All Chapters of Nikah Kontrak dengan Tuan Muda Nakal: Chapter 71 - Chapter 80
181 Chapters
Bab 70 Sebuah Petunjuk
Hari itu Shakira telah selesai merias diri dengan sempurna, dan menatap dirinya dalam pantulan cermin yang ada di hadapannya, lalu mengernyit menatap kantung mata yang terlihat walau samar. Dengan gugup ia menyapukan bedak tipis – tipis di bagian itu, lalu meletakkan kembali benda padat itu ke dalam tas kecilnya.Lalu sekali lagi menatap dirinya dan memutar dirinya untuk memastikan penampilannya sempurna.Oh, aku merasa aku mulai gendut! Lingkaran mataku juga mulai terlihat. Gara – gara Axel... Huuuhh!Keluh Shakira mendekap wajahnya yang merona malu karena teringat apa yang sudah Axel lakukan setiap malamnya yang hampir membuatnya jarang tertidur sejak peristiwa di kantor malam itu.Lamunan Shakira buyar seketika, karena mendengar suara cekikikan di sudut kamar. Shakira menoleh ke sumber suara dengan terkejut. Axel sedang berdiri menahan tawanya menatap ke arah Shakira."Sejak kapan kau ada di situ?'' pekik Shakira merona malu.
Read more
Bab 71 Aksi Shakira
"Axel lihat! Apa yang di lakukan orang – orang itu?'' sahut Shakira menunjuk ke sebuah rekaman  kecil di sudut layar.Beberapa orang terlihat menyelipkan sesuatu di antara pot – pot bunga yang berisi berbagai macam tanaman.Tak berapa lama Robert datang dengan membawa buku tamu dan salah seorang resepsionis yang bertugas saat sang Tamu yang di curigai datang berkunjung.Pembicaraan berlangsung panjang karena ternyata sang Tamu memesan kamar hotel untuk orang - orang yang berbeda untuk beberapa waktu yang singkat namun berurutan. Lalu setelah Axel menunjukkan rekaman tersebut akhirnya Axel memerintahkan beberapa orang untuk mencari benda – benda yang sengaja diletakkan di sana.Tak berapa lama kemudian, Robert datang kembali dengan membawa sejumlah kamera kecil di tangannya."Mereka berani memasang kamera – kamera di tempat umum, bisa jadi mereka juga melakukan hal yang sama pada kamar – kamar yang mereka pesan. Robert, perintahkan beberapa ora
Read more
Bab 72 Aksi Shakira (2)
"Selamat malam kak, boleh gabung?''Shakira mendongakkan kepalanya menatap seorang pria yang cukup tampan memakai setelan kemeja dan celana pantalon bersama seorang perempuan yang terlihat lebih muda darinya. Perempuan yang tampak manis dan lemah."Oh silakan,'' sahut Shakira tersenyum ramah yang lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan besar itu yang terlihat penuh oleh pengunjung, ''tempatnya penuh ya?'' lanjutnya seraya berdiri menyambut sepasang orang asing itu dan lalu duduk bersama."Kakak tahu nggak sih, kakak tadi hebat banget lho! Aku merekam aksi kakak!'' ucap gadis itu dengan suara penuh semangat hingga membuat Shakira sedikit terkejut dan memusatkan perhatiannya pada gadis yang baru ia kenal.Bahkan dengan cerianya gadis itu mendekatkan dirinya pada Shakira untuk menunjukkan layar ponselnya pada Shakira.Bertepatan sang Laki – laki duduk mengapit Shakira. Shakira terdiam untuk sesaat setelah menatap layar ponsel gadis itu yang t
Read more
Bab 73 Mimpi
