Lahat ng Kabanata ng Nikah Kontrak dengan Tuan Muda Nakal: Kabanata 81 - Kabanata 90

Jantung Shakira berdebar sangat kencang ketika tiba – tiba deru mobil yang membawa dirinya memperlambat kecepatannya tanda mereka akan segera sampai pada tempat yang di tuju. Shakira menunggu dengan gelisah karena ia tak bisa mencari tahu di mana ia berada akibat kaca mobil yang sengaja di tutup oleh kain hitam dan terdapat penyekat tertutup dalam mobil yang menghalangi pandangan Shakira pada kaca depan mobil.Shakira duduk dengan tegak, karena dua laki – laki yang mengapitnya terlihat mulai bersiap – siap untuk turun. Shakira memandang kedua pergelangan tangannya yang terikat. Walau tak sekuat ikatan tangan Monica yang tampak olehnya, namun Shakira berpikir untuk tak melawan demi menyelamatkan Axel dan menemukan dalang penculikan tersebut."Mari nyonya, kita sudah sampai,'' ucap salah satu orang yang duduk mengapitnya seraya membuka pintu mobil yang telah berhenti dengan aman.Tanpa menjawab Shakira mengikuti langkah kaki laki – laki berbadan tinggi besar yang berpakaian serba hitam

Jantung Shakira seolah berhenti berdetak menatap apa yang ada di hadapannya. Sebuah poster besar yang berasal dari foto Axel dan seorang wanita cantik mengenakan pakaian serba putih selayaknya mereka sedang foto pra nikah.Dan yang paling membuatnya begitu terkejut hingga membeku, ia menatap sosok seorang perempuan itu kini terbaring lemah di sebuah ranjang dengan mata tertutup dan berselimut tebal. Wajah pucat perempuan itu terlihat tirus dan sangat menyedihkan."Dia ....?'' ucap Shakira begitu tercekat."Ya, dia putriku. Elizabeth. Sejak bajingan itu mencampakkannya dia melewati hari – harinya hanya seperti ini. Apa kau pikir aku akan diam saja melihat putriku melewati hari – harinya terbaring lemah seperti ini? KAU PIKIR AKU HARUS DIAM SAJA!" Lucyan meninggikan suaranya seolah terlepas ucapan hingga mengejutkan Elizabeth dan membuat gadis itu membuka matanya dengan sayu."Sayang, sayaaang maafkan papa nak? Maafkan papa... Papa tidak bermaksud mengganggumu nak, maafkan papa,'' bisik

Shakira menyusun rencananya dengan matang, setelah memaksa makan secukupnya. Ia berpura – pura ke kamar mandi karena sakit perut, dengan berjalan membungkuk dia mengakali CCTV ruangan itu untuk membawa map perjanjian yang di berikan Lucyan padanya. Dalam kamar mandi Shakira memfoto semua berkas itu dan mengembalikan semuanya dengan rapi.Lalu ia memanggil pengawal yang menjaga pintu kamarnya untuk membawanya ke kamar Elizabeth, dengan dalih ingin menjenguk gadis itu dan ingin meminta obat kepada perawat karena sakit perut yang ia alami. Namun, laki – laki itu dengan tegas menolak Shakira walau dengan wajah memohon dan kesakitan. Laki – laki itu meninggalkan Shakira menuju pintu ruangan, saat itulah Shakira memukul kepala laki – laki itu dengan guci keramik yang ada dalam ruangan itu dan membuat laki - laki itu terkapar.Yang penting data – data itu sudah ku kirimkan ke pak Joe untuk di teruskan kepada Axel. Kalau aku tak berhasil keluar dari tempat ini dan mati setidaknya Axel tahu ap

Terdengar suara tembakan dua kali.Semua tersentak kaget dan tak bergerak. Tak berapa lama kemudian Elizabeth roboh berkalang tanah. Shakira dan Willy jatuh terduduk, terpaku diam. Mereka sama – sama kebingungan dengan apa yang terjadi."Nyonya! Nyonya Shakira anda tak apa - apa?'' panggil Joe berlari mendekati Shakira."Pak Joe?'' pekik Shakira yang masih terpaku bingung. Ia berdiri dengan di bantu oleh Joe. Lalu di belakang Joe menyerbu beberapa orang yang berpakaian serba hitam dengan pistol di tangan melewati Shakira dan Willy."Apa yang terjadi barusan pak? Kenapa ada suara tembakan?'' ucap Shakira dengan suara gemetar."Sepertinya wanita itu ingin menembak anda Nyonya, tapi para anggota itu mendahuluinya, jadi tembakan kedua adalah milik wanita itu yang terlontar ke atas,'' papar Joe menjelaskan."Ya Tuhan, Elizabeth?'' tanya Shakira sangat syok."Benar Nyonya. Dan sekarang sepertinya dia dalam keadaan kritis,'' jawab Joe dengan sikap hormat seraya menunjukkan di mana tubuh Eliz

"Apa? Foto – foto apa? Sialan!'' kali ini suara Axel benar – benar marah."Aku melihatnya sendiri di bingkai, bahkan bukan hanya satu dua foto tapi banyak. Ya, walau aku tahu perempuan itu berpura – pura sakit, tapi Itu foto – foto kalian!''Axel terdiam dan mengernyitkan alisnya hingga terlihat seperti bertaut. Shakira menunggu dengan skeptis."Oh aku ingat!'' sela Axel mengernyit seolah teringat sesuatu. Lalu laki – laki tampan itu meraih ponsel miliknya yang telah di bawakan oleh asistennya dan segera mengetik sesuatu di dalamnya, ''lihatlah, foto seperti inikah yang kau lihat?''Axel memberikan ponsel miliknya kepada Shakira yang membuat Shakira terbelalak kaget bukan kepalang, ''ini? Majalah bisnis? Apa maksudnya Axel?''"Sama kan? Apa foto - foto itu yang kamu maksud?'' tanya Axel kembali mendekati Shakira dan membuat wanita cantik itu mengangguk mengakui walau segan."Aku di paksa melakukan sesi foto itu untuk percontohan pebisnis muda yang menikah dan bahagia dengan hidupnya.