Semua Bab Hancur Karena Notifikasi M-banking: Bab 11 - Bab 20
91 Bab
Bab 11
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 11**"D-dek. Kamu kok ke sini nggak bilang dulu?" tanya Mas Bayu tergagap."Katakan, apa yang aku tidak tahu?" hardikku dengan menatap mereka satu persatu, bahkan Arfan yang mash tergeletak di ranjang rumah sakit tak luput dari tatapan intimidasiku.Kulihat dari ekor mataku Linda memutar bola matanya, serta menyilangkan kedua tangannya di dada. Persis, seperti orang yang sedang tidak merasa bersalah sehabis ketahuan olehku."Arfan, apa yang aku tidak tahu?" tanyaku sembari menatapnya lekat, karena percuma jika aku bertanya pada Ibu ataupun Mas Bayu. Mereka sama saja."Em ... Mbak, jangan emosi dulu,""Siapa bilang aku emosi? Tidak, aku tidak emosi. Ini aku bawakan buah untukmu. Semoga lekas sembuh, ya. Biar cepet-cepet bisa ngurus istri cantikmu ini," sindirku halus dengan meliriknya tajam.Linda melengos, lalu duduk di sofa dekat dengan Ibu."Aku pikir, aku hanya
Baca selengkapnya
Bab 12
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 12**Aku tidak mengerti bahwa ternyata aku hidup dengan sebuah kepalsuan selama ini. Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk saling memahami dan meresapi tentang arti kebersamaan, tapi nyatanya aku keliru. Selama hampir lima tahun ini pula semua orang tak pernah menunjukkan wajahnya yang asli. Mereka selalu berlindung di belakang topeng mereka masing-masing.Lima tahun yang lalu ...."Nur, Ibu dan Bapak mau bicara," kata Ibu suatu malam ketika aku selesai menyiapkan barang-barang untuk aku bawa bekerja besok.Aku merupakan perawat baru di puskesmas Desa Mekar Sari, tak heran jika aku tak ingin melupakan satu pun peralatanku untuk bekerja. Nurma Hamida, itu namaku. Hidup dengan kedua orang tua yang masih lengkap. Aku merupakan anak tunggal dengan kedua orang tua mantan PNS yang memiliki usaha dibidang hasil bumi yang lumayan pesat."Ya, ada apa, Bu?""Jadi gini, besok sore Bapak mau ngen
Baca selengkapnya
Bab 13
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 13**Aku menyandarkan tubuhku di kursi cafe, lalu menutup map dan meletakkannya di meja."Bagaimana?" tanya Deva, tapi aku masih terpaku. Berusaha mengurutkan setiap kejadian ini satu persatu."Sepertinya ini aneh, aku menangkap ada sesuatu yang jelas berhubungan di sini," tuturku dengan pandangan lurus ke depan.Deva mengangguk, lalu mengambil alih map itu lagi. "Aku akan selidiki lebih lanjut, sepertinya Linda juga bukan orang biasa," kata Deva penuh penekanan.Sejenak aku menatapnya, benarkah iparku itu memiliki sebuah rahasia yang aku tidak tahu?"Baiklah, terimakasih untuk info hari ini. Kabari aku jika ada info selanjutnya," ucapku seraya memberikan amplop cokelat berisi uang padanya."Jika pekerjaanmu memuaskan aku akan memberimu bonus lebih banyak lagi." Dengan yakin aku menatap Deva. Bagiku kini uang tak berarti lagi ketika sebuah kepercayaan di rusak begitu saja oleh keboh
Baca selengkapnya
Bab 14
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 14**"Mira sudah sembuh?" tanyaku dengan debaran jantung yang tak beraturan.Deva mendesah pelan, seakan menyembunyikan sebuah beban berat dalam hatinya."Belum ...."Refleks aku menutup mulutku yang menganga tak percaya dengan penuturan Deva."Lalu?""Dia kabur dari rumah sakit jiwa,""Astagfirullah ...." "Menurut informasi yang kuperoleh, orang tuanya juga tidak berniat mengembalikannya ke rumah sakit jiwa. Itulah sebabnya pada foto yang tempo hari kutunjukkan padamu ada seorang wanita tengah duduk di teras dengan tatapan kosong. Itu Mira,"Detak jantungku seakan berhenti berdetak. Mira, mantan kekasih Mas Bayu, masuk rumah sakit jiwa, kabur, Linda adik Mira, minta uang setiap bulan pada Mas Bayu.AarrgghhKepalaku hampir pecah. Sebenarnya apa yang terjadi sekarang? Kenapa semua begitu rumit?"Hentikan, Va. Kepalaku serasa mau pecah, kita b
Baca selengkapnya
Bab 15
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 15**Kusandarkan kepalaku di sisi jendela kamar, menatap jingga di ufuk barat sana. Hancur, itulah yang kini tengah menyelimuti hatiku. Ketika sebuah notifikasi M-banking di ponsel suamiku menghancurkan semuanya.Terlebih hari ini, saat ada seorang wanita datang dan merengkuh tubuh suamiku hangat. Ia pun juga mengatakan bahwa aku telah merebut Mas Bayu darinya. Sungguh, semua hal yang terjadi akhir-akhir ini serasa membuatku gila.Bahkan wanita yang tampak gangguan jiwa itu terlihat sangat mencintai Mas Bayu meski kini pikirannya sedang terganggu. Sedangkan Mas Bayu, kulihat ia pun juga masih memiliki perasaan yang sama pada wanita itu.Kuremas dadaku sendiri, merasakan setiap jengkal rasa sakit yang kian menelusup dalam dada. Ya Allah ... Andai saat itu aku tak menerima perjodohan ini, mungkin semua ini tak akan terjadi.Kulirik sekilas, saat Mas Bayu melintas di taman sisi kamar den
Baca selengkapnya
Bab 16
