All Chapters of Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla: Chapter 21 - Chapter 30
154 Chapters
Bab 21
    "Kenapa pakai baju itu?" Ucap Izzuddin agak ketus. "Loh kan, tadi Kakak bilang Syilla bisa makai baju Kakak yang mana saja sesuka hati, kenapa sekarang pakai ini malah diprotes?" "Iya, tapi kalo pakai baju itu yang benar, masa nggak pakai dalaman." "Dalaman? Pakek kok! Nih lihat Syilla pakek kok." Jawab gadis itu polos, sambil membuka area pahanya menunjukkan s-tringnya disana, membuat Izzuddin menghela nafas kasar, hati lelaki itu seperti sangat dongkol karena pemandangan tak nyaman di sampingnya. "Ya ampun, nggak usah dibuka juga kali. Maksud Kakak itu dada kamu, sana deh!! Balik kamar terus ganti baju yang lain." Gerutunya kesal. Seketika gadis itu memeriksa dadanya dan benar saja gundukan itu menyembul indah dibalik kemeja putih itu, membuat gadis itu menyeringai licik. "Ah, sok jual mahal, begini-begini Kakak mau juga, kan?" "Nggak
Read more
Bab 22
  "Berhenti menganggu adik kecil Kakak! Sakit tahu." "Eoh, adik kecil Kakak yang mana? Disini kan nggak ada Queen, adik kecil Kakak itu sedang di Mansion Elbarak."  Izzuddin menghela nafas kasar mendengarnya. "Itu yang kamu duduki." Jawab Izzuddin gamblang. Syilla langsung menunduk dan benar saja! Disana ada gumpalan keras yang sedari tadi seperti minta keluar. Seketika Syilla tersenyum licik dan malah semakin mendudukinya. "Kakak punya adik lagi selain Queen?" "Hm, adik kecil yang bisa membuatmu mengandung anak Kakak selama sembilan bulan."  "Wahh.. itu hebat sekali." "Sudahlah, cepat turun sekarang." "Ihh, nggak mau! Syilla mau ini, Syilla nggak mau berhenti." "Mau apa, hm? Syilla mau ini?" Dengan jahil Izzuddin menekan bongkahan padat itu kearah adik kecilnya yang menyembul sehingga terasa ditusuk-tusuk, membuat gadis itu menjerit
Read more
Bab 23
  Setelah insiden membalas kejahilan Syilla, Izzuddin keluar kamar karena tiba-tiba mendapatkan telepon dari Ayahnya. Apa lagi kalau bukan urusan pekerjaan, kebetulan Izzuddin berniat bicara dengan Ayahnya jadi waktunya dirasa sudah cukup, sambil menunggu wanitanya kelar mandi. Lelaki itu tampak serius didepan laptopnya, jemarinya menari lincah diatas keyboard dengan lincah. Sesekali terlihat mengscroll halaman yang ia lihat, 15 menit kemudian down! Pekerjaannya sudah selesai dengan cepat, entah pekerjaan yang mana lagi? "Morning, My Hubby!" Sapa seorang wanita manja sambil memeluk leher Izzuddin yang kebetulan membelakanginya, dengan gemas Izzuddin menarik hidung kecil gadis itu."Auu... ihh... sakit tahu!" Protesnya kesal. "Masak deh, sana! Laper nih." "Ihh, dari tadi Kakak main laptop melulu, kirain masak buat Syilla." "Udah nggak usah protes, kerjaan Kakak banyak. Kamu mau Kakak masakin mie
Read more
Bab 24
    "Mau panen mentimun, kebetulan semalam Syilla lihat sudah siap dipanen. Oh ya, nanti siang Syilla pengen makan rujak yang banyak mentimunnya, sepertinya di cocol dengan saus kacang ditambah cabe sekilo, wihhh.. bikin ngiler deh." Mendengar hal itu, Izzuddin menutup mulutnya karena terkejut, mengambil acang-acang untuk melarikan diri dari kemarahan gadis mungil yang saat ini terbakar api cemburu, belum sampai gadis itu mendekatinya. Izzuddin langsung berlari kecil keluar apartemen, membuat Syilla berteriak ala Istri yang kesurupan gegara suaminya minta izin poligami. Selang Izzuddin melarikan diri dari apartemen, Syilla jadi suka ngomel-ngomel nggak jelas dan berakhir memakan semua persediaan snack dan kue-kue di kulkas dengan rakus. Mulut kecilnya yang penuh dengan campuran kue dan snack tapi masih gerutu saja, karena tak bisa menemukan penenang pikirannya yang panas karena ucapan Izzuddin tadi.
