, datang ke kantornya. Seharusnya dia ada di gunung, ng
Baca selengkapnya
107 - Bergelut dengan Waktu
SUAMI WARISAN107 – Bergelut dengan Waktu “O, My. GOD.” Sarah ternganga ketika melihat Rengganis datang ke kantornya bersama dengan Narendra.Dia beranjak dari kursinya dan memutari meja untuk menghampiri Narendra, dia mendekat dan mengamati lelaki itu dengan saksama, “So, you terima tawaran job-nya?” tanyanya dengan mata berbinar penuh harap.“Hmmm…” Narendra sengaja mengulur waktu karena tau Sarah sudah tidak sabar dengan mendengar keputusannya.Rengganis menyenggol Narendra sambil mengulum senyumnya. Dia juga senang mengisengi Sarah, namun tidak tega melihat Sarah berada dalam perasaan was-was karena takut Narendra menolak tawarannya.“Ya.” akhirnya Narendra mengangguk, “ya, saya datang kemari untuk menerima tawaran pekerjaan itu, Bos Sarah.”Pupil mata Sarah melebar, mulutnya terbuka ketika dia memandang Rengganis kemudian jeritannya memenuhi ud
Baca selengkapnya
108 - Rahasia Rumah Warisan
SUAMI WARISAN108 – Rahasia Rumah Warisan Tarikan udara disekitarnya terasa pekat, Rengganis memejamkan matanya agar kepalanya tidak pusing. Dia berpegangan erat pada Narendra, merasakan tubuh lelaki itu melingkupinya. Kedua lengannya yang kuat melingkari Rengganis.Angin berderu di telinganya ketika mereka melewati dimensi waktu.“Siap-siap,” bisik Narendr di telinganya, dia mengangkat Rengganis ke dalam gendongannya, melipat kaki Rengganis di pinggangnya.Kemudian, mereka terjatuh, dan jatuh ….Dan jatuh ….Terus jatuh ….Ya Tuhan, kapan mereka sampainya?Tubuh Rengganis dan Narendra terjun bebas di dalam sumur waktu yang tak berkesudahan. Rengganis memejamkan matanya rapat-rapat, tidak berani melihat apa yang terjadi di sekitarnya. Di balik kelopak matanya, dia merasakan cahaya berpendar-pendar melewatinya.Suara-suara silih berganti mampir di telinganya, nam
Baca selengkapnya
109 - Wanita Sang Patih
SUAMI WARISAN109 – Wanita Sang Patih “RENGGANIS!”Gedoran di pintu disertai dengan suara keras Narendra membuat wajah Rengganis memucat, ditambah oleh kekagetannya melihat gambar-gambar wanita yang ada di buku tersebut.Gemetar di tangannya tak menyurutkan keingintahuan Rengganis, dia membalik-balik kertas-kertas yang sudah lusuh itu. Wajah-wajah wanita yang berbeda kini menghiasi penglihatannya. Semakin dia membuka hampir seperempat jumlah halaman buku itu, Rengganis sadar, buku yang ada di depannya adalah buku yang berisi para wanita Narendra.Ini seperti buku besar yang berisi daftar nama-nama wanita yang terkumpul dalam harem milik Narendra.Wanita-wanita sebelumnya; wanita yang pernah mampir dalam hidup Narendra, wanita yang menghangatkan ranjangnya, wanita yang mempunyai peran dan hubungan dengan Narendra, tidak mungkin para wanita ini digambar sedemikian rupa jika tidak ada ‘hubungan’ apapu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status