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 16** "Dek ...."Aku terperanjat ketika mendengar suara Mas Bayu mengangetkanku yang masih tersungkur di lantai saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Kejadian yang membuat Mira harus tinggal di rumah ini. Sepatah katapun serasa tak mampu keluar dari mulutku. Kecewa. Itu lah yang kini tengah aku rasakan. Tak hanya sekali ini dia telah menyakiti hatiku, tapi berkali-kali, membuatku serasa sudah sangat kebal dengan rasa sakit yang kian mendera hidupku.Ia terlihat berjalan mendekat ke arahku, lalu berjongkok dihadapanku. Seorang imam yang baik, tak akan memasukkam wanita lain ke dalam rumahnya dalam keadaan apapun. Namun tidak dengan Mas Bayu, ia dengan mudahnya memasukkan Mira ke dalam rumah ini dengan dalih kesembuhannya. Apa itu masuk akal?"Dek, maafkan aku,"Aku masih diam bergeming, serasa mulutku kaku tak dapat mengucapkan satu patah katapun. Hi
Baca selengkapnya
Bab 17
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 17**Kubaringkan Mira di tempat tidurnya, lalu beranjak meninggalkannya yang mulai tenang. Setengah jam kutunggui dia yang diam tak bergerak hingga akhirnya matanya terpejam dan terdengar dengkuran halus dari bibirnya.Wajahnya cantik, putih, rambutnya juga halus dan hitam. Mungkin, dia sangat cantik ketika belum mengalami gangguan jiwa seperti ini. Sebesar ini kah rasa cintanya pada Mas Bayu hingga ia harus depresi karena ditinggal oleh kekasihnya itu?Lalu, sebenarnya apa motif Linda menikah dengan Arfan jika memang Mira adalah mantan kekasih Mas Bayu?"Dek ...."Aku mengacungkan jari telunjuk di depan mulut ketika melihat Mas Bayu masuk ke dalam kamar tamu tempat Mira tidur. Ia mengerti lalu mundur kembali dan menutup pintunya pelan.Sehalus mungkin aku juga meninggalkan Mira sendiri di dalam kamar agar ia bisa beristirahat. Ini tidak boleh dibiarkan terus menerus, Mira buka
Baca selengkapnya
Bab 18
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 18"Nurma, tolong maafkan kami. Kami bersalah telah membohongimu selama ini," kata Bapak mencairkan suasana, tapi bukan berarti aku dapat luluh begitu saja dengan perkataannya.Tanpa menjawab perkataannya aku lantas melenggang keluar dari rumah dan masuk ke dalam taksi online yang sudah kupesan. Sejenak kulirik mobil hitam Mas Bayu yang terparkir di halaman, lalu tersenyum miring dan menutup pintu taksi pelan. "Pak, berhenti dulu di ATM, ya," ucapku sopan pada sopir taksi online tersebut.Beliau mengangguk, lalu menghentikan mobilnya sejenak di depan sebuah bank yang terdapat mesin ATM. Aku turun, lalu masuk dengan menggenggam sebuah kartu milik Mas Bayu yang kubawa beberapa saat yang lalu.Kutekan nomor pin yang dulu pernah kami buat bersama, aku tersenyum puas ketika nomor itu belum diganti oleh Mas Bayu. Dengan cekatan aku lantas mengirim sisa saldo dalam rekening itu ke dalam tabungan pribadiku
Baca selengkapnya
Bab 19
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 19Tak kusangka, sebuah notifikasi M-banking dalam ponsel Mas Bayu berimbas hingga sejauh ini. Kini hubunganku dengannya menjadi renggang setelah aku memergoki notifikasi itu dalam ponselnya. Namun, jika dulu aku tidak tahu tentang notifikasi itu mungkin kebohongan demi kebohongan ini akan terus berlanjut dan aku hanya dijadikan sebagai tumbal oleh mereka.Kupejamkan mataku setelah memastikan Mas Bayu benar-benar terlelap. Aku tidak ingin tertinggal satu langkah lagi darinya. Mungkin dia bisa membohongiku selama lima tahun ini, tapi tidak dengan sekarang. Tidak ada yang bisa mengelabuhiku lagi.Terhitung sudah hampir satu bulan ini aku tidak bertemu dengan Rio, bayi laki-laki mungil dan sangat menggemaskan itu. Andai saja aku punya bayi sendiri, pasti hidupku tidak akan semenderita ini karena ada seorang bayi yang bisa menghiburku ketika sedang sedih.Tapi tak apa, mungkin Tuhan memang telah merencanakan yang t
Baca selengkapnya
Bab 20
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 20**Aku menghela nafas panjang setelah sampai di toko yang merupakan usaha kedua dari mertuaku. Kulihat dengan seksama betapa majunya toko ini sekarang, dibanding dulu saat mereka terpuruk dan tidak memiliki modal. Nama Toko Intan kini berubah menjadi Toko Barokah, tapi ternyata apa yang mereka lakukan selama ini tak menjadikan toko mereka Barokah karena semua itu dilakukan atas dasar kebohongan.Aku yakin hidup itu adil, dulu ketika mereka terpuruk kami membantu. Tapi ternyata ketulusan yang kami berikan tak lain hanya lah dibalas dengan kebohongan oleh mereka. Maka saatnya kini aku mengambil alih lagi apa yang seharusnya menjadi milikku, karena kebohongan sampai kapan pun tidak akan dibenarkan.Senyum lebar kusunggingkan ketika Ibu menyambutku yang baru saja tiba di toko. Pelanggan terlihat lumayan ramai, karena mertuaku membuka toko bahan pokok jadi hampir semua orang membutuhkannya."Nurma, tumben
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status