Read more
Bab 25
  "Maaf, Non! Ada yang bisa kami bantu?" "Eh, ini Pak! Saya minta tolong angkutin karung ini kebawah, ya?" "Lah isinya apa toh, Non?" "Mie instan, Pak! Tapi kalau bapak mau ambil, ambil saja!!" "Masa sih, Non? Mie instan sampai tiga karung juga." "Yaelah, Pak! Cek aja sendiri kalau nggak percaya, isinya mie instan semua, bukan manusia, bukan bangkai hewan. Tenang, Pak! Halal kok, kalau nanti Bapak menemukan mayat disini, bawa polisi kesini!! Udah ya, Pak! Saya masuk dulu soalnya belum bersih-bersih rumah." "Eh, Non! Sekali lagi makasih banyak ya? Semoga Nona cantik cepat dapat momongan." Seru salah satu security itu ramah. "Momongan? Maksudnya, Pak!" Tanya Syilla polos sedikit salah tingkah. "Ah, tak apa, Non! Sekali lagi terima kasih." "Eh, iya sama-sama." Jawab gadis itu bingung, tapi tetap masuk apartemen dengan raut wajah bingung. Momongan? Artiny
Read more
Bab 26
  "Maaf!" Lirihnya sambil meranjak dari pangkuan Izzuddin, dengan cepat ia mengambil dan memakai kemeja biru langit yang tadi dilempar Izzuddin kearah ranjang. Setelah itu lari keluar kamar sambil menahan malu karena menuduh lelakinya yang nggak-nggak. Melihat hal itu Izzuddin hanya bisa menghela nafas jengah, akan tingkah Syilla yang suka memakai baju bekasnya yang habis ia pakai. "Wanita itu benar-benar!!" Gumannya lelah dan langsung berjalan kearah wall in closet. Samar-samar Izzuddin mendengar suara lagu Korea yang biasa Syilla dengar dari arah lantai bawah, lelaki itu hanya mengangkat bahunya acuh karena itu sudah biasa sedari dulu dengan santai ia turun tangga untuk mengambil air minum didapur. Alangkah terkejutnya ia ketika berada didekat ruang tamu, Syilla menaikan volume laptopnya dengan salon speaker, sehingga suara lagu Kpop yang dilayar laptop mengema keseluruh ruangan. Tak hanya itu sa
Read more
Bab 27
  "Enak 'kan?" "Rasanya aneh tapi-- lezat." "Alhamdulillah, mulai sekarang nggak usah makan mie instan lagi, jadi Kakak harus banyak-banyak makan sayuran, biar Syilla yang ngontrol nanti, Okay!" Ujar wanita itu sambil menyajikan mie rainbown sayur kepiring Izzuddin lengkap dengan sate seafood dan vegetable juice. Lelaki itu tertegun akan porsi makannya malam ini karena di piringnya terdapat 4 macam seafood dan begitu banyak sekali. "Syilla, kamu nggak salah ngambilin Kakak dengan porsi segede ini?" "Siapa yang ngambilin Kakak makanan sebanyak itu, orang Syilla pengen makan berdua dengan 1 piring sama Kakak kok!" "Makan berdua? Berarti kamu bakalan makan jatah mie Kakak juga dong?" "He.um, lagian Syilla masak banyak kok, tenang aja!" "Okay! Tapi kamu suapin Kakak, ya? Takut ntar rasa mie nya berubah." "Hadeuh, dasar kang kardus. Untung gantengnya setara dengan Lucas N
Read more
Bab 28
  "Eoh!!" "Jawab 'iya' atau 'tidak'?" "Maksudnya?" "Will you marry me, Baby?" "No, kamu tidak romantis, Kak." "Lalu?" "Apa Kak Izzu ku sudah berubah, yang dulu adalah perayu ulung sekarang jadi kaku, hm?" Tanya perempuan itu spontan. Izzuddin langsung melepaskan pelukannya dan beralih fokus kedepan, membuat Syilla bingung dengan sendirinya akan perubahan sikap lelakinya itu. Apa lelaki itu tersinggung karena ucapannya barusan? "Kak, hm... maaf, jika Kakak tersinggung dengan ucapan Syilla barusan?" "Hm.." "Ihh.. kok cuek sih, iya-iya Syilla terima lamaran Kakak." "Oh.." "Kok 'Oh' sih, nyebelin banget deh.." Tanpa peduli gerutuan Syilla, lelaki itu tetap fokus menyetir tanpa merasa terganggu akan gerutuan tak bermutu wanitanya. Mobil Honda HRV hitam-putih itu pun kini memasuki gang cukup sempit, sadar jika ini jalan kerumah Kakek
Read more
Bab 29
  "Ma yi shang shu, Bu!!" jawab Syilla spontan. "Oh ya, ma yi shang shu. Setahu Ibu bukannya itu masakan kesukaan--" "Ibu--" potong Syilla sambil mengeleng-ngeleng lemah sambil melirik Izzuddin yang tampak curiga, tapi lelaki itu tetap terlihat tenang berlagak bodoh. Izzuddin menggenggam erat tangan mungil Syilla, seraya meminta penjelasan, tidakkah cukup penderitaan dan kebohongan yang perempuan mungil itu berikan kepadanya? Kenapa masakan kesukaan lelaki masa lalunya yang tadi ia sajikan kepadanya? Apa Syilla tidak memikirkan perasaannya lagi? Melihat ketegangan antara putrinya dan menantunya, akhirnya Ibu Nia mencairkan situasi hanya dengan basa-basi. "Hm.. daripada diam-diam seperti ini, bagaimana jika kita makan bareng saja?" "Ah, terima kasih, Bu! Kami sudah makan kok, lagi pula habis ini kami ada janji dengan Queen, katanya Syilla kangen sama Queen. Benar 'kan, sayang?" Tolak lelaki
Read more
Bab 30
  Sebelum hari pernikahannya nanti, ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya diawal hari, jika tidak! Ayahnya akan memundurkan tanggal pernikahannya. Oh, No! Izzuddin tak bisa membayangkan jika Syilla dinyatakan positif sebelum pernikahan, Ayah Jem akan marah besar padanya, lebih baik ambil jalur aman saja. Karena jam becker diatas nakas menunjukan pukul 2 lebih 30 menit, Izzuddin beranjak untuk melaksanakan sholat sunnah sambil menunggu adzan subuh berkumandang. Kini lelaki itu sedang berada dimushola khusus keluarga Elbarak yang dibangun disamping mansion. Wajah tampannya yang sudah terbasuh air wudhu', kini tampak berseri-seri karena kehikmatan yang tuhan berikan padanya. Izzuddin menyambut adzan subuh dengan bacaan beberapa ayat Al-qur'an untuk menenangkan dirinya, mengobati hatinya yang sedang terluka, hingga adzan subuhpun tiba. Terik matahari pagi kini memunculkan sosoknya, cahayanya yang terasa h
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status