All Chapters of Terpaksa Menikahi Sang Mafia: Chapter 11 - Chapter 20
29 Chapters
Kembali bekerja
"Divya." Teriak Valen mendekat ke arah sekolompok orang itu. Tak lama kemudian mata Valen tertuju pada salah satu orang disitu"Oh..jadi kau dalang nya." Valen menarik kerah Edward. Semua orang yang ada disana terkejut termasuk Divya dan Adit"Lepaskan Dasar tidak tau sopan santun." Edward menepis tangan Valen dengan kasar"Tidak tau sopan santun kau bilang?Hey, daripada kau tidak ada akhlak sampai menyuruh saudariku datang ketempat kotor seperti ini."Tegas Valen menekankan kata 'Kotor'. Valen memang seperti saudara, ditambah wajah keduanya mirip membuat semua orang percaya bahwa mereka adalah saudara kandung. Hanya Mata mereka lah yang membedakannya, jika Divya berwarna biru kristal maka Valen memiliki bola mata berwarna amber terang."Dia sudah merusak mobil temanku, dan aku mengajaknya kesini agar bisa memperjelas jaminan nya!" Suara Edward tak kalah keras dari Valen"Mengapa harus ke tempat seperti ini?" Tanya Valen tidak su
Read more
Kekesalan Valen
Di sisi lain Aron, Edward dan Hendra sudah berada di dalam club dengan ditemani banyak wanita-wanita yang berpakaian kurang bahan, Dengan menampakkan gudukan sintal yang menggoda.   Tak berselang lama Aron melihat sosok yang sangat familiar di matanya   "Kak...kak Edward!" Ucap Aron menepuk-nepuk bahu Edward sambil memandang ke arah pintu masuk   "Apaan sih, ganggu orang senang aja." Ucap Edward malas sambi menghentikan acara minumnya dengan wanita-wanita itu   "Itu kak lihat noh, kayaknya laki-laki itu Mirip banget sama boss Adit.," Kata Aron sambil memperhatikan orang yang membelakanginya di meja bar, tak jauh dari mereka.   "Oh iya kayaknya emang Tuan Adit deh, tapi kan gak mungkin, Tuan Adit kan lagi banyak kerjaan." Ujar Hendra menimpali&n
Read more
Satya
Paginya Divya bekerja seperti biasanya. Hanya saja dia mencoba menghindari Adit Karena masih kesal dengan perkataannya semalam. Saat ingin ke kantin pun, Divya berjalan dengan sedikit mengendap-endap agar tidak terlihat oleh mata elang Aditya. Waktu istirahat sudah selesai, Divya kembali ke dalam ruangannya dengan tenang tanpa ada kekhwatiran. Tapi tidak sangka kekhawatiran yang sebenarnya sudah menunggunya di dalam ruangan itu sedari jam istirahat. Adit menatap tajam ke arah Divya dan berjalan maju ke tempat Divya berada. "Mau apa kau?" Tanya Divya ingin lari tapi sayangnya pintu itu sudah dikunci oleh suruhan Adit, saat Divya telah masuk. "Kenapa kau menghindari ku?" Tidak menjawab pertanyaan Divya, malah memberi pertanyaan sambil memegang dagu perempuan itu dengan kuat. "Aku...aku...aku tidak me...." Belum sempat bicara, Adit langsung menyambar bibir Semer
Read more
Pengkhianat
Adit menarik pelatuk nya Dannnnn............... Tutt....tuttt.....tuttt.... Handphone Adit berbunyi.  Adit melihat nomor yang ada di hp nya, nomor itu tidak tersimpan dan tampak asing, berarti itu tidak penting. Mungkin salah salah sambung. Pikir Adit menggambarkan panggilan itu. Saat telepon itu datang, mereka sedikit lega.Namun Adit kembali ke posisinya, mengambil ancang-ancang untuk menembakkan peluru itu pada seorang pria. Dannnn........ Lagi-lagi bunyi suara handphone Adit terdengar mengganggu aksinya, dan ternyata masih dengan nomor yang sama. Adit menekan tombol hijau, tanda ia menerima panggilan itu. "Apa? Mengganggu saja." Kesal Adit "Heyy pria sinting, siapa juga yang ingin mengganggu mu." Ucap seorang perempuan yang tidak lain adalah Divya. Adit yang mendengar suara Divya, seketika raut wajahnya berubah menjadi tenang. Tidak ada k
Read more
Kebenaran tentang satya
Pagi harinya di perusahaan adit, terlihat senyuman puas dari bibir seorang pria."Tuan, namanya Satya Grahashia. Kami sudah menyuruh Presdir tempat perusahaan nya Bekerja untuk memecat nya." Ucap Hendra "Bagus. Kalian memang bisa diandalkan."  "Tapi boss, gimana kalau nona Divya tau?Pasti dia akan marah karena mengetahui boss lah dalang dibalik semua ini." Ujar Aron. "Benar bos." Balas Hendra. Mereka berdua tahu bahwa Adit telah salah paham tentang Satya. "Kalian mendukung pria sialan itu, ha?!"  "Tidak tuan." Jawab keduanya serempak "Boss, sepertinya anda telah salah paham." Ujar Aron memberanikan dirinya "Salah paham kau bilang? Jelas-jelas dia berani menyentuh wanitaku. Dan apa? Divya malah senang hati menerima nya. Tidak bisa kubiarkan, aku harus memusnahkan pria itu dari muka bumi ini." Ucap Adit mengingat kejadian s
Read more
Ciuman mendadak