Shakira mengerjapkan kelopak matanya berkali – kali untuk memastikan apa yang dilihat di hadapannya adalah benar. Wanita cantik itu mengernyit bingung menatap ke sekeliling ruangan yang tak asing baginya.Ini? Bukankah ini di rumah?"Sayang? Kau di mana? Hei kau di sini rupanya!''Shakira menoleh ke arah sumber suara dengan terburu – buru, ia sangat mengenali suara yang berat dan dalam milik seseorang yang sangat ia kenal.Papa?"Shaki, kenapa diam saja? Ayo bergegaslah! Kita jemput mama dari butik. Kita beli kue ulang tahun untuk memberi kejutan pada mama!''"Iya pa! Shaki sudah tak sabar melihat wajah mama yang tersipu – sipu, nanti Shaki akan rekam semuanya!'' sahut Shakira dengan nada suara ceria.Drrrrttt! Drrrrtttt!"Papa! Ada yang menelepon nih!'' Shakira memperhatikan telepon genggam ayahnya yang bergetar karena sebuah panggilan masuk, ''dari kakek pa,'' lanjut Shakira segera meraih benda pintar yang tergelet
Read more
Bab 74 Target Selanjutnya
"Apa?'' Shakira balik bertanya dengan kedua mata membulat, ''aku mengigau pembunuh?'' ulangnya dengan wajah tak percaya."Ya! Kau bilang dasar pembunuh! Dan kau terus memanggil – manggil papa. Apa sebenarnya yang kau lihat?'' tanya Axel menatap Shakira lekat - lekat.''Wah, wah, wah... Maaf kalau aku mengganggu, tapi pintunya terbuka,''Shakira dan Axel serentak menoleh ke sumber suara. Aksa berdiri di depan pintu yang telah terbuka dengan membawa buket bunga yang sangat cantik."AKSA!" pekik Shakira dan Axel hampir bersamaan. Melihat senyum ramah yang tersungging di wajah tampan Aksa membuat Axel hampir saja melemparkan piring yang ada dalam pangkuannya."Axel!'' sergah Shakira menarik lengan Axel yang hendak berdiri menyongsong kedatangan Aksa, namun gerakan Axel terhenti karena melihat sang Kakek memasuki ruangan dengan wajah garang."Kakek? Kenapa kakek ada di sini?'' tanya Axel meletakkan piring yang masih di pegangnya ke atas meja terdekat lalu menyongsong kedatangan sang Kakek
Read more
Bab 75 Tamu Tak Diundang
Shakira mendesah perlahan menyaksikan Axel yang terlihat uring – uringan sejak satu jam yang lalu saat mereka menerima pesan dari Monica yang mengabarkan kedatangannya ke vila kecil mereka. Apalagi kini gadis itu telah berdiri di hadapan keduanya dan mulai menunjukkan sikap manjanya yang menuntut."Apa – apaan sih? Kenapa kau harus datang kemari? Siapa yang memberitahumu alamat vila ini?'' tanya Axel seraya menahan tekanan suaranya agar tak terlihat emosi, namun rahangnya yang mengeras sangat jelas terlihat."Iiihh! Kak Axel yang apa - apaan! Bukankah waktu itu kakak sendiri kan yang janji sama Monic kalau kakak akan membantu segala usaha Monic agar bisa bersatu dengan pacar Monic? Sekarang Monic butuh tempat tinggal kak! Monic kabur dari rumah! Dan Monic sudah tak ada tempat lagi untuk pergi! Monic menelepon kak Aksa dan dia sangat baik untuk memberiku alamat vila ini, dan Monic ....''"Jadi Aksa yang memberitahumu?'' potong Axel makin mengeraskan rahangnya."Iya! Dia bilang Monic bo
Read more
Bab 76 Bulan Madu Kedua
Entah sihir apa yang menyelubunginya, Shakira yang menatap mata Axel tiba – tiba mendekat dan meraup wajah Axel lalu memagut bibirnya.Axel pun membalas ciuman Shakira dengan lumatan yang dalam dan menuntut. Namun, tak butuh waktu lama Axel untuk menjelajahi isi mulut Shakira, Axel membalik tubuh Shakira seraya mengecup leher hingga ke punggung Shakira."Sejak kapan gaunku ter...bukaaa? Oh...'' pekik Shakira menggeliat di dalam dekapan Axel dan kini bibir Axel kembali terpaut pada bibir Shakira yang kini rebah di lengan Axel. Bibir mereka saling melumat, menghisap dan memilin lidah. Shakira memekik dalam tenggorokannya saat merasakan tangan Axel yang menyelusup masuk di dalam gaun tidurnya telah berada di balik celana dalamnya.Shakira makin menggeliat tak karuan dan membalas lumatan bibir Axel dengan liar tatkala jari jemari Axel menari – nari di dalam dirinya.Shakira menarik kedua kakinya dan meremas rambut Axel dengan kuat tatkala jari jemari Axel makin dalam bermain - main.Entah
