Semua Bab Hancur Karena Notifikasi M-banking: Bab 21 - Bab 30
91 Bab
Bab 21
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 21** Aku mematut diri di depan kaca, melihat tubuhku yang telah terbalut gamis merah maroon dengan riasan natural. Juga sebuah tas selempang kecil di pundak berisikan ponsel dan dompet, hijab senada sengaja kupadankan dengan gamisku supaya tak terlihat mencolok.Samar kudengar Mas Bayu menyalakan mobilnya, tapi hari ini aku sengaja ingin membawa fortuner baruku agar Linda tahu bahwa aku bukanlah seorang orang kaya baru. Melainkan memang sudah lebih dulu aku yang kaya daripada Mas Bayu dan keluarganya."Ayo, Dek. Sudah siap belum?""Sudah, tinggal pakai lipstik sebentar." Aku memoleskan lipstik merah muda pada bibirku, sengaja aku tak dandan terlalu menor karena memang bukan tipeku."Pakai mobilku saja, Mas. Kan syukuran mobil baru, masa mobilnya nggak di bawa," ucapku seraya meletakkan lipstik itu kembali ke tempatnya.Sejenak ia terdiam, lalu menatapku lewat pantulan cermin.
Baca selengkapnya
Bab 22
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 22**Mas Bayu terlihat bimbang, ia berulang kali menatapku dan Mira secara bergantian."Dek ... Tolong lah," ucap Mas Bayu sendu.Kutatap Mas Bayu lekat, seketika rasa kemanusiaanku sirna ketika melihat Mas Bayu begitu peduli pada mantan kekasihnya itu."Turunlah kalau kamu menginginkan pisah dariku." Lantang kuucapkan kata yang sebenarnya sangat ingin kuhindari.Namun apa boleh buat ketika sebuah larangan tak dapat lagi mencegahnya, melainkan harus menggunakan ancaman yang sedikit kasar.Ia menyandarkan tubuhnya pada kursi kemudi, tapi tetap dengan pandangan sayu. Hingga akhirnya lampu merah berganti dengan hijau dan Mas Bayu menginjak pedal gas meninggalkan tempat itu."Yasudah, ayo kita pulang aja." Dia bergumam lirih dan fokus pada jalanan.Aku melirik sekilas Mira yang masih terdiam terpaku di trotoar. Pandangannya kosong. Kasihan memang, tapi rumah tanggaku lebih kasiha
Baca selengkapnya
Bab 23
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 23**Kupukul setang kemudi kasar sembari menginjak pedal gas kuat. Mas Bayu sudah keterlaluan, ternyata dia masih begitu peduli dengan Mira, mantan kekasihnya.Apa yang aku perjuangkan selama ini tak cukup membuatnya bisa melupakan Mira. Baiklah, jika memang itu keinginanmu. Aku turuti saja permainan ini.Seharian ini aku bekerja dalam diam, berusaha menata hati setelah semua yang terjadi dalam hidupku akhir-akhir ini. Aku pikir, jika aku tidak bertindak lebih keras maka mereka akan terus menindasku. Berulang kali kuungkapkan, bahwa menjadi jahat itu memang tidak baik. Tapi semua yang terjadi padaku ini mengharuskanku menjadi seorang wanita yang jahat agar mereka tak lagi memperlakukanku semena-mena.Kututup tas selempang kecilku, lalu berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman. Hari ini aku memutuskan untuk mengunjungi rumah Bapak. Tak lain juga karena ingin menceritakan semua yang sudah terjadi p
Baca selengkapnya
Bab 24
