41. Sedikit Kagum
"Kok nggak bisa?" Kembali menekan knop pintu. "Eh, ini pintu dikunci? Ngapain pake dikunci segala sih." Roni mendesah. Hari ini, ia pulang pagi lagi karena mendapat jadwal shif malam. Namun, setibanya dari tempat kerja, dirinya mendapati rumah terlihat sepi, serta pintu depan terkunci. Tak seperti biasanya, meski kakak serta adiknya sudah berangkat, namun masih ada Nayla yang sedang beres-beres rumah. "Dia ngapain ya? Nggak biasanya ngunci pintu kalau lagi nyuci dan beres-beres," gumamnya sembari mendaratkan tubuh di kursi teras depan, setelah mengecek pintu samping yang juga terkunci dari dalam, serta memanggil pun tidak ada sahutan. "Ish! Kemana sih dia? Aku pengin pipis nih." Sudah lewat lima menit menunggu, tapi Nayla tidak kunjung menampakkan diri. 'Masa iya, kencing di pojokan sana, mau ditaruh dimana muka ini kalau ada yang memergoki,' batinnya sembari melihat ke pojok hal
Baca selengkapnya