Read more
Bab 77 Salah Sasaran
''Apa? Oke, baik!''"Ada apa? Kenapa John menelepon?''"Kita kembali, target sudah ditemukan!''"Tapi bagaimana dengan si laki – laki yang tak di temukan?''"Tak masalah, yang penting kita sudah menemukan target utama! Ayo!''Shakira dan Axel menunggu dengan tegang di balik semak dan pepohonan. Bahkan Shakira seolah menahan napas dalam pelukan Axel setelah mendengar percakapan beberapa laki – laki yang semakin lama menjauh dari tempat persembunyian mereka.Setelah beberapa lama mereka memastikan tak ada suara apa pun lagi, Axel keluar dari persembunyian diikuti oleh Shakira."Sebenarnya siapa mereka Axel? Sepertinya mereka sedang mencari seseorang,'' ucap Shakira dengan nada berbisik."Aku tidak tahu, tapi mungkin saja mereka adalah para penjahat,'' jawab Axel dengan sikap tetap waspada, ''karena jika mereka orang baik - baik, mereka tak mungkin mencari orang di tengah malam seperti ini kan?''"Iya, kau benar. Oh Tuhan!'' pekik Shakira tiba - tiba."Ada apa?'' sahut Axel terkejut berb
Read more
Bab 78 Perangkap
''Kau yakin mereka tak menjebakmu?'' tanya Aksa setelah mereka sampai di alamat yang tertera pada sobekan kertas di tangan.Axel mendengus untuk ke sekian kalinya karena ia harus bekerja sama dengan Aksa demi membebaskan Monica.Axel mencoba meredam segala perseteruan yang masih mengganjal di antara mereka seperti pesan Shakira sebelum akhirnya istrinya melepaskan kepergiannya demi misi malam itu."Sayang, fokuslah pada penyelamatan ini, jangan memikirkan masalah kalian. Anggap itu bukan Aksa, karena jika kau emosi kau akan hilang kendali Axel,'' ucap Shakira mengingatkan dan memasangkan jaket pada Axel."Sayang, kamu lupa ya. Hanya kamu yang bisa membuatku hilang kendali. Tak ada apa pun selain kamu,'' ucap Axel meraup wajah cantik Shakira dan membuat wanita itu berkaca – kaca.Axel mengecup tiap senti wajah Shakira dengan sayang hingga mengecup bibir istrinya dengan ringan karena melihat air mata meleleh pada kedua pipi tembam Shakira."Hati – hati dan kembalilah dengan selamat,'' b
Read more
Bab 79 Masuk Perangkap
Aksa menatap Axel yang berjalan perlahan menuju gudang tua yang ada di tepian dermaga yang menjorok ke laut. Laki – laki itu mengikuti langkah Axel melalui teropong kecil di tangannya. Kegiatannya terganggu oleh getaran ponsel dari saku jasnya yang terus menerus berbunyi. Seraya mengernyit ia membuka saluran telepon yang ada di tangannya yang hanya memperlihatkan deretan angka asing."Siapa ini?'' tanya Aksa tanpa basa basi."Tuan Aksa! Ini Joe! Sekuriti yang menjaga rumah tuan Axel. Tuan tolong segera mundur! Ini jebakan! Ini Jebakan!'' pekik Joe dari seberang saluran."Apa maksudmu jebakan?'' tanya Aksa terkejut."Barusan si penculik menelepon melalui ponsel tuan Axel yang tertinggal, dan memberitahukan di gudang itu ada peledak yang aktif dan sewaktu – waktu akan di ledakkan!''"APA!" sahut Aksa kembali memasang teropongnya dan mendapati Axel telah mencapai pagar gudang. Sesaat Aksa hanya diam tertegun, namun Vico yang mendengar pembicaraan itu segera berlari sekuat tenaga untuk me
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status