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 24**"Mas ...."Jantungku hampir saja keluar dari tempatnya ketika kudengar seseorang mendesah dengan suamiku. Suara yang sangat kukenal.Sial! Skandal apa lagi ini?Belum selesai satu masalah, kini muncul lagi masalah baru. Mas, lihat saja jika memang kudapati kamu sedang selingkuh dengan wanita binal itu aku akan membabat habis semua yang kamu punya.Kutempelkan daun telingaku pada pintu kamar tamu, tapi ternyata pintu itu tidak tertutup dengan sempurna hingga gerakanku membuat pintu itu sedikit terbuka. Aku lantas mengintip apa yang sedang terjadi di dalam kamar yang biasa di tempati oleh orang tua kami jika sedang menginap di rumah ini."Astaghfirullah ...." Kubungkam mulutku setelah beristighfar lirih, ketika kulihat dengan jelas tubuh kekar Mas Bayu tengah menindih iparnya sendiri. Linda.Biadap! Seperti ini kah kelakuan mereka? Ternyata aku tak hanya dibohongi perihal uang, m
Baca selengkapnya
Bab 25
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 25**Dua menit berselang setelah aku mengirimkan foto itu ke dalam grup keluarga yang di dalamnya juga terdapat Mas Bayu dan Linda. Aku tersenyum puas ketika Om Santoso adalah orang pertama yang mengomentari foto kirimanku tersebut.[Nur, ini siapa? Kok kaya Bayu sama Linda?]Tak berselang lama, Bude Tutik, istri Om Santoso pun ikut berkomentar.[Iya, Pah. Ini kaya Bayu sama Linda]Lagi-lagi senyumku mengembang, ketika ibu mertuaku pun juga ikut andil untuk mengomentari foto kirimanku beberapa saat yang lalu.[Nur. Jangan macam-macam. Hapus sekarang juga, kita bicara lewat telepon]Huufftt haahhApa sebenarnya Ibu juga sudah tahu perihal ini? Sepertinya ia terlihat biasa saja dengan foto tersebut.[Kenapa, Bu? Bukankah sebaiknya kita tunggu klarifikasi dari orang yang bersangkutan terlebih dahulu? Soalnya aku udah berlaku baik tapi tidak ditanggapi]Maaf, aku me
Baca selengkapnya
Bab 26
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 26**[Malam ini kumpul di rumahku pukul tujuh malam. Semua harus datang. Terutama Bayu dan Linda]Kubaca sebuah pesan di grup keluarga Pradipta. Seketika itu juga tawaku meledak hingga membuat teman kerjaku melihatku aneh.Aku menutup mulut dengan kedua tanganku, lalu kembali fokus pada laporan yang sedang kukerjakan. Rasanya hatiku sedang di atas awan, ketika sakit hatiku perlahan akan segera terbalaskan."Nur, nih aku tadi beli roti. Satu buat kamu," ucap Nadia teman kerjaku.Aku menerima roti pemberiannya, lalu membuka dan mulai makan. Kebetulan pekerjaanku sudah selesai.  Hanya menunggu jam pulang saja. Beberapa temanku pun terlihat sudah santai dan bersendau gurau dengan yang lainnya."Semalem aku liat postingan suamimu di beranda EfBe-nya, itu ... Kaya Linda, ya?" tanya Nadia pelan, sepertinya ia takut jika aku tersinggung.Senyum tipis kusunggingkan. Lalu mengunyah roti
Baca selengkapnya
Bab 27
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 27**"Nurma, bagaimana usahamu? Kudengar baru buka cabang kedua, ya?" tanya Bude Tutik memecah keheningan."Em ... Iya Alhamdulillah, Bude. Ternyata Tuhan itu tidak tidur Bude, dibalik sakit ini ternyata terselip sebuah kejutan dari Tuhan," jawabku setengah menyindir.Para keluarga Mas Bayu menundukkan kepala setelah aku memberikan pukulan telak pada mereka. Aku memang wanita polos dan pendiam. Tapi sekali aku disakiti maka pembalasanku akan jauh lebih kejam dari apa yang telah mereka lakukan."Yasudah, minum dulu sembari menunggu Bang Hamid datang," sahut Bude Tutik mengalihkan pembicaraan.Aku pun lantas menyeruput teh yang telah disediakan sembari mengecek beberapa pesan yang telah masuk ke dalam ponsel.Ternyata ada sebuah pesan balasan dari Deva yang belum sempat kubuka.[Baik, aku juga masih ada satu file yang belum kusampaikan padamu perihal kasus kita yang kemarin. Karena ak
