All Chapters of SUAMI DARI ALAM LAIN: Chapter 11 - Chapter 20
132 Chapters
DI bawa ke kota Uwentira
Bismillah     "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_11# by: R.D.Lestari.    Deru mobil terdengar amat pelan, ya, mobil memang melaju lambat. Seolah lelaki disampingku ini ingin berlama-lama denganku.      "Geer? harus dong, kalau enggak kenapa Bima ga ngebut aja? lambat begini apa yang dicari sebetulnya," aku tersenyum sendiri mendengar omongan di otakku. "Kek ada gila-gilanya kurasa," aku terkekeh tanpa sebab.     "Ehemm," deheman Bima membuatku tersentak dan menatapnya tajam.    "Apa?" tanyaku.    "Sudah dengan pikiran anehmu, itu?" ia balik bertanya dengan senyum yang terulas amat manis.    "Pikiran apa?" Aku memalingkan wajahku ke jalan. Berpura-pura jutek, padahal dalam hati aku menertawai diriku sendiri. Jika Bima bisa membaca pikiranku tadi, alangkah malunya aku.     Dia tak menjawab. Tangannya masih asik ber
Read more
Indahnya kota Uwentira
Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_12#by: R.D.Lestari.    "Eh, iya, Kak. Bukan gitu, Kak. Orang-orang di sekitarku ngomong begitu," pungkasku.   "Kamu itu In, jangan dikit-dikit percaya gosip. Mereka ga tau aja kalau ada kota seindah Uwentira. Kamu juga belum masuk ke pusat kota aja udah begitu takjubnya, 'kan?" Bima menoleh ke arahku. Kali ini tanpa ekspresi dan tanpa senyum sedikitpun.    Glek!     Aku menelan ludah. Merasa salah tingkah. Ga enak dengan pikiran yang sejak tadi berkecamuk di pikiranku.   Pandanganku sekarang tertuju pada gerbang besar berlapis emas dan kristal. Uwentira. Kota gaib yang selama ini di gadang-gadang orang di sekitarku. Apa ini yang mereka maksud?   Baru saja memasuki gerbang mataku bak di suguhkan pemandangan yang menakjubkan. Di samping kiri dan kanan jalan berjejer rumah mewah dengan
Read more
Kembali pulang
Assalamualaikum, jangan lupa like, subscribe dan komennya ya, semoga suka dengan cerita receh saya Bismillah       "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_13#by: R.D.Lestari.     Duk!     "Awww!"     Tak sengaja kaki kananku di injak Kak Bima. Ia melotot ke arahku karena aku sejak tadi hanya melamun.     "Ada apa, In?" Ibu menatapku serius, seolah tau ada yang tak beres denganku.    "Ta--tak apa, Bu," sahutku pelan. Aku langsung merunduk dan berusaha mengambil makanan yang ada di hadapanku.   "Bima! kamu apain calon mantu Ibu!" seolah tau apa yang di lakukan Kak Bima, wajah Ibu berubah ketus dan menatap tajam ke arah nya.  "Uhuk... uhuk!" aku seketika terbatuk mendengar ucapan Ibu. Mantu? aku calon mantu?   "Maaf, Bu. Abis Indri sedari tadi cuma ngelamun aja, pasti di otaknya yang k
Read more
Bima's Family
Assalamualaikum, jangan lupa like, subscribe dan komennya ya, semoga suka dengan cerita receh saya Bismillah       "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_13#by: R.D.Lestari.     Duk!     "Awww!"     Tak sengaja kaki kananku di injak Kak Bima. Ia melotot ke arahku karena aku sejak tadi hanya melamun.     "Ada apa, In?" Ibu menatapku serius, seolah tau ada yang tak beres denganku.    "Ta--tak apa, Bu," sahutku pelan. Aku langsung merunduk dan berusaha mengambil makanan yang ada di hadapanku.   "Bima! kamu apain calon mantu Ibu!" seolah tau apa yang di lakukan Kak Bima, wajah Ibu berubah ketus dan menatap tajam ke arah nya.  "Uhuk... uhuk!" aku seketika terbatuk mendengar ucapan Ibu. Mantu? aku calon mantu?   "Maaf, Bu. Abis Indri sedari tadi cuma ngelamun aja, pasti di otaknya yang k
Read more
Sambutan Ibu dan Ayah
Cerita berikut adalah fiksi belaka. Di ambil dari cerita nyata seseorang. Mohon untuk tidak membandingkan dengan kejadian nyata karena ini hanya olah pikiran saya saja. Terimakasih, dam semoga suka. Jangan lupa like,,subscribe dan komen biar tambah semangat nulisnya.Bismillah            "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_14#by: R.D. Lestari.    Dugh!   Tubuhku setengah terpental ke atas, hampir saja menyentuh atap mobil saking kerasnya hentakan. Beruntung ada sabuk pengaman yang melindungi tubuh ku agar tidak terpental hebat.    "Buka matamu, In," suara Bima membuatku tersadar dan perlahan membuka mata. Sinar berwarna-warni bak pelangi mengelilingi mobil kami. Dan bukan hanya kami, banyak juga kendaraan yang berlalu-lalang beserta kami.   "Kita di mana, Kak?" aku menatap heran sekitar.   "Kita masih berada di dalam portal antara duniam
Read more
Sadarlah, Indri!
Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_15#by: R.D. Lestari.     "Nek, motor itu kenapa bisa sampai rumah?" akhirnya kata itu terucap di bibirku. Nenek melirik benda yang aku tunjuk itu.    "Oh, itu. Kemarin ada beberapa tentara datang ke rumah membawa Motor itu pulang. Mereka bilang kamu ada urusan dengan komandannya untuk menyelamatkan jiwa Rena. Makanya kami menunggumu pulang dalam keadaan khawatir," papar Nenek.    Aku mengangguk pelan. Mereka pasti prajurit bawahan Bima. Aku tersenyum simpul. So sweet juga Bima, bisa-bisanya ia berpura-pura  tak tahu siapa yang mengambil motorku.   Ku hempaskan tubuhku keras di atas kasur kapukku. Kamar ini, betapa kangen tidur di sini. Walau berasa hanya sehari meninggalkan rumah ini, entah mengapa rasanya kangen sekali.    Matapun terpejam karena ngantuk yang tak terhingga, tak menunggu
Read more
Motor Baru Indri
Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_16#by: R.D.Lestari.    Mataku terbelalak ketika sebuah motor mahal berwarna merah telah terparkir di teras rumah beserta salesnya.    "Kamu pesen motor, In?" tanya Ibu. Mata nya melotot melihatku. "Siapa yang mau bayar?untuk uang kuliahmu saja Ibu sudah susah!" hardik Ibu.   "Ng--nggak, kok, Bu," aku terbata karena memang aku tak pernah memesan barang apa pun, apalagi motor. Aku cukup tau diri siapa aku dan keluargaku. Kami hanya keluarga sederhana yang untuk makan sehari-hari kadang susah.   "Selamat siang, Bu. Kami dari dealer Panca Motor Sakti datang membawa pesanan motor matic warna merah untuk Ibu Indri, motornya sudah di bayar lunas dan nama pembelinya di rahasiakan, silahkan di terima Bu," sales berpakaian hitam itu menyerahkan kunci motor padaku.   Aku terkesiap, begitu juga Ibu. Ku terima kunci motor
Read more
Romantisnya Bima
Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_18#by: R.D.Lestari.   Nenek menatapku lekat. Ia menyentuh tanganku dan menutup matanya lekat. Keningnya mengkerut seperti sedang berpikir keras.   "Hmmmh," ia melenguh panjang.   "Nak?" neneknya Sri membuka mata dan menatapku sendu.   "Seseorang itu jatuh cinta padamu, dan kurasa kamu pun mencintai nya. Namun, cinta kalian sulit untuk bersatu karena dimensi yang berbeda antara kamu dan dia," ucapnya lembut.   "Dimensi? apa itu maksudnya, Bima?" hatiku langsung tertuju padanya.   "Kamu harus segera menjauhinya atau kamu akan masuk ke dunianya, seperti ...,"     "Seperti apa, Nek?" aku dan Sri serentak bertanya.    "Seperti Nenek dulu yang hampir saja terjebak di sana. Kota Uwentira. Nenek sempat hampir di nikahi penduduk sana, pemuda tampan dan san
Read more
Indri Di Culik
Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_19#by: R.D. Lestari.       Sirat keraguan terpancar di wajah Indri yang cantik. Ia berada di jurang pilihan, bertahan atau pergi. Tatapan dari bola mata biru web itu air laut itu membawa Indri pada keraguan yang mendalam. Haruskah ia terbuai bujuk rayuan pemuda tampan dari dimensi berbeda ini?   "Indri ...," lagi, pria tampan itu seolah enggan begitu saja pergi melepas cinta yang sejatinya sudah ia genggam. Keyakinan akan sosok wanita di hadapannya ini membunuh prasangka buruk yang mungkin mereka temui di kemudian hari nanti.   "Indri ...," ucapannya kali ini menyadarkan Indri dari lamunan yang panjang. Bola mata hitamnya menatap tajam lelaki di hadapannya.   Untuk sesaat Indri mundur beberapa senti ke belakang. Ia menatap takut pemuda yang masih mengulurkan tangannya itu. Sayapnya yang terbentang kini menutup de
Read more
Di Mana Indri?
Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN" #part_20#by: R.D.Lestari.        "Auuuuuuuu!" lolongan srigala memekakkan telinga Indri. Indri terduduk di sudut ruangan gelap dengan seberkas sinar dari jendela yang hanya berukuran 30x30 cm. Cukup kecil untuk ukuran jendela rumah. Ya, ini memang bukan rumah. Melainkan sebuah bangunan tua yang sudah lama tak di huni. Mirip seperti menara.    Indri dengan tubuh gemetar memeluk kakinya. Airmatanya tumpah. Bekas cakaran werewolf sewaktu menculiknya masih terasa amat pedih dan menyakitkan. Dalam lubuk hatinya terselip penyesalan yang teramat sangat. Seandainya ia mau menerima ajakan Bima, tentu saat ini ia tak akan berada di cengkraman makhluk-makhluk mengerikan yang kini menjaga nya di luar menara.   Bima, seketika Indri rindu kehadirannya. Lelaki baik itu tak semestinya merasa sakit hati karena perlakuannya. &nb
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status