Di kantor Aditya Divya sedang fokus menatap layar komputernya dan tiba-tiba.... Ceklekk, suara pintu dibuka.Tampaklah seorang perempuan yang tidak lain adalah Hanna sekretaris Adit. "Divya kau diminta pak Presdir ke ruangannya." Ucap Hanna "Memangnya ada apa mbak?" Tanya Divya penasaran karena memang tugas nya sudah diserahkan pagi tadi. "Hmm, entahlah... mungkin pak presdir ada urusan mendadak." Jawab Hanna "Oh begitu yah. Yaudah saya kesana Sekarang." Divya bergegas pergi "Ada apa iblis itu memanggil ku? Perasaan ku juga nggak enak nih." Batin Divya sambil berjalan menuju lift Tok...tok...tok....suara pintu diketuk Adit yang mendengar ketukan itu langsung menyeringai penuh semangat. Entah apa yang sedang direncanakan nya hanya dia dan Tuhan yang tau. "Masuk." Ucapnya dingin Mendengar uca
Read more
Kecelakaan Valen berujung rencana pernikahan
"Kalau bukan karena aku yang tidak memperhatikannya dengan baik, valen tidak akan begini. Maafkan aku len..." Divya menangis sesenggukan karena tidak bisa menahan sesal di dadanya. Tiba-tiba ada sepasang tangan kekar yang memeluk Divya. "Ada apa hmm?Kenapa kau menangis?" Tanya pria itu yang tidak lain adalah Adit. Ia juga telah mengetahui penyebab Divya seperti ini, tapi tetap saja berrtanya. Dasar Kurang Kerjaan! "Pak Adit, Valen...dia, dia kecelakaan...hiks...hikss..." Kata Divya yang masih terisak dalam pelukan Adit "Sudahlah ayo kita ke rumah sakit. Saudarimu pasti membutuhkanmu." Ujar Adit lembut menenangkan divya "Tapi pak aku harus mencari biaya operasinya, aku tidak bisa kesana tanpa membawa uang itu dan aku akan mendapatkan nya bagaimanapun caranya." Ucap Divya menangis dan menunduk Mendengar itu senyum licik milik Adit merekah sempurna. "Oh benarkah kau akan melakukan a
Read more
Divya tertembak
"Tuan, ada kabar tentang Adit bahwa dia akan melangsungkan pernikahan beberapa hari lagi." Ucap si penelepon misterius kepada boss nya"Hahaha, itu berita yang sangat bagus. Selama ini tubuhnya selalu disentuh oleh para jalang liar, tanpa mau berhubungan dengan mereka." bawahannya masih menunggu boss nya menyelesaikan perkataan."Sekarang dia tiba-tiba membawa kabar pernikahannya, jelas sekali bahwa dia sangat mencintai perempuan yang akan menjadi calon istrinya itu. Tapi sayang sekali, karena sebentar lagi aku akan membuat perempuan itu hanya tinggal nama dan kenangan. Hahahaha...ini kesempatan yang bagus untuk membuat si Adit brengsek itu menderita."Si penelepon masih tetap diam, memikirkan apa rencana bossnya."Tapi bagaimana caranya Tuan?" Tanya si penelepon bingung"Sebenarnya otak mu itu terbuat dari apa sih? Aku yakin kelemahannya terletak pada perempuan itu." Ucap pria yang sedari dulu ingin
Read more
Kesadisan Aditya
Sudah hampir satu setengah jam, belum ada kabar tentang Divya dan itu membuat Adit tambah cemas. Ceklekk...saat pintu terbuka, Adit langsung menyambar dokter itu dengan berbagai pertanyaan. "Bagaimana dok keadaannya? Apa dia baik-baik saja? Apa perlu perawatan yang intensif?atau dia perlu tambahan do...." Belum selesai bicara, dokter itu langsung memotong perkataan Adit yang menurutnya terlalu berlebihan. "Pasien sudah melewati masa kritisnya, untuk sekarang dia hanya perlu istirahat yang cukup dan beberapa hari ke depan dia masih harus dirawat disini." Jelas sang dokter Mendengar perkataan sang dokter, ada rasa lega dan sedih di hati Adit. Disisi lain ia senang jika Divya sudah mulai baikan tapi di sisi lain ia sedih karena pernikahan nya harus ditunda. Sudahlah tak apa yang penting Divya selamat. Pikir Adit. "Baik dok, Terimakasih." Ucap Adit "Syukurlah Div
Read more
Fitting baju
Setelah beberapa hari dirawat, Divya sudah diperbolehkan untuk pulang. Hari pernikahan sudah mulai dekat, Divya sudah menghubungi kedua orangtuanya dan mereka mengatakan tidak bisa datang lantaran ada masalah keluarga. Mereka juga sudah melihat wajah Adit melalui vidcall beberapa hari yang lalu dan betapa bahagianya Adit karena mertuanya merestui hubungan mereka. Adit berjanji akan selalu setia dan membahagiakan divya, hal itu membuat orang tua Divya merasa tenang dan ikut berbahagia. Hari ini adalah hari fiting baju bagi Adit dan Divya. Mereka pergi bersama menggunakan mobil mewah milik Adit. Di dalam mobil "Kita mau ke butik mana sih?" Tanya Divya mulai bosan, pasalnya dari tadi mereka hanya diam tanpa percakapan. "Tenang saja sayang, kita akan ke butik ternama di kota ini." Ujar adit Tibalah mereka di sebuah butik yang besar dengan nua
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status