Baca selengkapnya
Bab 28
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 28**Kukemasi beberapa bajuku yang tersimpan di dalam almari. Hidup ini serasa tak adil, lebih baik aku pergi meninggalkan mereka daripada aku merasakan sakit yang seperti ini.Tidak ada yang perlu aku pertahankan di sini. Mereka semua jahat, tak punya hati. Sia-sia saja selama ini aku memutuskan untuk tetap tinggal dan bersama Mas Bayu, karena nyatanya ia jauh lebih menyakitiku."Kamu mau kemana?" tanya Mas Bayu dari ambang pintu.Aku diam tak menjawab pertanyaannya, suhu tubuhku seakan naik tiba-tiba. Dia sudah keterlaluan dengan menyeretku masuk ke dalam lubang hitam ini."Jangan jadi istri durhaka. Jawab!" bentaknya ketika aku masih sibuk menata beberapa bajuku di dalam koper.Tanganku diam membeku, kemudian beralih menatapnya yang telah lebih dulu menatapku dengan tatapan dingin."Jika memang seorang istri dapat durhaka pada suami, lalu apa jika suami yang dengan sengaja mendzo
Baca selengkapnya
Bab 29
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 29**Pukul sepuluh siang, dan aku sudah berdiri di samping mobil fortuner yang baru kubeli beberapa saat yang lalu sembari menunggu Deva datang. Kami janjian pukul sepuluh siang di depan Toko Antara, aku juga menyuruhnya untuk tidak membawa mobil agar kami bisa pergi ke rumah Mira dengan satu kendaraan.Kutengok beberapa kali jam yang melingkar di lenganku, Deva terasa sangat lama sekali. Tak biasanya dia akan mundur dari waktu yang telah kami janjikan.Hari ini pun cuaca sangat lah terik, hingga akhirnya aku memutuskan untuk membeli dua air mineral di Toko Antara terlebih dahulu sembari menunggu Deva."Astaghfirullah," pekikku ketika masuk ke dalam mobil dan sudah mendapati Deva duduk di kursi depan samping kemudi.Deva menyeringai, lalu membuka masker yang menutupi wajahnya."Nyonya, lain kali kalau meninggalkan mobil tolong kunci mobilnya di bawa serta, ya. Sekalian di kunci pakai alarm
Baca selengkapnya
Bab 30
Hancur Karena Notifikasi M-bankingPart 30**Sudah hampir seminggu ini aku dan Deva berusaha mencari keberadaan Mira, tentunya dengan bayaran yang setimpal, karena Deva juga butuh uang atas kerja kerasnya selama ini. Aku memilih mengajak serta Deva meskipun harus mengeluarkan uang daripada berjalan sendiri dan tak tau kemana arah tujuannya.Sejak kepergianku dari rumah, aku hanya sekali menghubungi Arfan, sekedar menanyakan istrinya dan suamiku. Apa mereka sudah bersatu atau belum."Mas Bayu masih tinggal di sana, Mbak. Kalau Linda juga masih di sini, dia belum wajib keluar sampai kami resmi bercerai," tuturnya kala itu lewat sambungan telepon."Kamu serius mau pisah sama dia?""Serius lah, bila perlu aku juga tak akan menganggap Mas Bayu sebagai kakakku lagi. Terlalu kejam, Mbak," ucap Arfan lagi dengan desahan nafas yang dapat kudengar."Sabar, kita harus kuat dan bangkit dengan kedua kaki kita sendiri. Jangan sampai mereka ta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status